NovelToon NovelToon
Suamiku Om Om

Suamiku Om Om

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Mutia Lastari

Seorang Gadis manja bernama Alena baru saja di usir oleh orang tuanya, mereka meminta agar anaknya bisa hidup mandiri dalam waktu tiga bulan. Namun tidak disangka semua ini sudah direncanakan oleh seorang CEO muda, yang ternyata sudah menyukai Alena sedari kecil namun tidak diketahuinya.
Bagaimana rencana selanjutnya sang CEO untuk mendapatkan hati gadis manja ini? ikutin terus up terbaru novel ini ya💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutia Lastari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alena Ketahuan

🍒

•Sore itu, Alena dan Irene tidak menunda lagi untuk langsung pergi ke toko gelang antik.

Mereka pergi dengan harap harap cemas, takutnya toko yang mereka datangi tidak sesuai harapan mereka dan tidak bisa memperbaiki gelang itu.

Saat baru masuk kesana, mereka langsung disambut seorang kasir wanita yang terlihat ramah.

"Hallo selamat datang, ada yang bisa kami dibantu?." Sapa kasir wanita itu ramah, ketika melihat dua gadis cantik masuk ke tokonya.

"Hallo, aku mau tanya dulu. Bisakah kamu memperbaiki manik manik yang rusak ini dan merangkainya kembali menjadi gelang utuh?." Tanya Alena sambil menunjukan manik manik yang dia bawa.

Kasir itu menerimanya sambil memperhatikan, Irene lalu membuka ponsel  dan  menunjukkan foto asli dari gelang itu.

"Foto aslinya kira kira seperti ini." Ucap Irene sambil memperlihatkan sebuah gambar gelang yang sama.

"Aku tidak bisa memastikan akan bisa, manik manik ini rusaknya terlalu parah. Jadi sepertinya, tidak bisa diperbaiki  sama seperti yang di foto." Jawab sang kasir ragu.

"Aku mohon berusahalah, gelang ini sangat penting bagi kami. Apa bisa dicoba? Berapapun biayanya tidak masalah." Alena berusaha membujuk.

"Kalau ini gak bisa di perbaiki, aku gak bisa bayangin. Seandainya om seokjin tahu, apakah dia akan membunuh kita berdua lalu membuang may*t kita dihutan? Dia sangat terkenal kejam menyangkut hal seperti ini." Ucap Irene khawatir

"Sebenarnya tidak sulit jika memang mau diperbaiki, tapi memang membutuhkan waktu sekitar satu bulan lebih. Dan kami tidak bisa menjamin bisa kembali utuh seperti sebelumnya." Kasir itu menjelaskan

"Selama itu ya? Berarti memang gak bisa cepat diperbaiki. Om seokjin pasti akan segera menyadarinya." Alena mulai risau.

"Atau kalian mau memilih gelang yang mungkin serupa dengan yang difoto tadi, lihatlah beberapa gelang ini." Kasir itu menunjukan beberapa koleksi gelang tasbih.

"Wah benarkah, kalau begitu kami mau lihat dulu." Tanya Irene sambil melihat

"Om seokjin bukan orang bodoh, dia pasti akan langsung menyadari perbedaannya." Sanggah Alena

"Kita coba saja dulu, gimana kalau nantinya dia memang tidak sadar. Apalagi yang sebelumnya itu kan dikasih sama raya, kalau yang ini anggap saja kamu yang memberikannya. Bukankah itu juga akan mengganti posisi raya?" Ucap Irene

"Benar juga, kalau begitu aku akan membelikannya yang baru." Balas Alena sambil tersenyum.

Mereka lalu saling bertukar pandang dan tersenyum, eskpresi jahil dari kedua cegil ini memang tidak pernah hilang.

"Bagaimana yang ini?." Usul kasirnya..

"Wah yang ini sangat mirip, bisa dibilang ini sama persis." Alena melihat satu gelang yang sama.

"Betul betul, ambil yang ini saja. Cepat bayar." Ucap Irene

Merekapun lalu melakukan pembayaran untuk gelang itu

"Terimakasih, yang gelang itu tolong segera diperbaiki ya. Setelah satu bulan, aku akan kembali untuk mengambilnya nanti." Ujar Alena

"Baik nona." Jawab kasir itu ramah

Akhirnya mereka sedikit lega karena sudah menemukan jalan lain, tapi saat Alena dan Irene keluar dari toko itu. Tidak disangka disana ada raya dan juga Leo yang kebetulan sedang berjalan jalan.

"Raya, bukankah itu Alena dan temannya. Kira kira, mereka ngapain disini?" Leo menunjuk kearah depan

"Kita masuk saja ke toko itu lalu kita lihat, maka kita akan tau yang mereka lakukan barusan." Jawab raya.

Lalu mereka berdua bergegas masuk ke toko yang sama dengan Alena tadi. Tentu saja, mereka akan mengulik sebuah kelemahan Alena.

Sama halnya seperti Alena dan Irene tadi, raya dan Leo juga langsung disambut baik oleh kasir disana.

"Selamat datang, ada yang bisa kami bantu?." Sapa kasir itu ramah.

"Apa yang dilakukan dua orang sebelumnya disini?." Tanya raya secara langsung.

"Mohon maaf nona, ini privasi pelanggan jadi aku tidak bisa memberitahunya." Jawab kasir itu ramah.

Raya lalu membuka tasnya, dan mengambil dua gepok uang yang sangat banyak. Ya, dia melakukan cara kotor untuk mendapatkan informasi yang ingin dia dengar.

"Sekarang sudah bisa kasih tau kan?." Tanya raya sambil memberikan uang itu.

Melihat uang sebanyak itu, sikap kasir yang tadinya profesional menjaga privasi pelanggan tiba tiba runtuh.

"Oh tentu, tadi mereka datang kesini untuk meminta tolong memperbaiki gelang tasbih ini." Kasir itu mengambil sogokan raya dan menunjukan manik manik yang dibawa Alena tadi.

Leo lalu mengambil manik manik itu dan memperhatikannya dengan baik, ternyata benar memang benda benda ini berasal dari gelang milik seokjin.

Melihat itu, raya pun tertawa puas. Akhirnya dia sekarang punya informasi benar yang bisa menjatuhkan Alena dengan mudah.

"Raya, sekarang kita tau ada kelemahan Alena yang bisa kita manfaatkan. Apa rencanamu?" Tanya leo.

"Tentu saja membongkar aib mereka di depan tuan seokjin, gelang tasbih ini sangat berharga baginya. Kalau ngga, dia tidak akan membuat janji untuk tidak akan pernah menyakitiku  dulu karena aku menemukan gelang ini. " Jelas raya

" Kalau tuan seokjin tau hal ini, dia pasti akan marah besar. Nantinya kehidupan Alena si wanita jal*Ng itu akan segera berakhir." Leo terus mengompori

"Hahaha benar, ayo kita segera pergi kerumahnya tuan seokjin." Ajak raya.

Mereka berdua akan membuat Alena dimarahi seokjin habis habisan hari ini.

Dan mereka juga sangat yakin kalau rencananya akan berhasil.

//

//

Saat Alena dan Irene pulang dengan wajah berseri seri, mereka di kejutkan dengan para pelayan dan kepala pelayan berdiri berbaris di ruang tamu.

Wajah mereka tertunduk seperti ketakutan, saat Alena memperhatikan sekitar. Dia baru sadar seokjin juga ada disana.

Yang membuat jantungnya hampir copot adalah, ketika dia melihat seokjin sambil memainkan satu manik manik rusak yang sepertinya itu tertinggal di ruang kerjanya tadi.

"Irene, bukankah kamu bilang sudah mengumpulkan semuanya? Kenapa masih ada yang tersisa." Bisik Alena tegang.

"Mungkin saat itu aku terburu buru, lalu aku nggak sengaja ninggalin satu butir di ruang kerjanya. Habislah kita." Irene juga berbisik sambil menelan ludah kasar karena ketakutan.

"Alena, om seokjin gak akan pukul kita sampai mati kan?" Tubuh Irene bergetar saking ketakutannya.

Alena mencoba menenangkan dirinya dengan menarik nafas dalam, dia akan berusaha bersikap biasa saja di depan seokjin

"Sayang, kamu sudah pulang? Urusan kantor sudah kamu beresin semua?." Tanya Alena sambil mendekatinya perlahan.

Seokjin dengan wajah dinginnya menuntun tangan Alena lembut untuk duduk di sampingnya.

Irene yang melihat itu juga mengikuti dibelakang Alena, dia terus merapalkan mantra kalau seokjin akan mengampuni mereka berdua.

"Nyonya, gelang tasbih tuan seokjin hilang. Cuma ditemukan satu butir saja di ruang kerjanya, sekarang dia sangat marah." Kepala pelayan mulai memberitahukan kondisinya.

Alena lalu memperhatikan raut wajah seokjin yang masih terlihat diam tapi dia tahu pria itu sedang dipuncak amarahnya.

Tatapannya tajam, duduknya dengan posisi sangat serius.

"Sayang, sebenarnya gelang tasbihmu itu aku yang mengambilnya." Alena mencoba berbicara meski dengan nada gemetar.

"Kamu yang ambil?." Tanya seokjin terkejut.

"Aku keruang kerjamu pagi ini, lalu melihat gelang tasbihmu itu sudah terlihat tua lalu aku tidak sengaja menjatuhkannya." Alena mencoba menjelaskan

"Dan tadi, aku pergi untuk memperbaiki gelangnya. Lihatlah sudah aku perbaiki, bukankah jadinya lebih bagus?." Alena menunjukan gelang yang dibelinya tadi, meski pernyataannya sekarang adalah bohong.

Seokjin lalu mengambil gelang itu dan memperhatikannya, tanpa berbicara sepatah kata apapun dia mulai mengalihkan kembali pandangannya kedepan.

"Ekspresinya ini, apakah dia sudah menyadarinya kalau gelang itu palsu? Argh sudahlah, lebih baik aku langsung jujur saja." Batin alena

"Sayang, sebenarnya," belum sempat Alena jujur, tiba tiba raya dan Leo masuk kerumah seokjin.

"Sebenarnya gelang tasbih itu adalah gelang palsu." Raya berteriak keras memenuhi seluruh ruangan itu

Alena dan Irene langsung panik sembari melihat kearah mereka. Dia tidak menyangka kalau dua orang jahat itu tiba tiba datang kesana.

Hallo

Maaf ya up nya sedikit terus, biar kalian penasaran huhuuu💜

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!