Seorang gadis cantik bermata bulat besar secara tidak sengaja menabrak seorang pria bernama Saga, gadis itu dalam keadaan mabuk.
Dalam keadaan lampu yang redup, Saga bisa merasakan kulit sang gadis yang terasa begitu halus dan lembut saat tangan Saga menyentuh lengan sang gadis tersebut yang melingkar di pinggang Saga.
" kau sangat tampan " ucap gadis tersebut sambil tersenyum dan mendongkakkan kepalanya untuk melihat wajah Saga yang saat ini tengah menunduk dan melihat kearah sang gadis.
Gadis tersebut mengeluarkan lidahnya dan menjilati bibirnya yang pink alami tanpa polesan lipstick ataupun lip balm.
" Lepaskan ..!! " ucap Saga dingin dan berusaha untuk melepaskan lengan gadis tersebut, namun semakin Saga mencoba untuk melepas makin erat gadis itu memeluknya.
" emm.. tidak mau.. kau sangat tampan aku sangat menyukaimu "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
" bang Heri ini temen saya, dia ingin ikut kerja disini bang, abang bilang lagi butuh tambahan karyawan " ucap Lusi sambil mendorong pelan tubuh nayla agar lebih dekat dengan Heri.
Heri memperhatikan tubuh Nayla dari atas sampai bawah, dia juga memperhatikan wajah nayla.
" cantik.. " guman Heri sambil mengangukan kepalanya.
" baiklah kamu diterima kerja disini, sekarang ganti baju dan langsung bekerja saja, ingat tugasmu hanya mengantar minuman dan pemandu lagu, jika ingin bertransaksi lain silahkan diluar jam kerja. " ucap Heri dengan tegas.
" wahh... makasih banyak bang, saya akan bekerja dengan rajin, terima kasih banyak atas kesempatan nya " ucap Nayla dengan berbinar, sementara Heri dia hanya menggerakan tangan nya seolah menyuruh Nayla dan Lusi untuk segera meninggalkan ruangannya.
☆☆
" makasih banyak kak Lusi udah bantuin saya, nanti kalau saya dapat gaji pertama saya janji saya akan traktir kak lusi makan "
" sudahlah tidak perlu, yang penting kamu bekerja dengan benar disini, jangan sampai bikin saya kecewa "
" sip itu pasti kak lusi " ketika mereka sedang asik mengobrol tiba tiba seorang wanita datang dan menyuruh mereka untuk mengantarkan minuman, hingga beberapa kali dan malam itu Nayla juga mendapat tips dari pelanggan dia sangat senang sekali walaupun tidak banyak seperti yang didapat oleh Lusi, dia paham kalau dia orang baru disini dan harus banyak belajar lagi, hingga akhirnya dia disuruh untuk mengantarkan minuman kembali, Nayla membawa beberapa botol bir dan masuk ke salah satu ruangan pelangan club tersebut, didalam sana terdapat beberapa laki laki yang sudah setengah mabuk juga beberapa orang wanita penghibur.
Saat Nay meletakan botol botol tersebut salah satu pelanggan menepuk bokong Nayla yang terlihat menggoda, seketika Nay terkejut dan terjengkit, ini pertama kalinya Nay mendapat perlakuan kurang ajar dari pelanggannya, dia berusaha diam dan memaklumi, namun keterdiaman Nayla malah dianggap lain oleh pria tersebut, dia menganggap kalau Nay juga menyukainya, akhirnya dia pun meraih pinggul nayla dan menariknya hingga Nay terduduk di paha pria tersebut.
Nay yang panik dan berusaha untuk memberontak, sementara pria lain malah menertawakan kejadian tersebut, bahkan wanita penghibur yang ada disana seolah bersikap acuh tak acuh, mereka tidak peduli dengan keadaan temannya.
Nayla terus memberontak hingga akhirnya dia bisa terlepas dengan cara menyikut perut si pria hingga merasa kesakitan dan pengangan si pria terlepas dari tubuh nayla.
Nayla berlari keluar dari ruangan secepat mungkin, karena jalur yang dilalui oleh nayla sedikit gelap dan suasana remang dia kurang bisa melihat keadaan hingga akhirnya dia menabrak sesorang dan hampir terjatuh jika orang itu tidak menahan tubuh Nayla.
Nayla menjauhkan kepalanya agar bisa melihat orang yang menolongnya tadi, mereka saling diam saling pandang, hingga akhirnya lamunan mereka buyar karena mendengar beberapa pria sedang berlari seolah mencari sesorang, dan mereka adalah pria yang berada di ruangan tadi, mereka tidak terima atas perlakuan Nayla terhadap bos mereka, sehingga bos nya menyuruh anak buahnya untuk mengejar nayla dan membawanya, dia ingin menghukum gadis itu dengan cara menidurinya.
Nayla yang panik ingin segera cepat pergi, namun langkahnya ditahan oleh pria tersebut.
" tuan tolong lepaskan saya, saya takut mereka menangkap saya " ucap Nayla memelas.
" kalau kamu tidak salah untuk apa takut " ucap pria itu yang ternyata adalah Fino.
" aku memang tidak salah, mereka yang berbuat kurang ajar padaku, dan aku hanya membela dirinya, jadi tolong lepaskan aku agar aku bisa pergi secepatnya dari sini " ucap Nayla yang berusaha untuk melepaskan diri dari genggaman Fino, pada saat mereka masih berdebat suara orang orang yang mencari Nayla makin mendekat dan Nayla makin panik, Fino bisa melihat dengan jelas wajah cantik gadis itu terlihat pucat dan juga panik, Fino langsung mendorong tubuh nayla kesisi tembok dan memiringkan kepalanya,menutupi wajah Nayla dari orang orang yang mencarinya, jika terlihat dari samping mereka seperti sedang berciuman.
" tuan apa apaan ini " ucap Nayla sedikit panik kalau pria tersebut akan menciumnya.
" diam.. jangan Berisik kalau kamu tidak mau orang orang itu menangkapmu " ucap Fino dengan suara tertahan agar tidak terdengar oleh orang lain, seketika Nayla pun terdiam apalagi saat orang orang tersebut tepat berada tak jauh darinya. Nayla menahan nafasnya, dia seolah tengah didekati Zombie yang bisa menyerangnya kapanpun saat mendengar hembusan nafasnya, melihat hal itu membuat Fino ingin tertawa saat melihat raut wajah Nay yang memerah karena menahan nafas.
" gadis ini sungguh lucu, apa dia pikir dengan menahan nafas orang orang itu tidak akan mengetahui keberadaanya, apa dia pikir orang orang itu vampir atau apa " ucap Fino dalam hatinya.
Setelah orang orang itu pergi akhirnya Nay bisa menghembuskan nafas dengan penuh kelegaan, namun sesaat kemudian dia baru sadar kalau posisi nya sekarang dengan pria yang ada didepannya sangat ambigu, dia langsung mendorong tubuh pria tersebut hingga mundur beberapa langkah.
" terima kasih tuan anda sudah menolong saya tadi, saya permisi ... saya harus kembali bekerja " ucap Nay dengan terburu buru dan dia hendak berbalik badannya dan akan berjalan, dengan tiba tiba Fino meraih tangan Nay dan menariknya.
" tunggu dulu... apa begitu cara mu berterima kasih pada orang yang sudah menolongmu " ucap Fino tanpa melepaskan genggaman tangannya di tangan Nayla.
" lalu anda mau apa tuan, saya orang baru disini, saya belum punya uang untuk menganti pertolongan Anda " ucap Nay mulai jengah, dia mengira pria yang ada didepannya ini akan tulus menolongnya tapi ternyata dugaan nya salah, dia sama saja seperti orang lain menolong dan mengharapkan imbalan.
" saya tidak butuh uangmu " ucapnya
" lalu.. anda mau apa kalau tidak mau uang " ucap Nay yang mulai kesal.
" setidaknya beritahu nama dan nomor ponsel mu " ucap Fino dengan tersenyum manis.
Nay memutar bola mata nya keatas, dia sudah mengira pria yang ada didekatnya saat ini adalah seorang playboy, ternyata benar.
" saya tidak punya ponsel tuan, sekali lagi saya minta maaf saya harus pergi " ucap Nayla buru buru.
" tunggu... setidaknya beritahu nama mu siapa?? " Nayla terdiam seperti mengingat sesuatu, lalu Fino mengulurkan tangannya untuk bersamaan dengan Nayla.
" perkenalkan namaku Malfino, kamu boleh panggil aku Fino " ucapnya sambil tersenyum, selama beberapa saat Nayla sempat terlena melihat senyuman dibibir Fino, dan dia hendak menerima uluran tangan dari Fino, hanya tinggal beberapa centi lagi tangan itu akan bertemu, tapi seketika tangan Nayla menjauh saat tiba tiba Lusi datang dan menarik lengan Nayla yang lainnya.
" Nay ..apa yang kamu lakukan disini, ayok cepat kerja lagi, masih banyak botol yang harus kita kirim kepelanggan, jangan sampai bang Heri marah dan memecahkan kepalamu " ucap Lusi yang tanpa memperdulikan ada Fino disekitarnya.
" ta..tapi.. " Nay pergi dengan Lusi karena menyeretnya, sementara Fino hendak menyusul Nayla namun tertahan karena Galang yang memanggilnya.
" Fin kamu sedang apa disini, ayok cepat masuk gadis gadis sudah lama menunggumu, mereka sudah kepanasan dan minta segera di dinginkan oleh kita " ucap Galang sambil menepuk bahu Fino dan menyeretnya agar ikut kedalam bersama nya.
" Nay... jadi namanya Nay.. sungguh nama yang cantik, aku akan tanyakan pada Heri siapa gadis itu, berani benar si heri menyembunyikan wanita cantik dariku, apalagi dia terlihat istimewa seperti nya aku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya " ucap Fino dalam hatinya, Galang yang melihat raut wajah Fino yang tersenyum tanpa sebab mengira kalau Fino sudah mulai mabuk, dan dia pun menyuruh sang gadis untuk mengurusnya.
Para gadis yang sudah dipilih oleh Fino tadi langsung mendekati Fino mereka melakukan gerakan gerakan ero*tis yang mampu mengundang has rat Fino, tanpa menunggu lama lagi Fino langsung menarik dress ketat sang gadis keatas sehingga bagian paha dan juga celana dalam sang gadis terlihat, fino pun langsung merobek kain segitiga sang gadis dan langsung melahap nya, menenggelamkan kepalanya diantara dua paha gadis tersebut, setelah puas Fino langsung berdiri dan mengeluarkan senjatanya, dan langsung mengeksekusi gadis itu ditempat dengan posisi berdiri.
Dengan menjadikan Nayla sebagai fantasi nya, Fino dengan cepat mengakhiri kegiatannya, hanya limabelas menit saja Fino langsung mendapatkan kepuasannya.
" hanya segitu kemampuannya, aku kira kamu tahan lama " ucap galang seolah meremehkan kemampuan Fino diatas Ranjang.