Adinda anak yang tinggal di panti asuhan, suatu hari dia adopsi oleh keluarga yang tidak benar-benar tulus menginginkannya, hingga membuat hidupnya menderita hingga dewasa, diperlakukan tidak adil dan dianggap seperti pembantu. Sejak Dinda di adopsi dia di paksa untuk berpenampilan seperti Dora dan tidak di izinkan merubah penampilannya hingga dewasa dengan alasan tak masuk akal.
Diejek, dikucilkan , diperlakukan tidak adil membuat Dinda kesulitan mendapatkan teman. Membuatnya benar-benar terpuruk bahkan karena penampilannya juga dia harus kehilangan calon tunangannya yang tega selingkuh dengan satu-satunya sahabat yang Dinda miliki.
Seperti pepatah mengatakan Semua akan indah pada waktunya, saat ia mengetahui siapa dirinya sebenarnya.
Kira-kira apa yang akan terjadi pada Adinda saat mengetahui jika dirinya sebenarnya adalah seorang billionaire.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dina Auliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ABD ~ 20
Keesokkan harinya, di pagi hari Dinda sudah menyiapkan dirinya untuk pergi ke kantor di hari pertama, banyak hal sudah Dinda pelajari agar bisa segera beradaptasi.
Saat sarapan Adi terlihat tak seperti biasanya, wajahnya pucat dan sesekali mengalami batuk, mungkin perkerjaannya telah membuatnya kelahan.
"Paman, apa paman sakit? lihatlah wajah paman terlihat pucat." tanya Dinda yang tampak kuatir.
"Paman merasa sedikit tidak enak badan, tapi paman harus mengantarkan nona ke kantor." jawab Adi.
"Kalau paman sakit, paman harus istirahat dan segera ke dokter jangan menunda-nunda lagi. Jangan pikirkan aku paman, aku bisa berangkat sendiri, aku sudah hafal raungannya sesuai skena yang paman berikan."
"Nona yakin? Tidak papa berangkat sendirian." tanya Adi ragu.
"Yakin paman, aku pasti bisa segera beradaptasi." Dinda menyakinkan kalau dia bisa beradaptasi sendari.
"Baiklah kalau begitu, nanti saya akan hubungi asisten pribadi nona yang bernama Niel untuk menunggu nona, sedangkan untuk sekertaris masih di tangani HRD." Jelas Adi dan Dinda pun mengangguk-angguk paham.
Dinda pun akhirnya berangkat dangan di antar supir menuju kantor Scorpio. Jantung Dinda berdetak lebih cepat tidak seperti biasanya, rasa gugup membuat telapak tangannya terus saja basah
Sesampainya di halaman kantor, Dinda segera ke luar dari dalam mobil dan mengedarkan pandangannya keseluruhan sisi bangunan tinggi yang memiliki beberapa lantai, dan ruangan tempat nya bekerja berada di lantai paling atas.
Saat pertama kali menginjakkan kaki di lobby, salah satu karyawan langsung menyerahkan setumpuk berkas pada Dinda.
"Bawa berkas-berkas ini ke ruangan bos muda, karena sebentar lagi bos muda akan datang untuk pertama kalinya, dan kita semua tidak ingin memberikan kesan buruk untuk pertama kalinya, dan setelah itu kamu segera kembali kerjakan ini." Ucap salah satu karyawan yang memerintah Dinda.
"Baiklah, kalau begitu saya pergi dulu." saut Dinda yang dengan susah payah membawa setumpuk berkas yang ada di kedua tangannya.
Semua karyawan masih terlihat sibuk dengan pekerjaannya dan mempersiapkan diri untuk menyambut bos mudanya. Dari tempatnya berdiri saat di lobby sampai menuju lift tak ada satu orang pun yang menegurnya ataupun menyambutnya, tapi Dinda tak perduli.
Saat lift terbuka tubuh Dinda langsung di dorong masuk oleh beberapa wanita yang mungkin sedang buru-buru ingin masuk kedalam lift, hingga akhirnya Dinda berdiri di posisi paling pojok.
Beberapa wanita itu sibuk merapikan diri dan tak lupa merapikan make up. Dari perbincangan mereka dapat di simpulkan lima wanita yang berada satu lift itu, para wanita yang mendapatkan panggilan untuk interview.
Dinda melihat salah satu dari mereka sangat berbeda, penampilannya sangat rapi dan sopan, membuatnya teringat pada dirinya sendiri saat pergi ke kantor CS Company untuk interview, dengan memakai pakaian dengan warna bentrok dan juga tanpa makeup serta rambut seperti Dora membuatnya benar-benar minder dengan wanita-wanita lain yang terlihat lebih cantik dan menarik.
"Apa gadis itu juga sama seperti aku, sedang tak percaya diri dengan penampilannya?" gumam Dinda sambil tersenyum.
Tak lama lift pun terbuka dan para wanita itu keluar meninggalkan Dinda yang masih harus menuju lantai paling atas. Tak lama lift pun terbuka, dan di depannya sudah berdiri seorang laki-laki muda yang tengah menunggu dirinya.
"Selamat datang Bos Cristal, saya Neil, yang akan bekerja menjadi asisten pribadi bos Cristal." Ucap Neil memperkenalkan diri, dan Dinda hanya mengangguk dan memberi kode untuk mengantarkannya ke ruang kerjanya, namun Neil tak peka dengan membiarkan Dinda membawa berkas-berkas itu sendiri tanpa membantunya.
Dengan sopan Neil mempersilahkan Cristal masuk keruangan. "Bos jika anda butuh sesuatu, silahkan Katakan pada saya, saya akan siap melayani kapanpun kebutuhan nona."
"Besok-besok kalau aku sedang membawa sesuatu bisakah kamu membantuku membawanya." ucap Dinda sambil membanting berkas setumpuk di atas meja dengan kesal.
Neil baru sadar saat mendapat teguran dari Cristal dan langsung minta maaf berkali-kali.
"Tiga puluh lagi, hentikan aktivitas kantor dan semuanya suruh berkumpul di setiap Devisi masing-masing. Saya akan memberikan pengarahan sedikit kepada semua bawahan." Perintah Cristal pada Neil. Nada bicara Cristal pun lebih berwibawa dan tegas.
"Biak bos, kalau begitu saya permisi dulu."
Dinda meletakkan pantatnya di kursi dan menyandarkan punggungnya, Dinda memejamkan mata, merasakan aura kehangatan saat Arnold papanya Bekerja.
Tak lama OB datang membawakan segelas teh untuk Cristal. OB tersebut terkejut melihat Cristal yang masih muda dan cantik yang ia lihat tadi saat pertama kali dia Cristal masuk
"Ini bos tehnya." OB tersebut meletakkan gelas yang berisi teh di atas meja dengan tangan yang gemetaran yang Cristal menyadari itu. OB itu gemetaran karena tak menyangka jika bosnya sudah berada di ruangan dan dia berfikir bosnya belum datang.
"Gak usah takut pak, aku bukan bos yang galak. Terimakasih atas tehnya." Ucap Cristal dengan tersenyum. OB yang awalnya sedikit takut akhirnya bisa lega saat melihat bosnya itu tersenyum.
Sedangkan di bawa semua staf gaduh dan bertanya-tanya tentang atasannya yang ternyata sudah datang dan semua karyawan tidak ada yang menyambutnya.
"Ternyata begini rasanya menjadi bos, duduk manis di ruang kerja dengan semua fasilitas yang lengkap. Kalau begini aku tak akan bosan setiap hari bekerja." Gumam Cristal.
"Arrrggghhh, aku lupa belum memberiku surat pengunduran diri di kantor CS company. Setelah jam makan siang, aku harus datang ke kantor CS company untuk menyerahkan surat pengunduran diriku."
_TBC....
✔️ jangan lupa tinggalkan jejak ☺️☺️☺️
karena lebih suka zion,..jadi alesan biar jadi seru,...
karena laki laki bisa kawin dgn 2 atau empat perempuan,..
thor apakah wanita bisa kawin dgn 2 laki laki,..
jawab thor,..
gue udah kasih bintang lima,.
tidak pernah masuk,..
saat berbicara dengan pria lain dia begitu lembut tapi saat berbicara dengan suami nya hilang kelembutannya
wanita atau istri yang meladeni perhatian bahkan menerima sentuhan pria lain dengan sukarela maka wanita itu bukan istri yang pantas dipertahankan
sampe sini masih pengen ketawa sih 🤣