Warring!!! 21+++
Ajeng Maisya adalah seorang gadis yatim piatu yang diusir oleh ibu tirinya dari rumahnya sendiri.
Dia harus berjuang keras untuk menyambung hidup. Hingga kejadian naas itu pun terjadi. kesuciannya harus direnggut secara paksa oleh CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Dia pun pergi menjauh untuk melupakan kejadian naas itu. tanpa disadarinya dirinya telah mengandung anak dari CEO tersebut.
Ajeng sangat menyayangi putranya, dan dia tidak ingin CEO itu tahu. Putranya sangat tampan sejak lahir. Dan dia memiliki kecerdasan diatas rata-rata untuk usianya yang 3 tahun.
Namanya Mr.Zero, Dia adalah hacker handal dan pencipta alat-alat canggih yang sering digunakan oleh agen rahasia. Alat ciptaannya sudah mendunia.Sehingga pundi-pundi uang terus mengalir. Siapakah Dia?
Ikuti terus ceritanya gengks...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rima Andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PAMZ 20
"Ars sayang, ayo makan sarapannya nak!," seru Ajeng seraya menuang susu kedalam gelas.
"Baiklah Mam," jawab Ars, namun masih asik memainkan ponselnya. Sebenarnya Ars sejak tadi mengotak-atik ponselnya untuk membuat Jonathan tidak bisa menemukan keberadaannya dan Maminya saat ini.
Sebenarnya pada saat Ajeng dan Ars meninggalkan mansion Jonathan, sebelumnya Ars sudah meretas cctv yang ada di mansion tersebut. Makanya Jonathan dan asistennya tidak dapat menemukan jejak mereka.
Ars dan Ajeng menghabiskan sarapannya dengan lahap.
Ajeng kini menyewa rumah sederhana di kota kecil yang ada di London.
Setelah sarapan, Ajeng berniat untuk membeli keperluannya dan putranya ke supermarket terdekat.
"Ars, Mami akan ke supermarket di ujung jalan sana, kau mau ikut kan sayang?," tanya Ajeng.
"Ya Mam, Ars ikut."
Mereka pun segera menyelesaikan sarapannya. Kemudian Ajeng pun bersiap-siap untuk pergi.Ajeng juga sudah memesan taxi untuk mereka berdua.
"Ayo kita berangkat Ars, taxi sudah menunggu di depan. Ars menganggukan kepalanya. Ajeng segera menggandeng tangan Ars menuju taxi tersebut.
Sebenarnya Ajeng bisa membeli rumah super mewah dan mobil, namun dia belum mengetahui jumlah uang yang ada di atm-nya. Karena Ajeng tidak pernah mengecek ATM miliknya. Dia hanya mengambil uang seperlunya saja.
Taxi yang ditumpangi Ajeng dan Ars telah sampai di parkiran supermarket. Ajeng segera turun seraya menggandeng tangan putranya.Ajeng mengambil beberapa bahan dan barang keperluannya. Ajeng tidak sadar bahwa trolinya sudah penuh dengan barang belanjaan.
Hingga sampai pegawai kasir mulai menghitung barang belanjaannya, Ajeng baru sadar bahwa apa yang ia beli ternyata sangatlah banyak. Ajeng merasa khawatir kalau uangnya nanti tidak cukup untuk membayarnya.
Pasalnya saat bekerja di restoran, sebagian gajinya ia gunakan untuk mencicil rumah yang ia tinggali bersama Nani dengan cara patungan. Dan sebagian lagi ia gunakan untuk biaya sekolah Ars dan lain-lain.
Sedangkan saat tinggal bersama Jonathan, Ajeng menggunakan kartu yang Jonathan berikan karena desakan Jonathan. Dan saat Ajeng meninggalkan mansion Jonathan, Ajeng meninggalkan semua kartu yang Jonathan berikan padanya.
Sekarang Ajeng harus lebih berhemat untuk kedepannya. Namun sekarang?,Ajeng benar-benar lupa bahwa saat ini dirinya harus berhemat. Dirinya gelap mata saat melihat semua barang-barang diskon di sana.
Ajeng menggigit ujung kukunya merasa was-was kalau-kalau barang belanjaannya melebihi dari uang yang ada di atm-nya.
Pegawai kasir itu mulai menggesek kartu ATM milik Ajeng. Semua total belanja Ajeng pun keluar. Pegawai kasir itu tersenyum ramah seraya memberikan kartu ATM Ajeng. Namun Ajeng malah melongo melihatnya.
"Terimakasih telah berkunjung," sapa ramah pegawai kasir tersebut.
"I...iya terimakasih," ucap Ajeng masih tidak percaya.
Ajeng pun melangkah pergi namun masih bergumam tak jelas.
"Ada apa Mam?," tanya Ars heran melihat Maminya seperti memikirkan sesuatu.
"Ars, Mami mau ke ATM depan supermarket ini sebentar. Ars tunggu Mami di dalam taxi dulu ya?," ujar Ajeng.
"Baik Mam," ucap Ars mengiyakan permintaan Maminya.
Ajeng mengantarkan Ars kedalam taxi yang dipesannya tadi, kemudian dirinya pergi ke ATM yang ada di depan supermarket tersebut.
Ajeng mulai memasukkan kartu ATM nya kedalam mesin ATM. Dia pun memeriksa berapa sisa saldo yang ada di ATM tersebut.
Setelah layar menunjukkan sisa saldo yang ada di rekening Ajeng, Ajeng membelalakkan matanya terkesiap melihat banyaknya angka nol uang yang dimilikinya.
"Apa mesin ATM ini rusak?," Ajeng menepuk pelan mesin ATM tersebut. Kemudian dia mengeluarkan atm-nya dan memasukkannya kembali. Ajeng kembali mengecek saldonya. Namun tetap tidak ada perubahan. Banyaknya angka nol itu masih terjejer rapi dilayar.
"Dari mana uang sebanyak ini bisa masuk kedalam rekeningku?, apa Andrew yang...? Ah pasti tidak mungkin, Apa Jonathan?, dia kan tidak tahu nomor rekeningku. Lalu siapa?," Ajeng terus bergumam sendiri memikirkan dari mana uang sebanyak itu.
Dor..dor..."Nona, kenapa anda lama sekali, kami juga ingin mengambil uang,"teriak seseorang dari luar mesin ATM tersebut.
Ajeng pun menjadi gugup dan mengetik asal uang yang akan dia ambil.
Dan banyak sekali uang yang keluar dari mesin ATM tersebut.
"Ah, kenapa banyak sekali, berapa tadi yang ku ketikan?," gerutu Ajeng melihat banyaknya uang yang keluar.
Ajeng segera mengambil uang tersebut dan memasukkannya kedalam tasnya. Setelah itu dia baru keluar dari sana.
"Maaf Nona karena membuat Anda menunggu terlalu lama," ucap Ajeng membungkuk kepada orang yang menggedor tadi.
Orang itu pun langsung masuk tanpa menyahuti permintaan maaf Ajeng. Ajeng pun memakluminya.
Ajeng segera masuk kedalam taxi,beberapa saat kemudian taxi itupun segera mengantarkan Ajeng dan Ars kerumahnya.
Sampai dirumahnya, Ajeng menaruh belanjaannya di meja. Ajeng pun duduk melamun masih memikirkan jumlah angka nol yang ada di saldonya. Kemudian dia kembali meraih tasnya ingin mengintip uang yang ia ambil tadi.
"Ya ampun, ternyata masih ada. Berarti tadi benar-benar nyata?," gumamnya.
Ars yang dari kamar mandi pun heran melihat Maminya terlihat aneh sejak keluar dari mesin ATM tadi.
"Mami kenapa?," tanya Ars.
"Kita kaya Ars," ucap Ajeng tanpa sadar.
"Maksud Mami?," tanya Ars heran. Ajeng pun segera tersadar.
"Ars,tadi Mami memeriksa saldo rekening Mami di ATM. Tapi..."
"Tapi kenapa Mam?," tanya Ars pura-pura.
"Uang Mami menjadi banyak sekali Ars, Mami penasaran dari mana datangnya uang sebanyak itu," tutur Ajeng pada putranya.
Ars terkekeh "kalau begitu, anggap saja itu adalah rejeki yang diberikan Tuhan untuk Mami," ucap Ars.
"Tapi bagaimana nanti kalau ada orang yang salah kirim. Trus minta Mami untuk mengembalikan uang itu. Padahal Mami sudah membelanjakannya dan mengambilnya tadi Ars."
"Kalau begitu kita tunggu sampai satu Minggu Mam, kalau ada orang yang menanyakan uang itu Mami kembalikan saja uangnya. Tapi kalau tidak ada, anggap saja itu adalah hadiah dari Tuhan Mam."
Ajeng termenung, memikirkan perkataan putranya ada benarnya.
...*********...
authornya lagi ngebleng jadi amburadul ceritanya.
jangan lupa like komen dan votenya😘😘jangan