A Royal Runaway Princess

Hotel Rozenburg Rotterdam Belanda

Amira tersenyum manis saat menerima telepon dari Grady membuat Imelda merasa curiga namun dia memilih diam daripada sang putri kena amuk lagi dari ayahandanya. Mood Amira pun mulai membaik setelah sebelumnya dia ribut dengan Zenevieva yang seenaknya sendiri.

"Oke Imel ! Kita mulai acaranya !" ucap Amira yang malam ini mengenakan gaun malam santai untuk menghadiri pertandingan pembuka musim baru liga Eredivisie Belanda antara Feyenoord dan Ajax Amsterdam.

"Baik tuan putri."

Amira menyapa ramah semua staff di hotel sebelum masuk ke dalam mobil kenegaraan. Harusnya ini tugas Akira tapi kakaknya sudah ada acara kerajaan Belgia sementara Zenevieva tidak suka sepak bola jadi harus Amira yang maju.

Sekilas tentang Feyenoord dan Rotterdam. Feyenoord Rotterdam adalah klub sepak bola Belanda yang berbasis di kota Rotterdam. Feyenoord adalah satu dari tiga tim utama di Eredivisie atau liga utama Belanda selain Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven sebagai tiga tim utama yang paling sering menjadi juara Eredivisie. Feyenoord adalah salah satu tim liga Belanda yang memiliki prestasi Eropa dengan menjadi juara Piala UEFA sebanyak dua kali. Tapi untuk saat ini kehebatan Feyenoord tersaingi oleh klub AZ Alkmaar yang mulai stabil di papan atas liga utama Belanda. Feyenoord didirikan pada tahun 1908.

Sumber Wikipedia

***

Gedung Opera Brussels Belgia

Akira datang bersama Amina, gadis keturunan Palestina yang sudah dia taksir dari jaman SMA, ke acara balet yang diadakan di gedung Opera Brussels. Amina tampak cantik dengan gaun malam bewarna abu-abu tanpa lengan dengan banyaknpayet yang dia tutup dengan selendang warna senada. Akira mengakui gadis itu bisa tampil menawan meskipun tahu Amina gugupnya bukan kepalang.

Amina memberikan senyuman manis saat diperkenalkan ke para penari balet dan gadis itu bisa melihat tatapan sinis para penari balet wanita yang iri bisa bersama Akira. Gadis itu merasa genggaman tangan Akira membuatnya sedikit tenang karena yang dia butuhkan itu.

"Kamu senyum manis saja dan jika ada yang berbahasa Perancis, biar aku yang terjemahkan," bisik Akira yang tahu Amina sangat lemah di bahasa Perancis dan lebih fasih bahasa Jerman serta Belanda selain Inggris.

"Baik Akira," senyum Amina. Jujur ini pertama kalinya dia dan Akira go public tentang hubungan mereka. Amina juga sudah dikenalkan ke Raja Arsyanendra dan Ratu Violet serta King Father Sean Léopold dan Queen Mother Zinnia Hadiyanto. Amina merasa lega karena keluarga inti Akira sangatlah baik meskipun dia sendiri tidak yakin akan sanggup bersama Akira nanti.

"Yuk, masuk," ajak Akira sambil tetap tidak melepaskan genggaman tangannya ke gadis tinggi itu.

***

Feyenoord Stadium

Amira bertepuk tangan dari balkon VIP saat pertandingan antara Feyenoord dan Ajax Amsterdam berakhir dengan kemenangan Ajax Amsterdam, 2-1. Amira lalu diminta turun untuk memberikan ucapan selamat dan piagam penghargaan kepada tim Ajax. Kehadiran putri dua kerajaan itu membuat para pemain sepakbola tersenyum lebar karena siapapun tahu bahwa putri Amira dikenal sangat cantik dan humble.

Amira mengenakan gaun biru Navy lengan panjang dengan panjang di bawah lutut yang tampak pas di tubuhnya yang tinggi. Amira melaksanakan tugas kerajaannya dengan baik seperti biasanya dengan foto bersama hingga salah satu pemain muda Ajax Amsterdam memberanikan diri meminta nomor telepon gadis itu.

"Mag ik je telefoonnummer, prinses ( bolehkah saya minta nomor telepon anda, tuan putri )?" tanya pemain bernama Espen de Groot yang merupakan striker andalan klub sepakbola Ajax itu.

Espen de Groot

"Waarvoor ( buat apa )?" balas Amira dengan wajah bingung.

"Uitvragen op een date ( mengajak kencan )," jawab Espen dengan penuh percaya diri.

Amira tersenyum manis lalu berbisik di sisi telinga pria tampan itu. "Sorry, maar ik heb al een vriendje ( maaf, tapi aku sudah punya pacar )." Amira mengedipkan sebelah matanya membuat Espen cemberut sementara para rekannya tertawa.

"Selama janur kuning belum melengkung, saya akan mengejar tuan putri," jawab Espen yakin dengan bahasa Indonesia membuat Amira terkejut. "Oma saya orang Indonesia. Assalamualaikum Princess."

"Wa'alaikumsalam," balas Amira reflek membalas salam Espen.

Gadis itu pun lalu berjalan meninggalkan lapangan dengan didampingi Imelda yang bingung bagaimana seorang pemain sepakbola dengan beraninya nembak mengajak kencan sang putri di depan orang banyak.

"Princess?"

Amira hanya menggelengkan kepalanya. Kacau ini!

***

New York Hari Minggu

Grady berjalan keluar dari apartemennya dan melakukan pemanasan untuk jogging pagi ini. Apartemennya memang dekat dengan Central Park sisi selatan dan hanya membutuhkan sepuluh menit untuk tiba disana dari tempat tinggalnya. Setelah melakukan pemanasan, Grady pun mulai berlari kecil menuju taman paling iconic di New York.

Grady mensetting program jogging di smartwatchnya lalu mulai lari stabil ke Central Park. Airpods pun menempel di telinga sambil mendengarkan lagu-lagu dari Do As Infinity yang merupakan grup J Pop favorit Amira. Grady sudah rindu saja dengan putri rusuh itu. Semalam Grady melihat saat Amira berada di Rotterdam untuk menghadiri pertandingan sepakbola disana.

Tambah cantik saja sih kamu, princess - batin Grady.

Grady mulai berlari di sisi luar Central Park tanpa menyadari ada mobil yang mengikuti dirinya. Grady merasakan suara getaran di smartwatchnya dan ternyata tuan putrinya yang menelpon.

"Selamat siang tuan putri," sapa Grady yang tahu Rotterdam enam jam lebih dulu dari New York.

"Siang, Grady. Aku bosan," ucap Amira.

"Tuan putri anda dimana?"

"Acara makan siang .... Haaaaahhhh, aku ingin kabur lagi ! Eh, kamu dimana ?" Amira bisa mendengar suara Grady yang terengah-engah.

"Jogging di Central Park, tuan putri. Aku ingin menikmati acara hari Minggu ini," jawab Grady.

"Oh. Kamu tunggu saja ... Aku akan kabur lagi !" ucap Amira penuh keyakinan.

Grady menghentikan larinya dan terkejut. "Tuan putri !"

"Apa?"

"Jangan kabur lagi, tuan putri." Grady memegang pelipisnya.

"Biarin ! Suka-suka aku lah !"

"Tuan putri, nanti kalau tuanku Raja marah lagi, bagaimana?" tanya Grady.

"Ah, santai saja," jawab Amira.

Grady melanjutkan acara joggingnya sementara hatinya gemas dengan Amira yang seenaknya sendiri. "Anda sedang dimana ini?"

"Aku di kamar mandi seperti bertapa tapi menelpon kamu. Aku berada di acara makan siang dengan para pemain Ajax Amsterdam dan aku memilih kabur."

Grady hendak mengatakan sesuatu ketika tiba-tiba sebuah mobil menabrak dirinya dari belakang hingga pria itu terpental. Amira mendengar jeritan dari airpods Grady dan suara teriakan menelpon 911, membuat jantung Amira seperti berhenti berdetak.

"Grady ? GRADY? GRADDYYYY !" teriak Amira di seberang sementara suara ambulans pun terdengar dari kejauhan.

***

Yuhuuuu up Pagi Yaaaaaaaa gaeeesss

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

tararengkyu ❤️🙂❤️