Suamiku Om Om
🪞
•Tok tok tok..
"Hmmmhhh iya bentar lagi Bun." Ujar seorang wanita yang masih terbaring dikasurnya malas.
"Cepat bangun Alena, ini sudah siang. Apa kamu tidak mau sarapan?." Teriak bundanya dari luar.
Hening dan tidak ada jawaban lagi, bundanya tau dia pasti sudah melanjutkan tidurnya lagi
Ya gadis itu bernama Alena Azzahra Bianca, dia kerap dipanggil dengan nama depannya saja oleh semua orang.
Dia adalah seorang gadis dewasa yang sudah lulus kuliah dan belum mendapatkan pekerjaan.
Orang tuanya sudah berkali kali memintanya untuk mencari pekerjaan diluar, tapi dia selalu menolak dengan alasan kerjanya terlalu berat dan gajinya tidak sesuai dengan yang dia mau.
Alena berfikir, ketika dia sudah menjadi lulusan sebuah universitas, bukankah harusnya dia mendapatkan gaji minimal 2 digit?
Itu karena dia sudah terbiasa mendapatkan uang dengan nominal besar dari kedua orang tuanya yang kaya raya.
//
Diapun akhirnya terpaksa bangun karena jengah mendengar ocehan kedua orang tuanya di pagi itu.
Alena berjalan pelan keluar kamar untuk menuju wastafel, dia hanya akan mencuci muka dan menggosok giginya saja.
Tapi tiba tiba saat dia sedang menggosok gigi sambil menutup matanya karena mengantuk, tangannya tiba tiba ditarik oleh bundanya.
"Bun aku mau dibawa kemana?." Tanyanya sambil terus menggosok gigi
Bunda dan ayahnya tidak menjawab, terlihat ayahnya juga menggeret sebuah koper besar.
Ternyata mereka menariknya keluar rumah, entah apa yang akan dilakukan kedua orang tuanya kali ini.
Brukkkkhhh
"Aduhhh sakit." Alena meringis pelan merasakan sikutnya perih karena terbentur
Dia tiba tiba saja seperti seorang anak yang dibuang oleh orang tuanya, mereka benar benar mengusir Alena dari rumahnya sendiri.
Tapi saat dia menoleh kearah pintu, dia benar benar terkejut saat kedua orang tuanya sudah menutup pintu itu rapat.
Alena buru buru terbangun dan langsung menggedor pintu itu dengan keras, dia berusaha memanggil kedua orang tuanya agar mau membukakan pintu.
"Ayah, bunda. Aku ini baru berusia 22 tahun loh, apa kalian tega?." Teriak Alena
"kalian beneran ngusir aku buat hidup mandiri selama tiga bulan?." Dia ingat pembicaraan orang tuanya semalam, yang menyuruhnya untuk keluar dari rumah selama 3 bulan dan hidup sendiri.
"Aku gak sanggup, aku bisa mati kelaparan." Alena kesal dan terus menggedor pintu itu, tapi orang tuanya sama sekali tidak berniat kembali membuka pintu.
Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya dia kelelahan dan mulai menyerah. Dia bingung sekarang, bagaimana mungkin tanpa uang dan tanpa makanan dia bisa hidup? Apalagi tanpa tempat tinggal seperti sekarang.
Dia bahkan tidak tahu setelah ini harus pergi kemana. Tapi tunggu, Alena sepertinya punya ide cemerlang.
"Oke, bertahan hidup mandiri tiga bulan kan? Aku pasti bisa." Ucap Alena yakin
Lalu tiba tiba dia berlari kearah kopernya tadi dan mencari ponselnya disana. Dia sepertinya berniat menelfon seseorang.
//
Disisi lain, seorang wanita yang seumuran dengan Alena sedang tidur nyenyak diatas kasurnya dengan nyaman.
Lalu kemudian suara dering telfon mengganggu tidurnya, diapun mulai mencari keberadaan ponselnya yang tak jauh dari tempatnya berbaring.
"Hmmmmhhh ya?." Jawabnya sambil menguap
"Ireneeee." Seseorang berteriak kencang dengan nada manja.
"Aku diusir sama orangtuaku huaaaa. Boleh gak kalo aku tinggal dirumahmu selama tiga bulan? Orang tuamu pasti gak akan keberatan kan?." Ternyata yang menelfon adalah Alena, dan Irene adalah sahabatnya saat kuliah.
Mereka berdua sudah akrab sangat lama.
"Alena, apa kamu tau? Tadi ayahmu menelfon orang tuaku. Jadi,"
"Ayahku keterlaluan banget sih, terus gimana aku hidup kalo kaya gini?." Nadanya berusaha di buat sedih agar memancing rasa iba sahabatnya itu.
"Selama aku tinggal bersama kedua orang tuaku, aku menghabiskan 700 juta perbulannya. Lalu kemana aku harus mencari pekerjaan dengan gaji 700 juta perbulan huaa." Alena makin frustasi.
"Hmm ngomong ngomong soal pekerjaan.." tiba tiba Irene membulatkan matanya, dia seperti teringat sesuatu dan langsung bangun dari posisi berbaringnya.
"Apa kamu masih ingat dengan Om seokjin, CEO yang tampan itu? Setahu aku, dia sedang mencari istri dengan gaji tinggi loh. Bahkan tiap bulannya, dia bakal kasih uang milyaran buat yang bisa jadi istrinya." Ucap Irene semangat.
"Serius kamu? Cepat katakan alamatnya dimana? Aku sekarang ingin datang kesana untuk melamar pekerjaan menjadi istri om mu!." Tegas Alena cepat.
"Apa kamu yakin?." Irene sedikit ragu
"Tentu saja, ayo kapan kita berangkat?." Tanya Alena bersemangat
"Sekarang aku akan memesankan mu taksi, kita siap siap saja dirumahku dan berangkat bersama ke tempat omku." Jawab Irene
"Oke terimakasih sayang, kamu memang sahabatku yang terbaik. Love you mmuaaahh." Balas Alena kesenangan.
"Ya ya baiklah, aku tutup dulu telfonnya." Ucap Irene
"Oke."
"Baiklah, aku harus mempersiapkan diri untuk menjadi istri dari seorang CEO tampan. Ah aku sangat tidak sabar." Alena lompat kegirangan.
☘️☘️
Beberapa saat kemudian..
Di sebuah ruangan b*r private kelas atas, seorang laki laki sedang terduduk dengan penuh wibawa.
Dia sedang memegang sebuah gelang yang selalu dia bawa kemanapun, iya dialah Kim seokjin.
Seorang CEO yang terkenal punya sifat sedingin es. Bahkan dirinya sering dijuluki kulkas 1000 pintu oleh para karyawannya di kantor.
Tidak ada yang berani menegurnya, karena dengan menatap matanya saja seseorang itu akan merasa terintimidasi.
Sekarang dia sedang dihadapkan dengan pilihan sulit, di depannya sudah berdiri beberapa wanita cantik pilihan asistennya.
Asisten pribadinya yaitu jeon, dialah yang memilih para wanita ini untuk dijadikan istri kontrak tuannya
"Tuan jin, ini adalah kelompok terakhir yang bisa anda pilih dihari ini." Ucap jeon kepada seokjin yang tengah mengangkat video call dari kakeknya.
Ternyata, kakek dan ibunya lah yang memaksanya untuk segera menikah. Jika seokjin berhasil meminang seorang wanita sampai dijadikan istri, maka seluruh aset perusahaan akan menjadi miliknya.
"Kakek, cepat lihat dan pilihlah mana yang kamu suka." Sambil mengarahkan ponselnya pada wajah gadis gadis itu.
"Besok aku akan membawanya kerumah untuk dijadikan menantumu." Tambahnya dengan santai.
Sedangkan kakek dilayar ponsel itu terlihat sedang menahan kesal, bagaimana bisa pria ini mempermainkan wanita seperti ini?
"Kamu mau bikin aku marah ya hah? Kamu ingin aku segera menggunakan peti mati yang kamu beli untuku waktu itu?.", teriak kakek dengan marah.
"Kemudian kamu ingin menunjukkan kalau kamu punya rasa berbakti pada orang tua hah?." Tanya kakeknya lagi dengan kesal.
//
Disisi lain, saat seokjin sedang fokus melakukan video call dengan kakeknya bersama para wanita itu, diluar Alena dan Irene baru saja sampai.
Alena memakai dress berwarna hitam yang sangat cantik, dia juga berdandan ala wanita dewasa agar bisa bersanding dengan omnya Irene.
Sebenarnya seokjin baru berusia 30 tahun dan masih termasuk kelompok muda. Hanya saja usia segitu sudah menjadi banyak perbicangan orang ketika belum menikah.
Mereka berdua lalu mengintip di sela sela pintu kaca itu.
"Alena, om seokjin adalah orang terkaya di kota ini, dan dia adalah anak tunggal." Irene menjelaskan.
"Dia sudah berumur 30 tahun tapi belum mau menikah, kakek buyutku sampai merasa khawatir karena dia masih melajang seperti sekarang." Tambah Irene lagi
"Hmm menurutmu, kenapa om seokjin yang begitu tampan masih belum menikah sampai sekarang?." Tanya Alena
"Apa jangan jangan, ada masalah dibagian itunya?." Alena melihat kearah bawah sambil mengangkat salah satu alisnya.
"Sebenarnya yang beredar di kalangan banyak orang memang seperti itu." Ucap Irene
Alena sempat terkejut dan menutup mulutnya.
"Makanya kalau kamu jadi istrinya, selain kamu gak perlu repot Repot layanin dia, uang jajanmu perbulan minimalnya aja dia kasih 2 miliar loh." Ucap Irene lagi yang membuat Alena semakin tergiur.
"Sudahlah jangan bahas soal uang, itu Klise banget tau gak. Intinya aku suka, karena om seokjin terlihat berwibawa dan elegan" Balas alena malu malu.
Mereka berdua kemudian tertawa bersama.
"Sekarang aku akan membawamu masuk dan menemuinya." Ucap Irene dadakan dan langsung menarik tangan Alena.
Dan karena terlalu terburu buru dan mereka tidak berhati hati sangat masuk ruangan, Irene tidak sengaja mendorong Alena.
Tapi untungnya posisi jatuhnya Alena Langsung disadari dengan cepat oleh seokjin, dia langsung menangkap dan memeluk gadis itu reflek.
Irene Langsung gemetaran ketika melihat itu, dan semua orang disitupun seketika terkejut bersamaan
Mereka saling bertatapan satu sama lain dalam beberapa detik, dan semua terasa hening menyaksikan kedua insan ini.
Seokjin lalu melepaskan pelukannya, bersamaan dengan Irene yang mencoba menolong Alexa.
Om nya terkenal dingin dan kejam, makanya Irene takut kalau Alena kali ini akan terkena amukanya.
"Ma maaf aku tadi Tidak sengaja menyentuhmu." Ucap Alena ragu ragu.
Dia melihat kearah Irene yang langsung mengalihkan pandangannya, jelas dia juga sangat takut dengan omnya.
"Kamu nggak kenal sama aku?." Tanya seokjin tiba tiba, membuat semua orang bingung
"Meski kita mungkin belum pernah bertemu sebelumnya, tapi kamu pasti om nya Irene kan? Hehe." Tanya Alena kaku
Seokjin lalu mengangguk dengan pasti, Alena dengan percaya diri langsung mengutarakan niatnya melamar disana.
"Hehe, aku disini mau melamar jadi istrimu. Apa saja syaratnya?." Tanya Alena dengan percaya diri
Irene yang melihatnya hanya bisa menepuk jidat, bagaimana dia bisa segegabah itu?
Hallo
Ketemu lagi sama author disini.
Maaf author gajadi triple up karena kerja lembur mendadak in real life, tolong dimengerti :)
Selamat menikmati cerita baru dengan vibes baru💜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments