NovelToon NovelToon
SANG DEWA AGUNG

SANG DEWA AGUNG

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Harem
Popularitas:12.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: Doom

PELANGI SEHABIS BADAI
Itulah nama yang cocok untuk Liu Ryu. Seorang Anak desa yang mencari keberuntungan di dunia Kultivator.
Masalah demi masalah yang selalu menimpa dirinya justru membawa Ryu mencapai kesuksesan hingga dia tau latar belakangnya yang berasal dari sebuah Klan besar di dunia Abadi.
Saat itulah Ryu berniat untuk membalaskan dendam kepada kelima Sosok Misterius yang telah membantai anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu.

Mampukah Liu Ryu menggapai mimpinya dan membalaskan dendam kepada kelima sosok yang membunuh anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CH 23. PERAMPOKAN

Pelayan langsung memeriksa Ketujuh Kantong berisi Koin tersebut dengan Teliti sekertika wajahnya berubah total saat melihat isi dari 7 kantong itu.

" Ma..Mari Tuan Saya antar" Pelayan dengan semangat.

" Mmmm" Ryu dan Huli Yue mengikuti Pelayan tersebut.

" Tuan... Tungku Penempa ini didatangkan dari Benua Bintang. Tungku Penempa ini sudah Berada disini selama Puluhan Tahun. Baru Tuanlah yang membelinya." Ucap pelayan saat berada di Ruangan tempat Tungku Penempa Berada.

" Mmmm " Ryu tidak terlalu mempedulikan langsung Mengambil Tungku tersebut memasukan ke Cincin Ruang.

" Tuan... Apa ada lain lagi?" Tanya Pelayan.

" Sepertinya sudah cukup. Pelayan.. Kami Pamit Undur diri." Ryu langsung meninggalkan tempat itu keluar dari Assosiasi Pagoda Dagang.

" Ka Ryu... Apa tidak membeli beberapa Pil?" Huli Yue mengingat Ryu Harus menggunakan Pil Kultivasi untuk meningkatkan Kultivasinya.

" Sepertinya uangku sudah menipis, kurasa hanya untuk kebutuhan dua atau tiga hari saja. " Ryu memasang wajah masam.

" Tidak masalah Ka Ryu... mungkin kita bisa berburu Siluman untuk dijual." usul Huli Yue.

" Yue'er... apa kamu tidak keberatan? mengingat kalian dari Dunia yang sama." Tanya Ryu.

" Ka Ryu... Kami juga seperti kalian. Ada yang baik dan ada yang jahat. Tapi Rata-rata banyak yang jahat. Kata Ayah, beberapa dari Ras Siluman itu sendiri banyak yang membuat Dunia Baru sebagai Tempat Tinggal mereka. Itu terjadi Jutaan Tahun yang lalu. Jadi yang ada di Dunia Manusia ini hanya bagian Kecil." jawab Huli Yue.

" Bagian Kecil." Ryu membayangkan. Siluman yang ada di Dunia ini saja sudah merepotkan. Apalagi jika ditambah dari Dunia mereka yang Lain.

" Mmmmm... Saat Pintu Dimensi melemah, disitulah Beberapa Siluman ada yang keluar namun tidak bisa kembali lagi." jelas Huli Yue.

" Jadi Begitu... " Ryu merasa ngeri.

" Lebih baik Sekarang kita Keluar Dari Kota ini untuk mencari Beberapa Siluman yang dibutuhkan untuk meningkatkan Level Cincin Ruang milikku. Jika beruntung, aku juga meningkatkan 5 Cincin Ruang Lain." Ryu melangkah Keluar Kota.

Saat di dalam Hutan, Ryu mengeluarkan Chaizu untuk menyusuri Hutan lebih dalam Lagi.

Namun sudah seharian menyusuri Hutan, mereka tidak menemukan satupun Siluman yang mereka temui.

Pada Hari Kedua, Ryu merasakan keberadaan Seekor Siluman yang memiliki Aura yang Kuat.

Merekapun mendekati Siluman tersebut yang sedang berada di Balik Pohon Besar Seakan ingin menargetkan Ryu dan Huli Yue sebagai makanannya.

" GOOOAAAARR" Seekor Siluman Rubah Api berusia Ribuan Tahun Tingkat Surgawi.

" Sebuah keberuntungan " Ryu mengeluarkan Pedang miliknya.

" Ryu'er... kamu mundur saja! aku ingin melihat kekuatan baru Pedang milikku." Ryu bersiaga.

" Mmmm'' Huli Yue mundur ke belakang.

" GOOOAAAARR " Rubah Api menerkam Ryu.

" BBBOOOOM " Tekanan Pedang milik Ryu terpental.

"Pedang ini uar biasa" Gumam Ryu

Tidak ingin kalah, Siluman Rubah bangkit kembali langsung melesatkan serangannya ke Arah Ryu.

Lagi-lagi Serangan tersebut dapat ditangkis oleh Ryu bahkan mampu membuat Siluman Rubah Api terpental puluhan Meter.

Puluhan Kali Rubah Api terus melesatkan serangannya, namun tidak ada satupun serangan tersebut mampu melukai Ryu.

Pada Akhirnya Rubah Api itupun kelelahan bahkan hampir tidak mampu lagi untuk bertahan.

" Slaaash" Pedang tersebut memotong kepala Rubah Api.

" Pedang ini Sangat Kuat, tapi banyak menguras Energi Qi milikku" Ryu bergumam.

" Ka Ryu..." Huli Yue berlari kecil Ke Arah Ryu.

" Kurasa kita harus mencari beberapa lagi." Ryu mengambil Inti Roh Rubah Api memasukkan ke Cincin Ruang.

Selah merasa sudah selesai, mereka kembali meneruskan perjalanan mereka tanpa bantuan Chaizu lagi.

Saat Matahari sudah berada di atas kepala, kini mereka telah dihadang sekelompok Siluman Kelinci Bulan berusia ribuan Tahun tingkat Surgawi sebanyak 5 Ekor.

" Yue'er... Kamu mundur saja. Aku ingin melihat batas Kemampuanku." ucap Ryu...

" Tapi.." Huli Yue merasa Khawatir.

" Ryu'er... Percayalah padaku." Ryu meyakinkan.

" Ka Ryu... Hati-hati " Huli Yue melangkah ke belakang.

" Majulah!" Ryu mengambil Pedang membuat serangan Petir.

" BOOOMMM.... Booomm..... Booomm.." Tekanan Elemen Petir milik Ryu menyerang kelima Kelinci Bulan.

" Wuush... Wuush..." Kelima kelinci Bulan menghindar dengan cepat.

" Crash... crash.... Crash..." 5 Kelinci Bulan menyerang Ryu dari berbagai sisi.

" Praaakkk... Praaak" Pertemuan serangan membuat Ryu mundur beberapa langkah ke Belakang.

" Boleh juga." Ryu kembali melancarkan Serangan.

Kelinci bulan pun melompat ke Arah Ryu menyerang dengan Sangat Ganas dan Cepat.

" Crraaash" Sebuah sayatan kecil melukai Kulit Ryu.

" BBBOOOOM" Gabungan Serangan Kelinci Bulan membuat Ryu terpental beberapa meter ke Belakang.

Melihat kejadian tersebut, membuat Huli Yue merasa Khawatir berniat untuk membantu.

Merasakan Kekhawatiran Huli Yue, Ryu memberi Isyarat bahwa dia baik-baik saja kembali bangkit mengaktifkan Elemen Petir Berbentuk Kera Bertanduk

" BBBOOOOM... BBBOOOOM... BBBOOOOM..." Serangan Ryu lebih cepat dan lebih Ganas 3 kali lipat dari sebelumnya.

Serangan yang bertubi-tubi dari Ryu membuat kelima Siluman Kelinci Bulan terus menghindar tidak sempat untuk menyerang.

Serangan Ryu yang seakan tidak ada habisnya membuat 5 Kelinci bulan mulai kewalahan bahkan terkena imbas tekanan serangan Elemen Petir.

Karena Elemen Petir milik Ryu mengandung Racun, kekuatan dari mereka juga Turun secara Drastis hingga akhirnya mereka tidak mampu lagi bertahan.

" BOOOM... BOOOMMM.." Kelima kelinci terpental luka Parah.

" Slash... Slash... Slaaash." Ryu memenggal kepal 5 Siluman tersebut.

" Selesai." Ryu mengambil Inti Roh 5 Kelinci Bulan.

Ryu pun mengeluarkan Chaizu untuk memakan 5 Siluman tersebut untuk menambah kecepatannya lagi.

" Ka Ryu... Sepertinya sudah cukup" Huli Yue kini sudah berdiri di Samping Ryu.

" Mmmm... Kurasa kita mencari tempat aman untuk meningkatkan Cincin Ruang milikku dan kelima cincin Ruang lain." Ryu beranjak dari situ mencari tempat Aman.

Setelah merasa cukup Aman, Ryu

mengeluarkan sebuah Kitab, lalu memberikannya kepada Huli Yue.

" Yue'er... Pelajarilah Teknik langkah Kilat dan Wujud Hantu itu. Nantinya itu akan sangat berguna." ucap Ryu.

" Baik." Huli Yue mencari tempat untuk mempelajarinya.

Ryu kini mengeluarkan Tungku Penempa lalu memasukkan 5 cincin Ruang serta 5 inti Roh yang baru dia dapatkan.

" Wuush" Ryu mengeluarkan Qi miliknya memasukkan ke dalam Tungku.

" Wuush" Aura Api yang sangat kuat seakan muncul dari bagian tungku tersebut.

Ryu memfokuskan pikirannya untuk menyatukan Kelima cincin Ruang dengan 5 inti Roh.

Setelah berhasil menyatu, Ryu kembali memperluas Ruang dalam Cincin tersebut dengan sebuah pola yang baru.

" Wuush." Kelima Cincin Ruang keluar dari dalam Tungku secara perlahan jatuh ke tangan Ryu.

" Hah... Menyatukan kelima Cincin ini menguras Energi Qi milikku." Ucap Ryu dengan napas Ngos-ngosan.

Ryu mengambil Cincin milikya memindahkan semua barang ke Salah satu Cincin Ruang Level 10 yang baru saja dia buat dan memakainya.

"Pppfffftt" Ryu memandang Cincin Ruang Level 10 miliknya yang baru kini hanya tinggal beberapa koin saja beserta Kitab, Pedang Naga Pembelah Gunung, Panah Dewa Phoenix, dan Peralatan Pandai Besi.

Ryu kembali duduk bersila untuk memulihkan Qi miliknya yang telah Habis terkuras berencana untuk membuat 1 Cincin Ruang lagi.

Setelah Pulih, Ryu kembali melanjutkan pekerjaannya untuk membuat 1 Cincin Ruang.

Huli Yue yang baru saja menguasai Teknik Langkah kilat dan Wujud Hantu kini berjalan mendekati Ryu yang juga telah menyelesaikan pekerjaannya.

" Yue'er... Sebaiknya kita kembali Ke kota Lagi. untuk beristirahat. Karena nanti malam dan selanjutnya kita memiliki Pekerjaan yang berat " Ryu mengeluarkan Chaizu lalu menaikinya.

" mmmmm" Huli Yue mengangguk lalu naik ke atas Chaizu.

" Chaizu.. Jalan!" Ryu memberi perintah.

......................

Saat malam tiba di Kediaman Klan Xin:

" Ka Ryu... Jadi ini tujuanmu memintaku mempelajari Teknik itu." Tanya Ryu.

" Mmmm" Ryu mengangguk menuju Gudang Harta Keluarga Xin.

" Ka Ryu...." Huli Yue membulatkan Mata setelah melihat Tumpukan Peti Besar berjumlah 20 buah Berisi uang Koin.

" Kuras Semuanya. Kita harus memberi Pelajaran untuk Orang yang telah menyiksa kita dulu.! Lagipula mereka akan merencanakan sebuah Perperangan. Hal itu akan membuat Warga lah yang banyak terkena Dampaknya." Ryu memberikan 1 Cincin Ruang kepada Huli Yue.

" Mmmmm" Huli Yue mengangguk Setuju sepemikiran dengan Ryu.

Tidak Sampai disitu saja, mereka juga menguras semua jenis Senjata, Berbagai macam Pil, Tumbuhan Herbal Inti Roh Siluman Hingga beberapa Tumpukan Batu meteor.

Setelah semua telah habis, Mereka bergegas Keluar dari Tempat tersebut menuju Ke Kota kerajaan Nukkan dengan bantuan Chaizu yang kini 3 Kali lebih cepat dari sebelumnya.

" Chaizu.. Ternyata kamu sangat keren memakai Topeng itu." Ryu menatap Chaizu yang sedang berlari membawa Mereka.

" Rrrrrrr " Chaizu menandakan bahwa dia juga sangat senang sambil berlari.

Setelah Berlari selama 7 Jam, kini mereka telah berada di dalam Istana Raja Nukkan langsung meminta Chaizu untuk mencari yang mereka Inginkan.

Setelah mencapai ke tempat yang mereka inginkan, Ryu memasukkan Chaizu lalu menembus Dinding Penyimpanan Harta dengan Mode Hantu.

" Pantas saja mereka ingin menguasai Kekaisaran Lotus Putih" Gumam Ryu saat melihat Tumpukan Peti Besar berjumlah 50 buah berisi uang Koin.

Setelah berhasil menguras Semua Harta, mereka langsung menuju Gudang Senjata yang kini berjejer hampir memenuhi Ruangan tersebut.

" Sekarang ke Sumber Daya." Ryu dan Huli Yue menuju ke Gudang Sumber Daya.

Sesampai di situ, Kini Berjejer Berbagai jenis Pil dan Tumbuhan Herbal yang tak terhitung Jumlahnya beserta Puluhan Kitab.

Meskipun Tidak menemukan Inti Roh, Namun Ryu sangat Puas karena telah berhasil menguras semua Harta milik Kerajaan.

Setelah semua Habis, mereka langsung menggunakan Langkah Kilat Ke Arah target mereka selanjutnya mengingat Hari sudah mulai Pagi.

Saat Ryu melihat Huli Yue sudah lelah, dia pun berinisiatif mengeluarkan Chaizu mengingat Posisi mereka sudah aman.

Saat Matahari Sudah berada di Atas kepala, Kini Ryu dan Huli Yue sudah berada di Hutan yang tidak jauh dari Sekte Cahaya Surgawi yaitu sekitar 1 Km.

" Kurasa kita Istirahat disini saja dulu sambil menunggu Malam." ucap Ryu.

" Ka Ryu... Bukankah ini saja sudah cukup dengan Hasil jarahan kita ini?" Tanya Huli Yue.

" Ryu'er... Aku tau itu.. Dengan Hasil yang kita dapatkan sekarang bisa mencukupi kebutuhan kita Ratusan Tahun, bahkan untuk Seluruh Penduduk Desa Lembah Hitam. Tapi aku Tidak ingin Kejahatan terus menyebar.

Jika Harta dikuasai Banyak Orang Jahat, maka Orang baik bisa berubah menjadi Orang Jahat. Begitupun sebaliknya, Jika Harta Dikuasai Orang-orang baik, maka orang Jahat pun Bisa menjadi baik." Jelas Ryu.

" Aku mengerti." ucap Huli Yue. walaupun belum mengerti Sepenuhnya.

" Yue'er... sekarang kita Istirahat saja. Sepertinya disini aman." Ryu mengeluarka. Chaizu.

" Chaizu... Tolong jaga Kami saat kami Istirahat. Jika ada hal mencurigakan, bangkunkan saya." ucap Ryu.

" Rrrrrrr " Chaizu mengangguk.

......................

Di Kediaman Klan Xin:

" La...Lapor Tuan" Seorang Penjaga Berkeringat dingin.

" Penjaga... Ada apa?" Tanya Xin Di Hai

" Tu..Tuan... Itu.. Ha..Harta" Penjaga Gemetar

" Cepat Kataka!" Xin Di Hai menyipitkan Mata.

" Tu..Tuan... Harta Klan telah dicuri." Penjaga membayangkan nyawanya seakan Hilang.

" Apa?" Xin Di Hai langsung menuju Gudang Harta.

Saat Mencapai Ruang Gudang Xin Di Hai langsung mematung

" Ayah... Ada Apa?" Xin Mei berlari ke arah Ayahnya Sontak terhenti.

" Tu...Tuan... Gudang Senjata Kita dicuri." Penjaga berlari ke Arah Xin Di Hai.

" Lapor Tuan... Semua Sumber Daya telah dicuri." Penjaga Lainnya berlari melaporkan kejadian.

Mendengar Semua Harta Klan telah dicuri, Xin Di Hai dengan Wajah marah dengan Aura Membunuh yang sangat Kuat.

" BBBOOOOM" Xin Di Hai melampiaskan Kemarahannya kepada salah satu Penjaga.

" Kerahkan Semua Prajurit serta seluruh anggota Klan. Cari Pelakunya ke semua sudut Kota!" Perintah Xin Di Hai.

" Ayah... Aku juga ikut mencarinya. Biar Tanganku sendiri yang akan Membunuhnya!" Xin Mei meninggalkan Ruangan.

......................

DI ISTANA KERAJAAN:

" Yang Mulia... Ini Gawat. Semua Harta kita telah Habis dicuri." Kasim Huan terlihat Buru-buru.

" Apa? Bagaimana Bisa?" Wajah Raja Huang Nukkan seketika memerah.

" Yang Mulia Hamba Sudah kerahkan Semua Prajurit Juga beberapa Kultvivator untuk mencari Pelakunya." ucap Kasim Huan.

" Kasim Huan Utus Mata-mata untuk menyelidiki Kasus ini. Aku yakin Orang Misterius ini Berasal dari Klan Xin, atau Salah satu dari Sekte Besar itu." ucap Raja Nukkan.

" Baik Tuan... Hamba mohon Pamit." Kasim Huan meninggalkan Ruangan tersebut.

......................

Sebuah Bangunan Tua terletak di Pinggir Hutan yang tidak jauh dari Kota Korrok, Kini terlihat terlihat sosok Wanita Cantik sedang melamun.

Dari pipinya yang halus terlihat air bening jatuh dari kelopak matanya seakan menyimpan kesedihan yang mendalam.

" Ka Ryu.... " terdengar suara serak seakan tenggorokannya sudah mengering.

Di Tengah lamunannya terdengar suara Penduduk sedang melewati Rumah Tua yang terlihat seperti sudah lama tidak ditinggali.

" Saudara... Apa kau tau Kenapa banyak Para Prajurit dan Anggota Klan Xin begitu ramai menyusuri Sudut Kota?" Tanya Cun.

" Saudara... Saat aku berada di penginapan waktu mengantar Pesanan disana Kudengar mereka sedang mencari Pelaku Perampokan di Keluarga Xin." jawab Ho.

" Berani sekali Perampok itu. Jika pelakunya tertangkap, sudah Pasti akan mati menggenaskan." ucap Cun.

" Kamu Benar. Tapi perampok ini Tidak Tanggung-tanggung, Semua Harta Klan Xin tidak ada satupun yang tersisa." ucap Ho.

" Saudara... Apa itu benar?" Tanya Cun

" Aku dengar sendiri dari Beberapa Prajurit." tegas Ho

" Besar Sekali Nyali Perampok itu. Aku yakin dia pasti bukan Orang biasa." ucap Cun.

1
Manulang Manulang
smgt
Manulang Manulang
semangat trus thor
Muhammad Amri
kaya alucard wkwk
agus suryana
/Good/
Dewaraka
peran utama seta peran pendukung semua jadi bodoh "....
masak di setiap percakapan sellu "mmm"
spt orang sindrom
apa yg nulis pake "mmmm" setiapau jawab setip di tanya orang
Ridwan Iskandar
baaaaaaaaantaaaaai
Ridwan Iskandar
seru
Ridwan Iskandar
bantai
Ridwan Iskandar
lanjut
Dewaraka
alur ceritanya ngk jelas,melancong kemana"
Nur Hasrifudin
oc
Dewaraka
peran nya kesanya bodoh amat...setiap awal percakapkan pakai " mmmmm"
hanya orang yg kurang ide reta"ditanya pake mmmm
Dewaraka
alur cerita hambar,kurang jelas dan greget
adhy nofx
MC goblok malah Ceweknya yg dikasih naik terus kultivasinya dan selalu diiberikan inti siluman.gantiin aja MC nya dengan xin chie
Deri Kumar
ceritanya terlalu dini untuk kawin,,dan terlalu monoton,,.kurang greget..
tingkatkan lagi next cerita2nya author
Maen game
hadeeuuh, ngak jauh dari banyak-banyakan istri.ceritanya
Desti Sania
top markotop
Desti Sania
z
Aldi Teratak
y
Desti Sania
apa gak lecet barang punya ryu?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!