NovelToon NovelToon
Menikah Dengan KAKAK TIRI MANTAN

Menikah Dengan KAKAK TIRI MANTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:29.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Winda Hapsari, seorang wanita cantik dan sukses, menjalin hubungan kasih dengan Johan Aditama selama dua tahun.

Sore itu, niatnya untuk memberikan kejutan pada Johan berubah menjadi hancur lebur saat ia memergoki Johan dan Revi berselingkuh di rumah kontrakan teman Johan.

Kejadian tersebut membuka mata Winda akan kepalsuan hubungannya dengan Johan dan Revi yang ternyata selama ini memanfaatkan kebaikannya.

Hancur dan patah hati, Winda bersumpah untuk bangkit dan tidak akan membiarkan pengkhianatan itu menghancurkannya.

Ternyata, takdir berpihak padanya. Ia bertemu dengan seorang laki-laki yang menawarkan pernikahan. Seorang pria yang selama ini tak pernah ia kenal, yang ternyata adalah kakak tiri Johan menawarkan bantuan untuknya membalas dendam.

Pernikahan ini bukan hanya membawa cinta dan kebahagiaan baru dalam hidupnya, tetapi juga menjadi medan pertarungan Winda.

Mampukah Winda meninggalkan luka masa lalunya dan menemukan cinta sejati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

Winda dan Ardan berpamitan setelah sarapan. Sudah waktunya bagi mereka untuk kembali ke aktivitas masing-masing setelah berhari-hari cuti pernikahan. Nyonya Karina dan Tuan Raditya melepas kepergian mereka dengan berat hati.

“Mama pasti akan sangat merindukanmu,” ucap nyonya Karina sambil melepas pelukan mereka.

“Winda juga pasti kangen banget sama Mama,” jawab Winda sambil menghapus air matanya.

“Mama ini, seperti winda gak pernah keluar rumah saja.” Tuan Radit menimpali. “Biasanya juga dia keluar kota untuk kerja dan pulang sesekali.”

Nyonya Karina mendelik sinis mendengar ucapan suaminya, lalu kembali menatap wajah putrinya. “Kenapa sih kalian gak tinggal di sini saja?” Nyonya Karina masih tetap tak rela melepas kepergian mereka.

“Saya pasti akan sering membawa Winda berkunjung, Ma. Jangan khawatir.” Ardan berucap menenangkan hati ibu mertuanya.

Akhirnya nyonya Karina hanya bisa mengangguk, dan merekapun berpelukan sekali lagi sebelum Winda benar-benar pergi.

***

Suasana sepanjang perjalanan terasa hening. Sunyi. Keduanya hanya diam. Ardan fokus dengan kemudi, sedangkan Winda sibuk menikmati pemandangan luar kaca yang mereka lewati. Bingung bagaimana caranya mengusir suasana canggung.

“Aku baru tahu ternyata suamiku seorang konglomerat kaya raya.” Winda mencoba membuka obrolan.

“Hemm…”

“Kenapa tidak pernah cerita kalau Kamu itu seorang CEO?”

Sejak dari pertemuan pertama waktu di taman pun, dari sikap Ardan yang datar dan penuh kharisma, Winda telah berpikir, Ardan memiliki identitas yang tidak biasa. Namun tak pernah menduga kalau itu adalah CEO. “Apa Silvia itu seorang peramal ya? Kok bisa tepat ucapannya.”

“Karena Kamu tidak bertanya.”

“Ish…” Winda mendelik sewot. Sikap acuh pria ini sungguh menyebalkan. Ia pun memilih kembali menatap jalanan.

Ardan menoleh sekilas, menyipitkan mata heran. Apa yang membuat Winda jadi kesal?

“Kamu ingin mampir ke suatu tempat dulu atau ingin beli sesuatu?” tanya Ardan saat mereka di tengah perjalanan. Mereka telah sepakat sebelumnya, kalau mereka akan tinggal di rumah Ardan. Mau tak mau Winda menurut. Apartemennya? Mungkin dia akan menyewakan atau menengoknya sesekali.

“Tidak.” Winda menoleh sekilas untuk menjawab, lalu kembali menatap keluar jendela kaca.

Ardan mengangguk lalu kembali fokus pada jalanan di hadapannya. Suasana kembali hening.

Beberapa jam kemudian, mobil yang dikendarai oleh Ardan telah sampai di sebuah perumahan elit. Pintu gerbang yang tinggi langsung terbuka ketika mobil sampai, seakan dua penjaga sudah siaga dan tahu kedatangan tuannya. Mobil melaju memasuki halaman yang luas dan berhenti tepat di depan teras.

“Kita sudah sampai, ayo turun!” Ucap Ardan. Pria itu membuka pintu dan turun lebih dulu, lalu melempar kunci mobil pada salah seorang pria berbaju hitam yang berdiri menyambut.

Winda mengangguk dan segera membuka pintu. Matanya memindai dan menatap takjub rumah mewah di hadapannya yang layak ya istana negara. Menerima uluran tangan Ardan yang memintanya berdiri di sampingnya.

“Selamat datang kembali, Tuan.”

“Selamat datang, Nyonya.”

Sapa seorang pria berpakaian serba hitam.

“Hemm…”

“Terima kasih, Paman.” Winda melirik kesal ke arah Ardan. Apa tidak ada kata lain selain hemm? Apa sesusah itu membuka mulut? Tapi ia bisa apa selain hanya terus berjalan mengikuti langkah suaminya. Sudahlah mungkin itu memang sudah sifatnya.

“Selamat datang, Tuan.”

“Selamat datang, Nyonya.*

Baru saja sampai di ambang pintu, beberapa pria dan wanita berseragam elegan berdiri berjajar membungkuk hormat, membuat nya tercengang sekaligus risih. Apa perlu sambutan sedemikian rupa?

“Terima kasih,” ucap Winda sambil tersenyum ramah. Sedangkan Ardan, seperti biasa pria itu hanya menjawab dengan deheman.

Sampai di tengah ruangan, Ardan berdiri tegak sambil meraih tangan Winda dan menggenggamnya.

“Ini adalah istriku, Nyonya Bagaskara. Mulai hari ini beliau yang mengatur seisi rumah ini. Perintahnya adalah perintahku. Berani membantahnya berarti membantahku!”

"Baik." jawab mereka serempak.

Satu di antara mereka yang menunduk hormat maju mewakili.

“Salam, Nyonya. Saya kepala pelayan Joe. Kami menanti perintah Anda!”

Winda meringis menggaruk tengkuknya. Ia tidak terbiasa dengan hal-hal seperti ini. Di rumah orang tuanya, interaksi antara majikan dan pelayan tidak sekaku itu.

Setelah berbicara sebentar dengan para pelayan, Ardan mengajak Winda melanjutkan langkah.

“Ini kamar Kita.” Ardan mendorong halus punggung Winda untuk bergerak maju. Sebuah ruangan yang sangat luas. Dua kali lipat dari kamarnya di rumah Mama.

“Semua pakaian dan kebutuhanmu sudah tersedia di sini.” Ardan membawa Winda menuju walk in closet. Sebuah lemari besar, sangat besar hingga orang pun bisa masuk ke dalamnya dan berjalan ke sana kemari untuk memilih pakaian.

“Wahhh…” Winda melihat itu dan di buat takjub oleh isi di dalamnya. Tak hanya gaun dan pakaian santai punya dia dan Ardan. Berbagai tas, sepatu,topi, dan aksesoris yang semuanya adalah barang branded ada di dalamnya. Pertanyaan yang muncul di kepalanya adalah, kapan Ardan menyiapkan semua itu.

Ardan segera menggandeng tangan Winda dan membawanya untuk duduk di tepi ranjang.

“Apa kita akan tidur bersama di ranjang ini?” Pertanyaan konyol meluncur begitu saja dari mulut Winda

“Menurutmu?” Ardan menyentil kening istrinya karena gemas. “Kita suami istri. Memang kenapa kalau tidur seranjang? Jangan bilang kau akan mengusirku dari kamarku sendiri. Itu tak kan terjadi.”

“Emm, maksudku, bukankah kita menikah karena…”

“Ini bukan pernikahan kontrak. Jangan berpikir seperti dunia novel yang ada perjanjian tak kan saling ikut campur urusan masing-masing.” Lagi-lagi ardan menyentil kening Winda membuat gadis itu merengut.

“Ini!” Ardan mengambil tangan Winda yang sedang mengusap keningnya.

Winda mengerutkan kening melihat apa yang diletakkan oleh ardan di telapak tangannya. Sebuah kartu berwarna hitam.

“Kau memberikan ini padaku?” Winda bertanya seperti orang bodoh.

“Menurutmu? Kalau tidak padamu, apa aku memberikannya pada angin?” Ardan mendengus kesal. Suaranya jadi kembali ketus. “Gunakan itu untuk kebutuhanmu.”

“Ahh, baiklah, terima kasih." Winda mengerlingkan mata. "Aku terima dengan ikhlas.” Tersenyum centil sambil mencium kartu itu. Ia merasa harus bisa mengimbangi sikap datar Ardan. Jika Ardan datar dan acuh, dia yang akan jadi mesin pencair.

“Dan yang ini…” Ardan kembali meletakkan kartu yang lain di tangan Winda. “Ini untuk biaya kebutuhan rumah. Mulai sekarang Kamu yang menghandel semuanya.”

"Wahhh,,, " mata Winda membulat sempurna. "Masih ada lagi?" serunya. "Apa aku boleh menghabiskan semuanya?"

Ardan menghela napas kesal. "Aku mau bersih-bersih. Lakukan saja sesukamu," ucapnya sambil berdiri menuju kamar mandi.

"Ehh, tunggu!" seru Winda sebelum Ardan menutup pintu.

"Kau mau ikut mandi?" Ardan mengerutkan kening, menunggu dengan wajah sok polosnya.

Sontak saja itu membuat wajah Winda memerah. "Haish,,, bukan. Itu, mengenai pelayan. Apa mereka harus bersikap kaku seperti itu? Aku risih. Rasanya seperti bicara pada robot."

"Kau lah Nyonya nya. Atur saja sesukamu!"

***

Tinggalkan sejenak Winda yang tengah menikmati perubahan hidup yang luar biasa. Kita tengok sebentar Revi yang juga mengalami perubahan hidup. Tapi, tentu saja berbanding terbalik.

Kemarin sekeluarnya dari kediaman keluarga Kusuma ia tak langsung pulang. Ia memilih tinggal di apartemen Johan demi meluluhkan kembali hati pria itu.

Tak apa tak berhasil mendapatkan Ardan, tapi ia tak boleh kehilangan Johan. Toh Johan juga putra pengusaha walaupun tak sebesar Ardan. Dan Johan adalah anak tunggal. Secara otomatis, pasti Johan yang akan mewarisi perusahaan itu kelak.

Itu yang ada dalam angannya, tanpa ia sadari, bahwa semua tak seindah khayalan. Ia tak tahu kalau perusahaan papa Johan berada di ujung kebangkrutan.

Setelah dua hari dua malam menginap di apartemen Johan, kini ia kembali ke apartemennya sendiri. Matanya terbelalak sempurna saat melihat tas dan kopernya berada di luar pintu.

“Apa ini? Siapa yang menjarah barang-barangku?” Revi berteriak murka. Wajahnya merah padam oleh amarah yang bergelora.

Bergegas ia membuka pintu untuk memasukkan kembali barang-barangnya, tapi…

“Apa yang terjadi? Kenapa passwordnya salah?” Berulang kali mencoba, tapi tetap saja tak bisa.

“Tidak mungkin aku lupa password ku sendiri. Tapi, kenapa tak bisa dibuka?”

1
SR.Yuni
niat hati maksudnya ya thor.... typo ✌️✌️
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: ah iya. otw 🏃🏃🏃🏃.
tencuu, ya 😘😘😘
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
dua kata, LUAR BIASA...😍😍😍💚💚💚
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: terima kasih Mbak
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
kok perasaan dikit amat sih???
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: masa??? klo lagi pas seru²nya iku berasa dikit tahu... ky kurang gitu
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: cuma seribu pas/Grin//Grin/
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
betul bgt, aku aja klo beli yang penting murah dan perut kenyang kok.../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
menit menit?
Nar Sih
klau di lihat dri sikap winda yg mulai manja dan tanda,,nya seperti bnr nih bntr lgi ada kejutan buat ardan dri pernikahan mereka
Patrick Khan
q penasaran.. emang klo hamil mesti mutah2 ya🤔🤔🤭
Patrick Khan: . berarti beda2 ya kak..
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: tidak semua. aku gak.
tp ada yg iya, sampai gak bisa ngapa2in
total 2 replies
Nar Sih
sepertinya winda hamil niih ,dan seperti nya mas suami yg ngidam
Ari Peny
nyidam nih dua2nya hhhhh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
supermarket keknya gak ada yg buka 24 jam, tp klo indomaret sm alfamart memang ada... jadi namanya minimarket.
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: mmm. repusi deh
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
ish ish ish iiiiissshhhhh....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
aelaaahhhh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
huahahahahahaaaa... ketahuan deh lo yg nyolong mienya winda
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
mungkin masa kecil istrimu kurang bahagia, maklumlah orang kaya kan gitu orangtua selalu takut ini dan itu. beda sama orang kampung masa kecilnya benar-benar merasa bahagia... anak-anak bisa bermain sepuasnya di alam bebas...
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: nah yo iku. tp gk tahu namanya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: mbuh opo jenenge, pokoke sg warna biru iku, wong gon muka wae bisa jd flek koyo aku iki... disik kan suka nontron drakor lampune dipateni, eeehh... boco gon mbah gugel ternyata akibat mantengin hp dalam keadaan gelap bisa jenimbuljan flek pada wajah, juga mata rusak
total 5 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
eeehhh, lounching produknya barengan sama lounching kecebong ya dan?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
aradan???? gpp sih sebenarnya, orang sunda kan juga gitu, tengkyu jd tararengkyu🤧🤧🤧 ardan jd aradan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/.... bangg bayiikkk🤭🤭🤭
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: dihh,/Doge//Doge//Doge/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
kann/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
yg ngidam ardan.tapi yg mual Winda.. aduhhh kebagian gak enaknya dong/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
lagi masak buat istri tercinta yg lagi isi.../Proud/
〈⎳ FT. Zira
arda...

duh.. kan jadi gatel jariku/CoolGuy/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: lha iyo
〈⎳ FT. Zira: garukya pakai duit, enak kyknya Mi/Proud/
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!