Kehadiran sosok wanita cantik yang memasuki sebuah rumah mewah, tiba-tiba berubah menjadi teror yang sangat mengerikan bagi penghuninya dan beberapa pria yang tiba-tiba saja mati mengenaskan.
Sosok wanita cantik itu datang dengan membawa dendam kesumat pada pria tampan yang menghuni rumah mewah tersebut.
Siapakah sosok tersebut, ikuti kisah selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jony
Seorang pria bertubuh tambun dengan kumisnya yang melintang diatas bibir serta perutnya yang membuncit seperti wanita mengandung sembilan bulan sedang berada diterasnya.
Barak-barak yang dibangun berjejer dengan bahan semi permanen dan dilapisi cat berwarna putih menandakan jika level mereka adalah para pekerja atau karyawan lapangan.
Namun disini, Pria berbadan tambun dengan rambut yang memutih sebagian itu adalah seorang mandor yang mengawasi bagian afdeling lima dan juga tujuh.
Ia menghisap rokoknya. Memandang kegelapan malam yang menembus jalanan utama dan berjarak sekitar seratus meter dari simpang.
Suasana tampak sunyi. Sejak misteri kematian karyawan perkebunan belum juga terungkap, banyak dari mereka untuk memilih tidur lebih dan mengunci rumah rapat-rapat karena takut akan menjadi korban berikutnya.
Sesaat mata pria itu menyipit ketika melihat seseorang sedang berjalan dengan begitu anggun menuju kearahnya. Dalam pandangannya, wanita itu seorang wanita yang sangat cantik dan memiliki daya tarik yang sangat luar biasa dan membuat jantungnya berdegub kencang.
"Ih, kok malam ada perempuan cantik? Mana nyamperin pula kesini." ucapnya dengan menelan salivanya yang hampir jatuh karena tergiur oleh kecantikan sang wanita.
Semakin lama, langkahnya semakin mendekat, dan wajahnya terbias cahaya lampu teras yang memperjelas betapa cantiknya wanita itu.
Jony seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya, saat dimana sang wanita sudah berada dihadapannya, lalu merundukkan tubuhnya sembari memegangi dua pegangan kursi tempat dimana pria itu duduk santai, namun tubuhnya bergetar karena gejolak hasrat yang memburu.
Nafasnya tersengal saat wanita itu mendekatkan wajahnya dengan menebarkan pesona dan juga aroma Mawar yang begitu menguar dan seolah menghipnotisnya.
Pria itu terbuai dengan keindahan yang ada, hingga tanpa sadar sesuatu dibalik celananya mengeras dan membuat ia tidak menyadari jika penutupnya sudah terlepas entah sejak kapan terjadi.
Wanita itu memberikan sesuatu yang membuatnya lupa diri, hingga tanpa sadar ia hampir mencapai puncak surgawinya, namun semua itu tiba-tiba terhenti wajah sang wanita berubah dalam sosok lain "Hah, D-Dayanti!" ucapnya dengan terbata dan nafasnya yang tersengal.
Namun hanya sesaat, wajah itu berubah menjadi Sutini, lalu berubah menjadi wajah cantik nan rupawan, dan akhirnya menampilkan siluet kejadian beberapa waktu yang lalu saat ia dan beberapa orang lainnya memperkosa wanita secara beramai-ramai dengan sangat keji.
Saat bayangan itu menghilang, aroma bangkai menyeruak dengan begitu kuat dan tiba-tiba saja, jemari tangan wanita itu mengeluarkan kuku yang panjang dan runcing, lalu mencongkelnya keluar dan membuat pria itu terpekik tertahan.
Setelah mendapatkan kedua bola mata yang diinginkannya. Sosok itu melesat pergi dan menghilang. Sementara Jony berlari kesakitan dan tidak menyadari jika telah berada ditengah jalan dan mobil pengangkut kelapa sawit yang melintas untuk membawa hasil panen yang terlambat ke pabrik karena sangat melimpah.
Jony terus berlari ke arah tengah jalan dan menuju mobil cold diesel yang melaju cukup lamban, namun karena pria itu yang menghampiri, hingga tanpa disadari sang sopir yang menggunakan headset sembari berdendang ria menabrak Jony yang sudah masuk kedalam kolong mobil.
Sang sopir merasa ada yang seperti mengganjal diban mobilnya dan mengira itu batu, lalu berhenti dan memeriksanya. Ia menerangi kolong mobil dan dikejutkan dengan sosok pria yang bertelungkup didepan bannya.
Karean panik, ia menarik tubuh tersebut dan melemparkannya ketepi jalanan, lalu kembali ke mobil dengan deguban jantungnya yang memburu dan membuat ia terlihat pucat pasi.
*****
"Aaaaaaaaaa...," terdengar suara teriakan dari seorang wanita yang begitu menggemparkan dipagi nan sunyi dan juga sangat sepi.
Orang-orang yang berada didalam barak berlari keluar untuk melihat apa yang terjadi.
Wanita berpakaian daster terlihat duduk tersimpuh dijalanan sembari memegang jasad yang berada dipangkuannya.
Sontak saja para tetangga yang berada dibarak dan juga pekerja yang mulai melintas dihebohkan dengan kejadian tersebut.
Terlihat sang wanita sangat histeris dan menangis sesenggukkan. "Bang Jony, tidak..., jangan tinggalkan aku, Bang. Aku belum mau jadi janda," isak wanita itu dalam kepiluannya.
"Apa yang terjadi, Kak?" tanya seorang wanita yang memakai pakaian tidur.
"Aku tidak tahu, saat menemukannya, sudah seperti ini," ucapnya dengan nada yang sangat memilukan.
"Telfon polisi!" titah salah satu diantara mereka. Lalu mem-videokan apa yang terjadi agar tidak terjadi kesalahan dalam penyidikan.
Bahkan ia mengikuti arah ceceran darah dari ujung jalan hingga ke teras rumah barak.
Ini sudah yang ketiga kalinya terjadi pembunuhan pada pria yang merupakan karyawan perkebunan itu sendiri, dan hal yang mengerikannya, sebelum mengalami kematian, mereka seperti melakukan percintaan terlebih dahulu.
Saat bersamaan, Mahardika baru saja pulang dari kota. Ia dikejutkan oleh kerumunan yang berada dijalanan dan mencoba turun untuk melihat apa.yang terjadi.
Seketika tubuhnya terasa lemah saat melihat siapa yang terbunuh malam ini. Ia merasakan tubuhnya bergetar dan memucat.
Satu persatu mereka tewas dengan cara mengenaskan dan pastinya sangat mengerikan.
Ia berjalan mundur dan memilih untuk naik kedalam mobil dan tidak menghiraukan panggilan para pekerjanya yang mencoba mengadukan masalah tersebut.
Pria itu mengendarai mobilnya dan menuju pulang le rumah.
Saat bersamaan, Jojo yang akan pergi kesekolah dan baru saja mengantarkan ibunya ke rumah Mahardika, terpaksa berhenti sejenak dipersimpangan untuk melihat apa yang terjadi.
Seketika ia merasa mual saat melihat wajah sang mandor perkebunan yang terlihat rusak karena terhempas bebatuan dan kedua bola matanya yang menghilang.
Darah terlihat menggenang dan membuat basah jasad tersebut dan banyak dikerumuni semut.
Remaja itu menggigil, lalu memilih pergi saat mendengar suara sirene mobil polisi dan juga ambulance yang datang dari arah bersamaan.
Jojo berpapasan dengan dua mobil tersebut dan terus saja melaju tak perduli dengan jalan bebatuan.
Nafasnya memburu saat mengingat malam tadi ia melihat Sutini berjalan menuju kearah perempatan jalan dan menatapnya dengan sejenak.
Hal ink sudah yang kedua kalimya dan mengingat wanita itu menggunakan pakaian apa saat sebelum peristiwa mengerikan itu terjadi.
"Bukannya Bu Sutini berada dirumah sakit dan mengalami stroke? Lalu bagaimana bisa berjalan dengan begitu cepat?" Jojo terus bergumam dengan.wajahnya yang memucat karena memikirkan hal tersebut.
Sementara itu, Mahardika masuk ke rumah dengan wajah yang pucat dan terburu-buru.
Saat bersamaan, Yuli dan puterinya yang baru saja selesai mencuci didapur, dikejutkan oleh kehadiran pria tersebut yang tampak bingung.
Melihat puteri Yuli, ia tersentak keget dan terlonjak. "Hah, siapa, Kau?!" hardiknya dengan kasar,sehingga membuat sang bocah ketakutan, lalu setengah berlari menghampiri ibunya.
"Bu, takut" ucapnya dengan wajah pucat.
"Maaf, Juragan, ini anak saya, dan terpaksa saya bawa karena tidak ada yang menjaga, namun aku janji dia tidak akan nakal," Yuli meyakinkan pria tersebut.