SISTEM PENGUASA

Setelah Yan Liyan mengeluarkan teknik ilusinya.

Pemuda itu terdiam dan berhenti menuju kearah Xiao Yi.

Kakinya gemetar dan wajahnya menunjukkan rasa ketakutan yang mendalam seperti melihat sesuatu yang sangat menakutkan.

Dalam penglihatan pemuda tersebut.

Dia melihat sosok mahkluk besar berjubah hitam dan memegang pedang hitam penuh darah, berdiri diantara mayat yang bergelimpangan seperti baru saja terjadi pembantaian.

Mahkluk itu tiba-tiba menatap kearahnya dengan tersenyum sinis dan mengeluarkan aura hitam dari dalam tubuhnya yang mengintimidasi pemuda tersebut.

Para warga biasa dan kultivator yang ingin memasuki kota Alchemist kebingungan melihat pemuda itu.

"Bukankah pemuda itu anggota dari keluarga Du?

"Ya, Kau benar dia anak dari penatua pertama keluarga Du."

"kenapa dia terlihat seperti ketakutan?"

Bisik para warga di depan gerbang kota.

Pengawal penjaga gerbang yang berada di samping pemuda itu menjadi kebingungan.

'Ada apa dengan tuan muda?' batin pengawal itu.

sedangkan Yan Liyan tersenyum sinis ketika melihat pemuda tersebut.

'Hmmm.. Teknik ini sangat mengerikan padahal aku baru mengeluarkan seperempat kekuatan tehknik ini dan itu baru teknik pertama.

Aku yakin satu minggu kemudian, Dia pasti akan gila karena jiwanya terganggu.' batin Yan Liyan.

Sedangkan Xiao Yi merasa sangat bahagia ketika melihat pemuda tersebut terdiam.

'Kakak Liyan benar-benar menepati janjinya untuk selalu melindungiku.'

Bing Hua memakai penutup muka dari kain tipis sehingga wajahnya tidak terlihat.

oleh karena itu pemuda itu tidak menuju kearahnya.

"Ayo kita memasuki kota dan bermalam disini! aku sudah kelelahan." ucap Yan Liyan pada mereka berdua.

"Baik kakak Liyan."

"Baik tuan."

Yan Liyan memasuki kota tanpa membayar karena para prajurit penjaga gerbang kota mengerumuni pemuda yang ketakutan itu.

Setibanya di dalam kota, mereka langsung mencari penginapan untuk tempat bermalam.

Setelah berjalan beberapa waktu, akhirnya mereka telah sampai di penginapan mewah yang bernama penginapan Bulan biru.

Penginapan tersebut mempunyai tiga lantai yang lantai pertama digunakan sebagai tempat makan. Lantai kedua untuk penginapan biasa dan lantai ketiga untuk kamar VIP, hanya orang-orang kaya saja yang menyewa kamar VIP.

Setelah memasuki penginapan, mereka langsung menjadi perhatian orang-orang yang sedang makan dan minum disana.

Tatapan mereka langsung tertuju pada Xiao Yi yang kecantikanya melebihi kecantikan perempuan tercantik dikekaisaran Han.

orang-orang menatap Xiao Yi dengan berbagai macam tatapan ada yang menjijikkan dan ada yang penuh kagum kepadanya.

Bing Hua yang melihat tatapan orang-orang itu, dia langsung mengeluarkan sedikit aura tingkat langit awal untuk mengintimidasi mereka.

Orang-orang yang sedang menatap Xiao Yi merasakan aura intimidasi dari perempuan yang menggunakan kain tipis sebagai penutup mukanya.

Mereka langsung mengarahkan pandangannya kearah lain mereka merasa sangat tertekan dengan aura intimidasi itu.

Hal itu karena orang-orang yang berada disana hanya berada di tingkatan inti perak dan inti emas sebagian ada tingkat inti berlian.

'Ini lebih baik dari pada tuan yang melakukanya, kalau tuan akan melakukanya entah apa yang terjadi pada kalian.'

Bing Hua yang mengingat kejadian di depan pintu gerbang kota sore tadi.

Sedangkan Yan Liyan sendiri terlihat menuju kearah resepsionis, ingin memesan kamar.

Tapi sebelum itu.

'Sistem tukar lima poin sistem ke koin emas!!'

[Ding... Menukar 5ps ke koin emas menjadi 5000.0000 koin emas.]

Yan Liyan hanya mengangguk.

'Bukankah aku ini sangat kaya!' seru Yan Liyan dalam hatinya.

"Aku ingin memesan tiga kamar untuk menginap selama satu malam." ucap Yan Liyan kepada gadis resepsionis penginapan.

Gadis itu menoleh kearah Yan Liyan dan terkejut karena penampilannya yang tampan dengan mata ungu dan rambut putih ditambah dengan jubah yang elegan menambah keindahan parasnya.

"Maaf tuan muda, kamar dipenginapan ini hanya tersisa dua kamar saja dan itu kamar VIP."

ucap Pelayan resepsionis tersebut dengan hati-hati, karena tidak ingin menyinggung perasaan sosok didepanya ini.

Yan Liyan yang mendengar itu menoleh kebelakang, melihat Xiao Yi dan Bing Hua.

"Apa kalian berdua tidak keberatan berbagi kamar." ucap Yan Liyan.

"Tidak apa-apa kakak Liyan, lagipula aku dan Bing Hua pernah tidur bersama" jawab Xiao Yi.

Bing Hua hanya menganggukan kepalanya.

"Baiklah, berapa harga untuk menyewa kamar VIP untuk semalam."

"15 koin emas untuk satu kamar permalamnya tuan dan itu sudah termasuk biaya makanya."

Yan Liyan sedikit terkejut ketika mendengar hal itu,

Bagaimana tidak dengan 15 keping koin emas bisa menghidupi seorang warga biasa beserta keluarganya selama lima tahun.

Dan di penginapan ini dijadikan sebagai bayaran kamar VIP untuk semalam?

"Huh sudahlah.."

Yan Liyan memasukan tanganya ke dalam jubahnya dan mengambil 31 koin emas dalam invetory sistemnya kemudian memberikanya kepada pelayan resepsionis.

"Aatu keping emas sisanya, anggap saja sebagai tips untukmu."

Yan Liyan lalu berjalan menuju kelantai atas untuk tidur diikuti oleh Xiao Yi dan Bing Hua di belakangnya.

"Terima kasih tuan." ucap gadis pelayan itu.

Sedangkan orang-orang yang sedang makan dilantai bawah menatap Yan Liyan dengan tatatapan iri.

"Beruntung sekali dia mempunyai gadis secantik itu."

"Ya, kau benar. Dia beruntung sekali, tapi lihatlah wajahnya! dengan wajah tampan seperti itu tidak mengherankan untuknya bisa mendapatkan gadis cantik itu."

"Hmmm.. kau benar." ucap orang-orang itu sambil mengangukan kepalanya.

"...................."

Yan Liyan, Xiao Yi, dan Bing Hua sedang berjalan menuju kekamar mereka dan setibanya di kamar.

"Adik Yi, Sebaiknya kau tidur terlebih dahulu kerena ada hal yang ingin aku bicarakan dengan Bing Hua."

Xiao Yi yang mendengar itu menganggukkan kepalanya kemudian dia masuk kedalam kamar meninggalkan Bing Hua yang menatap Yan Liyan dengan kebingungan.

"Ada apa tuan?"

"Aku sudah bilang bukan? untuk berkontribusi dalam perjalananku."

"Ini adalah tugas pertama untukmu, yaitu mencari informasi di kota alchemist ini.

Tentu saja aku telah menyiapakan sesuatu untukmu untuk menjalankan tugas." ucap Yan Liyan berturut-turut.

Bing Hua yang mendengar itu mengerti dengan tugas dari tuanya.

"Aku mengerti tuan."

Yan Liyan yang mendengar itu tersenyum.

"Aku sudah mempersiapkan benda yang akan mempermudah semua tugasmu."

ucap Yan Liyan sambil mengeluarkan tiga benda yaitu jubah, sebuah belati, dan token dengan tulisan aneh.

Bing Hua yang melihat benda itu menjadi kebingungan dan menatap Yan Liyan penuh tanya.

Yan Liyan tersenyuk ketika melihat ekspresi kebingungan dari Bing Hua

"Baiklah, aku akan menjelaskan tentang kegunaan benda ini."

"Jubah ini bernama jubah penghilang aura. Fungsinya sesuai dengan namanya, yaitu menghilangkan aura keberadaan penggunanya kecuali kultivator pertapa karena kultivasimu masih rendah."

Belati ini adalah belati pembunuh terbuat dari taring naga yang merupakan artefak tingkat bumi.

Dan token ini berguna untuk memindahkan pengguna ketempat yang ingin dia tuju dalam sekejap." [teleportasi]

Jelas Yan Liyan panjang lebar kepada Bing Hua

Bing Hua terkejut ketika mendengar hal itu dan memandang tuanya dengan penuh tanda tanya.

"Kau tidak perlu tahu aku mendapatkan dari mana, yang penting kerjakan saja tugasmu."

"Aku mengerti dengan tugas yang tuan berikan padaku, tapi kenapa tuan memberikan benda berharga pada budak ini."

"Itu karena siste..

"Ah.. maksudku itu karena aku percaya padamu

Dan jangan pernah memanggil dirimu budak karena kau adalah rekan perjalananku."

"Aku juga mempunyai tugas tambahan untukmu, tadi aku merasakan adanya orang-orang dengan niat jahat diluar kota kemungkinan itu adalah para bandit.

Pastikan kau membantai mereka menggunakan belati pembunuh!"

Bing Hua mengangguk dengan penjelasan dan perintah tuanya, Dia kemudian mengambil benda pemberian tuanya tersebut lalu melesat keluar penginapan untuk menjalankan tugas pertamanya.

Yan Liyan yang melihat Bing Hua melesat keluar penginapan hanya menatapnya dari kejauhan.

"Anggap saja itu sebagai latihanmu dan aku bisa mendapatkan PS jika kau membunuh mereka menggunakan belati itu." gumam Yan Liyan.

'Apa aku perlu membuat kontrak budak denganya?

Tidak.. lebih baik aku mengikat jiwanya saja, jika dia berkhianat dimasa depan nanti maka jiwanya akan hancur.' batin Yan Liyan.