Else, gadis yatim piatu yang mendapatkan pelecehan dan berusaha membela diri yang membuatnya harus mendekam di penjara.
Namun, Else mendapatkan penawaran jika ingin bebas dari tuntutan dan dihapus semua catatan hukumnya.
Else harus bersedia menjadi istri palsu dari anak tertua keluarga Duke.
Apakah Else akan menerima tawaran itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Resah dan Gelisah
Setelah berbicara dengan Riftan, Hugo ingin kembali ke kamarnya untuk beristirahat.
Karena sebelumnya lelaki itu selalu sendirian jadi dia tidak terbiasa saat melihat ada Else di kamarnya.
Gadis itu sepertinya baru selesai mandi karena rambutnya terlihat masih basah.
"Apa kau akan membiarkan rambutmu basah seperti itu?" tegur Hugo.
Else jadi gelagapan, dia tidak berani menyentuh barang-barang di kamar itu.
"Buka laci itu!" Hugo menunjuk salah satu laci.
"Di sana ada hair dryer, kau bisa memakainya!"
Perlahan Else membuka laci itu dan mengambil hair dryer yang ada di dalam.
Namun, tiba-tiba saja Hugo mendekat dan merebut benda pengering rambut itu.
"Aku akan membantumu!" Hugo menyambungkan kabel pada listrik kemudian menyalakan hair dryer.
Else hanya bisa diam, dia seperti boneka yang dimainkan oleh Hugo sekarang. Rambut yang sebelumnya basah perlahan mulai mengering.
Dan Hugo pun mematikan hair dryer supaya mereka bisa berbicara.
"Kau hanya perlu memberinya vitamin," ucap Hugo.
"Aku tidak punya vitamin rambut sayang," balas Else jujur.
Jangankan memikirkan vitamin rambut, bisa makan setiap hari aja dia sudah bersyukur.
"Selama menjadi istriku, kau harus rajin merawat diri. Bukan untukku tapi untuk dirimu sendiri," ucap Hugo dengan suara beratnya.
Else menganggukkan kepalanya dengan canggung. "Tapi..."
"Kau merasa tidak nyaman?" tanya Hugo menyela.
"Keluargamu sepertinya tidak menyukaiku sayang," ungkap Else.
Hugo memiringkan senyumnya karena merasa Else cukup peka. "Tentu saja tidak akan suka karena aku mengumumkan pernikahan secara mendadak!"
"Kau sudah sepakat dari awal jadi bertahanlah selama setahun ini. Dan kita harus mengadakan pesta supaya lebih meyakinkan!"
Masih tidak habis pikir dengan jalan pikiran Hugo, tidak ada pernikahan tapi justru mengadakan pesta.
"Bukan pesta yang besar karena pesta sebenarnya nanti akan dilakukan oleh Riftan dan kekasihnya. Semua harus berjalan sesuai rencana supaya aib keluarga tidak tersebar!"
Sekarang Else tahu kalau memang kehormatan keluarga lebih penting dari segalanya.
"Aku mengerti tapi..." Else ingin mengeluarkan unek-uneknya.
"Kalau sayang tidak ada di sini, apa yang harus aku lakukan?"
Wajar saja Else bertanya seperti itu, dia masuk ke dalam keluarga yang tidak menyukainya. Selain merasa asing pasti gadis itu akan merasa terancam.
Hugo harus berbuat sesuatu supaya Else bisa dipandang di mansion itu.
"Naiklah ke atas ranjang!" perintah Hugo kemudian.
Astaga, Else jadi takut. Dia tampak meragu, gadis itu yakin kalau Hugo akan kembali menyentuhnya seperti di hotel kemarin.
Walaupun begitu Else tetap menurut untuk naik ke atas ranjang berukuran king size di kamar lelaki itu.
Hugo satu persatu membuka bajunya yang membuat Else semakin panik.
Seperti dugaan kalau Hugo akan mendekat dan langsung mencium Else. Namun, kali ini lelaki itu menyerang leher sang istri palsu.
"Aku akan meninggalkan bekas beberapa," ucap Hugo seraya menyesaap leher putih itu.
Bohong kalau Else tidak terkejut, ini adalah pengalaman tidak terduga yang terjadi dalam hidupnya.
Rasanya sedikit sakit tapi banyak geli-gelinya
Else hanya bisa membatin dan tidak berani bergerak, dia pikir kalau hal itu akan terjadi di lehernya tapi Hugo justru semakin turun ke bawah.
Loh, loh
Tidak berani protes, Else hanya bisa memejamkan mata dengan gelisah.
Apa tuan Hugo akan menyusu? Tapi aku kan tidak punya ASI!
lalu kenapa else sebagai orang luar merasakan manis,apa sekarang else mengandung keturunan duke 🤔 .