Lanjutan kisah dari Cinta Beda Usia, Kisah baru dari Keisha Alvina Putri Pramuja, anak ketiga dari Evano dan Violetta.
Keisha mendapatkan pengkhianatan dari suaminya, Miko setelah mereka menikah selama dua tahun. Alasannya, karena Keisha belum juga memberinya seorang keturunan. Tidak ingin dimadu, Keisha memutuskan untuk menggugat cerai suaminya.
Setelah beberapa bulan berpisah dari Miko, Keisha bertemu kembali dengan sosok laki-laki bernama Arya Wiguna Atmaja. Dia adalah laki-laki yang menyukai Keisha sejak ia masih kecil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon echa wartuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Rembulan bersinar terang menerangi malam yang gelap, bintang bertaburan menambah suasana meriah malam itu. Sangat indah, seindah rasa yang sedang Arya rasakan.
Malam itu adalah malam terindah bagi Arya. Untuk pertama kali dalam hidupnya Arya berbuat melampaui batas. Keisha yang malam itu ada dalam pengaruh obat perangsang sudah berhasil merangsang hasrat Arya. Keduanya terjerumus dan melakukan dosa terindah.
Arya tidak henti-hentinya mengumpat dan mendesah ketika merasakan rasa yang sulit untuk ia jabarkan, rasa yang membuat dirinya kehilangan akal sehatnya. Arya merasa jika obat perangsang itu menular ke tubuhnya, membuat tubuhnya tidak bisa dikendalikan. Malam itu Arya menyatukan tubuhnya dengan Keisha, wanita yang menjadi wanita pertamanya.
Mungkin terdengar sangat aneh, pria dewasa yang dikelilingi oleh banyak wanita, tenyata masih perjaka. Akan tetapi, itulah kenyataannya. Dinding pertahanan yang selama ini Arya bangun begitu kokoh hancur dalam sekejap, karena satu wanita yang memiliki nama Keisha.
Keisha sendiri menggila karena pengaruh dari obat perangsang. Dirinya tidak sadar dengan apa yang dilakukannya.
Sudah cukup lama mereka bergulat di atas ranjang ukuran besar, dan dinding di sekeliling mereka menjadi saksi bisu pergulatan panas itu.
Lenguhan panjang keluar dari mulut keduanya saat pergulatan panas itu sampai pada puncaknya. Arya ambruk di atas tubuh Keisha. Napasnya nampak tersengal-sengal, seperti baru berlari dalam jarak yang jauh, begitu juga dengan Keisha.
Masih di posisi yang sama keduanya meraup udara sebanyak mungkin, untuk mengisi pasokan oksigen yang sudah menipis di paru-paru mereka.
Arya masih betah memeluk tubuh Keisha sambil menormalkan tarikan napasnya. Saat napasnya mulai normal, Arya bangun dan mengakhiri penyatuan mereka.
"Terima kasih, Kei." Arya mengecup kening Keisha dalam jeda waktu yang lebih lama.
Arya beranjak dari atas tempat tidur, ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sekitar setengah jam Arya menghabiskan waktunya di dalam kamar mandi. Setelah selesai mandi, ia keluar dengan hanya melilitkan handuk di pinggangnya.
Arya melangkah ke arah lemari pakaian, sambil terus melihat ke Keisha. Matanya terpejam dan tarikan napasnya juga nampak beraturan. Mungkin Keisha tertidur karena kelelahan.
Setelah memakai pakaian, Arya kembali ke tempat tidur. Ia duduk di tepi tempat tidur, matanya melihat ke arah Keisha. Ada senyuman yang terlukis di bibir Arya saat memandang wajah cantik Keisha.
Arya masih betah memandang wajah Keisha, tangannya bergerak menyingkirkan rambut yang menutupi sebagian wajah wanita itu. Awalnya Arya merasa senang atas apa yang baru saja terjadi. Akan tetapi, saat ia sadar Keisha dalam pengaruh obat dan mungkin saja Keisha tidak sadar dengan tindakannya, Arya menjadi sangat cemas.
Jika esok harinya Keisha sadar dan mengetahui apa yang terjadi, apakah dia akan menerima?
Apakah Keisha akan berpikir jika dirinya jahat karena memanfaatkan keadaannya saat dia dalam keadaan tidak sadar?
Arya menjadi sangat gelisah, ia takut jika Keisha akan membencinya, tetapi itu lebih baik dari pada Keisha jatuh ke tangan pria tua itu.
Arya menghembuskan napasnya secara kasar lalu merebahkan tubuhnya di sisi Keisha. Tangannya melingkar dan pinggang Keisha. Apa yang harusnya terjadi esok, terjadilah. Apapun reaksi Keisha nantinya akan Arya terima.
*****
Sementara di tempat lain, Mayang baru saja tiba di rumah bersama dengan mobilnya. Ia turun dari mobil setelah memarkirkan mobilnya di garasi. Ia melangkah masuk ke rumah, dengan senyuman yang tidak luntur dari bibirnya, wajahnya menunjukkan kebahagiaan.
Bagaimana tidak bahagia setelah ia berhasil mengelabui Keisha. Ia diam-diam memasukkan obat perangsang ke minuman Keisha. Bukan hanya itu saja, Mayang juga mendapatkan banyak uang dengan menjual Keisha ke pria hidung belang.
Entah apa yang membuat Mayang begitu benci pada Keisha, sehingga dia tega melakukan hal itu. Saat ia tahu suaminya ingin kembali bersama Keisha, Mayang merasa tidak terima. Dan ketika Keisha mengatakan jika dia memiliki hubungan dengan Arya, Mayang pun tidak terima. Darahnya mendidih ketika tahu Keisha mempunyai kekasih yang jauh lebih kaya dari Miko.
"Dari mana saja kamu? Kenapa jam segini baru pulang?"
Mayang menghentikan langkahnya saat mendengar suara Miko. Ia menoleh ke asal suara dan melihat Miko berdiri di teras rumah.
"Kamu menungguku?" Mayang mengukir senyum di bibirnya, ia berjalan secepat yang ia bisa untuk menghampiri Miko.
"Jawab pertanyaanku! Dari mana saja kamu?" Miko mengulangi pertanyaannya.
"Sebelum berangkat aku sudah mengatakannya, aku akan menghadiri pesta ulang tahun teman kampusku dulu." Mayang bergelayut manja di lengan Miko.
"Hanya itu?" Miko menatap curiga pada Mayang.
"Iya," jawab Mayang.
"Sudahlah, ayo masuk! Aku sangat lelah," ajak Mayang.
Tangan Mayang masih merangkul lengan Miko, mengajaknya masuk ke rumah bersama. Setelah masuk ke rumah, Miko menahan langkahnya, membuat Mayang juga menghentikan langkahnya.
"Ada apa? Kenapa berhenti?" Mayang menoleh ke Miko.
"Kenapa kamu terlihat bahagia?" Miko menatap Mayang penuh rasa curiga.
"Aku merasa senang karena bisa bertemu dengan teman-temanku," jawab Mayang.
"Apa di sana kamu bertemu dengan Keisha?" tanya Miko.
"Iya, memang kenapa?" Mayang merasa tidak suka saat Miko bertanya tentang Keisha.
"Apa kamu melakukan sesuatu terhadapnya?" tuduh Miko.
"Tidak," kilah Mayang. "Aku sangat lelah aku ingin beristirahat."
Mayang menjauhkan tangannya dari lengan Miko. Ia ingin pergi ke kamar, tetapi Miko mencegahnya.
"Katakan padaku! Apa kamu melakukan sesuatu pada Keisha?" Arya meninggikan volume suaranya.
"Kenapa, kamu takut?" Wajah Mayang menunjukkan rasa ketidaksukaan saat Miko bertanya mengenai Keisha.
"Jangan berbuat macam-macam padanya atau aku akan —" Ucapan Miko dipotong oleh Mayang.
"Akan apa?" potong Mayang.
"Aku akan menceraikan dirimu!" ancam Miko.
"Silahkan! Tapi jangan harap kamu akan mendapatkan hak asuh atas anak ini!" Mayang menunjuk perutnya sendiri.
"Kamu!" Miko tidak bisa mengatakan apapun lagi saat Mayang mengancam dengan anak yang sedang Mayang kandung.
"Ingat ini! Aku akan melakukan sesuatu yang buruk padanya, jika kamu masih saja mengharapakan dia!" ancam Mayang.
"Bagaimana aku tidak berharap padanya lagi jika kamu tidak mau mengurusku! Kamu hanya bisa menghabiskan uangku dan bersenang-senang dengan teman-temanmu saja," ucap Miko.
"Itu karena aku sedang hamil. Aku harus selalu merasa bahagia. Tidak ingatkan kamu pada ucapan Dokter waktu itu?" tanya Mayang.
"Itu bukan alasan untuk mengabaikan tugasmu sebagai seorang istri," ucap Miko.
"Apa kamu ingin menjadikan aku seperti pembantu dalam keadaan aku yang sedang hamil ini, hah!" tanya Mayang.
"Ya Tuhan! Kenapa kamu tidak bisa mengerti juga?" Miko benar-benar merasa frustrasi.
"Di sini banyak asisten rumah tangga. Kamu bisa minta tolong pada mereka, kenapa harus aku yang melayanimu," ucap Mayang.
"Tapi kamu istriku, bukan mereka," ucap Miko.
"Kalau semuanya aku yang urus, lalu apa kerja mereka di sini?" Mayang tidak mau kalah.
"Kamu!" Miko merasa sudah kehabisan kata-kata agar membuat Mayang mengerti. "Itulah bedanya kamu dan Keisha. Meskipun dia juga bekerja, tetapi dia masih bisa mengurusku dengan tangannya sendiri."
"Jadi kamu menyesal berpisah dengan wanita tidak bisa memberikannya seorang anak?" tanya Mayang.
"Ya!" Miko menjawab dengan cepat.
"Cukup! Aku tidak ingin berdebat. Kamu ingat 'kan kata Dokter aku tidak boleh terlalu banyak pikiran," ucap Mayang.
Tanpa mengatakan apapun lagi, Mayang meninggalkan Miko. Miko sendiri membiarkan Mayang pergi karena dia lelah berdebat dengan istri keduanya itu.
"Oh iya, ada satu hal yang ingin aku katakan padamu mengenai Keisha." Mayang kembali menoleh ke Miko.
Meskipun tidak mengatakannya, tetapi Mayang tahu jika Miko ingin mengetahuinya.
"Baiklah aku akan mengatakannya. Dia sudah memiliki kekasih dan kamu ingin tahu siapa?" tanya Mayang.
"Pria itu adalah Arya Wiguna Atmaja, atasan kamu," ucap Mayang.
Mayang tertawa saat melihat reaksi Miko. Setelah itu Mayang kembali melangkah ke kamarnya. Sedangkan Miko masih berdiri dalam diam di ruang tamu. Ada rasa kecewa, marah, dan sedih di dalam dirinya.
"Jadi ... apa ini alasan Tio mengancamku tadi?" batin Miko.