NovelToon NovelToon
Pembalasan untuk Bibi Licik

Pembalasan untuk Bibi Licik

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nofi Aprinsa

Dia yang memberiku kehidupan.. tapi justru dia sendiri yang menghancurkan hidupku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nofi Aprinsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 26

Bagas dan Sofi baru selesai menikmati makanan yang mereka pesan melalui appfood.

“Makanannya enak kan mas? Tapi tetap saja tidak seenak masakanku. Aku yakin mas Bagas akan lebih puas jika aku sendiri yang masak. Betul tidak?” Ucap Sofi tanpa rasa malu.

Bagas pun tersenyum saat menjawab pertanyaan itu, “Betul. Masakan kamu pasti lebih enak dari masakan ini.”

“Kalau di bandingkan dengan masakan mbak Sinta, mas lebih suka masakan siapa? “

Pertanyaan Sofi kali ini membuat Bagas sedikit ragu untuk menjawab. Bagas tidak ingin membuat Sofi sedih dengan memilih masakan Sinta yang terbaik, tapi dirinya juga tidak bisa membuat istrinya tampak buruk. Akhirnya ia putuskan memilih keduanya agar tidak ada yang tersakiti.

“Mas suka dua-duanya. Masakan kamu dan Sinta sama-sama menjadi favorit mas,” ucapnya kemudian.

Tapi Sofi yang mendengar itu justru terlihat tidak senang.

“Mas, dulu saat kita masih pacaran mas selalu memuji masakanku. Mas bilang masakanku paling enak di dunia. Ternyata mas bohong.”

“Sofi.. kan mas tidak bilang masakan kamu tidak enak. Mas bilangnya masakan kamu dan Sinta sama-sama jadi favoritnya mas. Itu artinya sama-sama enak.”

“Tauk ah mas males!” Ucap Sofi ngambek.

“Ya Ampun wanita, gitu aja ngambek. Yasudah kalau begitu masakan kamu yang paling enak.”

Seketika wajah Sofi kembali cerah. Saking bahagianya mendapatkan pujian, Sofi pun reflek memeluk Bagas dengan begitu erat. Namun Bagas tidak menolak sama sekali. Karena ia berfikir Sofi sedang bahagia, itu sebabnya Sofi memeluknya.

“Makasih banyak ya mas… aku seneng deh.”

Tapi yang sebenarnya terjadi adalah Sofi sengaja memeluk Bagas bukan karena reflek melainkan caranya untuk menahan dan mengulur waktu sampai rencana yang sudah dirinya rancang bersama Bibi Salamah berjalan lancar.

“Kenapa Bibi Salamah lama sekali. Harusnya mereka cepat datang dan melihatku berpelukan,” ucap Sofi dalam hati.

“Sofi, sepertinya sudah larut malam. Mas harus pulang. Keadaan juga aman, jadi kamu tidak perlu khawatir. Mas yakin tidak ada orang jahat yang akan menyakitimu.”

“Tapi mas.. bagaimana jika penjahat datang setelah mas pulang? Aku takut.”

“Kamu harus pastikan, bahwa semua pintu dan jendela terkunci dengan aman. Setelah itu kamu istirahat. Mas tidak enak sama Sinta jika terlalu larut.”

“Gawat. Aku harus bisa menahan mas Bagas sampai Bibi Salamah dan warga datang. Aku tidak mau rencanaku gagal begitu saja. Malam ini, mas Bagas harus menikahiku apapun alasannya,” batin Sofi dalam hati.

“Aduh! Mas kepalaku pusing. Tiba-tiba rasanya lemas. Mas bisa minta tolong bawa aku ke kamarku.”

“Ke kamar? Tapi Sof, mas tidak enak jika harus masuk ke kamar.”

“Aku hanya ingin istirahat mas, setelah itu mas boleh pulang. Aku takut tidak bisa ke kamar sendiri jika mas sudah pergi. Rasanya pusing dan lemas.”

Karena merasa kasihan akhirnya Bagas pun membantu memapah Sofi untuk masuk ke kamarnya. Membaringkan tubuhnya dengan perlahan. Namun setelah itu Sofi menggenggam tangannya erat dan tidak mengijinkan dirinya pergi.

“Mas, tunggu!”

“Sofi, ada apa lagi?”

“Mas, bisakah temani aku sebentar sampai aku tertidur? Ku mohon mas. Aku akan jauh lebih tenang jika mas Bagas ada di sampingku. Setelah aku tidur mas pergilah.”

Lagi-lagi Bagas merasa berat untuk menolak permintaan Sofi. Hingga iapun akhirnya mengiyakan.

“Baiklah. Mas disini untukmu, jadi sekarang tidurlah.”

Sofi mulai pura-pura memejamkan matanya. Mencoba mengulur waktu sebisa mungkin. Dirinya berharap Bibi Salamah dan para warga segera tiba. Ia benar-benar ingin rencananya sukses malam ini.

——————

Sungguh kondisi yang sangat berbanding terbalik dengan Sinta. Disaat Sofi mendapat perhatian khusus dari suaminnya Bagas, ia justru sendirian di ruang rumah sakit dan hanya di temani oleh sang paman. Tidak ada usapan lembut ataupun perhatian dari orang yang sangat ia cintai. Hingga Sinta pun akhirnya mulai siuman. Ia membuka mata perlahan, mencoba melihat ke segala penjuru ruangan hingga maatanya berhasill menemukan sang Paman.

“Paman,” ucap Sinta lirih.

“Sinta, kamu sudah sadar. Syukurlah... Paman sangat khawatir dengan kondisimu.”

“Maafkan aku Paman, sudah membuatmu khawatir. Apakah aku di rumah sakit? Tapi dimana Ayahku Paman?”

“Iya kamu ada di rumah sakit sekarang. Karena kamu pingsan. Soal Ayahmu, tentu saja Ayahmu ada di Amerika. Bahkan Paman sampai lupa bbelum memberitahukan keadaanmu padanya.”

“Di Amerika? Tapi tadi aku merasa Ayahku ada di sini menggenggam tanganku dan mengusap kepalaku Paman.”

“Mungkin kamu bermimpi. Karena tidak ada orang lain selain Paman yang menjagamu disini,” ucap Pak Teguh Bohong. Ia tidak mungkin berkata yang sesungguhnya bahwa dirinyalah yang sejak tadi duduk di sampingnya menggenggam tangan serta mengusap kepala Sinta dengan lembut. Dan ia juga berharap bahwa Sinta tidak mendengar apa yang dirinya ucapkan tadi.

“Jadi aku hanya bermimpi. Lalu apa mas Bagas tahu aku di sini? Apa dia mencariku paman?”

“Pak Bagas belum tahu kamu disini. Apa aku perlu menelphonenya sekarang?”

“Tidak perlu Paman. Saat ini pasti dia sedang bersama mantan kekasihnya Sofi. Jadi biarkan saja.”

“Apa kamu tidak sakit hati terhadap mereka?”

“Pasti Paman. Istri mana yang tidak sakit hati, jika suaminya lebih memilih wanita lain. Tapi mulai sekarang, aku akan mencoba menerima segala konsekuensinya. Aku akan mempertahankan apa yang pantas aku pertahankan. Namun jika tidak, aku siap untuk melepaskannya.”

“Bagus Sinta! Paman bangga padamu. Jadilah kuat dan bahagia. Seiring berjalannya waktu, kamu akan melihat karakter yang sebenarnya dari suamimu. Jika memang dia mencintaimu, dia tidak akan mungkin tega menyakitimu.”

“Paman, apakah Gabriel baik-baik saja?”

“Jangan khawatir, anak itu sudah tidur sekarang. Dia sangat aktiv, jadi mungkin kelelahan. Yang penting sekarang pikirkan kondisimu dahulu.”

“Aku ingin pulang paman. Bisakah paman membantuku mengurus administrasinya?”

“Paman harus konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Apakah kamu sudah di perbolehkan pulang atau belum. Masalah administrasi biar anak buah Paman yang mengurusnya.”

————

Bibi Salamah dan warga sudah hampir mendekati rumah kontrakan Sofi. Mereka sudah bersiap untuk menagkap basah kedua pasangan yang mereka anggap sampah masyarakat tersebut.

Sementara Bagas masih berdiam diri di samping tempat tidur untuk memastikan bahwa Sofi sudah benar-benar tidur. Perlahan dan hati-hati, ia bangkit dan berbalik untuk bersiap keluar dari kamar tersebut. Namun secara tiba-tiba Sofi memeluknya dari belakang.

“Mas, tolong jangan pergi!”

“Sofi, mas pikir kamu sudah tidur. Apa itu artinya kamu hanya berpura-pura dan sengaja menahan mas disini?”

“Jika aku berkata jujur apa mas akan marah? Aku hanya ingin terus bersamamu mas. Aku mencintaimu dan aku tidak ingin kehilanganmu untuk kedua kalinya, hiks.”

Bagas mencoba melepas pelukan Sofi dan berbalik menghapus air matanya lembut.

“Mas mengerti perasaanmu, tapi mas tidak berdaya. Mas sudah mempunyai keluarga. Ada Sinta dan Gabriel dalam hidup mas sekarang. Jadi tolong mengertilah.”

“Kalau begitu ceraikan mbak Sinta mas! Lalu nikahi aku. Bahkan jika mas Bagas masih belum bisa menceraikan mbak Sinta, aku rela jadi yang kedua. Sampai mas benar-benar siap meninggalkannya dan menjadikanku satu-satunya.”

Bagas terdiam. Dia tidak menyangka Sofi bisa berbicara seperti itu. Satu sisi hatinya tergelitik untuk menerima cinta yang Sofi tawarkan. Namun satu sisi lagi ia juga memikirkan anak dan juga sang istri. Hatinya bimbang, bahkan tak ada sepatah katapun yang keluar dari bibirnya.

Hingga tiba-tiba kedua tangan Sofi bergerak liar menyusuri Tubuhnya yang masih membeku. Bergerak seduktiv dari mulai perut , naik ke bagian dada bidangnya sampai menarik tengkuk dan berhasil menyatukan kedua kening mereka sampai tak memiliki jarak. Hembusan nafas keduanya mulai menderu. Bagas mulai merasakan hawa tubuhnya meningkat dan “cup” Sofi menciumnya terlebih dahulu. Bagas masih mencoba menahannya, hingga kecupan itu berubah menjadi sebuah lumatan yang membuatnya semakin panas. Bagas tak tahan lagi, iapun segera membalas lumatan itu hingga keduanya kehilangan akal.

Inikah yang di sebut perselingkuhan? Berciuman panas dengan seorang wanita yang bukan istrinya secara diam-diam. Bagas tak peduli, ia bahkan lupa dengan statusnya sebagai seorang suami. Yang ada di pikirannya sekarang hanyalah Sofi.

————

* Apa yang akan terjadi jika Sinta mengetahui perselingkuhan sang suami?

* Menurut para pembaca apa yang harus Sinta lakukan terhadap mereka berdua?

Tolong like dan koment untuk pesan dan kesan kalian.

Sampai ketemu lagi di episode selanjutnya.

Semoga terhibur.

1
P S
/Good/
Wanita Aries
Kepok tu si ulat bulu
Wanita Aries
Karakternya ngeselin
Si shinta bloon, si bagas pilnplan
NA: 😬🙏🏻 jewer aj kk kalo ngeselin 😅
total 1 replies
Wanita Aries
Hadeh karakter bagas ngeselin
Wanita Aries
Salamaha bakal menyesel krna menghancurkan kebahagiaan anaknya
Wanita Aries
Apa anak bibi itu menghilang atau nnti si shinta anaknya
Wanita Aries
Awal yg menarik
NA: Terima kasih banyak kk sudah mampir🙏🏻
total 1 replies
Be Ce
Wow 👩‍🏫
NA: Makacih 🫶🏻🙏🏻
total 1 replies
Nona Egaa
Memang ya kalo dalam hubungan ada yg ikut campur itu menyebalkan.. apalagi kalo pengaruhnya dari orang yg dekat kayak (keluarga kita/ keluarga suami) gitu deh 🥱
NA: Betul sekali.. dan rasanya sungkan untuk melawan karena alesan keluarga.
total 1 replies
Nona Egaa
Lanjut thor,, akan lebih enak kalau dialognya menggunakan tanda seperti ini "" , selebihnya sangat baguss..
NA: Trimakasih masukan nya.. akan saya coba 🙏🏻
total 1 replies
sSabila
ceritanya bagus, alurnya mudah dipahami
sSabila: hihi terima kasih kak
NA: Aku baca juga punya kk “bertahan luka” kok bisa si bikin cerita sebagus itu.. aku msh perlu bnyk belajar ni dr kk🙏🏻🥰
total 2 replies
sSabila
hai kak aku udah baca semua karya kakak, ceritanya bagus aku suka. semangat berkarya terus kak


jangan lupa mampir juga di novel aku
" bertahan luka"

Terima kasih
NA: Trimakasih banyak… 💪🏻💪🏻 jadi semangat buat nulis lagi 🥰😘🙏🏻
total 1 replies
NA
Tolong bantuanya untuk para pembaca..🙏🏻 tolong beri aku like agar aku lebih semangat untuk update episode☺️
NA
Mohon bantuan like nya untuk para pembaca.. agar aku lebih semangat dalam update cerita🙏🏻
Lourdes zabala
Nggak bisa berhenti.
ciara_UwU
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
NA: Trimakasih banyak.. nantikan kelanjutan nya🙏🏻☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!