NovelToon NovelToon
Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Trauma masa lalu
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Jiwanya tidak terima di saat semua orang yang dia sayangi dan dia percaya secara bersama-sama mengkhianatinya. Di malam pertama salju turun, Helena harus mati di tangan anak asuhnya sendiri.

Julian, pemuda tampan yang berpendidikan dibesarkan Helena dengan penuh cinta dan kasih sayang. Tega menghunuskan belati ke jantungnya.

Namun, Tuhan mendengar jeritan hatinya, ia diberi kesempatan untuk hidup dan memperbaiki kesalahannya.

Bagaimana kisah perjalanan Helena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perlawanan Keano

Plak!

"Argh!"

Prang!

Keano terduduk saat sebuah tamparan mendarat di pipinya sangat keras. Ia menoleh dengan marah, segera bangkit tak rela harga dirinya diinjak.

Pelayan yang mengambil air terkejut melihat adegan itu. Gelas yang dibawanya jatuh, dan ia segera berlari mendekati Keano.

"Nyonya, apa yang Anda lakukan?" protes pelayan itu menatap benci pada wanita tua yang berkuasa di rumah.

"Apa? Aku hanya mengajarinya agar tau sopan santun!" ketus ibu mertua sengit.

Keano memegangi pipinya yang merah dan berdenyut nyeri. Matanya menyalang tajam, bara dendam tertanam di hatinya.

"Kau wanita tua yang jahat! Aku berharap di masa tuamu ini kau akan menderita," rutuk Keano disambut gemuruh petir yang menggelegar di langit.

Ibu mertua terhenyak, begitu pula dengan pelayan yang berdiri di sisi Keano.

"Kau! Kau berani mengutukku? Anak kurang ajar!" Ibu mertua meradang, napasnya kembang kempis nyaris habis.

Dia menuding Keano tanpa perasaan, mengangkat tangannya lagi hendak menampar bocah kecil itu. Namun, kali ini Keano telah bersiap. Ia menangkap tangan itu, dan mencengkeramnya cukup kuat hingga membuat ibu mertua meringis.

"K-kau! Le-lepaskan tanganku!" Ibu mertua kesakitan, tulang tuanya terasa akan patah karena cekalan tangan Keano.

"Kau pikir bisa menindas ku sesuka hatimu? Aku bukan anak yang lemah. Dunia yang penuh dengan kekerasan adalah tempat tinggal ku dulu. Menghadapi mu bukanlah apa-apa," ucap Keano penuh penekanan.

Dia terlihat seperti sesosok orang dewasa yang terperangkap di tubuh anak kecil. Kekuatannya nyaris setara dengan laki-laki dewasa.

"Lepaskan Nenek!" teriak julian yang datang membawa sebuah tongkat. Di belakangnya berdiri pelayan yang sombong menemani.

Keano melirik, tersenyum tajam melihat kedatangan anak itu. Julian berlari hendak memukul Keano, tapi pelayan di sisi anak itu segera menghalangi.

"Terakhir kali kau membuat masalah dengan Tuan Keano, nyonya tidak menghukum mu. Kali ini aku pastikan kau akan dihukum. Entah dikurung di penjara bawah tanah atau di kandang kuda dengan pengawasan pak Darma!" ancam pelayan Keano menatap sinis pada Julian dan pelayannya yang datang.

Pelayan Keano juga menunjukkan ponselnya yang sedang memanggil Helena. Kedua manusia itu terhenyak, melirik ibu mertua yang masih bersitegang dengan Keano.

Keano melirik mereka, dan tanpa terduga ia menghempaskan tubuh tua ibu mertua hingga terjerembab di lantai. Keano berbalik menghadapnya, menatap tajam ketiga manusia yang mengkerut ketakutan.

"Anak kurang ajar! Kau berani sekali terhadap orang tua!" hardik ibu mertua tidak terima, ia mencoba beranjak meski tubuhnya terasa sakit.

"Aku tahu kepada siapa aku harus bersikap baik. Kalian ... tidak pantas aku hormati. Meskipun kau sudah sangat tua, tapi kelakuan mu sangat jahat. Kau ingin merampas harta ibu, dan menyakiti ibuku. Tidak akan aku biarkan siapapun menyakiti ibuku!" tegas Keano membungkam mulut mereka.

Ia melompat turun dari sofa, mematri tatapan pada ibu mertua yang menggeram dalam diam.

"Kakak, aku tidak ingin di sini. Sebaiknya kita pergi dari sini, aku ingin melihat kandang kuda milik ibu," ajak Keano menatap pelayannya tanpa senyuman, hanya ada kemarahan yang berkobar di kedua maniknya.

Diam-diam Helena tersenyum mendengar semua yang dikatakan anak kecil itu. Telpon tersambung tepat saat Keano berbicara dengan ibu mertua. Ia menutupnya dan melanjutkan pekerjaan.

"Baik, Tuan Muda!" Pelayan tersebut menoleh pada Julian dan pelayannya, ia mengejek sebelum pergi membawa Keano ke kandang kuda.

"Nenek! Nenek tidak apa-apa?" tanya Julian cemas, ia membantu wanita tua itu untuk beranjak.

Membawanya duduk di sofa untuk beristirahat.

"Anak sialan itu semakin berani saja! Sepertinya kita harus mengunakan cara lain agar dia pergi dari sini!" ucap ibu mertua yang diam-diam didengar oleh Lina.

Dia terlambat datang karena ada pekerjaan yang harus dia selesaikan. Lina menghela napas lega saat melihat Keano berjalan ke kandang kuda dalam keadaan baik-baik saja. Pelayan di belakangnya membawa kotak obat untuk mengobati Keano.

****

Di tempatnya bekerja, Helena menjatuhkan punggung pada sandaran kursi. Menghela napas lega sambil tersenyum haru. Ia tak menduga Keano dapat mengintimidasi wanita tua itu.

"Aku tidak salah memilihnya sebagai anak. Di kehidupanku yang dulu, mereka selalu membuatku diam. Termasuk Julian yang tidak pernah membelaku. Bodohnya aku, padahal sudah tahu Julian begitu kasar, tapi tetap saja aku manjakan. Ini semua memang salahku yang dibutakan cinta di masa lalu," gumam Helena teringat pada kehidupannya yang dulu.

Ketukan pada pintu membuyarkan lamunannya. Ia menoleh dan meminta orang itu untuk masuk. Asisten pribadi Helena, seorang wanita dewasa beranak dua yang setia terhadapnya dan dapat diandalkan.

"Ada apa?" tanya Helena.

"Ada undangan dari rumah besar Yongky, pesta akhir tahun seperti biasa. Butik kita menerima undangan setiap tahunnya, tapi Nyonya tidak pernah datang," ucap asisten Helena sembari menyodorkan undangan berwarna merah kepadanya.

Helena mengambil undangan tersebut, membuka dan membacanya. Ia tersenyum dan menyimpannya kembali.

"Pesta akhir tahun rumah besar Yongky? Bukankah itu adalah pesta pemilihan calon istri untuk anak-anak mereka?" Helena mengangkat wajah, menatap asistennya.

"Benar, Nyonya. Sebab itulah Anda tidak pernah ingin datang," jawab Hana, asisten Helena.

"Siapa?" Helena bertanya penasaran.

"Putra kedua di keluarga Yongky. Tuan Erick," jawab Hana sembari melirik majikannya.

Helena terdiam, ia mengangguk dan meminta asistennya untuk pergi.

"Erick? Keluarga Yongky? Dulu, setiap ada undangan pesta tersebut aku tidak pernah datang dan Ferdinan tidak pernah membawaku. Dengan alasan aku sudah menikah, tapi bodohnya dia justru membawa Lusiana. Kali ini, aku ingin datang. Aku ingin melihat seperti apa tuan kedua dari keluarga besar itu," gumam Helena sambil tersenyum.

"Tunggu dulu! Tuan kedua Yongky seingat ku dia sudah menikah dan sudah memiliki anak. Kenapa dia yang mencari calon istri?" Helena berpikir keras, dia memang tidak mengenal keluarga besar itu, tapi setidaknya tahu dari cerita Ferdinan.

"Baiklah, sudah diputuskan aku akan datang ke pesta itu!" putus Helena yakin.

Helena mengeluarkan kalung giok yang dia ambil dari ruang rahasia Ferdinan. Kalung giok milik seseorang yang dulu pernah menyelamatkan nyawanya. Helena mengenakan kalung itu tanpa segan. Mulai saat ini, dia akan selalu memakainya.

Ia melanjutkan pekerjaannya, memeriksa laporan keuangan dari butik yang dia kelola. Helena terhenyak saat sebuah ingatan berputar.

"Oh, tidak! Ferdinan sudah tahu tempat ini. Dia akan datang dan merebut kepemilikan butik ini untuk dia berikan kepada Lusiana. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Usaha ini milikku sendiri, tak ada siapapun yang bisa mengambilnya!" Helena mengepalkan tangan kuat-kuat, beruntung dia sudah mengamankan semuanya ke suatu tempat.

Bila saatnya tiba, Helena tak perlu lagi repot memindahkan semua miliknya. Ia menghela udara, menatap jam di dinding. Sudah waktunya makan siang, Helena beranjak dari ruangannya.

"Tania ingin bertemu denganku hari ini. Entah apa yang akan dia bicarakan?" Helena bergumam sembari menatap layar ponsel membaca pesan dari Tania.

Ia menitipkan butik kepada Hana, sementara dirinya pergi ke restoran di seberang jalan untuk bertemu dengan Tania sekaligus makan siang. Ia duduk di meja yang dekat dengan jendela. Helena terhenyak saat melihat seorang pemuda berpakaian sederhana diusir oleh pemilik restoran.

Helena yang penasaran pun, beranjak dari tempat duduk dan menghampiri mereka.

"Maaf, ada apa ini?" tanyanya pada pemilik restoran.

Itu dia! Helena!

"Anak ini tidak memiliki uang, tapi dia ingin makan di sini. Saya mengusirnya karena akan membuat pengunjung lain tidak nyaman dengan penampilannya," ujar pemilik restoran tidak menutup-nutupi.

Helena memindai laki-laki itu dari atas hingga bawah, tidak ada yang salah dengan penampilannya.

"Pakaiannya bersih, tidak kotor sama sekali. Biarkan dia masuk, aku yang akan membayar makanannya," ucap Helena sambil tersenyum.

Benar. Itu memang dia! Akhirnya aku menemukanmu, Helena.

1
Rina
Kayanya pemuda itu tuan muda kedua jeluarga Yongky deh yg bernama Eruck 🫢🫢🫢
Aisy Hilyah: haiiihhh tau aja
total 1 replies
Uthie
Siapa lagiiii yaa.... jahatkah sama Helena?!??
Aisy Hilyah: hayoo siapa ya
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut Thor 😍😍😍😍
Lyvia
dasar benalu
Rina
Waduh siap itu yg di tampar semoga para benalu itu cepat di hempaskan ya rumah Helena 🫢🫢🫢
Uthie
Semoga segera di keluarkan tuhh manusia2 tak tau diuntung 😡
Liana CyNx Lutfi
manusi2a biadab beraninya hnya dibelakang ...ayo helena perlhatkan taringmu jngn biarkan mereka terlalu tinggi dlm bermimpi
Icha Amelia
dari pagi siang aku nungguin up nya thor
Icha Amelia
up lg dong thor
Uthie
Yeayyyyy.... Pangeran nya Helena ada juga 👍😍🤗🤗🤗

dan kekuatan sekali jika itu adalah ayah kandungnya si Keano 👍😁
Isnanun
lanjut aja thor bingung mau komen apa
Vay
💙💙💙💙
Lyvia
mungkinkah ada sangkutpautnya ma keano
vj'z tri
wowhohohoho akan ada kejutan dari author rupanya 🤣🤣🤣🤣🎉🎉🎉🎉🎉
Rina
Apakah laki” itu ayahnya Keano 🫢🫢🫢
Aisy Hilyah: nah lho bisa jadi
total 1 replies
vj'z tri
1 dah mental tinggal 2 babon 1 piyikan masih bertahan 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: haha iya babon agak susah
total 1 replies
Uthie
tau rasa tuhhhh 😡😡😡😡
Aisy Hilyah: biar tahu
total 1 replies
Yuliana Tunru
rasain gmn kau dipandang hina jaang sekalian z ankmu kn mesti msh brtahan pegen x di enyshka z dr dunia kga penghianat
Aisy Hilyah: tenang satu satu
total 1 replies
Lyvia
usir ketiga orang itu helena
Lyvia: iy thor karna helea terlnjur tnda tangan surat pranikah
Aisy Hilyah: gak semudah itu kayaknya
total 2 replies
Rina
Bagus Helena usir aja orang” yang jahat sama kamu 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Tapi kamu juga harus lrbih berhati” ya takutnya mereka akan melakukan sesuatu sama kamu dan Keano 🫢🫢🫢
Aisy Hilyah: nah ini dia
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!