Gadis cantik yang bernama Vanilla Jasmine untuk pertama kali dalam hidupnya ia terbangun di sebuah hotel bintang lima bersama seorang pria berumur. Vanilla Jasmine kerap dipanggil Lala oleh orang-orang terdekatnya. Lala tidak pernah menyangka bahwa malam dimana ia pergi dengan teman-temannya malah berakhir tidur dengan seorang pria yang Lala yakini pria tersebut bukan orang biasa. Memutuskan kabur dan menghilang agar tidak menambah masalah justru membuat beban baru bagi Lala. Beban yang tidak bisa dihapuskan begitu saja. Beban yang akan mengubah kehidupan Lala berikutnya. Beban akibat Lala kehilangan kehormatannya malam itu, tepat satu bulan Lala mengetahui jika ia tengah berbadan dua. Lalu apa yang akan Lala lakukan? Simak selengkapnya.
Peringatan🗣️🗣️🗣️
Cerita ini adalah murni hasil karangan imajinasi author dan seluruhnya adalah fiktif belaka. Semoga pembaca tidak larut dalam cerita sehingga tidak membawanya ke dalam dunia nyata. Cerita ini hanya hiburan, ok!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diamond ice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Menghabiskan siang bersama
'' Tolong jangan macam-macam,'' ucap Lala berusaha melepaskan cekalan tangan Jason.
'' Tidak akan,'' jawab Jason masih menarik tangan Lala.
'' Ahhhh'' teriak Lala dengan tangan yang masih dicekal Jason. Ia merasa takjub begitu pintu dibuka oleh Jason dan melihat semua isi dalam ruangan yang sangat klasik namun tetap berkesan mewah.
'' Ruangan ini sangat indah. Aku tidak menyangka ada ruangan sebagus ini di ruang kerja kamu,'' ucap Lala melepaskan tangannya dari cekalan tangan Jason.
'' Ini kamar pribadi ku ketika merasa lelah dengan urusan pekerjaan. Sekarang sebagai hukuman, bersihkan semua yang ada di ruangan ini. Termasuk rak-rak buku yang di sudut sana. Kamu tata dan susun sesuai abjad,'' perintah Jason kepada Lala.
Jason menutup pintu ruangan itu membiarkan Lala mengerjakan tugas dari perintahnya. Setidaknya Lala tidak menolak dan mau mengerjakan perintah dari yang ia katakan. Kemudian Jason melangkahkan kaki menjauh dari luar ruangan pribadinya. Ia mengeluarkan sebuah benda persegi dari dalam sakunya.
'' Fernando, apakah ada informasi mengapa dia moodnya hari ini tidak baik? '' tanya Jason melalui telepon yang tersambung dengan Fernando.
'' Triplet sedang pergi camping, mungkin nona Lala sedih ditinggal anak-anak,'' jawab Jason.
'' Apakah ada lagi?'' tanya Jason masih belum puas dengan jawaban Fernando.
'' Mungkin saja Nona Lala mendengar gosip miring tentang hubungan tuan dengan Nona Lala sendiri. Itu bisa saja terjadi karena Nona Lala adalah orang yang perasa namun tidak pernah mau menunjukkannya kepada siapapun. Pagi ini saya baru mendengarnya langsung dari seliweran orang kantor yang bergosip. Mereka mengatakan jika Nona Lala adalah salah satu dari sekian banyaknya wanita yang ingin dekat dengan tuan. Mungkin karena itu Nona Lala jadi berubah mood,'' jelas Fernando lebih panjang lagi.
'' Aish, aku lupa kalau dia orang baru yang belum terbiasa dengan gosip. Bereskan gosip murahan seperti itu Fer, aku tidak mau dia merasa terganggu dan berakhir dengan menjauhiku,''
'' Baik tuan, akan segera saya laksanakan,'' jawab Fernando mengerti maksud Jason.
Jason kemudian kembali ke meja kerjanya untuk melanjutkan pekerjaan yang tadi ia sempat tunda. Sekarang ia akan membiarkan Lala tetap berada di ruangan ini bersamanya . Mungkin dengan menyuruhnya melakukan pekerjaan akan membuat wanita itu tidak merengek meminta berhenti berinteraksi lebih dengannya. Jason tidak mau itu terjadi, ia tidak ingin Lala menjauhinya.
'' Salahkan saja, mengapa dia begitu membuat ku tertarik. Maka dengan segala cara aku akan membuat dia untuk terus berada di sisiku,'' gumam Jason sebelum membubuhkan tinta hitam ke halaman berkas yang ia telah baca.
Lala terbangun usai dirinya merebahkan diri di ranjang yang jadi satu ruangan dengan beberapa rak buku. Tidak hanya itu saja, di ruangan itu juga memiliki deretan almari yang berluaran kaca. Bahkan kamar mandi dengan isi lengkap seperti shower dan bath up ikut menambah kesan ruangan itu yang seperti kost an mahal bagi mahasiswa rantau.
'' Niat awal cuma mau nyoba tempat tidur orang kaya eh malah ketiduran,'' gumam Lala setelah sadar dirimya ketiduran.
Di detik berikutnya Lala baru menyadari satu hal jika ada beban yang seperti menimpa perutnya. Memang tidur Lala dengan posisi menyamping beralasakan tangannya sebagai tumpuan. Lalu siapakah orang yang tertidur di belakangnya terlebih tangan yang ikut melingkar di perut rampingnya.
'' Astaga,'' jerit Lala begitu membalikkan badan menghadap orang itu.
Tubuh tegap dan lengan kekar yang memeluknya ternyata adalah milik seorang laki -laki dengan garis rahang tegas, bulu mata yang lentik walau dia laki - laki, bibir yang mengatup sempurna serta mata terpejam pertanda tidur yang sangat nyenyak. Lala berusaha memindahkan tangan kekar itu dengan sangat hati - hati, ia tidak ingin membangunkan sosok yang sangat lelap dalam tidurnya.
''Mau kemana ? '' tanya Jason dengan suara serak.
'' Lepaskan. Aku mau bangun,'' .
Bukannya bangun Jason malah mempererat lingkaran tangan kekarnya di perut Lala. Lala merasa de javu mengingat kilasan enam tahun yang lalu.
'' Mengingat sesuatu, hm ? '' tanya Jason yang kini sudah membuka mata sepenuhnya.
'' Jangan berpikiran macam - macam. Sekarang, lepaskan aku! Lagian gimana caranya kamu bisa tidur disini? ''
'' Sudah ku bilang jika ini adalah ruangan ku untuk istirahat jadi aku bebas menggunakannya. Salahkan saja dirimu yang seenaknya tidur di ranjang ku, padahal aku menyuruh mu membersihkannya,'' jawab Jason tanpa melepas pandangan ke arah Lala.
'' Baiklah aku minta maaf, karena dengan sengaja tidur di ranjang mahal milik mu. Sekarang, tolong lepaskan tanganmu dari perutku karena aku harus pulang,''
'' Ini sudah malam sebaiknya kamu aku antar. Tidak baik jika pulang sendiri dan kamu tidak boleh menolak,''
'' Terserah,'' jawab Lala menyingkirkan tangan Jason dari perutnya. Kemudian ia bangkit membenarkan penampilannya yang sedikit acak-acakan.
Lala meraih knop pintu dan memutarnya agar ia bisa keluar dari ruangan. Namun sebelum Lala melangkah, Jason mengeluarkan sebuah pertanyaan yang membuat Lala kembali berbalik untuk menatap manusia yang masih duduk di ranjang itu.
'' Apakah kamu tidak ingin mengulang malam kita seperti dulu? Bukankah ini waktu yang pas karena anak-anak sedang tidak ada di rumah dan kamu memiliki waktu luang,''.
'' Sepertinya hal itu bisa kamu wujudkan dengan kamu kembali tidur,'' jawab Lala enteng.
'' Maksud kamu? Kamu mau? '' tanya Jason masih merasa ambigu dengan jawaban Lala.
'' Tentu mau, tapi dalam mimpi,''
'' Tidak masalah jika sekarang dalam mimpi. Tapi selanjutnya aku akan mewujudkan mimpi ku nanti,'' ucap Jason dengan senyum yang mengembang.
'' Terserah,'' ucap Lala menutup pintu kasar. Bodo amat dirinya dibilang tidak sopan terhadap atasan. Karena atasannya sendiri lah yang berlaku terlebih dahulu.
Lala berjalan meninggalkan ruangan Jason dengan cepat. Benar apa yang dibilang Jason jika ini sudah malam sehingga suasana kantor benar-benar sudah sepi.
'' Oh astaga, aku tadi tidur berapa lama sampai tidak ingat waktu seperti ini,''
'' Untung saja triplet tidak di rumah, pasti kalau di rumah mereka sedang menunggu ku. Ah rasanya tiga hari begitu lama. Bahkan satu hari ini ibarat satu abad. Semoga mereka cepat pulang,'' ucap Lala selama dirinya menuju ke parkiran.
Lala membuka pintu mobil yang tadi siang ia bawa. Terpaksa dirinya pulang malam karena ketiduran bersama Jason. Lala merutuki dirinya sendiri mengapa ia secara tidak sengaja ketiduran. Pasti Jason memikirkan hal-hal yang aneh tentang dirinya.
'' Terserah dia mau memikirkan aku seperti apa? Yang jelas tadi aku tidak salah masuk kamar lagi seperti kejadian enam tahun yang lalu. Ini murni ketidaksengajaan,'' gumam Lala hendak menyalakan mesin mobil yang ia kendarai. Namun sebelum itu Lala lakukan, Jason sudah terlebih dahulu mengetuk kaca mobil Lala.
'' Ada apa lagi sih? Tugas aku kan sudah selesai, dan aku harus segera pulang. Besok-besok saja jika ingin mengantar ku, karena sekarang aku sudah membawa kendaraan pribadi sendiri,'' jawab Lala mulai dongkol dengan aksi Jason yang masih mengganggunya.
'' Kamu belum bisa pulang. Sekarang kamu harus ikut aku, disini bahaya'' ujar Jason risau.
'' Tidak mau! Aku harus pulang,'' jawab Lala menolak mentah-mentah perkataan Jason.
'' Telah terjadi sesuatu dengan anak-anak,'' ucap Jason akhirnya.
salam kenal kk
klo hanya menganggap lala wanitamu...bukan kekasih atau calon istrimu...kenapa kamu berbuat seenaknya pada lala...lelaki tipe sprtimu memang tdk bisa di jadikan contoh baik untuk lala terutama triplet...jijik dgn cara murahanmu...kamu sendiri yg melecehkan lala,kau anggap lala sprri wanita murahan...obsesimu yg keterlaluan akan merugikan dirimu sendiri...jngn terlalu percaya diri dan egois ..tdk semua wanita bisa kau anggap murahan sprti bekas wanitamu...
lanjut daja lah thor.../Chuckle/
horang kaya memang sperti itu sikapnya...ga pria ga wanita,sama saja kelakuannya...sombong dan sok kuasa...