Menceritakan perjuangan seorang miliarder dalam mendapatkan seorang hati wanita cantik nan elegan. Sosok Shaleen merupakan wanita tangguh, mandiri, dan mempunyai prinsip tinggi hingga akal pikir yang cukup di luar logika.
Namun di sisi lain, seseorang bernama Peter telah lama menyusun strategi untuk menangkap Tristan. Hal itu dikarenakan dendam masa lalu, di mana ayah Peter bernama Omar Farid di tangkap. Di tambah dia baru tau kalau Tristan juga mengincar wanita yang ia cintai selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
VICENZO ─ 03
Hallo semuanya sebelum lanjut ke alur cerita VICENZO, Mimin mau kasih tau nih kalau VICENZO udah punya official Instagram ( @_story.vicenz0 ). Jangan lupa di follow ya, biar gak ketinggalan berita terbaru tentang novel VICENZO.
...***...
Jam istirahat, di kantin kampus.
Hari ini Neroica datang lebih dulu sebelum Lia. Dia duduk dan menunggu kakaknya sambil memakan bekalan makan siang yang sudah di siapkan oleh Tristan untuknya. Baru saja Neroica ingin menyuap bekalannya, tiba-tiba matanya terfokus pada Thony yang sejak tadi memperhatikannya. Neroica meletakkan kembali sendoknya ke kotak bekal nya. Dia sedikit menyandarkan dirinya dengan tangan menyilang di atas perut. Kedua sorot mata Neroica terlihat jelas kalau dia sedang merasa risih dengan tindakan Thony yang terus memperhatikannya?"
"Hum?" gumam Neroica pelan sembari mengangkat satu alisnya ke arah Thony.
Thony yang sadar hanya memberi sedikit senyuman sambil menggelengkan kepalanya. Neroica mengambil kertas dan juga pulpen dari tasnya. Ia lalu menuliskan sesuatu pada kertas yang sudah dia robek. Neroica juga meremas kertas itu lalu melemparkannya ke arah Thony. Ia kemudian memindahkan posisi duduknya membelakangi Thony.
"Aku tidak suka di perhatikan saat makan. Buang pandanganmu, atau aku yang membuangnya?"
Thony tertawa kecil saat membaca kalimat yang di tuliskan oleh Neroica. Ia kemudian mengambil pulpennya dan menuliskan balasan untuk Neroica. Setelah menulisnya, Thony melakukan hal yang sama. Ia meremas lalu melemparkan kertas itu tempat mengenai kepala Neroica.
"Aw─" keluh Neroica sambil mencari benda yang mengenai kepalanya tadi. Saat melihat kertas yang sama di lemparkan kembali, Neroica langsung berbalik badan menatap Thony dengan sorot wajah kesal.
"Maafkan aku. Lanjutkan makan siang mu, "
Neroica menoleh kembali ke arah Thony. Dan Thony pun membalasnya dengan senyuman sambil berjalan pergi meninggalkan kantin kampus bersama kawanannya. Neroica membuang kertas itu ke tempat sampah lalu kembali duduk dan menikmati bekalannya. Selang berapa menit setelah Thony keluar, Lia datang dengan kedua rekannya. Pertama ada Bianca, wanita yang terbilang cukup pintar dan jenius. Hanya saja Bianca ini orangnya seperti manusia kurang semangat hidup. Lia bahkan sering kali meminta Bianca untuk tidak memikirkan hal yang belum tentu terjadi, karena itu bisa saja merusak akal pikirannya. Selain Bianca, Lia juga punya satu teman pria kutu buku bernama Vinoct. Dia ini di kenal sebagai pria culun di kampus itu. Dia sangat pemalu bahkan penurut. Tidak heran jika dia selalu mendapatkan perundungan di kampus itu.
"Kakak lama sekali, " keluh Neroica.
"Maaf ya dik. Kakak tadi ada panggilan dosen, "
"Kenapa kakak di panggil?"
"Karena kakak mu terpilih sebagai ketua acara akhir tahun kampus kita, " sambung Vinoct.
"Wah, serius kakak?" Lia mengangguk dengan wajah penuh bahagia.
"Yes. Agenda kita apa nanti kak?"
"Belum di tentuin. Dosen bilang acaranya nanti di selenggarakan 4 hari berturut-turut. Kakak harus menentukan mau buat acara apa nanti, "
"Kak adain pesta dansa di kapal pesiar seperti tahun lalu, "
"Gak bisa dik. Cuaca lagi susah di tebak, "
"Gimana kalau acara bazar aja, " sambung Bianca.
"Kemarin ulang tahun kampus kita juga adain bazar, "
"Ahh kakak. Gimana kalau kemah? Kita sudah lama tidak kemah bukan?"
"Benar yang di katakan Neroica, "
"Uhm menarik, tapi─ apa yang akan kita lakukan selama 4 hari?"
"Banyak. Kita adakan berbagai permainan, lomba, serta acara-acara lainnya, "
"Tapi Neroica. Kalau kemah tidak ada air bersih, " ucap Bianca menyinggung alergi Neroica pada air kotor.
"Itu gampang. Aku bisa minta kak Tristan untuk membelikan air bersih khusus untukku, "
"Mentang-mentang orang kaya, " sahut Bianca.
"Ya sudah. Nanti biar aku pikirkan lagi, "
"Uhm kakak. Aku kayaknya pulang malam deh, "
"Ada kelas tari lagi?"
"Iya kak, "
"Ya sudah. Nanti malam kabarin kak Tristan 20 menit sebelum kamu keluar kelas. Mengerti?"
"Iya kakak, "
...***...
Singkat cerita, jam pulang pun tiba.
"Bye Thony, "
"Bye guys, " Thony terpisah dari kawanannya. Karena mereka semua membawa mobil sendiri. Hari ini Thony tidak bawa mobil karena kondisi fokusnya sedang kurang baik. Dia juga berniat mau ke perpus kampus dulu mengembalikan buku yang ia pinjam. Setengah perjalan, ponsel Thony berdering.
"Hallo, ada apa kak?"
"Kau di mana?"
"Aku masih di kampus kak, "
"Tunggu aku di sana. Aku akan datang menjemputmu, "
"Kau yang benar saja kak? Kau kan sedang di Cina, "
"Aku baru saja tiba. Apakah salah jika aku ingin segera menemui adikku?"
"Kenapa kau balik kak?"
"Apa kau tidak mau kakak mu ini balik?"
"Bukan begitu. Kau barus aja menyelesaikan S1 mu, apa kau tidak mau melanjutkan S2?"
"Pasti ku lanjutkan. Tapi untuk sekarang, aku ingi terjun ke dunia bisnis seperti kakak kita, "
"Wah. Aku senang mendengar kau sudah pulang kak Leo,
Baiklah. Aku akan segera menunggu mu di parkiran, "
Panggilan pun langsung di akhiri oleh Thony, dan bergegas ke perpus untuk mengembalikan buku.
Leonardo Ayer Beatriz, atau biasa di panggil Leo. Dia merupakan kakak Anthony. Setelah lulus sekolah menengah atas, Leo memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di negeri Cina dengan mengambil ilmu bisnis.
Leo sampai di parkiran lebih dulu.
"Kak Leo, aku tidak melihat adanya Anthony, " ucap Felix, asisten pribadi Leo.
"Kau jemput Thony ke dalam, "
"Kau kak?"
"Aku akan menunggu kalian di sini, "
"Baiklah kak, " Felix lalu keluar dari mobil dan pergi masuk ke kampus untuk mencari Thony.
...***...
Felix masuk bersamaan dengan Lia yang baru saja keluar. Dia terlihat menelpon seseorang untuk menjemputnya.
"Aduh kak Tristan kok gak aktif sih?" Gumam Lia yang terus berusaha menelpon kakaknya. Sementara itu, Lia di kejutkan dengan kemunculan Abraham bersama 4 anak buahnya. Abraham di kenal sebagai pria kaya raya yang sudah sering kali menikah lalu cerai, dikarenakan kebiasaannya yang selalu main kasar pada wanita. Kini dia mengincar Lia untuk dijadikan istrinya. Lia sering kali melaporkannya pada Tristan, namun Abraham seperti tidak takut dan terus menggangu Lia.
"Bos. Itu dia, " tegur salah satu anak buah Abraham.
"TANGKAP DIA, "
"Sialan, " gumam Lia yang langsung berlari untuk bersembunyi. Satu per satu mobil Lia buka, guna untuk bisa bersembunyi di mobil itu. Tapi sayangnya tidak ada satu pun mobil yang bisa di buka, semuanya di kunci. Sampai akhirnya dia melihat mobil hitam milik Leo. Lia mendekati mobil itu dan langsung membukanya.
"Siapa─"
"Syuttt, " potong Lia yang langsung menutup mulut Leo.
"Ku mohon tolong aku pak, " gumam Lia pelan. Leo menatap ke arah anak buah Abraham yang kini mulai mendekati mobil mereka. Leo membalikkan situasi dengan menukar posisi duduk mereka. Leo lalu sedikit mendorong Lia ke sisi pintu agar dia bisa menutupinya. Kini wajah Leo dan Lia begitu dekat. Leo terdiam saat menatap wajah Lia. Jantung seketika berdegup kencang. Sedangkan Lia yang ketakutan hanya memejamkan matanya. Yang di rasakan Lia saat ini hanyalah takut dan panik.