Menjadi istri mafia apa enaknya? istri kedua pula. itulah yang di alami Isabella gadis cantik yang terpaksa menikah dengan bos mafia musuh keluarganya, pria itu adalah Marvel Cruise. ia sudah beristri tapi masih juga memaksa Bella untuk menjadi istri keduanya dan menghancurkan hidup Bella menyeretnya dalam bahaya sekaligus juga memberi ketulusan dan cinta. lalu bagaimana dengan istri pertama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 Rindu
Bella menikmati suasana di dalam kamarnya sendiri. ia memakai piyama tidurnya dan berbaring di ranjang yang ia rindukan. kamar bernuansa cat biru muda warna kesukaan Bella terasa nyaman dengan pencahayaan lampu yang terang. berbeda sekali dengan kamar Marvel yang bernuansa serba hitam dan terkesan begitu dark seperti si pemiliknya.
Apa kabar Marvel? apa dia baik-baik saja? apa ia mengganti perban di lukanya? apa dia meminum obat yang di berikan dokter Luca?
Jauh dari Marvel justru membuat Bella mencemaskan pria kejam itu. wajah Marvel membayangi benak Bella. acara pernikahan mereka dan pertengkarannya dengan Marvel membuat Bella gundah.
Bella berjalan membuka jendela kamarnya ia menatap jauh ke halaman depan. beberapa penjaga yang merupakan anak buah Eric sudah siaga di depan. mereka semua berjaga-jaga jika anggota Cruise datang untuk menjemput Bella dengan paksa.
"Bella? ayo makan" Eric menghampiri adiknya yang diam di kamar sejak tadi.
"Ada apa? kau sakit?" tanya Eric.
Bella menggeleng samar, tidak mungkin ia mengatakan pada Eric jika dirinya memikirkan Marvel sepanjang hari.
Bella, Eric dan sang papa makan malam bertiga. Papa sangat senang Bella bisa kembali ke rumah, ia tidak menyangka putri kesayangannya selamat dan bahkan Bos Mafia Cruise tidak menyakiti Bella sama sekali.
"Bella mengaduk makanan di piringnya ia terlihat tidak nafsu makan padahal pelayan memasak makanan kesukaan Bella spaghetti dan daging panggang lengkap dengan kentang.
Eric memperhatikan wajah adiknya yang termenung.
"Kau memikirkan dia?"
Suara Eric membuat Bella tersentak, ia langsung salah tingkah dan meraih gelas minuman lalu meneguk isinya.
"Dia siapa? aku tidak memikirkan siapapun" sanggah Bella.
Eric tersenyum sinis, ia tahu adiknya mulai tertarik dengan bos mafia itu.
"Dia pria yang sangat berbahaya Bella dia tidak pantas untuk gadis baik seperti mu. lagipula kau dokter jadi carilah pasangan yang sepadan dengan mu!" kata Eric kesal.
"Eric...jaga bicara mu" papa memperingatkan Eric agar tidak emosi.
"Kau jatuh cinta padanya sayang?" tanya papa.
Bella memandang sekilas wajah papanya lalu menggeleng.
"Pria itu, dia musuh kita. hidupnya selalu terlibat bahaya. jika bisa jauhi dia dan jangan berpikir untuk kembali padanya" kata papa yang menyadari putrinya jatuh cinta dengan musuh bebuyutannya.
"Bagaimana dengan ikatan pernikahanku dengannya papa?" tanya Bella tanpa memandang papanya.
"Pernikahan apa?! jika kau tidak kembali padanya yasudah semua selesai!" jawab Eric kesal.
Bella menatap Erik dengan pandangan yang sulit di jelaskan. ia memundurkan kursinya lalu berlari ke kamarnya tidak jadi makan malam. papa dan Eric hanya bisa saling melihat lalu terdiam.
"Dia sudah meracuni pikiran Bella pa! aku tidak sudi memiliki ipar seperti Marvel!"
"Tenang Eric, jaga perasaan adikmu. berhati-hatilah ketika bicara" kata tuan Calegaro bijaksana.
***
Siang ini Bella ikut pergi dengan papa dan Eric ke suatu tempat di pusat kota. disana sedang ada pertemuan papa dengan mitra bisnisnya. Bella jenuh dan bosan ada di antara para mafia itu. pikirannya melayang entah kemana.
saat akan kembali ke mobil, Bella menatap seseorang yang berdiri bersandar mobilnya.
Marvel?
Eric segera menarik lengan Bella untuk pergi menjauh.
"Lepaskan aku Eric!" Bella memberontak sembari memandang Marvel yang tidak bisa berbuat apa-apa.
Cruise dan Calegaro sedang gencatan senjata. ada perjanjian yang mengikat mereka jadi Marvel tidak bisa seenaknya membuat onar dengan menyalahi perjanjian itu. ia hanya bisa menatap Bella dari kejauhan. setidaknya rindunya sudah terobati.
Matteo yang melihat tingkah Marvel hanya bisa geleng kepala. baru kali ini ia melihat bosnya jadi pengecut hanya karena seorang wanita.
"Sungguh besar pengaruh seorang wanita, bos mafia pun bisa tak berkutik gara-gara wanita" gumam Matteo.
udah baca dari chapter 1 mpe 7, cerita nya bagus sekali thor, jadi penasaran nasib bella 😔