Hallo guys......... ✋
selamat membaca 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tayanlee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19.tangisan si kecil cashyaa
selamat membaca
🍃🍃🍃🍃🍃
melihat suami pergi setelah menasehati putra nya, ia hanya bisa menghela nafas kasar suaminya itu belum mereda amarahnya pada sang anak gibran, setelah mengetahui bahwa anaknya telah merusak kehidupan seseorang membuat pak davian sangat marah.
"ibu punya nomor bi siti..? tanya gibran.
" iya ada.... kenapa kamu tiba-tiba menanyakan bi siti El.. "ucap bu zahra, di rumah seluruh keluarga nya selalu memanggil gibran dengan sebutan El.
"coba ibu hubungi bi siti suruh dia tinggal di sini untuk menemani kaisha... aku yakin kaisha lebih terbuka pada bi siti" pinta gibran
"kamu benar... coba ibu hubungi dulu bi siti" bu zahra pun langsung mengeluarkan ponsel nya dari saku ia mencoba menghubungi bi siti, setelah beberapa saat bi siti pun mengangkatnya.
"hallo...nyonya ?
" hallo bi kamu bisa kesini gak.. "
"ada apa ya nyonya..?
" aku ingin meminta bantuan bi siti... "
"bantuan apa itu nyonya..?
" gibran membawa kaisha pulang ke rumah tadi pagi apa bisa bi siti ke sini dan menemani kaisha "pinta bu zahra.
"ah.. biak nyonya saya akan ke sana sekarang juga" setelah mendengar nama kaisha bi siti langsung lemas.
panggilan pun terputus bi siti segera mengemasi barang nya dan menyusul kaisha ke jakarta, setelah kaisha pergi ke luar negeri bi siti memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di bandung.
******
menjelang malam terlihat wanita paruh baya itu tengah sibuk di dapur entah ia membuat apa tak biasanya wanita itu menghabiskan waktu di dapur bersama pelayan lainnya.
"bu... lagi apa..? tanya gibran, ia menghampiri ibunya yang tengah sibuk dari tadi sore.
"ini loh... ibu buatkan makan malam untuk kaisha dia kan lagi menyusui ibu mau dia makan makanan yang bergizi.... " jawab bu zahra.
"oh... nanti biar aku antarkan saja ke atas bu... " ucap gibran.
"tidak biar ibu saja... kamu temani saja kaisha di atas, takutnya cucuku rewel " ucap bu zahra pada anaknya itu.
"baiklah" sebelum pergi gibran mengmbil jus dari lemari es lalu ia membawanya ke atas menuju kamarnya.
sesampainya di kamar terdengar suara tangisan putri nya oek___oek___oke____gibran pun langung menaruh jus yang di bawanya ke meja, ia mendekati ibu dan anak itu.
"apa putri ku belum berhenti menangis dari tadi...? tanya gibran ia hanya bisa mengelus putri nya , gibran belum bisa menggendong atau menimang putri kecilnya yang baru lahir.
"belum tuan... dia juga tidak mau makan.. " jawab kaisha dengan gelisah, ibu muda itu merasakan kekhawatiran terhadap anaknya, putri nya selalu menangis dan tidak mau makan.
"biar aku gendong coba... " pintar gibran pada kaisha.
"tuan kamu saja masih belum bisa menggendong bayi bagaimana kalau putri ku jatuh saat kamu menggendongnya" ucap kaisha pada gibran, ia tahu gibran masih belum tahu cara menggendong seorang bayi.
seketika gibran terdiam, apa yang di ucapkan kaisha ada benarnya ia belum pernah sekalipun menggendong seorang bayi, ia hanya bisa melihat kaisha yang kesulitan untuk memenangkan bayi mereka.
ceklek____
"kai..." panggil bu zahra, ia langsung masuk karena mendengar suara tangisan cucunya.
"ibu... "kaisha.
" kenapa dengan cucu oma.... cup cup cup sayang... sini biar ibu yang gendong kamu makan dulu saja "pinta bu zahra"
"tapi bu.. "
"kai kamu juga butuh asupan untuk asi dan bayi kamu jadi makan dulu biar ibu yang menjaganya" ucap bu zahra pada kaisha, ia tahu dengan badan kaisha yang sekarang susah untuk mengeluarkan asi apalagi kaisha baru menjadi seorang ibu, tubuh kaisha sekarang sangat lah kurus.
"baik bu aku mohon bantuannya... " ucap kaisha, ia pun duduk di kursi dan memakan makanan yang di bawa oleh bu zahra.
oek____oekk____oekk
"sayang ini oma... cup.. cup.. cup sayang nya oma.. "
"El kenapa kami tidak membantu kaisha..?
"El belum bisa menggendong bayi bu" jawab gibran, ia hanya melihat ibunya yang sedang menenangkan putri kecilnya.
"belajar sama ibu sini" ajak bu zahra, ia pun menyuruh gibran untuk duduk di sisi ranjang.
"mana tangan mu " pinta bu zahra, gibran pun menurut dan bu zahra memberikan bayi nya pada gibran.