Moonira

Setelah menempuh hampir 4 hari perjalanan akhirnya Ernathan dan rombongannya tiba di ibukota kerajaan Welf. Roselina tak henti-hentinya menatap kagum kearah suasana kota yang sangat ramai dan dipenuhii oleh para elf yang memiliki paras yang sangat cantik dan rupawan.

Suasana kerajaan yang berada di tengah hutan, dipenuhi oleh gedung dan rumah para elf yang kebanyakan berada di atas pohon, sangat sesuai dengan imajinasi Roselina ketika memikirkan suasana ibukota kerajaan Welf.

Tanpa Roselina sadari saat Roselina sibuk menatap kagum kearah suasana ibukota kerajaan yang sangat fantasi dalam bayangan Roselina, justru dirinya menjadi pusat perhatian para rakyat elf yang ada di sekitar Roselina. Mereka menatap bingung dan terkejut melihat sang Adipati berada di atas kuda bersama dengan seorang gadis high elf yang tak pernah mereka lihat sebelumnya.

Biar aku jelaskan sedikit perbedaan elf dan high elf. Elf adalah jenis mahluk yang hidup bersama dengan roh yang tidak memiliki kekuatan yang terlalu kuat, biasanya elf adalah ras biasa, sedangkan High Elf adalah ras elf yang memiliki kualitas tinggi dan kekuatan sihir yang kuat. Biasanya high elf adalah keluarga kerajaan atau bangsawan yang merupakan keturunan langsung dari keluarga kerajaan elf. Dari segi fisik yang paling menonjolkan perbedaan elf dan high elf adalah pada bagian warna mata dan telinga.

Elf cenderung memiliki telinga yang tidak terlalu runcing dan panjang dan warna pupil mata mereka cenderung berwarna sama sesuai dengan asal kerajaan mereka. Contohnya jika elf itu berasal dari kerajaan Welf dimana hampir semua elf di kerajaan Welf menguasai sihir cahaya dan jiwa sehingga warna pupil mata mereka adalah kuning. Sedangkan high elf memiliki ciri-ciri fisik telinga lebih panjang dan runcing, warna mata kebanyakan berwarna hijau, biru, emas, ungu, dan abu-abu terang tergantung dari kerajaan mana mereka berasal.

Kerajaan Welf : warna pupil mata elf berwarna kuning sedangkan high elf berwarna hijau terang atau emas karena mereka memiliki sihir cahaya dan jiwa.

Kerajaan Delf : warna pupil mata elf cenderung berwarna jingga sedangkan high elf berwarna ungu atau merah. Kerajaan Delf dihuni oleh dark elf dan memiliki kekuatan sihir memanipulasi bayangan.

Kerajaan Sylvaeluna : warna pupil mata elf cokelat sedangkan high elf berwarna hijau gelap sedangkan jika high elf kerajaan Welf hijau terang. Kerajaan Sylvaeluna merupakan elf hutan dan memiliki sihir tanah, tanaman, dan mampu mengendalikan hewan yang ada di hutan.

Kerajaan Lumithiel : warna pupil mata elf berwarna biru gelap sedangkan high elf berwarna biru terang seperti warna biru laut. Kerajaan Lumithiel adalah kerajaan laut yang daerah kekuasaannya berada di pinggir atau tengah lautan. Elf kerajaan Lumithiel memiliki sihir mengendalikan air dan hewan laut.

Kerajaan Aelesthia : warna pupil mata elf berwarna abu-abu gelap sedangkan high elf memiliki warna pupil mata silver. Kerajaan Aelesthia adalah kerajaan langit yang daerah kekuasaannya berada di langit. Elf kerajaan Aelesthia memiliki perbedaan dari para elf lainnya yaitu mereka memiliki sayap tipis yang besar seperti sayap yang dimiliki oleh peri. Kekuatan elf kerajaan Aelesthia yaitu mengendalikan angin dan hewan langit.

Dari segi kekuatan kerajaan Welf adalah kerajaan yang paling berkuasa dan memiliki daya tempur yang sangat kuat, dilanjutkan oleh kerajaan Delf, kerajaan Aelesthia, kerajaan Lumithiel, dan terakhir kerajaan Sylvaeluna.

Kembali lagi pada kisah Roselina yang menjadi pusat perhatian para elf kerajaan Welf adalah karena penampilan Roselina yang memiliki telinga runcing dan panjang dengan rambut berwarna putih, dan warna mata biru pucat cenderung hampir berwarna putih.

Para elf yang melihat kehadiran Roselina bertanya-tanya siapa sebenarnya sosok Roselina, mengapa mereka tidak pernah tahu sosok high elf yang memiliki penampilan fisik seperti Roselina. bagi para elf mereka akan tahu jumlah high elf yang ada di kerajaan mereka dan mereka belum pernah bertemu dengan high elf seperti Roselina. Selain itu yang menjadi alasan kenapa Roselina menjadi pusat perhatian adalah karena Roselina berada di kuda yang sama dengan adipati Ernathan.

Akhirnya Roselina dan Ernathan beserta rombongannya tiba di kawasan istana, mereka langsung menuju ke kediaman Ernathan yang tidak jauh dari istana kerajaan Welf. Roselina terpukau dengan kediaman Ernathan yang sangat luas dan mewah. Mereka tiba di depan pintu masuk kediaman Ernathan.

Ernathan turun dari kudanya lalu membantu Roselina untuk turun dari kuda. Sesaat saat Roselina turun dari kuda seorang pria langsung mengambil alih kuda Ernathan untuk dibawah ke kandangnya agar kuda Ernathan bisa beristirahat setelah menempuh perjalanan jauh.

Roselina berjalan masuk bersama dengan Ernathan, dua pengawal yang berjaga di pintu depan membuka pintu utama kediaman Ernathan yang tingginya mencapai 2 meter. Pemandangan pertama yang Roselina lihat adalah para pelayan berbaris rapi sembari membungkukkan badan menyambut kedatangan Ernathan.

Seorang wanita elf yang memakai pakaian pelayan yang berbeda dibandingkan pelayan lainnya datang menghampiri Roselina dan Ernathan dan membungkukkan badannya sejenak memberi penghormatan.

"Selamat datang kembali tuan Ernathan" ujar pelayan itu dengan ekspresi datar, ia merupakan kepala pelayan yang bertanggung jawab untuk mengurus kediaman Ernathan.

"Sarah siapkan kamar yang ada di samping kamarku, lalu beritahu tabib istana untuk datang ke kediamanku" pinta Ernathan, mendengar permintaan terakhir Ernathan membuat Sarah bingung.

"Mohon maaf tuan, mengapa anda meminta tabib istana untuk datang ke kediaman tuan? Apa tuan terluka atau sakit?" Tanya Sarah dengan nada sopan dan raut wajah datar. Ernathan menoleh kearah Roselina yang sedari tadi terdiam membuat Sarah mengikuti arah pandang Ernathan.

"Aku ingin meminta tabib untuk memeriksa Roselina" jawab Ernathan dengan raut wajah datar dan tatapan tajamnya.

"Siapakah nona ini tuan? Apakah dia calon istri anda?" Tanya Sarah membuat Roselina terkejut mendengar pertanyaan Sarah.

"Akan kuceritakan padamu nanti, saat ini jalankan perintahku, Roselina saat ini sangat kelelahan dan lemah, ia harus segera beristirahat" jelas Ernathan membuat Sarah menundukkan kepalanya sejenak dan mulai memerintahkan para pelayan untuk segera bergerak.

Roselina dan Ernathan berjalan ke kamar Ernathan, sepanjang jalan setiap pelayan dan pengawal yang berpas-pasan dengan Ernathan dan Roselina menyempatkan diri mereka membungkuk hormat hingga Ernathan dan Roselina jauh dari pandangan mereka.

Kini Roselina dan Ernathan berada di kamar Ernathan, Ernathan menuntun Roselina untuk duduk di atas ranjang mewah Ernathan.

"Sembari menunggu pelayan menyiapkan kamarmu, kau beristirahatlah sejenak di kamarku" ujar Ernathan membuat Roselina mengangguk.

Roselina mengedarkan pandangannya melihat kamar Ernathan yang sangat mewah dan luas membuat Roselina terpukau. Namun tatapannya terfokus pada satu pintu yang tidak asing bagi Roselina.

"Pintu itu mengarah ke ruangan mana?"Tanya Roselina. Ernathan yang sedang berada di sofa membaca buku menoleh kearah pintu yang dimaksud oleh Roselina.

"Itu pintu yang terhubung langsung ke kamar yang akan kau tempati" jelas Ernathan membuat Roselina terdiam sejenak. Roselina berpikir apakah pintu itu memiliki konsep seperti connecting door.

"Kenapa pintu itu ada disitu? Apa itu memiliki fungsi khusus?" Tanya Roselina.

"Iya, sebenarnya kamar yang akan kau tempati adalah kamar diperuntukkan untuk calon istriku dimasa depan, itu sebabnya pintu itu terhubung langsung ke kamar sebelah" jelas Ernathan tanpa mengalihkan pandangannya dari buku bacaannya.

Roselina terdiam sejenak seolah mencerna kata-kata yang diucapkan Ernathan. Tak lama pipi Roselina memerah dan terlihat ekspresi terkejut di wajah Roselina.

"Tunggu, kau bilang kamar sebelah adalah kamar untuk calon istrimu dan kau memintaku untuk menempati kamar itu?" Tanya Roselina dengan ekspresi kesal dan terkejut jadi satu.

"Iya, kenapa? Apa kau keberatan?" Tanya Ernathan yang kini menatap kearah Roselina yang memperlihatkan ekspresi kesal dan kedua pipinya merona membuat Ernathan terpaku.

"Tentu saja, dengan memintaku untuk menempati kamar sebelah membuat para elf lain yang ada di kediaman ini berpikir bahwa aku adalah calon istrimu" jelas Roselina membuat pipinya semakin memerah hingga ke telinganya ketika ia mengucapkan kalimat terakhir.

Mendengar kata Roselina membuat mata Ernathan menyipit dan seringai tipis terlihat di wajahnya.

"Apa kau tidak suka jika elf lain menganggapmu sebagai calon istriku?" Tanya Ernathan dengan nada sedikit menggoda Roselina yang wajahnya semakin memerah.

"Tentu saja, kenyataannya aku bukan calon istrimu, aku ingin pindah ke kamar lain, aku tidak ingin ada kesalahpahaman" pinta Roselina. Ernathan menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa dan menyilang kedua kakinya dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Tidak bisa, kau harus tidur di kamar sebelah, jadi jika ada ada bahaya yang menghampiri aku bisa segera menyelematkanmu, kau lupa kau adalah manusia lemah tanpa sihir" jelas Ernathan dengan nada mengejek di akhir kalimatnya.

Mendengar itu Roselina semakin kesal pada Ernathan, Roselina memalingkan wajahnya dari Ernathan. Ernathan bangkit dari duduknya dan berjalan kearah Roselina, ia berhenti tepat di depan Roselina yang masih memalingkan wajahnya.

Ernathan menarik pelan dagu Roselina agar ia menatap kearah Ernathan dan Roselina sedikit terkejut ketika melihat wajah Ernathan sangat dekat. Ernathan tersenyum tipis dan menatap lembut kearah Roselina.

"Kau tidak perlu pikirkan itu Roselina, saat ini kau fokus pada kesehatanmu dan persiapanmu mengikuti pelatihan Helena, kenapa kau keberatan dengan rumor itu sedangkan diriku tidak merasa keberatan" ujar Ernathan dengan *deep voice* dan nada bicara yang lembut dan rendah.

Roselina melirik kesamping dengan ekspresi kesal dan bibirnya cemberut, Ernathan yang melihat ekspresi menggemaskan Roselina tertawa kecil lalu mencubit hidung Roselina membuat Roselina mengerang pelan dan menatap kesal kearah Ernathan sembari memegang hidungnya.

"Aku pergi sebentar untuk meminta pelayan menyiapkan makanan untukmu, kau beristirahatlah sebentar lagi tabib akan datang untuk memeriksa kesehatanmu" ujar Ernathan, tanpa menunggu reaksi Roselina, Ernathan beranjak meninggalkan Roselina seorang diri.

"Bagaimana aku bisa tenang mendengar rumor itu, dasar pria bodoh"

To be continued....