Kinara Aulia. Seorang gadis pilihan keluarga Dirgantara, yang akan menjadi istri Kenan, laki-laki tampan, sukses, yang mempunyai segalanya, namun nahasnya. Ia mengalami kecelakaan saat akan menikah dengan wanita pujaannya.
Setelah mengalami kecelakaan, sang wanita yang ia cintai malah meninggalkan dirinya, karena tidak mau mempunyai suami cacat.
Kenan merasa terpuruk, tidak percaya diri. Sampai dimana keluarganya mencarikan istri untuk dirinya.
"Jaga batasan, kamu cuman istri kontrak pilihan keluargaku!" bentak Kenan.
"Aku juga tidak tertarik denganmu, jangan terlalu percaya diri," jawab Kinara Ketus.
•••
Lalu bagaimana kisah mereka? Setelah melewati banyak hal dalam kehidupan mereka?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perhatian Kenan
"Kau tidak apa-apa?" tanya Kenan, setelah ia membiarkan istrinya ber-adu mulut dengan Gunawan.
"Aku tidak apa-apa, hanya saja emosiku susah untuk ditahan," jawab Kinara, ia menghela napas panjang.
"Tahan dulu emosimu, nanti akan ada waktunya, kamu memaki mereka," ujar Kenan.
"Akan aku usahakan," jawab Kinara.
Di sepenjang jalan, Kinara larut dalam lamunannya, ia memikirkan nasib kedua orangtuanya dulu, kematiannya sangat tragis.
"Maafkan aku, ayah, ibu. Aku tidak tau tentang kematian kalian," gumam Kinara.
Tak terasa, air matanya membasahi wajahnya.
"Hapus air matamu." Kenan memberikan satu tisu.
Kinara langsung menyusut air matanya.
"Sudah, jangan menangis," ucap Kenan.
"Aku tidak mau menangis, tapi air mataku keluar sendiri," jawab Kinara.
"Bicara sama dia, tidak akan ada habisnya," gumam Kenan.
"Kenapa menatapku, suka?" tanya Kinara.
"Jangan terlalu percaya diri," jawab Kenan.
"Jangan lupakan perjanjian kita," ucap Kenan, ia mengingatkan kembali.
"Diamlah, aku tidak akan lupa!" jawab Kinara kesal.
Kinara kesal, karena pembahasan itu sangat sensitif, seharusnya tidak di bicarakan saat ada Alex.
Setelah menempuh beberapa saat, akhirnya Kinara sampai ke mansion.
Ia membantu suaminya, turun dari mobil.
"Alex, gak masuk dulu kedalam?" tanya Kinara.
"Tidak nona, saya banyak pekerjaan," jawab Alex.
"Yasudah Lex, katakan dengan Aaron. Tentang masalah tadi," ucap Kenan.
"Baik tuan," jawab Alex.
Lalu Alex meninggalkan keduanya, dan memutuskan akan pergi.
"Kenapa wajahmu masam sekali," ucap Kenan.
"Suka-suka akulah, orang ini wajah aku!" jawab Kinara ketus.
"Marah-marah mulu, heran," gerutu Kenan.
"Terserah akulah," jawab Kinara.
Kenan hanya bisa menggelengkan kepala, dengan tingkah Kinara.
"Arta," panggil Kinara.
Kinara meninggalkan Kenan, lalu Kinara masuk kedalam kamar adiknya.
"Istri sakit jiwa, bisa-bisanya suaminya ditinggalkan begitu saja," gerutu Kenan.
Sedangkan Kinara, ia melihat adiknya sedang belajar, ditemani mertuanya.
"Mom, mommy ada disini," ujar Kinara.
"Kakak, sudah pulang," ucap Arta, ia langsung memeluk kakaknya yang seharian tidak ada di mansion.
"Kakak baru pulang, langsung kesini," jawab Kinara, ia membalas pelukan adiknya
"Aku sedang belajar kak, kata mommy, aku mau sekolah," ucap Arta.
"Memangnya Arta yakin, mau sekolah lagi?" tanya Kinara, karena sudah beberapa tahun ini, Arta tidak masuk sekolah, dikarenakan kondisi kesehatannya.
"Yakin, kak. Aku sudah sehat," jawab Arta, wajahnya penuh dengan keceriaan.
"Yasudah, kamu lanjut belajar, kakak mau bicara dulu sama mommy," kata Kinara.
Arta mengangguk, lalu ia kembali ke meja belajarnya.
"Mom, yang Arta katakan itu benar?" tanya Kinara.
"Benar, mommy dengan daddy sudah sepakat akan memasukan Arta ke fakultas terbaik," jawab Amira.
"Mom, apa ini tidak berlebihan?" tanya Kinara.
"Tidak, mommy menyayangi Arta, jadi mommy akan melakukannya," jawab Amira.
"Terima kasih, mom," ucap Kinara.
Meskipun Kinara dengan suaminya tidak saling cinta, tapi Kinara merasa beruntung, karena mendapatkan mertua seperti Amira.
"Bagaimana perkembangan hubunganmu, dengan Kenan?" tanya Amira.
"Ya masih gitu-gitu aja mom," jawab Kinara.
"Kalian menikah sudah sebulan lebih, masa tidak tumbuh perasaan sedikitpun?" ucap Amira.
"Bagaimana mau tumbuh perasaan, dia saja sangat menyebalkan," gumam Kinara.
"Ada sesuatu yang kalian sembunyikan dari mommy?" tanya Amira.
"Tidak ada mom, mungkin kami perlu membutuhkan waktu, untuk saling mencintai," jawab Kinara tersenyum, ia tidak mau membuat mertuanya sedih, karena dirinya dengan Kenan.
"Butuh waktu berapa bulan lagi, agar kalian saling jatuh cinta?" tanya Amira.
"Aku tidak tahu mom, yang pasti, aku dengan Kenan akan selalu berusaha," jawab Kinara tersenyum.
"Mommy sudah mau menggendong cucu," ucap Amira.
Ucapan Amira, sontak saja membuat Kinara kaget.
"Doakan saja mom," jawab Kinara tersenyum.
"Mommy selalu mendoakan kalian," jawab Amira.
"Yasudah, aku mau ke kamar dulu, Kenan pasti menungguku," kata Kinara.
Setelah berpamitan dengan adiknya, Kinara langsung keluar dari kamar.
"Aaaaaaaaa."
Saat Kinara masuk kedalam kamar, Kinara melihat Kenan tidak memakai baju.
"Berisik," kata Kenan.
"Pakai bajumu," titah Kinara.
"Kenapa harus memakai baju, ini'kan berada di kamar," ujar Kenan.
"Cepat pakai bajumu!" titah Kinara.
"Ck, menyusahkan saja," gerutu Kenan.
"Kalo mau buka baju jangan disini," ucap Kinara.
"Kan ada toilet," lanjut Kinara.
"Karena ini kamarku, aku berhak melakukan apapun disini," jawab Kenan.
"Ya memang, tapi ada aku disini," kata Kinara.
Dengan perasaan kesal, Kinara akan masuk kedalam toilet, namun sayangnya kakinya terpeleset, dan berakhir jatuh diatas pangkuan Kenan.
"Ketampanan dia memang tidak ada tandingannya, tapi dia menyebalkan," gumam Kinara.
"Kalo jalan hati-hati," ucap Kenan.
Kinara langsung melepaskan tubuhnya dari pangkuan suaminya.
"Namanya tidak sengaja," jawab Kinara kesal.
Kenan menggelengkan kepala, melihat tingkah istrinya.
"Terkadang aku ingin menanyakan, apa salahku kepada tuhan, sehingga aku mendapatkan istri semenyebalkan dia," ucap Kenan.
Kenan memutuskan untuk bersantai di kamarnya, dengan membuka laptopnya.
Saat membuka laptopnya, ia sudah melihat banyak pesan dari kedua sahabatnya.
[Mereka akan melakukan rencana licik, dengan menggodamu, Kenan]
[Hati-hati, mereka akan menjual istrimu]
[Perketat perlindungan istriku, jangan sampai hal yang tidak di inginkan terjadi] titah Kenan.
"Benar-benar manusia sakit jiwa," ucap Kenan.
Saat Kinara keluar dari toilet, ia melihat suaminya, terlihat sedang kesal, Kinara mendekatinya.
"Kenapa wajahmu seperti jeruk habis di peras?" tanya Kinara.
"Diamlah, jangan membuatku tambah kesal," ujar Kenan.
"Aku cuman menanyakan, bukan ingin ikut campur," kata Kinara, ia heran dengan perubahan sikap suaminya.
"Mulai sekarang, kau harus berhati-hati," ucap Kenan.
"Kenapa memangnya?" tanya Kinara bingung.
"Paman dan bibimu merancakan hal jahat," jawab Kenan.
Lalu Kenan memberikan sebuah bukti kepada Kinara.
"Aku akan berhati-hati," ujar Kinara.
"Bagus," kata Kenan.
"Kenapa sangat mencemaskanku?" tanya Kinara.
"Jelas, karena setelah dendammu berakhir, kau akan mengandung anakku," jawab Kenan.
Mendengar itu, Kinara menjadi teringat akan perjanjiannya dengan suaminya.
"Bagaimana kalo ternyata aku mandul?" tanya Kinara.
"Kita periksa dulu, bagaimana kondisi rahimmu," jawab Kenan.
"Bagaimana kalo kita melakukannya sekarang?" tanya Kinara, ia mendekati suaminya.
"Jauhkan tubuhmu!" titah Kenan, karena ia takut akan kebablasan.
"Kenapa? Aku ini istrimu, jadi aku berhak atas dirimu," ucap Kinara.
Kinara hanya berniat menggoda Kenan, namun diluar dugaannya, Kenan menarik tubuhnya.
"Kau yakin, akan memberikannya sekarang?" tanya Kenan.
"T-tidak.. A-aku cuman.." ucap Kinara terpotong.
"Baiklah, akan aku lakukan," jawab Kenan.
Mendengar itu, tubuh Kinara panas dingin, ia tidak menyangka kalo Kenan akan melakukannya.
"Tidak, aku tidak boleh melakukannya sekarang," gumam Kinara.
"Kenan, lepaskan aku!" pinta Kinara.
"Kau yang sudah membangunkan singa dalam diriku, jadi nikmatilah," ujar Kenan, dengan senyuman yang sulit di artikan.
Kenan membawa Kinara keatas ranjangnya, ia membuka kancing bajunya satu persatu, memperlihatkan dada bidangnya.
"Aaaaaaa, sakit Kenan!" rintih Kinara.
***