Olivia Xera Hilson, gadis cantik dan berwibawa yang tumbuh dalam bayang-bayang kekuasaan, terpaksa menerima tawaran pernikahan dari Vincent Lucashe Verhaag seorang pria karismatik sekaligus pewaris tunggal keluarga bisnis paling berpengaruh di Amerika.
Namun di balik cincin dan janji suci itu, tersembunyi dua rahasia kelam yang sama-sama mereka lindungi.
Olivia bukan wanita biasa ia menyimpan identitas berbahaya yang dia simpan sendiri, sementara Vincent pun menutupi sisi gelap nya yang sangat berpengaruh di dunia bawah.
Ketika cinta dan tipu daya mulai saling bertabrakan, keduanya harus memutuskan. apakah pernikahan ini akan menjadi awal kebahagiaan, atau perang paling mematikan yang pernah mereka hadapi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizky Handayani Sr., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Setelah selesai dengan kegiatan nya mereka pun membersihkan tubuhnya dan langsung pergi ke club malam yang ada di kota London itu...
Di depan club, empat orang pria baru keluar dari mobil. Max mengajak ketiga pria itu untuk berpesta di club malam yang dulu sering mereka kunjungi jika berada di kota London dan bagi max itu adalah surga baginya.
Disanalah dia akan mencari kepuasan, sang cassanova itu jarang melewatkan waktu untuk bersenang-senang dengan para jalang.
Setelah masuk room mereka pun duduk santai dan menikmati wiski dan minuman minuman berakohol lain nya tidak lupa di sana ada beberapa jalang yang menemani mereka
"Sialan kau mengajak kami hanya untuk menemani mu saja" kesal Louis yang melihat Max sudah memegang dua jalang sekaligus
"Enjoy saja Louis kita ini berpesta" ucap nya seperti menikmati sentuhan sentuhan nakal para jalang
Sedangkan Vincent hanya melihat mereka dengan tatapan kosong, dia pun melarang jalang untuk mendekati nya
Domanic yang notice pun melepaskan tubuhnya dari jalang itu dan duduk di dekat Vincent
"Apa yang kau fikirkan" tanya nya tiba tiba
"Bagaimana menurut mu kalau aku menikah" tanya Vincent tanpa ekspresi
Sedangkan Domanic pun langsung terkekeh melihat Vincent
Sontak pria itu pun menatap Domanic dengan sinis
"Baiklah baiklah, apa kakek masi menyuruh mu menikah, lalu dengan siapa " ucap Domanic
"Bukan hanya itu, kakek justru sudah memiliki wanita yang akan menjadi calon ku, dan kakek mengancam ku jika aku tidak mau menikahi wanita itu semua aset dan harta kakek di milan akan di sumbangkan" jelasnya kesal Lalu menenggak Wine nya
"Wah kakek benar bener semangat menyuruh mu menikah" ucap Domanic yang diikuti kekehan
Louis datang di sela sela obrolan mereka
"Tuan, Agent mereka sudah membunuh perdana menteri itu sekarang lagi ramai di bahas bahkan mereka memeriksa setiap orang keluar masuk kota" jelas Louis
"Apakah itu Black rose?" Tanya nya
"Iya tuan, Black rose yang sudah menghabisi nya" jawab Louis
Vincent pun mengangguk dia yakin jika Black rose yang menjalankan tugas itu pasti semua nya lancar dan terkendali
"Aku yakin Black Rose bisa mengatasi nya" ucap Vincent santai
* * * *
Olivia saat ini sedang berada di restoran Hotel bersama dengan Eiden Mereka menyamar sebagai turis yang sedang berpacaran
"Bodoh sekali mereka " gumam Olivia melihat berita berita itu
"Sudah la jangan di lihat, apa kita akan kembali besok" tanya Eiden meminum wine nya
"Aku ingin berbelanja terlebih dahulu" ucap nya yang memakan disert milik nya
"Apa kamu sudah memberi tahu capten" tanya Eiden
"Nanti akan aku beri tahu" Jawab nya singkat
* * * *
Di pagi yang cerah di langit London Olivia terbangun dari tidur nya dengan nyaman
Wanita cantik itu pun tersenyum lebar melihat matahari yang sedikit cerah itu
"Kemana aku hari ini, ah sial capten memberi ku waktu setengah hari saja" gumam nya yang mengingat jika Capten nya menyuruh mereka kembali nanti sore
Dengan cepat wanita cantik itu pun bersiap siap untuk keluar
Dia menggunakan dress pendek dengan sepatu boats nya dan coat panjang yang hangat
Olivia turun dari kamar nya dan dia akan sarapan sebentar lalu akan langsung pergi berbelanja.
Sedangkan di hotel yang mewah Vincent tengah duduk santai memandang Ipad nya di sana dia melihat perkembangan proyek nya dan melihat kerjaan nya
Tok...tok...
"Tuan ini sarapan nya" ucap resepsionis mengantar sarapan pagi nya
Vincent pun mengangguk dan dia menyantap sarapan nya.
Beberapa saat kemudian ketiga sahabat nya itu datang ke kamar Vincent
"Ada apa" tanya nya datar
"Apa kita akan kembali sekarang" tanya Max sedikit bermalas malasan
"Apa kau ingin menetap disini Max" tanya Vincent dingin
"Tiidakkk, aku hanya bertanya saja tuan muda" jawab nya sedikit takut
"Louis siapkan segala nya kita akan kembali ke New York nanti siang" ucap nya datar
"Baik tuan" jawab Louis
Mereka pun berkumpul di kamar Vincent mengobrol santai dan sedikit membahas penjualan barang ilegal milik mereka sembari menunggu jam untuk terbang pulang ke New York.
* * * *
Olivia sudah sampai di pusat Perbelanjaan di sana dia mencari cari barang yang dia ingin kan, sedangkan Eiden berada di hotel karena Olivia sengaja tidak mengajak nya
Olivia pun berjam jam di tempat itu hingga dia keluar dengan membawa beberapa tas belanja, dia membeli beberapa coat, dress, kaca mata dan beberapa ole ole, coklat dan wine mahal untuk teman teman nya.
Sebelum mereka terbang Olivia pun kembali ke hotel ternyata di sana Eiden sudah menunggu nya dengan cemas
"Olivia dari mana kamu, kenapa kamu tidak mengangkat ponsel mu aku takut kamu kenapa kenapa" ucap Eiden yang khawatir
"Ah kamu ini, aku sedang berbelanja tidak melihat ponsel" jawab Olivia santai
"Apa kita akan terbang sekarang" tanya Olivia melihat jam di tangan nya
"Capt sudah menunggu kita, jadi kita akan terbang sebentar lagi kamu bersiap la" jawab Eiden
"Baiklah aku akan mengambil barang terlebih dahulu" ucap Olivia lalu naik ke kamar nya untuk mengambil barang nya yang kebetulan tidak banyak itu.
* * * *
New York
Gadis cantik sudah mendarat sempurna di bandara New York dia dan Eiden pun keluar dari kabin dan mulai melangkah meninggalkan bandara
"Aku akan mengantar kamu Olivia" ucap Eiden
"Aku bisa kembali sendiri Eiden, sampai bertemu di kantor nanti" ucap Olivia lalu masuk kedalam Taxi yang dia pesan
Sedangkan Eiden di jemput oleh fasilitas kantor mereka.
Sesampainya di rumah mewah nya Olivia pun menenteng tas nya dan masuk kedalam rumah nya itu
"Nona anda sudah kembali" ucap Elli yang menghampiri Olivia dengan wajah lesu
"Hi bi, bagaiamana kabar bibi Olivia sungguh lelah" ucap nya yang memeluk pengasuh nya itu
Elli pun membalas pelukan Anak majikan nya ini dengan penuh kasih sayang
"Naiklah nona, nanti bibi siapkan air hangat untuk berendam, apa nona mau minum susu hangat" tawar bibi nya itu Dan mereka pun melepas pelukan itu
"Apa pun itu Olivia mau asal bibi yang membuat nya" jawab Olivia yang sangat manja itu
"Baiklah nona, ya sudah naik la dulu nanti bibi akan menyusul" ucap bibi nya itu dan Olivia pun mengangguk Lalu naik ke kamar nya
Sedangkan barang Olivia sudah di bawa naik oleh asisten rumah tangga yang lain,
Beberapa menit kemudian Setelah selesai Bibi Elli mempersiapkan segala nya Olivia pun memulai kegiatannya dengan berendam di dalam batub dengan sabun aroma terapi yang sudah di siapkan itu,
Seakan sudah menjadi rutinitas wajib ketika Olivia selesai tugas dia akan lebih peka dengan nona nya itu
Saat tengah asik memanjakan tubuh nya dengan air hangat ponsel wanita cantik itu pun berdering,
Dia melihat nomor asing menelvon nya, dengan malas dia pun membiarkan nya Lalu nomor itu pun menelvon lagi.
"Siapa si ini" ucap Olivia kesal Lalu mengangkat nya
"Hallo" Jawab Olivia
"Hallo, aku Vincent bagaimana apa kamu sudah memikirkan tawaran ku" ucap pria itu tanpa basa basi
'Wah apa dia benar-benar tidak waras, bagaimana bisa dia memaksa seperti ini' batin Olivia
"Aku belum memikirkan nya tuan muda" ucap Olivia sedikit menekan suaranya
"Aku fikir kau sudah memikirkan nya" jawab Vincent sedikit kesal
"Apa kau fikir aku tidak sibuk, aku juga sangat sibuk aku lupa memikirkan itu" ucap Olivia kesal
"Baiklah baiklah, ayo bertemu nanti di jam makan malam" ucap Vincent lalu mematikan sambungan itu
"Wah apa dia tidak waras, ingin sekali aku menghajar nya" gumam nya memandang ponsel nya
Lalu masuk pesan dari Vincent menunjukkan alamat dimana mereka akan bertemu nanti
"Ck!! Dia fikir dia siapa" kesal Olivia lalu meletakan asal ponsel nya di atas nakas
* * * *