🌹🌹🌹
Olivia Wilde adalah anak kedua dari keluarga Revan Jona dan Susi Jona. sedangkan anak pertama, ataupun kakak Olivia bernama Yuni Ayunda. Yuni dan Olivia berselisih 5 tahun mereka hingga membuat Yuni menikah terlebih dahulu. setelah satu tahun menikah Yuni dan Kristian mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Nabila Kristian. setelah melahirkan Nabila, Yuni terpaksa harus ikut bersama suami tunggal di Australia. karena sang suami adalah orang berkebangsaan Austria.
Setelah kakaknya melahirkan dan pergi ke Australia. Olivia juga pergi meninggalkan negara kelahirannya Indonesia. tapi Olivia tidak pergi ke Australia melainkan ke Paris, ia ingin menuntut ilmu perguruan tinggi di sana.
Sudah tiga tahun Olivia pergi meninggalkan Indonesia dan kini ia akan terbang pulang ke negaranya, setelah selesai wisuda dan mengurus semua perlengkapan Olivia pun segera bergegas pergi ke bandara. terasa ia sudah sangat merindukan kampung halamannya itu, apalagi kedua orangtuanya.
Yok kita baca 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edi Suheri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terkejut pagi-pagi
Mata Varrel sesekali melirik ke arah Olif sepertinya sedang asyik sendiri dengan ponsel yang melekat di tangannya. Sesekali terdengar suara tawa Olif walaupun kecil tetapi cukup jelas di dengar oleh Varrel. Kerutan di kening Varrel pun semakin terlihat jelas saat mendengar suara tawa Olif semakin besar, rasa penasarannya pun langsung meningkat ia sontak menurunkan laptop di pahanya dan menaruh laptop itu di sampingnya, lalu pria itu dengan sigap turun dari ranjang melangkah mendekati Olif.
"Berikan kepadaku." tutur Varrel kini berdiri tepat di depan Olif dengan menjulurkan tangannya meminta ponsel yang di pegang oleh Olif.
Olif sontak terkesima ketika mendengar suara Varrel, wanita itu Langsung menghentikan tawanya. "Ada apa...??"
"Berikan ponselmu."
"Ponselku." Olif menunjukkan ponselnya. "Untuk apa--" belum selesai Olif berbicara Varrel sudah lebih dulu merampas ponselnya.
Sekilas Varrel mengerutkan dahinya saat melihat beberapa pria Korea yang sedang melangsungkan acar live di ponsel Olif, namun tak berlangsung lama Varrel langsung memadamkan ponsel itu, terlihat raut ketidak sukaanya saat mendapati istrinya sedang menonton pria lain. "Kau bisa mengambil ponselmu besok." imbaunya seraya melempar ponsel itu ke atas ranjang.
"Ponselku... ahhh..." Olif meremas kasar jemarinya, ia merasa sudah hampir habis kesabaran menghadapi suaminya ini. "Pertama dia marah-marah ke-dua dia bersikap sok manis dan sekarang dia malah seenaknya mengambil ponselku dan melemparnya." Olif semakin meremas hingga membuat tangannya yang putih memerah, kalau bisa ia ingin sekali keluar dari kamar ini, kamarnya dingin tapi seakan panas di tubuh Olif. Dari pada membuat keributan di tengah malam lebih baik ia bersabar. "lihat saja, tunggu besok pagi aku pasti akan membalasmu. Dasar pria aneh..." teriak Olif dalam batinnya.
"Jangan menatapku seperti itu cepat tidur!! kalau tidak." ancam Varrel saat melihat Olif masih saja duduk menatapnya penuh kesal.
"Kalau tidak apa hah... Mau apa lagi..." sahut Olif cepat kesabarannya sudah mulai menipis.
Varrel yang menyadari Olif sangat kesal padanya pun tersenyum tipis. "Kucing kecil sudah berani sekarang ya."
"Jangan menatapku lagi cepat tidur!! Atau aku akan membuat kamu mendesah malam ini." ancam Varrel dengan senyuman tersungging.
Olif yang mendengar itupun menelan ludahnya kasar. "Meong.... Tenangkan dirimu Olif tenanglah, jangan bangunkan singa yang lagi tidur lebih baik kamu turutin saja apa yang dia bilang dari pada dia akan menerkammu nantinya, cepat tidur... meong..."
"Aaggrrr...." nyali Olif langsung menciut ia langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut seraya menjatuhkan tubuhnya di atas sofa di ikuti dengan pejaman mata. Sementara Varrel kembali tersenyum tipis. "Kucing kecil yang penurut." Varrel kembali melanjutkan aktivitasnya namun tak berlangsung lama Varrel juga ikut tertidur.
*****
Matahari terlah menampakkan batang hidungnya menyinari bumi yang tadinya gelap gulita, sinarnya pun menembus sela-sela jendela, berhasil membuat Olif menggeliat di atas ranjang.
"Haaappp...." wanita itu menguap entah yang keberapa kalinya, Pelan-pelan Olif membukakan kelopak matanya seraya mengumpul seluruh alam kesadaran. "Haaappp..." kini Olif meluruskan semua ototnya.
"Ya Tuhan..." Olif terperanjat di atas ranjang, ia benar-benar terkejut mendapati dirinya tiba-tiba berada di atas ranjang.
"Kenapa aku tiba-tiba ada ranjang...??" gumamnya seraya mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. "Kesucian ku." Olif dengan cepat mengusurkan selimut yang membaluti tubuhnya dan sesaat kemudian ia bernafas lega saat melihat tubuhnya masih mengunakan baju. "Syukurlah teryata dia tidak merampasnya."
"Rampas apa...??" tanya Varrel tiba-tiba dari arah samping, rupanya pria itu baru saja habis dari kamar mandi, dengan handuk putih masih melilitkan pinggangnya.
"Aaaaaa..." teriak Olif dengan cepat seraya menutup wajahnya dengan tangan "Mata polosku."
"Kenapa berteriak seperti itu?? bukankah kamu sudah pernah melihatnya, bahkan tadi malam kamu menyentuhnya dengan sangat lembut. Apa kamu masih ingat??" ucap Varrel berniat menggoda Olif.
"Aaaaaaa.... Tidak, itu pasti tidak benar." teriak Olif lagi, lalu wanita itu langsung berlari keluar dari kamar Varrel.
"Ck... Kecing kecil yang lucu, dia benar-benar sangat menggemaskan."
"Tidak... tidak tidak. Itu mungkin, dia pasti mencoba menipuku. Mana mungkin aku menyentuhnya semalam itu benar-benar sangat tidak masuk akal." guma Olif dengan nafas terengah-engah ia baru saja menutup pintu kamarnya.
*
Setelah selesai mandi dan memakai dress mini selutut Olif mengibar-ngibas rambutnya masih basah, ya karena setelah mengumpat seluruh kekesalannya terhadap Varrel Olif langsung mandi karena hari ini dia akan mengikuti tes lamaran kerja yang ia daftar semalam. Olif sempat berpikir tadi malam ia berniat ingin memberitahu Varrel pagi ini kalau ia ingin bekerja tapi semua itu hilang di pikirannya karena terlalu kesal terhadap suaminya itu.
"Semoga saja aku keterima aminnn... Supaya aku tidak bertemu dengannya setiap hari, walaupun tidak sepenuhnya tapi setidaknya aku akan sibuk dengan pekerjaan."
Like komen 👇👇👇
kenyataannya farrell sama olif suami istri ko