Fallen sangat bahagia karena sebentar lagi dia akan melepaskan masa lajangnya, namun naasnya Fallen harus melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Darwin kekasihnya sedang bersama wanita lain, dan sialnya lagi wanita itu adalah Anha, Mama tirinya.
Kesal dan marah bercampur menjadi satu, Fallen yang belum pernah meminum minuman haram itu pun malah meleguk beberapa kali, sampai kesadaran nya mulai hilang.
Samar-samar Fallen mendengar suara tepat di atas tubuh nya, membuat Fallen mencoba membuka matanya, dan betapa terkejutnya dia melihat seorang pria yang mengkungkung-kung nya dan sedang menodai nya.
"Ahk.. sakit!! "
"Kamu siapa?, lepaskan aku." teriak Fallen di sela-sela kesadaran nya, mencoba berontak meski kepalanya sedikit pusing.
"Diam lah kucing kecil, kamu akan menjadi Babby ku." suara Briton yang sama sekali tidak di dengar oleh Fallen karena saat permainan panas itu di lakukan Fallen sudah tidak sadar lagi, dia kehilangan kesadaran tanpa tau siapa yang mengambil kesucian nya.
Jangan lupa jejak ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masakan Fallen #2
^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
Beberapa saat sebelum Bastian pulang..
Bastian yang sedang menikmati kopi nya hampir tersedak karena sebuah pesan dari pembantu nya.
pesan berupa video yang memperlihatkan Fallen dan seorang pria yang tengah tertawa itu berhasil membuat Bastian geram.
"Kurang ajar, dia pikir dia siapa bisa selingkuh di rumah ku." Bastian bangkit dari duduk nya.
Memencet tombol di telpon yang ada di meja.
"Batal kan pertemuan sore ini, dan siapkan mobil."
"Baik tuan."
Setelah itu Bastian menaruh telpon nya di tempat semula, wajah nya masih memperlihatkan wajah kemerahan, Fallen benar-benar sudah bersikap di luar batasan nya, bisa-bisa nya gadis pemarah itu memasukan pria saat dirinya tidak ada.
Seperti nya Bastian tidak sadar, jika apa yang di lakukan nya tadi malam lebih keterlaluan di bandingkan yang di lakukan Fallen sore ini.
Dalam perjalanan pulang tak henti-henti nya Bastian mengumpat kesal, bahkan panggilan dari Anggelina pun dia abaikan karena yang ada di pikiran nya saat ini adalah ingin segera pulang dan menghajar habis pria yang sedang tertawa bersama Fallen.
"Dasar gadis tidak tau malu, sudah aku angkat derajat nya dari gadis penggoda menjadi seorang istri masih saja tidak tau diri." gerutu Bastian dengan raut wajah marah nya.
Anton melihat dari kaca spion, wajah majikan nya benar-benar sangat marah membuat dia takut jika Bastian akan melakukan sesuatu pada Fallen.
Dia sendiri tidak tau apa yang di lakukan Fallen sehingga membuat Bastian marah besar, tapi Anton berharap jika Fallen dan Bastian tidak akan pernah pisah, karena perjuangan nya untuk menyatukan dua sejoli itu mungkin akan sirna.
"Tuan, apa yang di lakukan nona sehingga membuat anda khawatir seperti ini?." tanya Anton.
Khawatir?.
"Aku tidak khawatir, tapi gadis labil itu telah berani memasukkan seorang pria ke rumah ku, dan aku tidak suka jika rumah ku di masuki pria asing." jelas Bastian.
"Apakah anda cemburu tuan?."
Hah? cemburu?.
"Kau pikir aku perduli dengan gadis labil itu, tidak bahkan aku akan kembali bersama Anggel." tegas Bastian, menolak tuduhan Anton padanya.
Anton kaget bukan main, kenapa wanita itu kembali pada kehidupan majikan nya, dan aneh nya lagi setelah yang di lakukan Anggel dulu Bastian masih bisa menerima Anggel, benar-benar tidak bisa di percaya.
Sesampainya di rumah nya Bastian tidak melihat Fallen, dia berjalan ke arah meja makan sampai akhirnya Bastian melihat Fallen yang tengah tertawa dengan seorang pria.
Lanjutan tadi..
Alih-alih marah Juan malah santai dan mengambil sendok baru, dia kembali mengambil suapan lagi, tapi lagi-lagi Bastian merebut sendok nya dan melemparkannya ke sembarangan arah.
"Kau tuli, aku bilang keluar dari rumah ku!." teriak Bastian murka.
Huh..
Juan bangkit dari duduknya, bukan nya menatap kesal Bastian dia malah menatap Fallen.
"Fall, seperti nya aku harus pulang, suami kamu kaya nya posesif banget ya." Juan tidak mau membuat masalah untuk Fallen, dia tau banyak hal yang di lalui Fallen sebelum dia pulang.
"Kalau Juanda pergi, aku juga bakalan pergi." Fallen bangkit dari tempat duduknya, berjalan mendekati dua pria yang tidak saling berpandangan itu.
"Ayo Juanda, kita pergi." Fallen memegang tangan Juan.
Namun pegangan tangan nya langsung di pisahkan oleh Bastian secara kasar, membuat Fallen meringis kecil karena tangan nya terasa sakit.
Melihat Fallen yang kesakitan membuat Juan geram, dia langsung menatap tajam Bastian, begitu pun dengan Bastian yang balik menatap tajam Juan.
Saat keduanya ingin saling baku hantam Fallen langsung melerai keduanya.
dia tidak mau ada pertengkaran saat acara makan nya.
"Kalian mau berantem? aku kebiri kalian berdua." celetuk Fallen asal yang berhasil membuat keduanya tidak jadi baku hantam.
Juan bergedik ngeri, lalu menatap Fallen.
"Gila Lo Fall, punya gue satu nih, masa iya di potong lagi nanti ngak bisa yang enak-enak lah." celetuk Juan tidak terkontrol.
Fallen hanya tersenyum hambar mendengar nya, lalu melirik Bastian yang nampak terdiam setelah mendengar kata kebiri yang keluar dari bibir tipis nya.
Tidak mau memperpanjang masalah dengan bertengkar di hadapan Juan Fallen memilih duduk kembali.
lalu melirik kedua laki-laki yang masih terdiam kaku itu.
"Juanda makan lagi, ini kan masakan spesial penyambutan kepulangan kamu." kata Fallen mengabaikan Bastian yang berdiri mematung menatap nya tajam.
Juan duduk kembali, dan mulai makan bersama Fallen.
Bastian yang melihat nya entah kenapa menjadi semakin kesal, dia menarik kursi lalu duduk di kursi yang di tarik nya.
"Mau ngapain?." tanya Fallen acuh.
"Tentu saja makan, kau pikir untuk apa aku duduk di sini." Bastian mulai mengambil nasi dan lauk pauk nya.
Melirik sinis pada Juan yang tengah mengunyah makanan nya.
"Yakin ngak takut di racunin?." Fallen tersenyum miring.
Bastian mengabaikan pertanyaan Fallen barusan, dia memilih menyuapkan sesendok nasi yang di tambah kan lauk pauk nya ke mulutnya.
Makanan yang belum pernah dia makan sebelumnya, dan sekarang terpaksa Ia makan karena enggan melihat Fallen berduaan dengan pria bernama Juan di depan nya.
"Lumayan."
Hah?.
Bastian langsung membuang wajahnya ke samping, yang membuat Fallen dan Juan saling menatap.
"Ngak jelas." ucap keduanya serempak.
Dan ke kompakan Fallen bersama pria itu membuat Bastian semakin tambah geram.
Setelah selesai makan Bastian kembali menyaksikan kemesraan Fallen dan Juan, dimana keduanya membereskan meja makan, dan membawa piring kotor ke wastafel.
Bastian memilih naik ke kamar nya untuk mandi, sedangkan Fallen kini tengah mengantarkan Juan ke luar rumah.
"Maaf ya Juanda, dia emang kaya gitu ngak asyik." Fallen merasa tidak enak hati pada Juan, bagaimana pun ini adalah maslaah nya tidak mungkin dia menyangkut pautkan Juan dengan rumah tangga nya.
"Ngak apa Fall, santai aja kali kaya ke siapa aja."
Juan sebenarnya merasa khawatir pada Fallen, tapi mengingat Fallen gadis kuat dan tidak lemah Juan hanya bisa menatap Fallen dari kejauhan saja.
Sebelum benar-benar pergi Juan memegang tangan Fallen dulu.
"Kalau kamu ngak bahagia kasih tau aku ya Fall, biarkan aku yang membahagiakan mu." kata Juan.
Fallen menepuk tangan Juan sambil tertawa hambar.
"Apaan sih Juanda, udah sana pulang gih, jangan lupa baca doa sebelum berkendara biar selamat." Fallen mengalihkan topik pembicaraan, yang membuat Juan hanya bisa tersenyum.
Setelah kepergian Juan Fallen kembali berjalan masuk ke rumah nya, dia enggan masuk ke kamar di lantai atas, Fallen memilih untuk tidur di kamar tamu saja.
"BI tolong ambilkan barang-barang aku di kamar atas ya, kalau tuan tanya bilang saja aku yang minta."
Si Bibi pembantu mengangguk, lalu melakukan perintah nona muda nya.
Fallen merebahkan tubuhnya di tempat tidur, hari ini benar-benar melelahkan membuat Fallen merasa ingin tidur saja.
Tapi baru beberapa menit Fallen memejamkan matanya tiba-tiba terdengar suara lantang dari luar kamar, membuat Fallen replek membuka mata nya.
"Apa lagi sih si kutu kupret, ganggu mau tidur aja." kesal Fallen.
Saat membuka pintu tiba-tiba Bastian berjalan mendekati nya, dan tanpa aba-aba dia langsung membanting pintu sehingga menimbulkan suara bising.
Plakkkk !!
"Dasar tidak tau diri, kau pikir kau siapa hah! seenaknya melakukan sesuatu, dan kenapa kau mengambil semua pakaian mu Hah!." teriak Bastian marah besar.
Fallen memegang pipi nya yang terasa panas, tamparan yang di berikan Bastian di pipinya benar-benar sangat keras, membuat Fallen sedikit meringis, tapi wajah Fallen tidak memperlihatkan ekspresi berlebihan, bahkan Fallen malah tersenyum kecut.
"Jawab aku Fallen!." teriak Bastian lagi.
"Kau tanya kenapa?, jawaban nya simpel sangat simpel." Fallen menjeda ucapan nya, menatap sinis Bastian.
"Aku tidak sudi tidur di ranjang bekas wanita lain, kau pikir aku wanita bodoh yang bisa menerima setiap kelakuan mu yang bejat itu?, tidak! aku tidak sudi diam dan menangis karena memiliki suami yang tidak bisa menjaga perasaan istri nya, tidak akan!." sambung Fallen dengan wajah yang balik menatap tajam Bastian.
"Kau!!"
Bastian ingin memberikan tampan lagi, tapi tangan nya melayang saat Fallen mengeluarkan suara nya lagi.
"Aku mau kita CERAI !! aku tidak mencintai mu, dan kau tidak mencintai ku, lebih baik kita berpisah, karena pernikahan ini tidak pernah aku harapkan!." tegas Fallen.
"Oke, kau pikir aku mau bertahan dengan gadis pemarah seperti mu, aku tidak sudi dan mulai sekarang aku Bastian akan menceraikan mu Fallentina!!"
___________
🌹🌹🌹🌹🌹
Tuhkan, emang si Babas mah gelo🌚
Jangan lupa like coment and Vote ya ♥️
Darrel salah paham🤣🤣🤣🤣
brrt angel sekongkol dgn ibu ny darel
kyk ny darwin
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣