NovelToon NovelToon
Pernikahan Yang Tak Diinginkan

Pernikahan Yang Tak Diinginkan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Cintamanis / Patahhati
Popularitas:37.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: MeeGorjes

Apa yang terjadi jika lelaki yang menjadi calon suami melarikan diri bersama sahabatmu sendiri tepat di hari pernikahan ?

Setelah terlambat satu setengah jam dari jadwal akad nikah, akhirnya seseorang menjemput Sabina dari kamar hotelnya untuk menemui lelaki yang baru saja membacakan ijab kabulnya.

Sabina terkejut luar biasa ketika yang berada disana bukanlah Andre yang menjadi kekasihnya selama ini. Melainkan Gibran yang merupakan sahabat dari calon suaminya dan juga kekasih Amanda sahabatnya. Bahkan Minggu lalu Sabina membantu Gibran untuk memilihkan cincin yang akan digunakan Gibran untuk melamar Amanda.

Tapi sekarang cincin pilihannya itu melingkar indah di jari manisnya sendiri, tak ada nama Gibran dalam lingkarannya. Mungkin memang sudah takdir ia terikat dengan lelaki yang tidak mencintainya.

Bagaimana nasib pernikahan yang tak diinginkan keduanya ini ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeeGorjes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akad Nikah

Happy reading ❤️

Gibran terus berlari mengejar namun tak lama bunyi decitan ban yang memekikkan telinga terdengar. Menandakan kekasihnya itu telah melarikan diri dengan sahabatnya yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan dengan Sabina.

Dengan nafas tersengal Gibran menghentikan langkahnya, ia menoleh ke belakang ternyata tak hanya dirinya yang mengejar dua manusia tak tahu diri itu. Salah satu kaka Sabina juga tengah berlari mengejar.

"Dasar pelac*r sial*n gak tau diri !!!" Maki Arya yang merupakan kakak Sabina itu.

Kedua lelaki itu menahan amarah dengan wajah memerah.

Tak lama beberapa orang pun menyusul mereka kesana. Ternyata kini semua orang telah tahu bahwa pengantin pria telah melarikan diri dengan sahabat calon istrinya.

Banyak makian yang keluar dari orang yang mencoba mengejar Andre juga Amanda bahkan keluarga Andre pun ikut mengejar mereka.

***

Kini mereka telah berada di kamar Andre sang pengantin pria yang telah melarikan diri.

Kamar Andre terlihat kosong, hanya menyisakan satu stel baju yang akan digunakan lelaki itu untuk melakukan akad nikah. Andre telah berkemas untuk melarikan diri.

Keluarga Sabina terlihat panik, bahkan ayah Sabina berbicara penuh emosi pada kedua orang tua Andre.

"Semua kerjasama kita batal dan aku akan tarik semua dana investasiku dari perusahaan kalian ! Anakmu Andre juga akan menerima balasan. Aku tak akan diam bila seseorang menyakiti anakku !" Ayah Sabina berbicara dengan suara yang meninggi.

"Mas tenang dulu. Kita bicarakan baik-baik." Ucap calon besannya itu tapi ayah Sabina telah habis kesabarannya. Ia langsung menyuruh anak lelakinya untuk mengurus pemutusan kontrak kerjasama.

"Ayah, kita juga harus memikirkan bagaimana nasib Sabina sekarang," ucap Arya.

"Para tamu dan pihak KUA telah menunggu cukup lama," lanjutnya lagi.

Ayah Sabina terlihat begitu frustasi, berpikir apa yang harus ia lakukan untuk menyelamatkan muka Sabina anaknya sehingga nama Gibran terlintas di kepalanya.

"Panggil Gibran kemari," titahnya.

Tak lama Gibran yang masih diliputi amarah dan pikiran yang kacau menemui ayah Sabina dan mereka pun berbicara 4 mata.

"Gibran, kamu dan anakku Sabina adalah korban dari dua orang yang terkutuk itu. Sebagai korban bisakah kalian saling membantu?" Tanya ayah Sabina dengan hati-hati.

"Membantu apa ?" Tanya Gibran dengan penuh curiga.

"Aku sangat mencintai anakku Sabina, aku paling tidak bisa terima bila ia dipermalukan. Gibran, ku mohon menikahlah dengan Sabina,"

" Saya tidak mau karena saya tidak mencintainya," ucap Gibran memotong pembicaraan ayah Sabina.

"Ku mohon Gibran, aku tak mau anakku menanggung malu. Aku tahu kamu dokter muda yang berbakat. Akan ku berikan rumah sakit untuk kamu kelola dan kamu akan jadi pemiliknya tapi kumohon nikahi anakku Sabina."

"Sudah kukatakan saya tak mau. Saya tahu, saya bukanlah orang kaya tapi anda tak dapat membeli saya seenaknya," ucap Gibran dengan gusar.

"Aku meminta atas nama Sabina. Kalian bersahabat bukan ? Dan aku tidak bermaksud untuk membelimu. Anggap saja itu sebagai hadiah,"

"Maaf saya tidak bisa," ucap Gibran seraya berdiri untuk pergi.

"Semenjak kecil Sabina selalu mendapatkan penghinaan dan itu sangat menyakitkan bagiku. Aku tak ingin sekarang Sabina kembali mendapatkan penghinaan karena di tinggal lari calon suaminya. Kamu tak usah menjadi suami Sabina selamanya. Cukup nikahi dia dan boleh menceraikannya nanti. Aku mohon selamatkanlah harga diri Sabina anakku. Dia anak yang sangat baik... Kamu tentu tahu bagaimana Sabina bukan ?" Ayah Sabina terus memohon.

Gibran menghentikan langkahnya, ia tahu Sabina adalah gadis yang sangat baik hati dan berhati lembut. Bahkan Sabina menerima Gibran jadi sahabat meski status sosial mereka berbeda.

Secara ekonomi Sabina jauh berada diatasnya. Gibran saja bisa menjadi dokter karena keberuntungannya mendapatkan beasiswa dan Sabina yang merekomendasikan Gibran untuk bekerja di rumah sakit ayahnya yang cukup besar itu.

"Ku mohon... Selamatkan anakku," ayah Sabina kembali memohon.

"Orang tua saya tak ada disini dan saya tak punya cukup uang untuk menikahi Sabina," ucap Gibran pada akhirnya.

"Cukup dengan uangmu yang berada dalam dompet sebagai mahar. Aku tak keberatan." Jawab ayah Sabina.

"Jadi apa yang harus saya lakukan? Tapi ingat... Saya tidak mencintai putri anda. Jangan merasa keberatan bila pada suatu waktu saya akan menceraikannya."

"Tak masalah..." Jawab ayah Sabina pasrah.

***

Gibran bersiap untuk menjadi pengantin lelaki pengganti. Saat ini ia mengenakan baju yang seharusnya dikenakan Andre sahabatnya. Tapi sekarang mungkin sebutan sahabat sudah tak pantas untuk Andre.

Gibran tersenyum kecut.

Huffft, Gibran merasa terasa sesak. Yang pertama ia merasa sesak karena baju pengantin itu lebih kecil dari ukurannya dan merasa sesak karena ditinggal wanita yang sangat ia cintai. Padahal hari ini Gibran akan melamar Amanda dengan bantuan Sabina.

Gibran kembali tersenyum kecut.

"Masnya terlalu tinggi jadi celananya ngatung. Tapi gak pa-pa ya... Lagi musim model seperti ini," ucap seorang lelaki kemayu yang membantu Gibran untuk bersiap.

Gibran mengacuhkan ucapan lelaki itu. Pikirannya masih melayang pada Amanda dan cincin yang terus berada di tangannya. Cincin pilihan Sabina untuk melamar Amanda kekasihnya.

"Tolong pegang ini," ucap Gibran pada lelaki itu seraya menyerahkan sebuah cincin bermatakan berlian tanpa nama didalamnya.

Tak lama Gibran pun telah berada diruang akad nikah yang telah berhiaskan bunga mawar yang sangat indah.

Dengan perasaan yang hampa dan pikiran yang kosong ia duduk dihadapan ayah Sabina dan penghulu juga beberapa saksi.

"Saya terima nikah dan kawinnya Sabina Mulia binti Hendra Setiawan Mulia dengan mas kawin uang satu juta dua ratus ribu rupiah di bayar tunai," Gibran mengucapkan ijabnya dengan jelas dan tegas.

"Sah ?"

"Sah." Ucap para saksi bersamaan.

Kini Gibran Farhreza telah sah menjadi suami Sabina Mulia. Gadis yang tidak ia cintai sama sekali. Gibran meraup wajahnya frustasi.

Beberapa orang tamu mulai saling berbisik karena bukanlah Andreas yang duduk disana dan juga mas kawin yang begitu kecil bagi putri seorang pengusaha terkenal itu.

***

Sementara itu Sabina yang masih berada di kamar hotel mulai terlihat cemas. Sabina mulai merasakan sesuatu yang buruk dalam hatinya.

"Bi, aku sudah menunggu selama satu setengah jam tapi kok belum disuruh turun untuk melaksanakan akad juga ya ?" Tanya Sabina tak bisa menutupi kecemasannya.

"Sabarlah sayang... Mungkin Persiapannya belum selesai," jawab bibi Maya seraya menatap prihatin pada keponakannya itu. Ia sebenarnya sudah mengetahui perihal Andre yang melarikan diri dengan Amanda.

Tak lama seseorang memasuki kamar Sabina dan mengatakan bila Sabina sudah boleh mengikuti acara akad nikah.

"Kenapa sangat lama sekali ?" Tanya Sabina.

"Hhhmm iya, karena kita menunggu pengantin lelaki untuk melakukan ijab kabul dulu baru setelah sah menjadi suami anda bisa menemuinya," ucap salah satu petugas wedding organizer itu dengan takut-takut.

Sabina tersenyum, ia merasa tak enak hati telah merasa kesal.

"Apa Andre mengucapkannya dengan benar?" Tanya Sabina.

Orang yang ditanya itu menganggukkan kepalanya tanpa berani berbicara.

Sabina tersenyum, merasa lega karena Andre kini sudah sah menjadi suaminya. Rasa kesalnya karena telah menunggu lama, menghilang begitu saja.

Sabina keluar dari lift digandeng oleh bibi Maya dan kakaknya Arya. Dapat Sabina rasakan pandangan mata yang melihatnya dengan pandangan penuh rasa iba, bukan pandangan mata bahagia.

Sabina semakin gugup saja ketika kakinya mulai melangkah ke ballroom hotel. Ia melihat dari jauh lelaki yang telah menjadi suaminya duduk membelakangi dirinya. Lelaki itu masih duduk berhadapan dengan ayahnya.

Ada sesuatu yang berbeda yang Sabina rasakan saat ini. Seingat dirinya, Andre tak setinggi itu dan pundaknya juga tak selebar itu. Masa iya tak bertemu selama kurang lebih satu Minggu membuat tubuh kekasihnya itu berubah.

Sabina mulai merasakan tak enak hati. Semakin mendekat, semakin terlihat jika itu bukanlah Andre, tapi tak mungkin bukan

Dengan perlahan Sabina mendudukkan dirinya di sebelah lelaki yang kini telah menjadi suaminya.

Betapa terkejutnya Sabina mendapati Gibran yang duduk disana bukanlah Andre kekasihnya.

"A.. ada apa ini?" Tanya Sabina yang sudah tak dapat menahan air matanya.

"Tenanglah sayang," ucap ayah Sabina seraya menggenggam tangan anaknya sedangkan Gibran hanya terdiam, bahkan lelaki itu tak menolehkan wajahnya pada Sabina yang kini telah resmi menjadi istrinya.

Sabina mengedarkan matanya dan tak mendapati Andre ataupun keluarganya disana.

"Jangan menangis, aku juga sangat tidak mau berada disini." ucap Gibran dingin tanpa menolehkan wajahnya untuk melihat Sabina.

Seketika tubuh Sabina terasa bergetar hebat.

Tak ingin membuat keributan Sabina pun menuruti saja. Ia pun menandatangani surat nikah dan beberapa berkas lainnya dengan tangan gemetar dan mata menahan tangis.p

Tiba saat bagi keduanya untuk saling menyematkan cincin ke jari manis  masing-masing. Sabina menyematkan sebuah cincin yang bertuliskan namanya ke dalam jari manis Gibran. Beruntunglah cincin itu cukup karena memang cincin itu sedikit kebesaran di tangan Andre kekasihnya yang kini entah berada di mana.

Ketika giliran Gibran yang harus menyematkan cincin pada jari manis Sabina semua orang terdiam, karena cincin pernikahan Sabina berada di tangan Andre.

Keadaan menjadi hening sejenak dan atmosfer di ruangan itu berubah jadi  mencekam.

"Ini..." Seorang lelaki kemayu yang membantu Gibran bersiap tadi menyerahkan sebuah cincin bermatakan berlian.

Cincin yang Sabina pilihkan untuk Gibran agar dapat melamar kekasihnya Amanda.

Cincin pilihannya itu kini melingkar indah di jari manisnya sendiri, tak ada nama Gibran dalam lingkarannya. Mungkin memang sudah takdir ia terikat dengan lelaki yang tidak mencintainya.

Sabina meneteskan air matanya.

Gibran menyematkan cincin itu pada jari manis Sabina dengan pandangan dingin yang menusuk.

Sabina sadar, Gibran memandangnya penuh kebencian.

To be continued...

Thank you for reading ❤️

Kalau suka ceritanya like dan komen yes

1
Sumar Sutinah
Luar biasa
Nurjana Bakir
mantap
mbak mimin
sekali tamak y ttp tamak
Anisatul Azizah
eleh eleh... amnesia pak, masih deg2an habis dicium Manda di klinik?
Andre g smp sentuhan fisik intim lho sm Bina
Anisatul Azizah
kalo aku jd kamu Bina, aku usut sampai tuntas mengenai "merayunya" ini🤣
Anisatul Azizah
jelasin juga donk, kalo kamu jg pgn kembali menjalin hubungan dg Gibran... dasar!
Putri Matahari
Luar biasa
Maya Lara Faderik
cerita yang menarik sudah berapa kali membacanya pun tak pernah bosan
buat pengetahuan untuk diri sendiri banyak pelajaran dalam cerita ini..
tQ Thor idea yang bernas..semoga sentiasa sihat selalu.. tetap menyokong selalu sukses selalu ya Thor..
Herwendi Januari
Luar biasa
Adelina Simatupang
aku padamu gibran
Adelina Simatupang
yee, akhinya kata cinta keluar juga dari mulut Sabrina, otw malam pertama gibran....
Nina Nurhasanah
Kecewa
Nina Nurhasanah
Buruk
Fera Susanti
ga pernah bosen mengulang membaca nya..
Phoobe Pudji
Luar biasa
MeeGorjes🍌Peak_fam😜: terimakasih kak ♥️
total 1 replies
Ika Savitrie
Menarik ❤❤
MeeGorjes🍌Peak_fam😜: terimakasih kak ♥️
total 1 replies
Sri Sulis
meski udah berkali kali tamat sll pingin ngulang baca lagi .... mksh kak mee.... sukses sll
Muza
aku udah bc semua karyamu thor, di aplikasi
sebelah aku jg udah bc semua, aku tunggu karya terbarumu thor, semangat berkarya
𝓐𝔂⃝❥🍁●⑅⃝ᷟ◌ͩṠᷦụᷴfᷞi ⍣⃝కꫝ🎸❣️
gitu dong baru laki2 gibran huhu. semoga direstui yaa.
𝓐𝔂⃝❥🍁●⑅⃝ᷟ◌ͩṠᷦụᷴfᷞi ⍣⃝కꫝ🎸❣️
dasar gibran wkwk bukan berkas yg tertinggal tapi hatinya bina wkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!