Naiya adalah gadis miskin yang diabaikan ibunya. Karena ketidak mampuan sang kakek membuat Naiya harus terpaksa mengikuti ibunya untuk tinggal bersama dengan ibunya yang sudah menikah kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myranda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 13
Naiya pun melewati mereka berdua begitu saja. Kini Indra pun mencoba menenangkan Merry dan Enjel.
" Bukan kah rumah ini diawasi dengan kamera pengawas, sebaiknya kita lihat saja CCTV-nya " Kata Indra
" Papah benar" Kata Ardin pergi meninggalkan ruang tamu. Sementara Naiya pun mengemasi barang-barang nya dan setelah itu dia keluar dari dalam kamarnya dengan kopernya.
Saat menuruni tangga disana Risky dan yang lainnya masih duduk menunggu hasil dari Ardin.
" Kamu mau kemana? " Kata Merry melihat Naiya membawa kopernya.
" Itu bukan urusan kamu, mulai sekarang aku tidak memiliki hubungan apapun lagi dengan keluarga ini. "
" Paman Indra terimakasih buat semuanya, lain kali aku akan menyicil semua pemberian paman. Dan jika aku melakukan kesalahan aku minta maaf" Kata Naiya setelah itu dia pun pergi.
" Naiya.... Tunggu dulu" Kata Risky menyusul Naiya.
" Naiya.... " Kata Risky menahan tangan Naiya
" Lepaskan aku" Kata Naiya
" Mari kita menikah, mulai saat ini aku yang akan melindungi dan bertanggung jawab padamu" Kata Risky
" Menikah...? "
" Aku tidak sudih menikah dengan pria bajingan seperti kamu"
" Selain itu aku muak dengan keluarga seperti kalian yang hanya selalu mengandalkan uang menyelesaikan masalah. "
" Dan dengan uang yang kalian miliki sesuka hati kalian merendahkan orang yang miskin."
" Mulai sekarang kamu jauhi aku dan jangan pernah muncul dihadapan ku lagi. " Kata Naiya pergi membawa kopernya dan tanpa mereka sadari Enjel pun mendengar percakapan mereka.
Risky pun hanya terdiam menyaksikan kepergian Naiya. Dia pun masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan rumah Ardin.
Kini Ardin sudah kembali ke ruang keluarga.
" Bagaimana Din" Kata Indra
"Pada hari ulang tahun, Enjel melemparkan nya begitu saja didalam kamarnya dan kalung itu terselip kebawah lemari pakaian. "
" Soal Naiya bahkan selama dia tinggal disini dia tidak pernah masuk kedalam kamarnya Enjel. " Kata Ardin
" Anak ini memang selalu membuat masalah " Kata Indra
" Enjel cepat minta maaf" Kata Merry
" Minta maaf ke siapa, bahkan dia sudah pergi " Kata Indra
" Apa... Naiya pergi? " Kata Ardin
" Biarkan saja dia pergi papah pun merasa malu jika dia tinggal disini. Bagaimana nanti jika dia hamil, apa kata orang"
" Tinggal di luar itu lebih baik padanya "
" lagi pula jika dia dirumah ini akan selalu menimbulkan masalah antara dia dan adik kamu Kata Indra
Tiga hari kemudian, hari ini Risky pun terlambat pulang karena dia terpaksa harus menyelesaikan pekerjaan nya karena besok dia akan berangkat ke luar negeri.
Sementara di tempat lain seluruh keluarga besar sudah berkumpul dirumah Risky.
Setelah pekerjaan Risky selesai dia pun pulang, Risky baru saja pulang ke rumah keluarganya dan disana dia melihat keluarga besar Malik pun berkumpul.
" Kamu dari mana saja, kenapa lama sekali pulangnya. " Kata Lindon ayahnya Risky.
" Pah,,,, ada apa kenapa semuanya berkumpul? " Kata Risky
" Umur kamu sudah dua puluh lima tahun saat ini dan tahun ini kamu akan berumur duapuluh enam tahun. "
" Kakek ingin segera mempercepat pernikahan kamu dengan Enjel " Kata Moses kakeknya Risky
" Kakek.... "
" Apa kakek sadar apa yang kakek katakan. "
" Pernikahan apa??? "
" Selain itu tidak bisakah kalian melihat perbandingan umur kami? "
" Bahkan Enjel masih berumur 14 tahun sementara aku sudah menjelang 26 tahun, bagaimana mungkin kalian membiarkan pernikahan ini terjadi. " Kata Risky
" Umur tidak jadi masalah, dan ini adalah warisan kakek buyut kamu bahwa keturunan Pradana harus menikah dengan keturunan dari keluarga Malik. " Kata Moses
" Aku tidak perduli soal wasiat apa yang kalian bicarakan. "
" Yang harus kalian tahu bahwa aku menentang keras perjodohan ini. "
" Ada pun alasannya yaitu yang pertama aku tidak mau menikahi wanita yang belum berumur delapan belas tahun, yang kedua aku tidak mencintai Enjel bahkan sedikitpun aku tidak menyukainya, yang ke tiga aku mencintai seseorang dan aku hanya ingin menikah dengan nya dan tidak ada yang lain" Kata Risky
"Saat ini kamu masih keturunan keluarga besar Pradana, apa yang baru saja kamu katakan semua itu tidak ada artinya disini. "
" Jika kamu menginginkan kehendak kamu sendiri, silahkan, tapi ada syaratnya. " Kata Moses
" Katakan Apa syaratnya" Kata Risky
" Kamu harus di keluarkan dari keluarga Pradana" Kata Moses
" Baik jika itu permintaan keluarga ini aku akan lakukan " Kata Risky
" Risky.... " Kata Lindon marah.
" Aku akan buktikan tanpa menyandang nama Pradana aku bisa berdiri dengan kemampuan ku sendiri " Kata Risky
" Baik,,,buktikan pada ku aku akan lihat sampai dimana kamu bisa"
" Tinggalkan rumah ini dan seluruh properti milik Pradana. " Kata Moses.
Risky pun menyerahkan semuanya kepada Moses. Setelah itu dia pun keluar dari dalam rumahnya akan tetapi Ardin dan Johan pun menyusul Risky.
" Kamu yakin menyerahkan semuanya? " Kata Johan
" Apa kamu tidak yakin pada ku" Jata Risky
" Aku mendukung keputusan kamu"
" Kamu sudah melakukan hal yang benar, jika itu aku aku juga akan melakukannya." Kata Ardin
" Untung saja sebelum ini terjadi kita sudah membentuk beberapa perusahaan kecil setidaknya dalam keadaan darurat begini kita masih bisa bertahan. " Kata Johan
" Karena sejak awal aku sudah menduga hal ini akan terjadi, hanya saja waktunya lebih cepat dari perkiraan. " Kata Risky
" Lalu kemana kamu harus pergi" Kata Ardin
" Bukankah memang besok aku akan berangkat ke luar negeri. "
" Akan tetapi mungkin aku akan lumayan lama tinggal disana " Kata Risky
" Dan sepertinya aku merasa beruntung ini terjadi kepadamu karena aku tidak repot-repot lagi harus pergi keluar negeri. " Kata Ardin
" Kamu bukannya sakit hati karena Risky sudah menolak adik kamu .... " Kata Johan
"....." Ardin dan Risky pun sama-sama tersenyum dan Risky memukul lengan Ardin.
" Bersyukur ibuku terlahir sebagai putri Pradana, jika tidak mungkin mereka akan menggantikan aku menikahi adikmu" Kata Johan
" Sejak kecil Kita memang sahabat akan tetapi soal perasaan itu diluar dari persahabatan kita, walaupun keluarga ku menjodohkan adikku kepada Risky bukan berarti aku bisa memaksa perasaannya karena jika pernikahan terjadi mereka berdualah yang menjalaninya. "
" Biarkan dia memilih pendamping nya sendiri " Kata Ardin
" Lalu siapa wanita yang kamu katakan tadi, apa itu Naiya? " Kata Johan mendengar itu Risky pun terdiam.
" Tidak usah menutup-nutupinya lagi, kita bisa lihat kok dengan jelas bagaimana kamu memperlakukan dia dan dari pandangan kamu juga itu terlihat jelas. " Kata Johan
"Apa kamu menyukai wanita itu? " Kata Ardin memberikan tatapan yang berbeda kepada Risky.
" Aku tidak tahu pasti, yang jelas aku memiliki perasaan yang berbeda terhadapnya. Saat melihat ibunya dan adiknya memperlakukan dia begitu ingin rasanya aku membantunya akan tetapi aku sadar bahwa itu bukan urusan ku. "
" Namun hatiku sakit melihat mereka memperlakukan Naiya seperti itu. " Kata Risky
" Wanita itu memang anak yang baik, dia pantas mendapatkan pria seperti kamu. "
" Akan tetapi aku kecewa kepadanya, sebaik-baiknya wanita seperti dia, dia tetap melakukan hal rendahan seperti itu demi mendapatkan uang. " Kata Ardin
" Dia mungkin melakukan hal seperti iti karena terpaksa " Kata Johan
" Jika sangat kesulitan kenapa dia tidak berbicara kepada ibunya bahkan ayahku tidak pernah menyulitkan dia soal uang. " Kata Ardin
" Johan.... Kakek memanggilmu " Kata seorang wanita dia adalah bibinya Risky.
" Iya bu.... "
" Aku pergi dulu" Kata Johan pamit kepada mereka berdua. Risky melihat Johan sudah pergi dia pun mulai berbicara serius.
" Din..... "
" Bisa kita berbicara " Kata Risky berbicara serius.
" Ada apa? " Kata Ardin melihat raut wajahnya Risky.
" Selama aku tinggal di luar negeri tolong jaga dia. Jangan biarkan dia mengalami kesulitan. "
" Mulai sekarang aku akan menanggung semua kebutuhannya. "
" Aku akan mengirim biaya nya padamu setiap bulannya. " Kata Risky
" Kenapa harus aku, aku tidak mau berurusan dengan nya"
" Lagi pula apa yang dia pikirkan jika aku memberikannya secara langsung. " Kata Ardin
" Kamu pakai akal lah, untuk membayar biaya kuliah buat dia mendapatkan beasiswa. "
" Soal yang lain pikirkan sendiri " Kata Risky
" Melihat mu seperti ini kamu memang sudah benar-benar dewasa " Kata Ardin
" Baiklah aku pergi dulu, besok pagi-pagi sekali aku akan berangkat " Kata Risky
" Apa kamu memiliki rumah saat ini? " Kata Ardin
" Hehehe.... "
" Kamu pikir aku semiskin itu, jauh hari sebelumnya aku sudah persiapkan semuanya. "
" Aku pergi dulu taksi sudah menungguku di luar. " Kata Risky
" Baiklah,,, kamu hati-hati " Kata Ardin
Risky pun pergi meninggalkan Ardin, Ardin pun hanya menatap punggung Risky menjauh setelah itu dia pun bergabung dengan keluarganya.