NovelToon NovelToon
New Journey Of The Legendary King

New Journey Of The Legendary King

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Kehidupan alternatif / Ahli Bela Diri Kuno / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ebez

Prabu Jayabaya yang merasa bahwa tugasnya sebagai pemimpin yang dicintai oleh rakyat sudah usai, melakukan moksa untuk sampai di alam keabadian. Namun takdir berkata lain. Sang Maha Pencipta justru memasukkan roh nya ke dalam tubuh seorang lelaki culun dan miskin bernama Jay yang baru saja meninggal dunia karena sebuah kecelakaan aneh.



Sebagai Jay, Prabu Jayabaya merasa harus menemukan kebenaran atas kecelakaan yang direkayasa ini. Siapa dalang nya juga orang orang yang terlibat di dalamnya.


Di bantu Ratih yang menurut Prabu Jayabaya adalah titisan dari istri nya, Prabu Jayabaya yang kini menjadi Jay, satu persatu kebenaran akhirnya terungkap dengan jelas.


Bagaimana caranya Prabu Jayabaya yang kini menjadi Jay mengungkap misteri kecelakaan maut yang menewaskan Jay yang asli ini terjadi? Simak kisah selengkapnya dalam "New Journey of the Legendary King".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ebez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pecahan Mustika Naga Api

Jay langsung menghentikan langkah nya. Segera ia berbalik untuk melihat siapa yang telah memanggilnya. Tetapi tak seorangpun ada di tempat itu.

"Siapa?! Siapa yang telah memanggil ku?! "

Dengan tatapan mata penuh selidik, Jay terus berusaha untuk melihat sosok yang berbicara dengan nya dengan menyebut nama Prabu Jayabaya itu.

"Hehehe, rupanya benar itu kau Prabu Jayabaya. Aku adalah seseorang dari masa lalu mu. Ikuti cahaya kunang-kunang ini dan kita akan bertemu.."

Dari atas langit-langit rumah Kamituwo Budiono, seekor kunang-kunang tiba-tiba terbang turun lalu mengarah keluar. Begitu penasarannya Jay dengan suara yang di dengarnya hingga tanpa pikir panjang ia langsung mengejar terbang nya si kunang-kunang kecil ini.

Setelah cukup jauh meninggalkan rumah Kamituwo Budiono, kunang-kunang ini akhirnya berhenti di sebuah tempat. Mata Jay melebar kala ia tahu dimana ia berada sekarang ini. Situs Kunjang.

"I-ini...??! "

Kunang-kunang itu lantas hingga di lingga yoni yang hendak di pasang pada salah satu sudut bangunan candi hasil dari ekskavasi Balai Cagar Budaya Trowulan ini. Tiba-tiba kunang-kunang itu menghilang dan sesosok lelaki tua berjenggot putih panjang dengan pakaian putih ala seorang pertapa duduk di atas lingga yoni yang masih teronggok pada sudut bangunan. Mata Jay membulat sempurna karena ia tahu siapa sosok lelaki tua itu.

"Resi Mpu Karsana??! Kaukah itu...?? "

Lelaki tua itu tersenyum dan bangkit dari tempat duduk nya dan berjalan mendekati Jay yang masih terpana dengan kemunculannya.

"Prabu Jayabaya memang luar biasa. Meskipun sudah ribuan tahun berlalu masih juga mampu mengenali hamba yang rendah ini"

"A-apa kau juga melakukan reinkarnasi, Resi Mpu Karsana?"

"Hamba tidak seberuntung itu Paduka. Hamba masih terjebak dalam dunia ini tanpa bisa kembali ke alam keabadian. Raga hamba sudah hancur di telan jaman tetapi sukma hamba masih belum juga menemukan kesempurnaan. Yang Gusti Prabu Jayabaya sekarang ini hanyalah sosok tanpa raga dari Resi Mpu Karsana, Paduka Yang Mulia..", ucapan Resi Mpu Karsana benar-benar terdengar sangat menyedihkan.

"Lantas apa yang membuat mu tak bisa menemukan jalan keabadian?! ", Jay menatap sosok lelaki tua berjenggot putih panjang itu dengan penuh penasaran.

Hemmmmmmmm....

Resi Mpu Karsana menghela nafas panjang sebelum mulai menceritakan tentang kisah hidup nya.

Resi Mpu Karsana pada masa mudanya memiliki paras rupawan hingga membuat banyak perempuan tergila-gila kepadanya. Dari sekian banyak perempuan cantik itu, Rara Rindit adalah salah satunya. Dia adalah seorang putri brahmana yang bernama Resi Panuruh yang merupakan pimpinan bangunan suci yang ada di sebelah barat Kunjang.

Tetapi sayangnya, cinta Rara Rindit bertepuk sebelah tangan karena Resi Mpu Karsana muda sudah memiliki pujaan hatinya sendiri yakni Dewi Prabawati yang juga adalah anak seorang pemuka agama terkenal di Kotaraja Daha.

Mendengar Karsana muda akan menikah, Rara Rindit datang ke Kunjang agar Karsana muda mengurungkan niat untuk mempersunting Dewi Prabawati. Tetapi hal ini tak mungkin dilakukan oleh Karsana muda. Dia tegas menolak Rara Rindit meskipun perempuan itu sudah merendahkan diri nya dengan menyatakan perasaan nya di depan orang banyak. Akibatnya banyak orang yang hadir untuk menyaksikan pernikahan Karsana muda dengan Dewi Prabawati pun mencemooh ulah Rara Rindit yang dianggap sebagai tindakan memalukan.

Tak kuat menahan cemooh dan ejekan orang orang yang hadir, Rara Rindit akhirnya bunuh diri dengan menusuk perutnya sendiri menggunakan sebuah pisau belati. Sesaat sebelum ajal menjemput, Rara Rindit mengutuk Karsana muda bahwa dia tidak akan pernah bisa bersama dengan Dewi Prabawati usai kematiannya. Hanya seorang raja atau keturunan raja yang bisa menyucikan jasad Resi Mpu Karsana nanti.

Dan ternyata, kutukan Rara Rindit pun menjadi kenyataan. Setelah kematiannya, sukma Resi Mpu Karsana terus mengembara di jagat ini meskipun sudah ribuan tahun berlalu. Dia selalu ditolak saat memasuki jalan keabadian karena dianggap masih belum bisa melepaskan perkara duniawi nya.

"Karena itu Gusti Prabu, hamba memberanikan diri untuk meminta Gusti Prabu Jayabaya menyempurnakan kematian hamba. Hamba mohon Gusti Prabu bersedia melakukan nya", pungkas Resi Mpu Karsana mengakhiri cerita nya.

" Sebagai kawan lama juga karena kau adalah rakyat Kerajaan Panjalu yang setia, aku bersedia melakukan nya untuk mu, Resi Mpu Karsana.

Tetapi raga mu sudah pasti hancur setelah ribuan tahun. Bagaimana caranya aku melepaskan kutukan itu? "

Resi Mpu Karsana tersenyum mendengar pertanyaan Jay ini. Dia lalu menunjuk ke arah bekas tempat lingga yoni itu berada.

"Di bawah bekas galian lingga yoni ini, ada sebuah gendok ( sejenis guci dari tanah liat yang dibakar ) berisi abu jenazah hamba Gusti Prabu..

Gusti Prabu Jayabaya tinggal mengambilnya dan menaburkan abu jenazah itu ke Sungai Brantas dengan iringan bau dupa, kemenyan dan bebungaan sebagai upacara kecil untuk hamba "

"Baiklah Resi Mpu Karsana, esok hari aku akan melakukan nya untuk mu. Kau tak perlu khawatir lagi", Jay tersenyum segera.

" Terimakasih atas bantuannya Gusti Prabu. Sebagai ucapan terimakasih untuk semuanya, mohon Gusti Prabu Jayabaya menerimanya "

Resi Mpu Karsana segera mengulurkan tangannya dan sebuah permata berwarna merah pun segera terlihat. Meskipun hanya sebagian kecil, tetapi Jay terperanjat melihat benda itu.

"Mustika Naga Api?!!! Bagaimana benda ini bisa sampai di tangan mu!? "

"Mustika ini dibawa oleh salah satu keturunan Gusti Prabu Jayabaya dan di sembunyikan di candi ini. Sayang sekali ini hanya sebagian. Meskipun tidak utuh, tetapi masih mampu untuk meningkatkan tenaga dalam Gusti Prabu Jayabaya 3 tingkat lebih tinggi dari sekarang. Kalau Gusti Prabu bisa menemukan semuanya, hamba yakin Gusti Prabu Jayabaya akan kembali menjadi seorang sakti mandraguna seperti dulu "

Jay mengangguk pelan mendengar omongan Resi Mpu Karsana ini. Berbekal alat penggalian yang masih ada di lokasi, Jay segera menggali bekas tempat lingga yoni. Tak butuh waktu lama, sebuah gendok kecil seukuran buah kelapa muda berhasil ditemukan. Jay pun segera mengambilnya.

"Akhirnya kutukan Rara Rindit akan segera berakhir. Terimakasih banyak Gusti Prabu Jayabaya", ucap Resi Mpu Karsana sesaat sebelum ia menghilang dari pandangan mata Jay.

Pegawai Kantor Balai Cagar Budaya Trowulan ini pun segera kembali ke kediaman Kamituwo Budiono. Dia membawa gendok kecil itu masuk ke dalam kamarnya.

Segera setelah itu, Jay pun duduk bersila untuk menyerap tenaga dari pecahan Mustika Naga Api. Matanya terpejam rapat sementara ia membuka seluruh lubang di tubuh nya. Sebuah aliran aura merah berhawa panas pun segera merasuk ke dalam tubuh Jay. Seketika putra angkat Pak Hendro inipun berkeringat banyak yang dalam waktu sekejap membuat tubuh nya basah kuyup.

Butuh waktu semalam suntuk bagi Jay untuk menjadi menyerap habis seluruh hawa murni dalam pecahan Mustika Naga Api ini. Menjelang subuh dia menyelesaikan semuanya dengan baik. Kini tubuh Jay terasa sangat ringan dan penuh dengan tenaga.

"Sudah lama aku tidak menggunakan Ajian Sepi Angin ku. Tenaga ku sekarang sudah lebih dari cukup untuk menggunakan nya. Lebih baik ku coba sekarang.. "

Mulut Jay komat-kamit merapal mantra Ajian Sepi Angin. Setelah itu dia berpindah tempat dengan cepat seperti hembusan angin. Jay tersenyum senang karena hal ini.

Pagi harinya, Jay segera bergegas menuju ke arah pasar besar membeli beberapa dupa, kemenyan dan bebungaan sesajen sebelum menuju ke arah Sungai Brantas.

Usai membakar dupa dan kemenyan serta menaburkan bebungaan di sekitar nya, Jay pun mulai mengucurkan abu jenazah Resi Mpu Karsana ke aliran sungai.

"Oh sang penguasa alam semesta..

Lewat aku, lepaskan kutukan Resi Mpu Karsana agar ia bisa sempurna sebagai ciptaan Mu. Terimalah dia di alam keabadian... "

Seketika awan mendung berwarna hitam memenuhi sekitar tempat itu. Tak lama kemudian kilat menyambar diikuti dengan suara gemuruh guruh yang menggelegar. Hujan deras pun segera turun seolah-olah mengiringi kesempurnaan sejati Resi Mpu Karsana.

Begitu abu jenazah terakhir menyentuh air sungai, hujan seketika berhenti. Cuaca pun segera berubah seperti sedia kala. Jay menatap ke arah gendok yang ia lemparkan ke dalam aliran sungai sesaat sebelum ia meninggalkan tempat itu.

Dengan adanya Jay, ekskavasi Situs Kunjang berjalan dengan lancar. Tak sampai satu bulan pengerjaan, dari reruntuhan situs ini telah berdiri sebuah bangunan candi Hindu dengan sempurna. Beberapa arca yang rawan dicuri orang, terpaksa harus diangkut ke Balai Cagar Budaya Kediri.

Keberhasilan team Balai Cagar Budaya Trowulan ini rupanya di beritakan secara luas oleh salah satu TV swasta. Mereka mewawancarai Danang dan Jay sebagai narasumber sekaligus penanggung jawab ekskavasi situs ini.

Di sebuah rumah besar bergaya Jawa klasik lengkap dengan joglo kayu jati berukir khas Jepara, seorang lelaki tua berpakaian batik lurik sedang asyik menyesap kopi hitam nya sambil menonton berita. Mata lelaki tua itu terbelalak melihat sosok lelaki muda yang sedang di wawancarai oleh reporter TV swasta terkenal itu.

"Orang ini orang ini...

Danurejo Danurejo, kemari kau! Cepat kesini...!! ", teriak orang tua yang tak lain adalah Bendara Raden Mas Sutejo atau lebih dikenal dengan nama Kanjeng Gusti Pangeran Sepuh, salah satu pengageng ( pembesar ) istana Kesultanan Mataram itu lantang.

Seorang lelaki berpakaian casual dengan kaos oblong bertuliskan kata Ayodhya Istimewa buru buru menghampiri Gusti Pangeran Sepuh.

"Ada apa Ndoro?! Kenapa Ndoro sampai teriak-teriak begitu..?? "

Lelaki yang merupakan abdi dalem kediaman Pangeran Sepuh itu menatap heran ke arah majikannya. Sebelumnya ia tidak pernah seperti ini biasanya.

"Kau lihat orang di TV itu, lihat... "

"Iya Ndoro lihat. Lalu kenapa Ndoro? "

"Kau ini benar-benar ya. Coba ingat ingat wajah lelaki itu mirip dengan siapa?"

Danurejo sang abdi dalem Pangeran Sepuh langsung mengingat foto yang diberikan kepada nya untuk mencari seseorang. Mata Danurejo langsung berbinar sambil berkata,

"Dia dia mirip sekali dengan Nyimas Ratu Alit.. "

1
Ali Gilih
up teruus kang ebeezz..
fajar Rokman.
aduh kang ebez kenapa sekarang ko jarang up si..sampe lumutan saya nungguin novelmu
Batsa Pamungkas Surya
terimakasih atas sajian ceritanya bang ebez
Batsa Pamungkas Surya
waah sabotase nieh kayaknya
Ebez: tidak bisa dibiarkan ya bang Batas😁😁🙏🙏
total 1 replies
𝒯ℳ
ratih dan marisa di jadikan aja jadi istri si jay
𝒯ℳ: byk istri byk rejeki kang 😂
Ebez: bukan masanya poligami ya kak IM 😁😁
total 2 replies
𝒯ℳ
gawattt,,, gantung lagi nih ceritanya 😂
Ebez: hehehe udah otw tuh kak IM 😁😁
total 1 replies
Windy Veriyanti
duhhh...Ratihhh 😢
semoga dalam naungan perlindungan Tuhan Gusti Allah...
Ebez: hehehe amin amin ya kak Windy 🤲🤲😁😁
total 1 replies
Ali Gilih
up teruus kang ebeezz..
Ebez: assiiiaaapppp bang Ali 🙏🙏😁😁
total 1 replies
🆓🇵🇸 Jenahara
APAAAAAAA !!!!!!!!!!!!!! 😱
Ebez: hahaha kebiasaan nih kak Jena 🤭🤭🤭
total 1 replies
Mujib
lanjuuuut
Ebez: assiiiaaapppp bang Mujib 😁😁🙏🙏
total 1 replies
arumazam
wkwkwk byk cwek ngantri nih
Ebez: biasa, antri boleh asal jangan nyerobot ya kak Arum 🤭🤭
total 1 replies
pendekar angin barat
bebannya mas jayvada di Ratih ya...
Ebez: hehehe seperti nya begitu bang Pendekar 😞😞
total 1 replies
fajar Rokman.
waduh gaswat. .kira2 Ratih meninggal g ya..atau emang Marisa jodohnya bang jay
Ebez: hehehe tunggu dulu ya bang Fajar 😁😁
total 1 replies
Bejo giring
siapa cepat dia dapat nih
Ebez: hehe adu cepat ya bang Bejo 😁😁🙏🙏
total 1 replies
Windy Veriyanti
dulunya Jay maharaja...
sekarang anaknya raja
Ebez: hehehe perputaran nasib kak Windy 😁😁🙏🙏
total 1 replies
Windy Veriyanti
Edyaaan...Jay anakè raja 👍👏
Ebez: hehehe cek episode selanjutnya kak Windy 😁😁🙏🙏
total 1 replies
Windy Veriyanti
Jay...beberapa orang mencarimu...
Ebez: akan ketemu satu2 kak Windy 😁😁
total 1 replies
Batsa Pamungkas Surya
ia ada perintah tp perintah nya nunggu chapture selanjutnya
Ebez: episode selanjutnya sudah otewe bang Batsa 😁😁🙏🙏
total 1 replies
𝒯ℳ
gantung kang
Ebez: sabar ya kang Im 😁😁🙏🙏
total 1 replies
🆓🇵🇸 Jenahara
segere cepat update chapternya...JANGAN LOYO!!!!
Ebez: udah update tuh kak Jena 😁😁🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!