Menikah hal yang tidak pernah terbesit dalam benak Elvira Nararya, seorang CEO bernama Khuza Gautama mengambilnya sebagai teman hidup karena inside pemerkosaan, alasan yang mendasar Khuza ingin menikahi Elvira adalah untuk menutupi aib perusahaan.
Namun seiring berjalannya waktu, Elvira akhirnya tahu bahwa semuanya hanyalah sandiwara, Khuza memperkosanya karena ingin mendapatkan keturunan, sebab kekasihnya yang berstatus model terkenal itu tidak ingin mengandung dan merusak penampilannya.
Elvira yang sudah tahu kebenarannya diam-diam mengikuti sandiwara mereka dan berpura-pura tidak tahu apa-apa tentang hidupnya yang hanya di jadikan taming, lebih tepatnya alat untuk mendapatkan keturunan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hildayanti intan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mabuk oleh bayang-bayang Elvi
"Kakak pasti lelah ya, tunggu aku siapkan air hangat dulu". Secepat kilat tangan Elvi di sangga oleh Khuza, pria itu masih ingin berlama-lama memandangi wanita seksi di hadapan-nya saat ini.
"Kau terlihat lebih fresh dari biasanya El". Secara tidak langsung Elvi menganggap itu adalah pujian, tahap awal untuk memulai semuanya.
Khuza menatap intens bibir pink alami itu lalu berakhir di dada Elvi yang terlihat menantang karena pengaruh hamil-nya.
"Pilihan ku tepat, Jos.. ini akan semakin menarik lagi untuk mendayung perahu lebih dalam, mungkin ada sesuatu yang lebih menarik lagi di sana". Sorak-sorai Elvi dalam hati.
"Benarkah?". Sedikit bernada seksi yang sengaja dibuat-buat.
"Hmm". Khuza mengangguk dengan antusias, tubuh-nya perlahan semakin menempel hingga tangan besarnya berhasil meraih pinggang Elvi.
"Kamu sangat cantik dan seksi". Bisiknya seraya menghembuskan nafasnya yang meliuk-liuk di telinga Elvi.
"Ah, itu pasti hanya pujian yang salah untuk ibu hamil dan gendut seperti ku". Seolah ucapan di bibir Elvi adalah ******* di telinga Khuza yang mulai mengobrak-abrik akal sehatnya.
"Aku serius El, kau sangat seksi dan menggoda". Khuza semakin mempererat pelukan-nya.
Tangan-nya mulai tidak bisa di ajak kompromi, menyentuh dan membuat Elvi seperti di gelitik, hari paling bersejarah dalam hidup Elvi dimana kebohongan bisa mengubah dirinya.
Di sisi lain Khuza memang terlihat menikmati percintaan ini, namun berbeda dengan Elvi yang sudah mengetahui semuanya, Elvi sadar Khuza hanya menjadikan tubuhnya sebagai pemuas ***** saja, mengatas namakan cinta hanya karena kepentingan pribadi, sungguh naif.
Setelah aktivitas panas itu, Elvi mengambil selimut untuk membungkus tubuh-nya, sementara Khuza memilih untuk membersihkan dirinya, pikiran-nya benar-benar fresh karena berhasil mendapatkan sesuatu yang begitu ia dambakan.
...****************...
Malam gelap pun berlalu di gantikan oleh indah-nya lagi..
Drrrt...
Drrrt...
Khuza terbangun karena suara ponsel-nya yang begitu menggangu, segera ia mengangkat telepon tersebut dan berjalan ke dalam walk in closed, takut apabila Elvi mendengar percakapan-nya dengan Melodi.
"Pagi Mel, ada apa menelfon ku sepagi ini". Terdengar suara malas Khuza.
"Apa Mel?, Sayang kau menyebut nama ku!". Khuza sedikit menjauhkan ponsel-nya dari telinganya karena teriakan kesal Melodi.
"Aku lelah Sayang, hmm katakan apa yang kau inginkan". Khuza mulai to the poin.
"Sayang aku merindukan mu tau nggak, makanya aku menelepon".
"Sudah lah jangan berlama-lama, katakan sekarang". Khuza secara tidak sadar mengetahui bahwa melodi adalah wanita yang cukup melelahkan.
"Ada pameran berlian di Kartika Expo balai Kartini nanti malam, kamu ikut kan sayang".
"Meskipun aku ikut kita tidak akan bisa duduk bersama bukan". Khuza menghela nafasnya dengan berat.
"Yang jelas kita bisa saling memandang bukan, Sayang ikut ya please". Bujuk Melodi, jelas tujuan-nya untuk menggoda Khuza agar membelikan-nya batu permata.
"Sayang kau tahu wartawan ada di mana-mana, aku tidak ingin hubungan kita terkspos dan membuat rencana kita berantakan". Tolak Khuza.
"Kita bisa beralasan sayang, kau bisa membawa si kampung itu untuk mengikuti acara, dengan begitu orang-orang tidak akan curiga lagi, Bagaimana". Melodi bernada memelas agar Khuza luluh.
" hmm Ide yang cukup Bagus, baiklah nanti kita bertemu di sana".
"Gitu dong sayang, aku cinta kamu".
"Me too". Hanya itu, lidahnya mendadak seperti gatal ingin membalas perasaan Melodi untuk sekedar mengucapkan kata cinta.
"Ya sudah sampai nanti Sayang".Telfon pun berakhir.
Khuza menggenggam ponsel-nya, pikirannya yang belum jernih karena kegiatan yang kembali ia lakukan tadi subuh benar-benar merusak akal sehatnya, erangan Elvi, tubuh hangat Istri-nya dan semua tentang Elvi begitu baru untuk Khuza, ada perasaan untuk selalu ingin melakukan-nya bersama Elvi.
"****... Sadar lah Khuza, ingat itu yang terlahir jangan lagi ada selanjutnya!!". Batinnya seolah mengingatkan diri sendiri.
"Melodi adalah segalanya bagi ku bukan Elvi, ya dia hanya perantara untuk memuluskan rencana ku, Melodi adalah dunia ku". Sekali lagi Khuza menyangkali dirinya, kenyamanan yang belum pernah ia rasakan bersama melodi, dia yakin itu hanya karena bayang-bayangan Elvi dan semuanya akan segera hilang seiring berjalan-nya waktu.
Sebenarnya ada keraguan yang mulai menyelinap masuk dalam benak Khuza, penyangkalan dirinya tentu tidak bisa memungkiri rasa nyaman saat bersamaan dengan Elvi, wanita yang menyambutnya dengan senyuman saat kembali ke mansion, wanita yang ramah dan lembut melalui tutur katanya, terkadang ketika Khuza lelah dan membutuhkan pijatan dengan senang hati Elvi akan melakukan-nya, dan yang sangat membuat Khuza merasa bahagia kalah Elvi bercerita mengenai perkembangan janin di kandungan-nya.
"Tidak!, Aku yakin secepatnya aku akan bosan untuk dekat dengan-nya, perasaan seperti ini hanya karena bawaan bayi dan bersifat sementara". Lagi-lagi Khuza menenangkan pikiran-nya dengan mencoba berargumen.
Khuza kembali ke dalam kamar dan tidak mendapati Elvi "apa dia sudah bangun?". Seketika terdengar percikan air dari dalam kamar mandi, itu berarti Elvi Sudah bangun dan membersihkan dirinya.
Elvi keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk yang masih sama, pendek juga seksi dengan perut buncit-nya, menampakkan dadanya yang semakin montok.
"Glekk". Khuza tanpa sadar menelan salivanya melihat pemandangan pagi hari yang membuat otaknya mulai traveling lagi.
Sekali lagi pikiran-nya menghianati akal sehatnya, rencana yang dia susun untuk tadi sirna begitu saja dengan melihat kemolekan tubuh Istri-nya, sensasi untuk melakukan aktivitas semalam kembali lagi, Khuza ingin merasakan hal itu lagi.
"K..kak ?". Elvi mengalihkan lamunan Khuza.
"Ehmm.."
"Kau sudah mandi El?". Pertanyaan konyol terdengar basa-basi, sudah jelas sekali penampilan Elvi yang basah dan hanya mengenakan handuk kecil.
"Iya kak, Elvi sedikit risih karena badan yang lengket oleh keringat semalam". Ya itu akibat aktivitas bercinta mereka yang begitu panas.
"Hmm padahal aku ingin sekali mandi berdua dengan mu". Khuza merajuk seperti anak kecil, perlahan langkahnya juga mendekat Elvi dan memeluk pinggangnya. Aroma vanilla yang membuatnya selalu mabuk kembali ia rasakan dengan memburu leher jenjang Istri-nya.
"Sssttt... K.kak auuuu.. jangan di gigit.. ahhhh". Elvi meringis juga mendesah mendapatkan Khuza yang kembali menggodanya, kali ini laki-laki itu semakin berani.
Tanpa memperdulikan rengekan Elvi yang sengaja di buat seseksi mungkin, Khuza kembali melakukan kegiatan panas itu lagi, hingga mereka berdua berakhir di kamar mandi sejam lamanya.
"Trimakasih sayang, kau sangat cantik". Kata-kata yang cukup membuat Elvi seperti burung rajawali, melambung tinggi menembus awan-awan, kali pertama Khuza memanggilnya dengan kata sayang.
bersambung..
author bisa tidak membedakan mana salah, mana benar, author tau tidak apa itu kesalahan selingkuh
*seorang wanita masih berstatus istri tapi berhubungan dengan pria lain
*seorang lelaki mendekati dan berhubungan dengan wanita bersuami
*seorang wanita masih berstatus istri tapi malah merencanakan pernikahan dengan pri lain
*seorang wanita berstatus istri tapi bermesraan dan kontak fisik dengan lelaki lain
*seorang istri yang melaknat suaminya tapi dia lebih menjijikan, munafik
bahkan pelacur sekalipun saat sudah menikah dia menghormati ikatan pernikahannya dan statusnya sebagai istri
maka kesimpulan nya pemeran utama wanita lebih hina dari pada pelacur
dan yang membuat novel ini egois semua kelakuan novel ini membenarkan semua kelakuan istri dan PEBINOR
sekian Terima kasih
💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪