NovelToon NovelToon
Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Trauma masa lalu
Popularitas:88.9k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Jiwanya tidak terima di saat semua orang yang dia sayangi dan dia percaya secara bersama-sama mengkhianatinya. Di malam pertama salju turun, Helena harus mati di tangan anak asuhnya sendiri.

Julian, pemuda tampan yang berpendidikan dibesarkan Helena dengan penuh cinta dan kasih sayang. Tega menghunuskan belati ke jantungnya.

Namun, Tuhan mendengar jeritan hatinya, ia diberi kesempatan untuk hidup dan memperbaiki kesalahannya.

Bagaimana kisah perjalanan Helena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu?

"Helena!"

Tania berlari memasuki restoran saat melihat Helena yang duduk di sebuah meja memperhatikan seseorang yang makan di depannya. Sontak saja wanita itu berdiri menyambut kedatangan sahabatnya. Mereka berpelukan, melepas rindu karena tak jumpa beberapa hari.

"Sudah lama menunggu?" tanya Tania sembari meletakkan sebuah paper bag di atas meja.

"Tidak. Apakah ini pesananku?" Helena mengintip isi tas belanja tersebut.

"Ya, tapi untuk apa kau membeli mantel laki-laki? Apakah kau akan memberikannya kepada Ferdinan?" selidik Tania dengan riak wajah yang tak senang.

Dalam makannya, pemuda yang ditolong Helena melirik diam-diam. Ia tahu bahwa Helena sudah menikah, tapi tetap saja penasaran dengan sosok wanita itu.

Helena tersenyum dan menggeleng. Ia mengeluarkan mantel tersebut dari tas belanja dan membawanya ke meja lain. Di mana seorang pemuda sedang menikmati makanannya. Ia memasangkan mantel tersebut pada tubuh pemuda itu agar dia tidak kedinginan.

"Nona ... ini ...." Ia mendongak dengan mulut penuh makanan, terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Helena. Matanya menatap tak enak karena tahu mantel tersebut dibeli dengan harga yang tidak murah.

"Di luar sangat dingin, dan kau hanya mengenakan pakaian tipis ini. Kau bisa sakit karena kedinginan, dan akan membuat ibumu merasa sedih," ucap Helena dengan penuh perasaan.

Teringat pada kehidupannya dulu, saat Julian sudah beranjak dewasa. Dia memberinya sebuah mantel, tak lama kemudian digantikan oleh pemberian Lusiana. Oh, betapa sakitnya Helena.

Laki-laki itu tertegun, bibirnya tersenyum samar. Hatinya menghangat karena sikap ramah Helena.

"Terima kasih. Aku akan selalu mengenakan mantel dan ini dan akan mengingat kata-kata mu itu," katanya seraya mengenakan mantel itu dengan benar.

Aku akan menyimpannya baik-baik. Kau memang seperti yang dikabarkan angin, Helena. Seorang wanita yang baik dan lembut hatinya.

Ia tersenyum menatap Helena dalam diam. Hatinya mengagumi kebaikan wanita itu. Helena mengangguk dan kembali ke mejanya bergabung dengan Tania.

Tanpa mereka duga, Ferdinan ada di sana bersama Lusiana. Tangannya mengepal tak terima Helena memberikan hadiah kepada orang lain. Ingin dia merebut benda itu, tapi pasti Helena akan tahu dia sedang bersama Lusiana.

Sial! Berani-beraninya kau memberikan barang kepada laki-laki lain. Kau benar-benar tidak menganggap ku suamimu!

Hati Ferdinan meradang, terus memperhatikan istri yang tak pernah dicintainya itu. Apalagi saat melihat keduanya saling melempar senyum, terlihat romantis dan menyebalkan.

"Kau cemburu?" tanya Lusiana yang memperhatikan wajah Ferdinan dalam diamnya.

"Ah, apa? Cemburu? Haha ... untuk apa aku cemburu, lagipula aku sudah memilikimu. Hanya saja, aku tidak terima dia memberikan barang kepada orang lain menggunakan uangku," ucap Ferdinan tanpa tahu malu.

Padahal Helena menggunakan uangnya sendiri karena selama menikah Ferdinan tidak pernah memberinya uang.

"Itu artinya kau harus mengambil barang itu kembali karena bagaimanapun itu adalah milikmu," sahut Lusiana dengan jahat.

"Kau tenang saja, aku pasti akan merebut mantel itu darinya." Ferdinan menatap tajam pada laki-laki yang kembali dengan makanannya.

Hatinya sedikit memanas melihat senyum di wajah laki-laki itu. Terlihat bahagia dengan apa yang diberikan oleh Helena. Sementara dirinya, selalu merasa biasa-biasa saja saat Helena memberinya hadiah.

Di meja Helena, kedua wanita itu kembali berhadapan dengan makanan. Sesekali Helena akan melirik laki-laki di seberang mereka, memperhatikan sosoknya. Ia tersenyum saat melihat wajah pemuda itu yang memerah sambil mengeratkan mantel di tubuhnya.

Dia terlihat menghargai pemberianku, tak seperti Ferdinan yang tidak pernah menghargai hadiah-hadiah dariku.

"Siapa laki-laki itu?" tanya Tania menarik Helena dari lamunan.

"Entahlah. Aku juga tidak tahu, tapi percaya atau tidak, aku merasa dekat dengannya. Entahlah, aku juga tidak mengerti perasaan apa ini?" jawab Helena sembari menghendikan bahu tak tahu.

Tania tersenyum, melanjutkan makan siangnya. Ia berharap Helena akan terlepas dari Ferdinan dan menemukan cinta sejatinya.

"Ku kira kau membelinya untuk Ferdinan, seperti dulu," sindir Tania dengan suara yang pelan.

Uhuk-uhuk!

Helena terbatuk karena tersedak makanan mendengar ucapan sahabatnya. Laki-laki itu sigap berdiri dan memberikan segelas air kepada Helena.

"Minumlah!" katanya dengan lembut.

Tania melongo tak percaya, cepat sekali!Helena mendongak dengan wajah yang memerah, matanya tergenang air, ada rasa tak nyaman di tenggorokan karena insiden tadi.

"Ah, terima kasih." Helena mengambil air tersebut dan meminumnya dengan pelan.

Pemuda itu melengos, salah tingkah sendiri.

"Makanlah pelan-pelan, jangan sampai tersedak," katanya yang kemudian kembali ke mejanya lagi.

Ferdinan semakin geram melihat kejadian itu. Hatinya memanas, ada rasa cemburu yang tak ingin dia akui.

"Terima kasih." Helena tersipu dengan perhatian yang diberikan olehnya. Untuk seumur hidup, satu kali saja Ferdinan tidak pernah melakukan itu.

Tania diam-diam tersenyum, mengagumi sosok pemuda itu. Dia terlihat lebih tampan setelah mengenakan mantel pemberian Helena.

"Berhenti menatapku seperti itu! Katakan, hal apa yang ingin kau bicarakan padaku?" tegur Helena saat Tania tak berkedip menatapnya sambil tersenyum.

"Ah, iya." Tania menoleh ke kanan kiri dengan wajah cemas, dia takut seseorang memperhatikan mereka. Tubuhnya membungkuk, diikuti oleh Helena.

Laki-laki yang duduk di seberang mereka menjadi penasaran dengan apa yang akan dibicarakan oleh keduanya.

"Beberapa hari yang lalu aku melihat suamimu bersama wanita lain. Mereka terlihat mesra," ucap Tania tak membuat Helena terkejut.

"Kau yakin itu Ferdinan?" Helena bertanya memastikan.

Pasti Lusiana.

"Aku sangat yakin. Awalnya aku mengira itu mungkin saja sekretarisnya, tapi saat melihat mereka yang begitu intim aku yakin mereka bukan hanya sekedar atasan dan bawahan. Helena, berhenti menjadi bodoh! Ferdinan tidak pernah mencintaimu, dia hanya memanfaatkan dirimu saja untuk mecapai keinginannya." Tania menggenggam tangan Helena, menyadarkan wanita itu dari kebodohannya.

Helena menghela napas, tersenyum kemudian.

"Aku tahu, tapi jika aku berpisah dengannya maka aku harus siap kehilangan rumah peninggalan ibuku, Tania. Aku yang salah karena dulu menyetujui syarat itu. Mungkin sebentar lagi sampai aku bisa merelakan rumah tersebut," ucap Helena dengan sedih.

Tania berdecak, merasa kesal dengan kebodohan yang dilakukan Helena.

"Rumah peninggalan ibumu, perusahaan yang kau bangun sendiri, semua kau berikan kepadanya secara cuma-cuma. Bagaimanapun caranya kau harus merampasnya kembali. Itu semua adalah milikmu, Helena," ucap Tania benar-benar kesal dengan kebodohan Helena.

"Dulu aku melakukan itu karena dia mengatakan bahwa dia yang telah menyelamatkan aku. Aku hanya ingin membalas budi dengan menjadi istrinya seumur hidup. Ternyata aku salah, dia bukanlah penyelamatku," ucap Helena sembari menggenggam giok di dadanya.

Laki-laki yang duduk di seberang mereka tertegun melihat bandul giok tersebut. Ia tersenyum, sangat mengenali benda itu.

Kau tenang saja, Helena. Aku akan membantumu merampas kembali semua yang seharusnya menjadi milikmu!

Hati laki-laki itu berjanji, dia akan mengejar Helena tanpa harus membuatnya menjauh.

"Ferdinan menipumu. Dia benar-benar jahat!" Tania merutuk.

Helena tersenyum, menghela napas lega.

"Aku sudah mengajukan gugatan cerai kepada pengadilan, itu artinya aku harus siap pergi dari rumah itu," ucap Helena dengan sedih.

Tania menepuk-nepuk tangan Helena, ikut merasakan kesedihan sahabatnya itu.

"Aku akan pindah ke rumah ibu yang lain, hidup bahagia berdua dengan Keano," lanjutnya sambil tersenyum bahagia.

Keano? Apakah dia mengatakan Keano?

Laki-laki itu menegang saat mendengar nama Keano. Ada apa dengannya?

1
ratu
Thor tambah lagi up nya seru banget...
Yuliana Tunru
ihh geram x para pencuri yg di tampung usir z mrk helena mlm ini jg
Dian Susantie
udh Helena.. jgn lama².. usir tuh semua hama di rumahmu.. kl dibiarin tar malah berkembang biak.. 😝😝😝
Dianra Malakut: tdnya Helena mau bertindak sndri tp nyatana Helena msh lemah 🙄🙄,, mnta bntu erik lah dgn segera biar ferdian & para antek2nya masuk penjara sdh menipu Helena..
Dian Susantie: ho'oh 🙈
total 3 replies
stela aza
aturan Helena kasi jebakan atau pelajaran buat para parasit yg ada di rumah syukur2 di tendang dan di usir dr rumah g BLH bawa barang apapun kecuali baju doank 😅
Uthie
Wadduuhhhh.. mereka ini yaa 😡
Rina
Ada apakah di kamar Helena 🤔🤔🤔🤔
Aisyah Suyuti
seru
Vay
💜💜❤️❤️
Suriyana Sri
up lagi donk
Yuliana Tunru
apanyg merka lihat smoga bkn yarta berharga helena ..up lg cong
Isnanun
dasar Erik ayobpepet terus Helenanya kalo bisa bantuin
Aisyah Suyuti
seru
Vay
💜💜💜
Annida Annida
lanjut tor ,ceritanya bsgus
Linda
Cerita nya seru,aku suka tokoh wanita nya gk menya menye, semangat Thor 💪 semoga sukses dan sehat selalu 🤲
Catarin ATI
bagusss
novi prospek
suka dengan ceritanya.
Uthie
Yeayyyyy... Helena punya pelindung orang yg berkuasa 👍🤗
Yuliana Tunru
antar mereka dan jamin selamat hingha di rmh tp jgn buru2 pergintakut x ferdinan akan mengila dan lukai helena jh keano
Dian Susantie
hadeh.. tambah lg musuh Helena..!! si Riskan..!! 👻👻👻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!