NovelToon NovelToon
Di Nikahi Mafia Pilihan Adikku

Di Nikahi Mafia Pilihan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Raina cantika gadis berusia 23 tahun harus menerima kenyataan jika adiknya sebelum meninggal telah memilihkannya seorang calon suami.
Namun tanpa Raina ketahui jika calon suaminya itu adalah seorang mafia yang pernah di tolong oleh adiknya.
Akankah Raina menerima laki-laki itu untuk menjadi suaminya?
Apakah Raina dapat bahagia bersama laki-laki yang tidak dia kenal?
Ikuti kisah mereka selanjutnya, ya!
Jangan lupa untuk follow, like dan komentarnya!
Terima kasih 🙏 💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Masa lalu Raina

Malam ini Raina terlihat gelisah. apalagi saat ini, fero menghubunginya terus menerus tanpa henti.

Raina enggan mengangkat panggilan dari, fero. sebab dia tahu, apa yang akan fero katakan kepadanya.

Tok... tok... tok...

Terdengar suara ketukan pintu dari luar. Raina yang belum tidur pun, membuka pintu itu.

"Kamu. Apa yang kamu lakukan di sini?" Raina seketika terkejut, melihat keberadaan arsenio di depan kamarnya.

Arsenio tidak menjawab pertanyaan Raina. dia memilih masuk ke dalam kamarnya, tanpa meminta izin terlebih dahulu.

Raina menghela nafas kasar, melihat sikap arsenio seperti itu. dia pun menutup pintu kamarnya, sebelum ada orang yang melihat keberadaan arsenio di kamarnya.

"Bukannya, ini sudah malam. Aku mau beristirahat." ucap Raina, pelan.

Arsenio seketika, melirik jam dinding dan waktu menunjukkan pukul sembilan malam.

"Apa aku menganggu waktu mu?" tanya arsenio, tersenyum remeh.

"Iya kamu...."

Raina menghentikan ucapannya, saat tiba-tiba ponselnya berbunyi kembali.

Arsenio yang berada dekat dengan ponsel Raina, ikut memperhatikan ponsel Raina. dia yang penasaran pun, langsung mengambil ponsel Raina.

Arsenio memperhatikan layar ponsel Raina. dia pun melihat nama 'Tuan fero', yang tertera di layar.

Raina yang tidak mau terjadi salah paham pun, segera mengambil ponselnya. namun sayang, arsenio tidak memberikannya.

"Berikan ponsel itu pada, ku." titah Raina, mencoba meraih ponselnya.

Arsenio menyeringai. dia sangat penasaran, dengan apa yang akan di katakan oleh fero pada istrinya itu. dia pun segera mengangkat panggilan, dari fero.

"Halo, Raina? Kenapa kamu mengabaikan panggilan, ku? Kamu sekarang berada di mana, Raina? Kembalilah ke rumah ku. Aku sangat merindukan, mu." ucap fero dari seberang telepon.

Raina membulatkan mata, saat mendengar suara fero yang memanggilnya. dia pun melihat sekilas pada arsenio, yang terlihat kesal ketika mendengar perkataan fero.

Arsenio merasakan dadanya bergemuruh. dia pun merasa tidak suka, dengan cara berbicara fero yang terkesan sangat merindukan Raina.

Dia yang terlanjur kesal pun, memutuskan panggilan sepihak. "Jadi ini, yang kamu lakukan? Apa kamu lupa dengan status, mu?" tanya arsenio dingin.

Raina menggeleng pelan. "Kamu jangan salah paham dulu. Dia bukan siapa-siapa. Dia hanya...."

"Hanya siapa? Aku kira, selama ini kamu seorang kakak yang baik! Mungkin adik mu akan kecewa, dengan sikap mu ini!" Arsenio menggenggam erat ponsel Raina. dia benar-benar marah saat ini, merasa harga dirinya di rendahkan.

Raina mengepalkan tangan. hal yang dia takutkan akhirnya terjadi. arsenio saat ini sedang salah paham, padanya.

"Kenapa kamu diam? Apa yang aku katakan benar, kan?" tanya arsenio kembali, dengan nada dingin.

"Apa kamu akan mendengarkan penjelasan, ku? Apa kamu yakin, bisa menerima semuanya?"

Arsenio terdiam, melihat sikap Raina yang terlihat serius. "Katakan." titahnya dingin.

Raina menghela nafas. dia pun mengumpulkan keberanian, untuk menceritakan tentang masa lalunya.

Raina akan menceritakan semuanya pada arsenio, meskipun dia belum yakin bagaimana sikap arsenio setelah mendengarkan ceritanya.

"Dulu, aku mencoba mencari pekerjaan ke sana kemari, untuk bisa mencukupi kebutuhan kami berdua. Awalnya fikri, tidak mengizinkan ku untuk bekerja. Namun aku memohon pada fikri, untuk mengizinkan ku bekerja." papar Raina, mulai bercerita.

"Di kota, berkali-kali semua orang menolak lamaran, ku. Namun ada satu orang, yang menerima ku bekerja. Dia adalah nona Merlin, ibu dari tuan fero. Dia sangat baik pada ku. Bahkan nyonya Merlin, sudah menganggap ku sebagai anaknya."

Arsenio mendengarkan cerita Raina, tanpa ingin menyelanya. sebenarnya dia juga tahu, siapa itu Merlin.

"Dari situlah aku mulai bekerja pada keluarga, tuan fero. Sampai pada suatu hari, aku selalu mendapatkan perlakuan buruk darinya."

"Apa yang dia lakukan pada, mu?" sela arsenio cepat.

Raina mengepalkan tangannya. dia sebenarnya enggan, untuk mengingat apa yang sudah di lakukan fero kepadanya.

"Dia hampir saja melecehkan, ku. Jika saja tidak ada nyonya Merlin, mungkin hal buruk sudah terjadi pada ku." Dengan mata yang berkaca-kaca Raina pun, mencoba untuk kuat menceritakan semuanya pada arsenio.

Arsenio mengeraskan rahangnya, ketika mendengar kenyataan pahit yang Raina alami selama bekerja di kota. dia benar-benar tidak percaya, jika fero sangat berani melakukan hal itu.

"Lalu, kenapa kamu tidak berhenti bekerja, dan keluar dari rumah itu?" tanya arsenio dingin.

"Tuan fero selalu mengancam, ku. Jika aku berhenti bekerja, maka dia akan membunuh fikri. Bahkan dia tidak segan-segan melakukan apapun, demi menghalangi ku untuk keluar dari rumah itu." jawab Raina pelan.

Arsenio seketika menggeram marah. andai saja Raina tahu, jika orang yang sudah membunuh fikri adalah fero. dapat dia pastikan, jika Raina akan sangat marah dan kecewa.

"Mulai malam ini tidurlah di kamar, ku. Aku ingin kamu segera melakukan, apa yang sudah kita sepakati."

Arsenio tiba-tiba saja berlalu dari hadapan, Raina. tanpa ingin mengomentari cerita Raina, dia pun segera pergi dari sana.

"Tidak. Aku tidak mau tidur di kamar, mu!" ucap Raina, membantah perintah arsenio.

Arsenio menghentikan langkahnya. dia pun melirik sekilas pada Raina, yang tetap pada pendiriannya.

"Jika laki-laki itu bisa mengancam, mu. Maka aku juga bisa melakukan hal yang lebih, darinya." balas arsenio, dengan nada beratnya.

Raina seketika tersentak, mendengar ucapan arsenio. lagi-lagi dirinya tidak bisa berkutik, setelah mendapatkan ancaman dari arsenio.

Raina terpaksa mengikuti arsenio menuju, ke kamarnya. meskipun saat ini pikirannya berkecamuk, memikirkan apa yang akan arsenio lakukan kepadanya.

Arsenio tersenyum penuh kemenangan. dia sudah yakin, jika Raina tidak akan mampu menolak perintahnya.

Di depan kamar arsenio, terlihat Raina semakin gelisah. hal itu pun tidak luput dari perhatian arsenio. sebenarnya arsenio pun, enggan melakukan hal ini. jika saja bukan karena wasiat kakeknya, maka arsenio akan tetap memegang prinsipnya.

"Masuk." Arsenio berdiri di ambang pintu. dia memberi perintah pada Raina untuk masuk ke dalam kamarnya.

Raina melangkahkan kaki perlahan. jantungnya berdegup kencang, saat untuk pertama kalinya dia memasuki kamar arsenio yang terlihat besar, rapi dan juga bersih.

Arsenio menutup pintunya dan menguncinya. dia pun menyimpan ponsel Raina, yang masih di bawanya. setelah itu dia pun pergi ke kamar mandi, untuk membersihkan diri dulu.

Raina menghela nafas, melihat arsenio sudah masuk ke dalam kamar mandi. kini dia mencoba memperhatikan sekeliling kamar arsenio, yang membuatnya berdecak kagum.

Dia pun tersenyum tipis saat tahu, jika suaminya itu tipe laki-laki yang sangat memperhatikan kebersihan.

Cklek...

Pintu kamar mandi pun terbuka. arsenio keluar dengan hanya memakai handuk, yang menutupi tubuh bagian bawahnya.

Raina pun sontak memalingkan wajahnya, saat melihat pahatan indah yang terpampang di depan matanya.

Arsenio melirik sekilas pada Raina. dia pun tersenyum miring, melihat sikap Raina saat ini.

"Apa kamu sudah siap melakukannya?" Arsenio menghampiri Raina, yang duduk di tepi ranjang.

"A-aku...? Kenapa secepat ini? Bukannya aku sudah bilang, jika aku akan melakukan semuanya kalau di antara kita.... "

"Saling menerima." sela arsenio cepat, tersenyum remeh. "Aku tidak akan melupakan syarat dari, mu. Dan aku akan mencoba menerima pernikahan ini, meskipun demi mendapatkan apa yang aku mau." sambungnya sinis.

Raina menundukkan kepalanya, mengepalkan tangan yang menandakan jika saat ini dirinya, sedang marah. perkataan arsenio, sangat melukai hatinya.

"Jadi bagaimana?" Arsenio mendorong tubuh Raina, hingga terlentang. setelah itu, dia pun mengukungnya.

Raina yang terkejut, menatap lekat wajah arsenio yang jaraknya sangat dekat dengannya. dia dapat melihat wajah tampan arsenio, yang terlihat mempesona.

'Aku yakin, abang adalah orang yang tepat untuk melindungi kakak, ku. Apa abang mau janji kepada ku, untuk menjaga kakak, ku.'

Arsenio, tiba-tiba saja menghentikan pergerakannya. ketika kata-kata almarhum fikri, terngiang-ngiang kembali di telinganya.

Dia pun pergi begitu saja, meninggalkan Raina yang terlihat heran melihat sikap arsenio saat ini.

"Dia kenapa? Ya Tuhan, aku berharap dia membatalkan niatnya." gumam Raina, melihat kepergian arsenio.

1
Putri Hardhita Kasih
lanjut,,,,
PengGeng EN SifHa
es balok mulai mencair
Lestari End
kereeen
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
wah wah siapa tu fero kah...
PengGeng EN SifHa
sangat rapi dalam setiap baitnya & mudah untuk dicerna
PengGeng EN SifHa
cerita yang sangat bagus & tertata rapi dalam setiap baitnya...lanjut thooooorrrr...selamat berpuasa🙏
mommy jay: Terima kasih atas supportnya 🙏💕.
total 1 replies
Indah Darma Indah
lanjut
PengGeng EN SifHa
lanjut thooooorrrr
PengGeng EN SifHa
lanjuuut thoooorrrr✊️✊️✊️
Uswatun Kasanah
lanjut Thor
Rosa Lina
tdk up sdh kha ni
Rosa Lina
mana sdh kelanjutan nya kka
Indah Darma Indah
lanjut
PengGeng EN SifHa
BENER² SI ADRENALIN. MAUJADI SI SARAS 008 KALI YA...BERGELANTUNGAN
Indah Darma Indah
lanjut
PengGeng EN SifHa
cerita yang ku tunggu tentang MAFIA💞
hai
baru mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!