NovelToon NovelToon
YAKUZA CINTA DAN KEMATIAN

YAKUZA CINTA DAN KEMATIAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Terlarang / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Trauma masa lalu / Pengawal
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: KimiHaruka

Akira Yamaguchi, cucu perempuan satu-satunya di keluarga Yamaguchi. Keluarganya merupakan klan Yakuza terkuat di Jepang. Dibalik, semua orang yang melihatnya sebagai gadis tak berperasaan dan dingin, ada rahasia mengapa Akira selalu menampilkan sifat dinginnya.

Kenta Ishikawa atau biasanya dipanggil, Ken. Merupakan seorang Yakuza yang dijuluki Iblis Klan Yamaguchi. Berhati dingin, tanpa ampun, dan merupakan orang kepercayaan dari pemimpin Klan Yamaguchi. Dia jatuh hati pada cucu bosnya sejak mereka pertama kali bertemu.

Namun, Kenta tahu cintanya itu terlarang, dia hanya diam memendamnya dan terus berusaha menjaganya dan mengawasinya.

Kisah cinta terlarang anggota Yakuza dan cucu bosnya, juga konflik antar Klan Yakuza, akankan membawa pelabuhan pada hubungan mereka berdua yang hanya sekedar Nona dan Penjaganya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KimiHaruka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Broken (1)

Flashback......

"bukankah aku selalu mengatakan wanita itu seperti seekor ular betina"

"dan kau meremehkan dia, sehingga dengan mudah memanipulasi dirimu untuk mengambil tindakan seperti ini."

Wanita itu bersungut kesal pada lelaki di depannya. Dia adalah Izana, sepupu Akira.

"tapi kau tahu kita tak bisa gegabah mengambil langkah dengan Akira sebagai taruhannya." tegas lelaki itu.

Izana menghela nafasnya, "ya aku tahu, tapi Ken, ini sudah terlalu jauh dari apa yang kita perkirakan,"

Izana duduk di kursi kebesarannya, dia memijit pelipisnya yang terasa pening.

Setelah, mendapat panggilan untuk menjadi wali dari Akira, karena tingkah Akira yang luar bolos kemarin, Kenta menemui Izana di ruangannya.

Izana menatap tajam pada Kenta, dan berkata, "lakukan itu dengan cepat, dan jangan sampai wanita itu membocorkan rencana pertunangan ini kepada Akira,"

"aku berusaha membuat jadwal Reiju berkurang di tempat lain dan menambah kegiatannya disini dan buatlah wanita itu tetap bersamamu jangan sampai dia bertemu Akira,"

Kenta berdiri dari duduknya, dia akan segera pergi meninggalkan ruangan itu.

"aku usahakan secepatnya, dan aku minta bantuanmu jagalah Akira," ucap Kenta sebelum pergi meninggalkan ruangan itu.

"tunggu Ken, ini file yang kau berikan waktu itu, aku sudah memecahkan kodenya," seru Izana sebelum Kenta keluar ruangan, dia menyerahkan memori card super kecil yang di bungkus plastik klip dan juga flashdisk.

Kenta menerima itu, dia memberi salam dengan membungkukkan badannya pada Izana, dan pergi meninggalkan ruangan Izana.

Flashback End.....

...----------------...

Matahari pagi sudah menampakkan sinarnya, Akira menggeliat dalam tidurnya. Dia merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa sedikit pegal.

"ohayou nona, apa nona sudah bangun?" teriak seseorang di balik pintu kamar Akira.

Akira yang masih memejamkan matanya sambil merenggangkan tubuhnya di buat terkejut dengan suara di depan kamarnya itu.

"gilaaaaa, Sora pagi-pagi dah berisikkkkkkkkk, huwaa males banget bangun," gumamnya sambil menguap lebar.

"Nona ?" lanjut lelaki itu.

"jam berapa nih?Ishhhhh iyaaa udah bangun," teriak Akira tak kalah nyaring.

"baik Nona, ditunggu kakek anda di ruang makan," ucap Sora dan berlalu dari depan kamar Akira.

Akira melihat ponselnya, dan masih menunjukan pukul 6.30 pagi. Beberapa pesan juga terlihat di notifikasi ponselnya.

"Ken, mana sih tumben banget si Sora yang berisik pagi-pagi, dia juga chat pagi-pagi gini," Akira bangkit dari ranjang empuknya, dan mengambil handuk mandinya.

"eeh bentar-bentar baru inget, Ken kemarin bilang ada kerjaan lama kan, dan bakal jarang dirumah,"

Akira mencoba mengingat-ingat kembali, dan dia kembali duduk di tepi ranjangnya membaca pesan yang dikirim Kenta padanya.

Akira berdecih, dia melempar ponselnya sedikit kesal, lalu berlalu masuk kamar mandi. Ada rasa sedikit kecewa saat dia bangun Ken tak ada di sisinya.

Akira benar-benar sudah bergantung pada Kenta. Perasaan yang dulu dia anggap biasa saja kini setiap tindakan perhatian Kenta padanya membuatnya salah tingkah.

Akira tak pernah merasakan seperti ini saat dekat dengan lelaki hanya dengan Ken pertama kalinya, jantungnya berdetak lebih cepat, dia gugup, malu-malu dan salah tingkah. Mungkin juga karena usianya yang masih muda, dia merasakan puber dengan tertarik ke lawan jenis.

...----------------...

Akira telah rapi dengan baju seragam yang biasa dia pakai. Atasan pendek putih dan rok kotak-kotak biru di atas lutut, juga kaos kaki sebatas seperempat kakinya. Akira tak menyukai memakai legging berwana kulit ataupun kaos kaki panjang sampai lutut.

"Akira?" seruan itu datang dari Asahito.

Akira yang terlihat melamun langsung menoleh menatap pemilik suara itu.

"y-ya Kek? Ada apa?" tanyanya sedikit terbata karena sedari tadi tak fokus pada makanannya.

Asahito meletakan sumpitnya pelan, dan bertanya pada Akira.

"ada apa? Kamu tadi tidak fokus pada makananmu, tidak suka?"

"ng-nggak kok kek, aku suka."

Akira langsung memakan, makanan yang ada di piringnya. Dia tak mau kakeknya khawatir padanya.

"jika ini karena Ken, dia ada urusan yang sangat mendesak. Mungkin dia tadi buru-buru dan tidak sempat menemani kamu sarapan."

"h-haa nggak kok Kek, bukan karena Ken, aku nggak papa, Ken udah bilang kemarin, dia sibuk beberapa waktu." jawab Akira, dia melanjutkan makannya, meskipun dengam raut yang nampak kecewa.

Akira memang tak pandai berbohong, dan Asahito juga tak bisa berbuat banyak, karena urusan Kenta berkaitan dengan Akira.

Akira berpamitan pada kakeknya, dia akan berangkat ke sekolah pukul 8 pagi. Dia telah selesai sarapan, dan berjalan kembali ke kamarnya mengambil tas dan juga cardigannya.

"kenapa malas banget sih, nggak semangat banget," guman Akira, dia berjalan dengan malas menuju luar rumahnya, dan Aoi yang sudah menunggu di samping mobil.

Aoi membungkukkan badannya sopan. Akira pun membalas dengan hal yang sama, dia kemudian membuka pintu mobilnya. Meskipun seorang 'Nona', Akira tak mau di bukakan pintu mobil, meskipun itu dengan Ken sekalipun.

Sepanjang jalan, Akira tampak bosan, dia tak berhenti menguap meskipun cukup tidur. Dia sangat malas dan tak bersemangat.

Ishh sastra jepang lagi, pantes aja males banget, paling juga si uler betina lagi yang gantiin.

...----------------...

Suasana rumah itu nampak hening, setelah kepergian pemiliknya, para pelayan kembali ke kegiatan masing-masing. Tidak terkecuali Kenta, dia memang memantau rumah ini sejak tadi malam.

Dia tak sendiri, tim khusus sudah lama memantau pergerakan dari Kinoe Atsuma, sang pemimpin perusahaan yang bekerjasama dengan klan Yamaguchi.

Kenta membutuhkan satu bukti khusus agar bisa mengungkap kebusukan mereka. Bukti itu berada dalam rumah ini, chips file yang mengarah pada kasus kerjasama mereka dengan mafia luar negri dan perdagangan ilegal dengan Ryuta.

Satu hal lagi yang Kenta cari adalah file asli dari bukti kasus yang menyeret Akira. Dia tak mau kasus itu naik lagi dan membuat Akira terpuruk.

"Ken, makasih udah mau terima pertunangan ini," ucap Yuki dengan nada manja yang tengah bergelayutan dengan lengan Kenta.

Kenta tak menjawab, dia berwajah sangat dingin, dan terlihat risih dengan dia Yuki di dekatnya.

"iya sih kamu nerima cuma gara-gara si bocah tengil itu, tapi nggak masalah sih," lanjut Yuki.

"Kenapa kamu diem aja sih Ken?"

Yuki sedikit kesal dengan sikap Kenta yang tampak mengabaikannya.

Ken menatap Yuki dengan tatapan dinginnya, "memang aku harus berbicara seperti apa? Aku disini hanya atas perintah ayahmu, untuk menjalin kedekatan denganmu, sebelum hari itu."

Yuki mengepalkan tangannya menahan amarahnya, dia harus menutupi kekesalan ini, jika tidak semua rencana untuk mendapatan Kenta akan sia-sia.

"sudah jam 9 bukankah kau akan kebutik hari ini?" lanjut Kenta.

"ha-haha iya aku lupa, kamu tunggu ya, aku mau ganti baju dulu," balas Yuki, dia bergegas menuju kamarnya.

Tak lupa dia melirik Kenta, nampaknya Yuki cukup waspada terhadap Kenta, namun Yuki bukan tandingan Kenta. Meskipun dia licik memakai file itu untuk mengancam Kenta agar menerima pertunangan ini, namun dia lupa Ken tetaplah seorang 'Yakuza'.

Ken dengan mudah mendapatkan sidik jari Yuki, dia telah mempelajari rumah ini cukup lama. Dia tahu letak cctv di setiap sudut rumah ini.

"dia sangat waspada, terakhir kali itu tak ada disana," gumam Kenta saat melihat sekilas cctv yang nampak baru.

Hanya butuh waktu 30 menit sebelum Yuki menemuinya lagi, Ken telah mendapat sedikit bukti, dan situasi dirumah ini.

"Kennn gimana cantik kan?" ucap Yuki manja sambil memperlihatkan penampilannya.

Ken tetap dengan sikap dinginnya, "ayo sebelum jam makan siang tiba, aku ada urusan di kantor ayahmu."

Kenta berjalan santai keluar rumah besar itu, tanpa memperdulikan Yuki yang sudah di ambang amarahnya.

Lihat saja nanti, sekarang kau masih bisa bersikap seperti ini, tapi nanti kau akan bertekuk lutut memohon padaku.

...----------------...

Dentingan bel istirahat membuyar para siswa dari kegiatan belajarnya. Mereka mulai berhamburan keluar tak terkecuali Akira dan Yui.

Akira terlihat tidak bersemangat sedari jam pertama, dia sudah di landa kantuk dan terus menguap.

"hooooaaamm, gila ngantuk banget," gumamnya sambil menutup mulutnya akibat menguap.

"cie cie confess nih ceritanya," goda Yui.

"apaan sih, enggak, cuma ya biasalah," jawab Akira malas.

"tumben banget, ada masalah?" tanya Yuki sedikit aneh dengan sikap Akira yang nampak malas dan dari tadi melamun.

Akira menghela nafasnya pelan, "enggak sih, tau deh,"

"cerita aja, masalah perasaan kamu sama dia atau hal lain?"

"emang kalau kita jatuh cinta tuh, pinginnya nggak mau jauh dari orang yang kita suka ya?" tanya Akira penasaran.

Yui sedikit melongo dengan kepolosan sahabatnya ini, sedetik kemudian dia menahan tawanya dengan raut wajah Akira yang nampak frustasi karena masalah perasaannya.

"oke oke, bentar emang kemana si Ken?"

"ya biasalah, sibuk," jawab singkat Akira, dia meminum soda yang sedari tadi dia biarkah setelah makan.

"sibuk doang kan? ya, kalau menurutku wajar sih, toh kamu baru pertama kali suka saka cowok,-

Yui menjeda ucapannya, dia minum jusnya, dan melanjutkan, "tenang aja sih, wajar kayak gitu, udah positif aja, tapi dia belun tahu?"

Akira menggelengkan kepalanya, dia menghela nafasnya berat.

"nggak tahu, aku nggak mau dia tahu sih,"

"cinta dalam diam tuh sakit sih Kira, apalagi dia selalu ada buat kamu 24/7 hari,"

"ya saranku sih dari pada sakit, mending kamu mulai menyatakan perasaan kamu,"

Akira mendelik tajam, "enggak, satu hal yang kamu juga tahu Yui, ada alasan aku nggak mau dia tahu,"

"haa ya aku tahu sih, momen kalian bersama mungkin bakal beda jika itu terjadi."

Akira dan Yui berjalan keluar kantin, atensi beberapa siswa terfokus akan kecantikan Akira. Rambut blonde yang khas itulah yang menjadi Akira pusat perhatian, apalagi wajah cantik blesteran yang jarang sekali mereka temui.

Tak jauh dari Akira dan Yui, geng Mahira berjalan berlawanan dengan Akira. Raut wajah Mahira terlihat, kesal bercampur marah. Dia mengepalkan tangannya erat.

"udah diem aja dulu Hira, kita cari rencana buat balas dia," peringatan itu dari Ichi.

Namun, Mahira tak menghiraukan, dia tetap saja membuat ulah, dia sengaja berjalan cepat dan menyenggol pundak Akira keras.

"bitch" umpatan itu datang dari Mahira.

Dia menyeringai menatap Akira yang terdiam dan memegang pundaknya yang sedikit sakit akibat ulah Mahira.

Yui yang melihat itu, menoleh ke belakang dengan raut marah.

"kekanakan banget, mau apa haa ?" teriak Yui.

Mahira hanya berdecih dengan teriakan Yui padanya, atensinya masih fokus pada Akira yang belum melihatnya.

Akira menghela nafasnya pelan, dia hanya menoleh menatap tajam pada Mahira dengan sudut matanya. Dia tak berkata apapun dan segera menarik Yui pergi. Dia malas meladeni Mahira.

Tatapan tajam Akira memang selalu bisa membuat siapapun terdiam gugup. Berlaku juga dengan Mahira dia nampak ketakutan dengan mata tajam Akira. Namun, dia menyembunyikan itu, Mahira terlihat semakin kesal.

"awasss saja kau Akira, akan aku balas,"

Mahira berlalu pergi, dengan diikuti oleh dua temannya.

"wajib kamu balas Hira, apa lagi dia udah bikin lebam leher kamu," ucap Ichi teman satu geng Mahira.

"pasti aku balas, aku dengan mudah mengadukannya, karena masalah kemarin, dan hasilnya wali-nya di panggil sih," ucap Mahira sambil cekikian.

"orang tua kamu nggak tau kan? Jangan sampai deh Hira,"

"nggak lah, udah aku antisipasi, dengan uang semua beres,"

Mahira dengan sombongnya berucap, dia memang sering kali memberi uang para staf dan guru, agar segala kelakuan dia tak di ketahui orang tuanya. Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan, dan mereka tak ingin pergi menjadi wali-nya, jika itu hanya masalah kenakalan Mahira.

...----------------...

Cerita ini hanya fiksi belaka, tidak ada hubungan dengan tokoh atau organisasi manapun. Mohon bijak dalam membaca dan berikan komentar, saran, atau kritik yang sopan dan membangun. Arigatou Gozaimasu.

1
★彡 ᴀʟᴇxᴀ ʏᴜɴᴀ 彡★
vibes jepang bgt 🥶
★彡 ᴀʟᴇxᴀ ʏᴜɴᴀ 彡★
suka karyanya semangat authorr ❤
★彡 ᴀʟᴇxᴀ ʏᴜɴᴀ 彡★
next kaa
KimiHaruka: besokk yaa ❤
total 1 replies
★彡 ᴀʟᴇxᴀ ʏᴜɴᴀ 彡★
ditunggu up nyaa 😁
KimiHaruka: sudah up ep 2 ka ❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!