Alvian, seorang pria muda nan tampan menginginkan sosok seorang Istri yang cantik dan aduhai.
Ia terpaksa harus menelan kekecewaan saat orang tuanya justru menjodohkan dia dengan Aylin, seorang perempuan tertutup dan bercadar.
Hal itu membuat Alvian berbuat sesuka hati agar Aylin tak kuat menjalani bahtera rumah tangga dengannya dan meminta untuk berpisah.
Namun, siapa sangka hal itu justru menjadi bumerang bagi dirinya sendiri setelah dia tahu kalau di balik cadar istrinya, tersembunyi paras cantik yang selama ini sangat ia idam-idamkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Saat dalam perjalanan ternyata turun hujan, Aylin segera menepikan motornya untuk memakai jas hujan.
Namun, meski begitu saat tiba di kampus pakaian bagian bawah Aylin tetap saja kotor.
"Ya ampun, kalau seperti ini bagaimana aku bisa mengajar?" gumam Aylin bingung.
"Assalamualaikum." sapa Riko yang juga baru sampai di kampus.
"Waalaikumsalam."
"Aylin, kamu kenapa?" tanya Riko.
"Bajuku kotor, Pak. Sepertinya tidak mungkin kalau aku mengajar dalam keadaan seperti ini," jawab Aylin sedih.
"Ini sudah mulai masuk musim hujan, kenapa tidak meminta diantar suamimu saja pakai mobil?" tanya Riko.
Ia lupa bagaimana sikap suami Aylin. Lelaki itu menyesal telah bertanya sesuatu yang sudah tahu jawabannya.
"Tempat kerja kami beda arah," jawab Aylin yakin jika suaminya pasti tidak akan mau jika harus putar arah.
"Kalau begitu kamu sendiri saja yang beli mobil. Kamu juga bisa nyetir kan? Aku yakin tabungan kamu lebih dari cukup kalau hanya untuk membeli mobil," bujuk Riko, ia tahu kalau keluarga Aylin bukan orang sembarangan.
"Benar juga ya? Dari pada aku terus naik dan kehujanan seperti ini," jawab Aylin.
"Kamu tinggu di sini sebentar, aku belikan pakaian baru yang seukuran denganmu," sela Riko.
"Tidak perlu repot-repot, Pak. Biar aku mencuci ini di kamar mandi dan menunggu kering sebentar." sela Aylin sungkan dan malu.
"Tidak apa-apa, kamu sudah menganggap Byan sebagai adik. Jadi aku juga akan menganggap kamu sebagai adik," jawab Riko tersenyum tulus.
"Terima kasih, nanti uang gantinya aku transfer ya?" balas Aylin merasa lega.
Tidak lama kemudian Riko datang, pria itu menyerahkan paper bag yang berisi setelan gamis berwarna merah muda lengkap dengan dan cadarnya.
Aylin merasa sangat senang karena warna itu memang kesukaannya.
"Wah, bagus sekali. Harganya berapa? Nanti uangnya aku transfer pada Pak Riko?" tanya Aylin.
"Sudahlah, tidak perlu diganti. Seperti dengan siapa saja," tolak Riko.
"Sekarang lebih baik kamu cepat ganti baju, aku ke kantor duluan ya, Assalamualaikum." pamit Riko.
"Waalaikumsalam."
Aylin merasa tidak enak, dalam hatinya ia tetap ingin membalas budi, namun melalui Byan.
Setelah selesai mengajar hujan sudah mulai reda, Aylin segera pergi ke showroom mobil setelah memikirkan beberapa pertimbangan.
Namun, hal yang tak terduga terjadi, Aylin melihat Riana yang juga berada di sana dengan salah satu temannya.
Aylin masih mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, ia tidak merasa dendam, namun ia tak ingin berurusan lebih jauh.
Segala hal yang akan menimbulkan luka sebaiknya di lupakan dan dihindari. Aylin lebih fokus mencari mobil yang ia rasa cocok.
"Sepertinya ada yang iri padaku karena dibelikan mobil. Jadi, ada yang marah dan mengemis minta dibelikan mobil juga," ucap Riana seraya melirik sinis pada Aylin.
Aylin yang tahu kalau Riana sedang menyindirnya, tidak perduli sama sekali dan tidak ingin meladeninya.
"Riana, siapa dia?" tanya Vio.
"Bukan siapa-siapa, hanya pelakor yang gagal dan mengenaskan," jawab Riana melirik ke arah Aylin lagi.
Aylin tetap bersikap acuh, ia hanya fokus pada tujuannya.
"Mas, yang ini harganya berapa?" tanya Aylin pada salah satu pegawai.
"Yang ini harganya 900juta, Mbak."
Aylin berpikir sejenak, baginya uang segitu masih terjangkau karena memang Aylin terlahir dari keluarga berada.
Tetapi setelah melihat ke dalam Aylin merasa kurang cocok, menurutnya ini terlalu besar. Aylin lebih suka yang simple saja.
"Kasihan sekali, sepertinya dia tidak mampu beli. Padahal aku saja kemarin dibelikan yang harganya 1 Milyar loh," ucap Riana bangga.
Sungguh Aylin sangat tidak peduli tentang suaminya yang membelikan mobil untuk Riana.
Tapi, ia tak suka dengan sikap Riana yang terus-menerus memojokkannya dan mempermalukannya.
Padahal Aylin sudah berusaha menghindarinya, tapi Riana yang seolah sengaja membuntutinya.
"Riana, aku juga mau mobil seperti kamu saja deh. Tapi yang warna hitam saja," cetus Vio.
"Iya dong, jangan seperti yang sebelah sana. Beli mobil 900 juta saja harus mikir-mikir dulu, mungkin takut kena marah kali ya? " sindir Riana tertawa puas.
Aylin masih mencoba bersabar, ia tahu jika Riana semakin dilayani akan semakin menjadi.
"Benar-benar wanita yang sangat serasi dengan Mas Alvian, orang seperti ini sebaiknya di anggap tidak ada saja," batin Aylin.
Perhatian Aylin kini justru tertuju pada sebuah mobil sport berwarna merah, Aylin langsung menyukai mobil itu karena sama persis dengan milik aktor film korea idolanya yang sedang viral.
Aylin mendekati mobil tersebut, dan setelah dilihat lebih dekat ternyata memang sama persis.
Kedua mata indah gadis itu seketika berkaca-kaca, ia teringat dulu saat merengek meminta mobil itu, namun orang tuanya mengatakan mereka akan membeli mobil itu jika dirinya bersedia menikah dengan Alvian.
Tapi ada saat itu ia tak tahu jika itu akan menjadi permintaan terakhir dari abinya.
"Abi, sekarang aku sudah menikah dengan Mas Alvian. Andai Abi masih hidup, pasti aku sudah dibelikan mobil ini," batin Aylin.
Aylin terus melihat dan mengecek bagian dalamnya, yang memang sangat mengagumkan.
Namun, ia yakin harganya pasti sangat mahal dan rasanya sayang sekali menghabiskan banyak uang hanya untuk membeli mobil.
Karena baginya yang terpenting mobil itu bisa melindunginya dari panas dan hujan di jalanan.
"Vio, ini mobilnya bagus deh. Lebih baik kamu beli yang ini saja, dari pada nanti keburu lecet dipegang-pegang oleh orang yang tidak tahu malu!" sindir Riana.
"Wah, mana? Wih... Keren sekali mobilnya. Ini mah cocoknya untukku, sesuai dengan penampilanku," balas Vio.
"Minggir sana! Kamu tidak akan mampu membeli ini!" gertak Riana.
"Kasihan sekali ya? Memaksakan menikah walaupun tidak dicintai," sindir Vio yang juga ikut membully.
"Kekasihku kan tampan dan sukses. Pasti banyak yang ingin menikah dengannya dan numpang hidup enak. Memangnya gaji dosen berapa sih?" Balas Riana.
Vio dan Riana tertawa terbahak-bahak, sungguh Aylin merasa sangat sakit hati.
Tapi tak mau membalas dengan ucapan keji yang hanya akan merugikan dirinya sendiri.
"Aku yakin, setelah beli mobil dia tidak akan mendapat jatah uang belanja! " sindir Riana semakin tertawa keras.
Kali ini Aylin merasa sangat tersinggung, walaupun dia memang belum mendapatkan cinta dari Alvian, tapi dalam pernikahannya ia sama sekali tak berniat untuk numpang hidup seperti yang diucapkan oleh Riana.
"Mas, yang ini harganya berapa?" tanya Aylin.
"Heh, ini aku yang mau beli!" gertak Vio.
"Iya, lagian kamu mana mampu! Sana beli mobil yang harga ratusan juta saja. Cocok dengan penampilan kamu!" timpal Riana tertawa puas.
Aylin terdiam, ia merasa heran kenapa masih ada orang yang begitu bangga menyakiti orang lain?
Kenapa sebelum berucap tidak dipikirkan dulu?
Pegawai di sana juga merasa tidak enak dan kasihan, sebab tahu jika yang pertama melihat mobil sport itu adalah wanita bercadar.
"Maaf, mobil ini memang keluaran terbaru yang sedang terkenal dan hanya tersisa 1 unit saja. Harganya 10 Milyar," ucap pegawai tersebut sopan.
"10 M!" pekik Riana dan Vio bersamaan.
*********
*********
Lanjuuuut kakak 💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼