zayn malik seorang mahasiswa di salah satu universitas ternama di kota bandung . lelaki yg kerap di panggil malik itu harus menikahi seorang gadis SMA yg masih suka main-main dan sulit di atur.
kalau bukan karena permintaan terakhir Sang ayah , gadis yg bernama zahartunnissa tidak akan menerima perjodohan dengan seorang lelaki yg tidak ia sukai.
akan kah keduanya sama-sama bertahan atas pernikahan ini?
gimana cerita selanjutnya? yuk baca kisah nya di novel ku ini ya, selamat membaca 🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Masrifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19
Malik kembali ke hotelnya dan melihat Zahra sedang menyisir rambut. Lelaki itu menjatuhkan tubuhnya di sofa empuk.
" Di luar panas banget, di sini enak ada AC"
" Tumben pulang sore banget, kak. "
"Ada urusan sebentar"
" Oh... " Zahra mengangguk-ngangguk.
Malik memilih ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sebab ia juga baru selesai dari pemakaman. Ketika ia masuk ke kamar mandi, ia menyimpan ponselnya di meja.
Lagi-lagi pesan masuk datang dari maya, membuat zahra yang hendak pergi untuk membuang kapas ke tempat sampah seketika bergeming menatap ponsel malik. Dan tidak sengaja membaca notif whatsapp yang masuk.
"Lik makasih ya, gue seneng banget lo datang, walaupun datang karena almarhum ayah gue "
Zahra bergeming, mengerutkan dahinya, jadi ini yang di maksud ada urusan kata malik.
Selepas mandi, malik mengajak makan malam di bawah, mereka makan bersama tanpa ada yang memulai obrolan. Zahra terlihat fokus juga dengan ponsel di tangannya.
" Besok, lo sekolah ya? "
Zahra mengangguk.
" Gue anterin ya, gue bawa mobi "
"Tapi kan lo juga kuliah kak? "
" Gue masuk siang"
" Oh... Ya udah kalau gitu" Zahra mengangguk.
***
Keesokan harinya, Zahra pergi ke sekolah di antar malik. Gadis itu sudah dari tadi berada di dalam mobil sementara malik baru masuk mobil karena dompetnya sempet ketinggalan di kamar.
Mobil pun melaju keluar dari kawasan hotel, di perjalanan zahra asik main ponsel,ia tersenyum ketika ada pesan masuk dari rival.
" Pagi cantik, aku udah di sekolah nih, nungguin kamu"
" Aku baru otw val"
"oke hati-hati "
"Kalau lo ngerasa engga enak badan, langsung hubungi gue, nanti gue jemput".
Zahra mengangguk.
" Iya kak"
" Pulang jam berapa biasa? "
" Engga tau, kak. Nanti gue telepon dulu kalau udah bel "
Malik mengangguk.
Sesampainya di sekolah, zahra segera turun dan masuk ke sekolahnya selepas salam pada malik. Malik baru pergi selepas zahra masuk ke sekolahnya.
Di depan kelasnya, sudah ada rival yang menunggu kehadiran gadis itu. Senyuman di wajah zahra pun mengembang.
''Rival.... "Teriaknya seraya melambaikan tangan.
Rival menoleh dan seketika mengulas senyuman di wajah nya melihat gadis itu berjalan ke arahnya dengan senyuman ceria yang selalu rival liat setiap hari.
" Tumben kamu datang pagi banget ke sekolah. Biasanya, aku duluan yang nyampe"
" Sengaja, pengen rasain jadi kamu, biar tau rasanya nungguin pacar datang ke sekolah tuh kaya gimana"
" Dih.. " Zahra terkekeh.
" Eh, gimana luka kamu? "
Rival melihat plester di kening zahra, luka di pipinya juga masih membekas.
"Engga apa-apa kok. Engga sakit juga, nanti bekasnya juga ilang"sahut zahra.
"alhamdulillah"
"Kamu udah sarapan belum? Mau aku temenin sarapan di kantin? "
"Nanti aja , aku mau nanya sesuatu sama kamu"
Zahra menaikan alisnya.
" Kamu pindah rumah ko engga bilang? "
Saat menjemput zahra di rumahnya untuk di bawa ke rumah sakit, rival heran karena tempat tinggal zahra berbeda dengan rumah yang di kunjungi rival saat ayah zahra meninggal.
Tapi rival baru ada waktu untuk menanyakan hal itu sekarang.
"Waktu ayah kamu meninggal rumah kamu bukan yang itu. Kapan kamu pindah? " Tanyanya lagi
" I-itu . . " Zahra terlihat mencari alasan
" Itu aku pindah belum lama, karena ibu terus ingat sama ayah, jadi kita pergi dari rumah lama"
Saat zahra pertama kali menghubungi rival untuk meminta ke rumah sakit.
Zahra beralasan ibunya sedang ke pasar dan tidak bisa di hubungi.
" Oh gitu... Oh iya, kamu tau engga, kak malik sepupu kamu itu ternyata mantan kakak aku".
" Hah? " Zahra mengerutkan dahinya.
" Kamu kan anak semata wayang kaya aku? "
" Maksud aku, kakak sepupu dia udah aku anggap kaya kakak aku sendiri, aku juga udah di anggap adik nya sendiri. Kemarin aku liat kak malik datang ke rumah kak maya, terus di bawa ke makam ayahnya yang meninggal karena gempa".
Zahra bergeming sejenak kemudian mengingat chat kemarin yang masuk ke ponsel kak malik. Isi chat yang berterimakasih karena kak malik sudah datang.
" Oh, jadi dia kemarin kesana"gumam Zahra pelan.
" Apa zah? "Tanya rival yang tidak mendengar ucapan zahra barusan. Zahra menggelengkan kepala.
" Bukan apa-apa. Kalau gitu kamu tau dong kenapa mereka putus? "
" Tau lah"
"Ceritain dong, aku kepo". Zahra menarik tangan rival membawanya ke kantin. Tempat paling nyaman untuk membahas hal seperti ini adalah kantin.
Sesampainya di kantin rival memesan sarapannya, seperti biasa dia akan memesan ketoprak dan teh manis semntara zahra hanya menemani dan mendengarkan cerita masalalu kak malik dari rival.
"Jadi, mereka itu pacaran pas waktu SMA. Kak malik ini suka banget sama kak maya dari SMA kelas satu dan baru pacaran waktu mereka kelas tiga. Sayangnya, kak maya malah selingkuh sama zaidan, temen dekatnya kak malik. Teman masa kecil nya kalau engga salah. "
" Oh ya? " Zahra melebarkan matanya.
" Kasian banget kak malik sampai di selingkuhin. Terus-terus? "
" Ya gitu, kak maya sekarang berharap bisa balikan lagi tapi sepupu kamu itu nya yang engga mau"
" Kalau dari SMA berarti udah lama banget ya putusnya. Kenapa kak maya engga cari yang lain aja? "
" Biasa, penyesalan datang nya kan terakhir, baru sadar mungkin kalau kak malik lebih baik dari zaidan"
Mereka pun melanjutkan obrolan hal lain dan tak terasa bell pun berbunyi.siswa-siswi berhamburan untuk masuk ke kelas nya masing-masing. begitu pun dengan zahra dan malik.
\*\*\*\*\*
jangan lupa tinggalkan jejak ya guys❤
happy Reading All