NovelToon NovelToon
Mahligaimu Dari Air Mataku

Mahligaimu Dari Air Mataku

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:12M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayu Andila

Ayundya Nadira adalah seorang istri dan ibu yang bahagia. Pernikahan yang sudah lebih dari 20 tahun mengikat dirinya dengan suami dengan erat.

Pada suatu sore yang biasa, dia menemukan fakta bahwa suaminya memiliki anak dengan wanita lain.
Ternyata banyak kebenaran dibalik perselingkuhan suaminya.

Dengan gelembung kebahagiaan yang pecah, kemana arah pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. Bahan perbandingan.

Tubuh Sherly langsung menegang saat mendengar ucapan sang kakak, sementara Nindi berjalan ke arah Ayun yang sedang menatapnya dengan sayu.

"Ayun, maafkan aku." Nindi menggenggam tangan Ayun dengan mata berkaca-kaca, sungguh dia tidak menyangka jika adiknya tega menyakiti wanita lain seperti ini.

"Kenapa kau minta maaf, Nindi? Kau tidak salah apapun," ucap Ayun dengan lirih. "tapi maaf, Nindi. Aku harus segera membawa anakku pulang."

Nindi mengangguk paham, dia menatap gadis berseragam putih biru itu dengan nanar. "Jangan menangis, Sayang. Tante akan bicara pada wanita itu agar tidak mengganggu ayahmu lagi, hem?" Dia tidak bisa menahan air matanya saat melihat anak Ayun.

"Benarkah?" tanya Adel dengan tatapan penuh harap.

Ya Tuhan, hati siapa yang tidak teriris saat melihat tatapan luka dari mata seorang gadis yang tidak berdosa itu. Jangankan orang tuanya, bahkan orang lain juga akan meneteskan air mata.

Nindi menganggukkan kepalanya. "Tentu saja. Sekarang pulang dan istirahatlah bersama ibumu."

Adel langsung mengangguk penuh semangat, dia lalu menggandeng lengan ibu dan juga Ayahnya lalu mengajak mereka untuk pergi dari tempat itu.

Nindi menatap kepergian mereka dengan getir. Sungguh hatinya terasa sangat sakit sekali saat melihatnya. Lalu, bagaimana hati Ayun saat mengalami semua ini? Dia benar-benar tidak bisa membayangkannya.

"Kak!"

Nindi lalu berbalik dan menatap Sherly dengan tajam. "Kakak akan membawa Suci pulang ke rumah papa." Dia lalu berjalan cepat untuk masuk ke dalam ruangan di mana Suci berada.

"Tunggu, Kak." Sherly menahan tangan Nindi yang akan membawa anaknya. "Tolong dengarkan penjelasanku, Kak. Aku mohon." Dia menatap sang kakak dengan sendu.

Nindi menghela napas kasar. "Kau tau 'kan, kalau kakak akan selalu membelamu?" Dia melepaskan tangan Sherly yang sedang mencengkram lengannya, membuat wanita itu menatap dengan sendu. "Kakak membelamu saat pernikahan pertamamu berakhir dengan perceraian, lalu sekarang apa? Apa kau meminta agar kakak membelamu yang sudah merebut suami orang lain, hem?"

Sherly terdiam karena tidak bisa membantah apa yang kakaknya katakan, tetapi kenapa sang kakak malah membahas tentang pernikahan pertamanya?

"Apa dulu Roy benar-benar melakukan KDRT padamu?"

Sherly langsung menatap kakaknya dengan tajam. "Apa maksud Kakak? Apa Kakak pikir aku berbohong?" Dia menatap dengan nanar.

"Tidak, kakak tidak merasa kau berbohong. Tapi melihat apa yang kau lakukan sekarang, bisa saja dulu kau juga berbohong bahwa Roy memukulmu," ucap Nindi. Dia mulai membandingkan apa yang terjadi di masa dulu dengan sekarang.

Dulu Sherly mengatakan jika mantan suaminya melakukan KDRT, itu sebabnya mereka berakhir dengan perceraian. Namun, lihat apa yang wanita itu lakukan sekarang. Bagaimana mungkin dia menikah dengan laki-laki yang masih punya istri, bukankah selama ini Sherly mengatakan jika Evan seorang duda?

"Aku tidak berbohong, Kak. Dulu dia benar-benar memukulku, bahkan sudah beberapa kali dia melakukannya," ucap Sherly dengan tidak terima. "Tapi kenapa sekarang Kakak membahas masa lalu?" Dia bertanya dengan dada naik turun menahan emosi.

"Tentu saja harus dibahas sebagai bahan perbandingan, Sherly. Lalu kenapa sekarang kau bisa menikahi laki-laki yang masih punya istri? Apa kau tidak memikirkan betapa sakit dan hancurnya perasaan istri dan anak laki-laki itu, hah?" tanya Nindi dengan tajam. Kepalanya mulai sakit dan sekujur tubuhnya pun melemas.

Sherly terdiam dan tidak mampu lagi untuk berkata-kata. Apapun yang dia ucapkan pasti akan tetap salah di mata sang kakak, tetapi kenapa kakaknya tidak mau mencoba untuk mengerti bahwa dia dan Evan saling mencintai?

Melihat Sherly diam, Nindi merasa benar-benar sangat kecewa. Adik yang selama ini dia sayangi dan selalu dia bela, kini malah tega menghancurkan hidup orang lain.

Dengan cepat Nindi masuk ke dalam ruangan di mana Suci berada dan menggendong gadis kecil itu. Namun, baru beberapa langkah berjalan. Tiba-tiba pandangannya menggelap dan tubuhnya terhuyung ke belakang.

"Kak!"

Sherly langsung menangkap tubuh sang kakak, dengan dibantu oleh para karyawannya yang lain. Bertepatan dengan datangnya suami Nindi yang langsung berlari untuk menghampiri mereka.

"Mas!"

Nindi menepis tangan Sherly yang memegangi tubuhnya, dan memilih untuk berpegangan pada orang lain.

"Ada apa, Sayang? Apa kau merasa lemas?" tanya laki-laki itu yang di balas dengan anggukan kepala Nindi.

"Ambil anakmu, Sherly. Biar kakakmu bisa-"

"Suci akan ikut bersama kita, Mas. Kita akan pergi ke rumah papa," potong Nindi dengan cepat membuat sang suami mengernyitkan kening heran.

"Loh, bukannya kita mau ke rumah paman?"

Nindi menggelengkan kepalanya lalu meminta sang suami untuk membantunya berdiri. Dia lalu meminta suaminya untuk menggendong Suci, lalu beralih melihat ke arah Sherly.

"Kakak akan menunggumu di rumah papa, jika kau tidak datang. Maka jangan salahkan kakak jika membuatmu terluka."

Nindi lalu berbalik dan mengajak suaminya ke mobil, sementara laki-laki itu menatap sang istri dengan bingung. Apalagi saat mendengar ucapan istrinya itu.

Sherly mengusap wajahnya dengan kasar. Semua ini terjadi begitu cepat, sampai akhirnya dia harus menerima kemarahan dari sang kakak, dan mungkin akan berlanjut pada papanya.

"Ya Tuhan, aku mohon bantulah aku. Buatlah mereka memahami bahwa aku dan Evan saling mencintai." Dia berharap bahwa semua orang akan mengerti dengan apa yang sedang dia rasakan saat ini.

Pada saat yang sama, Ayun dan yang lainnya sudah sampai di rumah. Dia segera menyuruh Adel untuk mandi, lalu membawakan makan siang untuk anaknya itu ke dalam kamar.

"Kita harus bicara, Yun." Evan mencekal tangan Ayun yang akan masuk ke dalam kamar, membuat wanita itu menoleh ke arahnya.

"Tidak ada lagi yang harus kita bicarakan. Apa kau masih belum puas, membuat putriku menderita seperti itu, hah?" tanya Ayun dengan penuh penekanan. Matanya memerah dengan gigi yang saling bergesekan menahan kemarahan, dia lalu menepis tangan Evan dengan kuat.

"Kau menyalahkanku atas ulahmu sendiri. Memangnya siapa, yang minta cerai dan membuat keributan seperti ini kalau bukan kau? Aku juga tau kalau kau lah yang menyuruh Adel untuk menemui Sherly."

Tbc.

1
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Aether
mampus Lo kentot
Ruzita Ismail
Luar biasa
Athallah Linggar
Ya Allah jgn cuek kya gitu adel,kammmu masih butuuh ayahmu nnt saat nikah. Tnp ayahmu kamu ga akan ada nak,kasih sedikit ruang dihatimu bwt ayahmu adel Sejatinya anak yg solekha anak yg seelalu mghormati ke 2 orang tuanya. Tak lepas dr ayah/ibu kamu pny masalalu yg menyakitkan.
Athallah Linggar
lahhh ni orang amnesia yaa,? dia aja lupa daratan smpe anak istri diusir🙄🙄
Khairul Azam
yaaaa benar sekingkuh itu seperti hewan, krn mereka cuman mengedepankan nafsu hasrat
Athallah Linggar
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Athallah Linggar
lah adel jg putrinya evan,helloo pelakorr siyu waras maunya enak sendiri. Karma berlaku yaa,selamaaattttttt
Athaya Rifqie Khalfany Chaniago
mau tanya umur pemeran novel ini berapa ya??
Afini Smart
😭😭😭😭
?
sherly belagu,, gk punya hati gk punya otak,.
?
Ezra,, semangat masa depan dan Setia,, jangan kek bapak lu
nadira ST
bicara apaan ujung2nya bentak2kan pengen menang sendiri
Santy
Ni masih harta didapat bersama ayun bsa memilikinya ' andai y ni di di alam nyataq'tak kn sesakit ni' jerih payah sendri tak bsa dinikmati lg krn sudah berpisah 'Hrus iklas
Santy
Bkinnnn mewekkkkkk suerr
Santy
Ank dn ibu sm2 egois sih cm memikirkan dirinya sendri salut sm kakek abbas tegassss
puji indari
mantap oak abbas. kanjut
SyauQiya Adam Hikmah
bguus gak terlalu berbelit2 alurnya
?
alhamdulillah.. semangat thor
?
mampir lagi dah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!