"Apa kau ingat? Saat SMA dan kuliah dulu, kau terus membuliku. Jadi sekarang, rasakan balas dendamku, wahai istriku!" Ucap Angkasa pada Leora.
'Angkasa, kau tidak tahu saja, kalau dendammu mengarah pada orang yang salah. Sayang sekali kau tidak akan percaya kalau aku menjelaskannya.' Gumam Leora memandangi Angkasa sambil menahan isakannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20. Kemarahan Leora
Operasi Leora telah selesai, gadis itu sudah bermalam selama beberapa hari di dalam IGD.
Selama di IGD, tidak ada yang diperkenankan untuk mengunjunginya, para keluarga hanya diperkenankan melihat dari jendela kaca yang telah disediakan, Leora tidak bisa mengetahui keberadaan mereka.
Setiap hari hanya Dokter Gina yang datang mengunjunginya. Tapi Leora tidak pernah mau berbicara, dia diam saja ketika ditandai oleh para medis.
Hal tersebut membuat semua paramedis berpikir bahwa Leora menderita kebisuan.
Lagipula saat itu, seluruh tubuh Leora yang terbakar masih diperban dengan erat, jadi wajahnya pun ikut diperban kecuali pada bagian bibir dan mata.
"Leora, aku datang lagi." Ucap Gina yang baru saja datang dan melihat Leora terdiam menatap langit-langit ruangan.
"Bagaimana perasaanmu?" Tanya Gina mengamati ekspresi Leora.
Tapi Leora hanya diam saja, berbeda dengan hari-hari sebelumnya setiap kali Gina datang, Leora akan menangis sesegukan.
"Aku rasa kau sudah membaik, kau tidak menangis lagi. Oya, aku membawa coklat lagi untukmu. Aku letakan di meja ya," ucap Gina meletakkan permen coklat yang ia bawa pada sebuah toples yang sudah ia siapkan diatas meja.
"Aku akan duduk disini menunggumu." Ucap Gina lalu ia duduk pada sala satu kursi.
Gina menggenggam tangan Leora "Mungkin kau sudah bosan mendengar ceritaku, tapi kali ini aku tidak akan menceritakan lelucon konyol.
Aku akan menceritakan tentang seseorang yang selalu menunggumu, setiap malam setelah dia bekerja, dia selalu kemari menungguimu.
Dibalik kaca di sana, di situlah dia selalu berdiri dan menatapmu selama berjam-jam.
Mungkin kau tidak percaya ini, tapi dia memiliki massa yang sulit sepertimu, saat ini pun dia masih berjuang melawan ingatan masa lalunya.
Dan dia selalu berharap agar kau cepat sembuh.
Nama pria itu Angkasa, suamimu." Cerita Gina berhenti saat melihat Leora meneteskan air matanya.
"Jangan menangis, sekarang semuanya baik-baik saja. Angkasa sudah tahu kalau kau bukanlah Liona, tapi Leora.
Tadi pagi dia meneleponku untuk bertanya padamu, katanya, apakah kamu mau bertemu dengannya?" Tanya Gina.
"Kalau kau bisa menjawab, tolong katakan padaku. Jika tidak, kau bisa mengedipkan mata mu dua kali untuk jawaban ia dan kedipkan 1 kali untuk jawaban tidak." Ucap Gina mengamati ekspresi Leora.
Tapi bukannya dijawab oleh Leora, perempuan yang terbaring itu malah memejamkan matanya seolah tak mau diganggu.
Gina mengerti, jadi ia tidak mau lagi menganggu Leora.
"Baiklah, selamat beristirahat, aku akan pergi sekarang." Ucap Gina lalu meninggalkan Leora.
Sementara para keluarga yang melihat dari balik kaca, semuanya terdiam melihat keadaan Leora.
Beberapa saat kemudian, Anasta mulai menangis. "Anakku yang malang!" Isaknya.
"Bu, dia akan baik-baik saja." Ucap Liona merangkul ibunya.
'Huh, aku boong Bu, di tidak baik-baik saja. Dan aku sangat suka itu! Semoga saja semua operasinya gagal, jadi selain bisu, dia juga berubah jadi buruk rupa!' Gumam Liona tersenyum samar.
Senyum samar yang ditunjukkan Liona memang dapat mengelabuhi ibunya, tapi tidak dengan Luna.
'Perempuan licik! Pada adik sendiri saja seperti itu, apa lagi pada orang lain.' Gumamnya merasa ngeri dengan Liona.
...
Setelah 1 minggu berlalu, akhirnya Leora sudah dipindahkan ke ruang inap VIP.
Hari itu adalah hari pertama di mana Leora dikunjungi secara langsung oleh keluarganya.
Angkasa memasuki ruangan inap Leora, tapi ketika ia tiba, terlihat Gadis itu sedang tidur.
Angkasa tidak mau mengganggunya jadi Ia hanya duduk di kursi dan menggenggam tangan Leora.
Sementara diluar, Anggara berdiri bersama Gina.
"Aku jadi khawatir." Ucap Anggara mengintip dari sela-sela pintu.
"Jangan khawatir, semuanya baik-baik saja." Ucap Gina.
"Kapan Leora akan sadar?" Tanya Anggara.
"Dia sedang tidur, biasanya dia bangun pada pukul 10 malam." Jawab Gina.
"Kalau begitu, masih ada 2 jam lagi." Ucap Anggara.
"Hm, ayo kita pergi ke kantin. Aku lapar," ucap Gina lalu menarik tangan pria itu dan mereka pergi ke kantin.
"Tapi,, Angkasa?" Ucap Anggara sambil menoleh ke belakang.
"Hais, biarkan saja dia berduaan dengan istrinya." Ucap Gina terus menarik tangan Anggara.
Anggara tidak menolak, lagipula pria itu memang butuh berduaan dengan leola.
Meski pria itu tidak mencintai Leora tapi rasa bersalah pria itu cukup untuk membuatnya tetap berada di sana.
'Hah, aku hanya khawatir kalau sakit Angkasa tiba-tiba kambuh. Siapa yang akan menolong Leora?
Apalagi pria itu sudah kelelahan selama 1 Minggu ini, aku tidak yakin tubuhnya akan tetap bertahan.' Gumam Anggara.
"Sudahlah, kita hanya pergi 1 jam!" Lagi kata Gina saat melihat kekasihnya masih kepikiran dengan angkasa.
Sementara Angkasa yang tetap tinggal di samping Leora, pria itu sudah tertidur sambil menggenggam tangan istrinya.
Saat Leora sadar, ia ingin menarik tangannya namun sesuatu yang berat menindihnya.
Leora meringis pelan lalu ia berusaha duduk.
'Pria ini?' Gumam Leora sangat terkejut, tapi dia tidak menarik tangannya dan malah memandangi Angkasa dalam kediamannya.
'Lelaki ini sudah terlalu banyak menyakitiku, tapi aku tidak bisa menyalahkannya, semua yang dilakukan semata-mata karena rasa sakit hatinya.
Tapi,, kecelakaan itu,," airmata Leora kembali merembes saat ia mengingat bagaimana dirinya berusaha menghindari Angkasa hingga akhirnya merasakan kesakitan.
"Kalau saja saat itu Angkasa mau mendengarkanku, Aku tidak akan berakhir seperti ini." Ucap Leora memandangi tubuhnya yang dibalut dengan perban.
"Lalu apa sekarang? Aku benar-benar cacat untuk selama-lamanya!" Isak Leora membuat Angkasa terbangun.
"Kau sudah bangun?" Kata Pria itu langsung berdiri.
"Hiks,, hiks! Semua ini karenamu! Karena kau tidak percaya padaku, aku mengalami semua ini!" Teriak Leora memukul dada Angkasa.
"Tolong, ku mohon berhenti!" Ucap Angkasa langsung memeluk dengan erat.
"Kau!! Kau sudah menghancurkan mimpi besar ku! Dulunya ketika aku hidup dalam tekanan mu, aku masih bisa berharap dapat meraih karirku sebagai seorang model. Karena saat itu, tubuhku masih sempurna!
Tapi sekarang? Harapan itu harus ku kubur dalam-dalam! Semuanya hancur!" Isak Leora.
"Maaf, maafkan aku. Kau boleh melakukan apa pun padaku, asal itu bisa menebus kesalahanku." Ucap Angkasa dengan panik.
Leora yang terisak langsung diam lalu menatap angkasa "Apa pun?!" Tanyanya.
"Ya,, apa pun! Kalau perlu, kau bisa menyiksaku semauku! " Jawab Angkasa.
"Ha,, hahaha..... Kau pikir aku sama sepertimu? Membalas perbuatan buruk orang lain menggunakan kekerasan?!
Kau pikir aku seorang psikopat sepertimu?! Haha,, kau lucu!
Meskipun aku disakiti sedalam yang orang lain bisa, aku tidak akan pernah menggunakan kekerasan untuk membalas semua dendam itu!
Jadi sekarang, sebaiknya kau pergi dari sini dan jangan pernah berpikir untuk menemuiku lagi!
Bahkan untuk memikirkanku sedetikpun, tolong jangan lakukan itu!" Ucap Leora dengan tatapan dipenuhi kebencian.
Sementara Gina dan Anggara yang mengintip hanya bisa berdiri dengan jantung berdegup kencang.
Apalagi yang mereka takutkan jika bukan tentang penyakit Angkasa. Sekali emosi pria itu terpancing, maka tidak ada yang bisa menghentikannya.
"Cepat panggil Sain!" Bisik Gina pada Anggara.
"Ok,, okk," jawab Anggara segera berlari ke ruangan Dokter Sain.
'Astaga, Jadi selama ini Leora berpura-pura bisu. Kami semua sudah di kecoh olehnya?!"
Interaksi Dengan Pembaca.
Halo semuanya,, hari ini up-nya 2 bab ya... semoga kalian kecewa berat😁😁😁 tapi jangan balas dendam pada otor ya,, apa lagi kalo balas dendamnya sala alamat? 😁😁
Halo Semuanya, apa yang otor posting di atas sangat mengecewakan otor.
Sekali lagi otor katakan kalau otor tidak pernah keberatan kalau kalian melakukan iklan di karya ini,
Hanya saja, tolong jangan mampir hanya untuk ngiklan, tapi hargailah karya dimana kalian mempromosikan novel kalian.
Jangan sampai kalian hanya mengiklan di bab terakhir tanpa membaca dari bab awal, entahlah.. capek ngetiknya...
Intinya, bagi teman2 otor yang cantik dan ganteng,, tolong jangan spam karya orang ya.... 🙏🙏🙏🙏
keras berbagai macam gaya
kau bahagia dengan angkasa bapak mu menghancurkan leluargamu
bapaknya sendiri memasukkan baby sugar di dalam rumahnya.
dan saking pintarnya istrinya percaya aja kalau Luna jalang itu adalah anak angkat Bambang tua bangke.
kurasa hanya Leora yang waras
dan ibunya terlalu polos mau aja di begoin sama suaminya
bagaimana dengan istrinya
anggara yg mnderita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
tpi kli like ttp ku tekan.
semngat n sukses selalu
krya2 nya bnr2 bagus.sampe berniat ttus baca tiap judul2 nya