NovelToon NovelToon
PERSONA

PERSONA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Romansa / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: soisoo

FIKSI karya author Soi. Hanya di Noveltoon.
Ganti judul (Alter Ego) 》PERSONA.

Berawal sebagai gadis biasa yang menghadapi diskriminasi, Clara membuktikan dirinya dengan bekerja di perusahaan besar. Di saat Clara menjadi orang kepercayaan sang Bos konglomerat, dirinya menyadari adanya keterkaitan antara kasus yang ditanganinya dan bahaya yang mengancam nyawa orang-orang tak bersalah.
Di satu sisi, memiliki pekerjaan sangatlah penting bagi Clara yang kurang beruntung dalam mencari pekerjaan selama 30 tahun. Namun, pertemuan kembali dengan sahabat semasa remajanya membuat Clara lebih memahami siapa dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon soisoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keluarga Raharja

Setelah beberapa saat berada di dalam rumah Kris, timbul berbagai pertanyaan yang ingin diucapkan oleh Kent.

"Aku dan Adi kemari karena ingin meminta bantuanmu mencari informasi penting. Selain itu, aku ingin kamu meretas sistem komputer di perusahaan L-Group, terutama komputer yang digunakan oleh orang-orang kepercayaan atau Presdir Linardi sendiri."

"Baik, Tuan Muda. Saya akan melakukan yang terbaik," jawab Kris.

"Ngomong-ngomong, apa kamu bisa mendapatkan signal dan listrik memadai di tempat ini? Sewaktu kemari, aku tidak melihat kabel listrik atau antena," tanya Kent.

"Tenang saja, Tuan. Semuanya lancar, berkat ruang bawah tanah yang saya kembangkan secara tersembunyi," ujar Kris, meyakinkan Kent.

"Bisakah aku melihatnya?" tanya Kent lagi.

"Tentu saja. Mari, saya akan menuntun Anda," kata Kris.

Kent pun beranjak dari bangku meja ruang tamu dan mengikuti Kris hingga sampai di sebuah pojokan yang dari luar nampaknya tidak terdapat apapun.

Dalam satu gerakan, Kris berhasil membuka pintu jalur rahasia yang memunculkan anak tangga ke bawah tanah. Tanpa menunda, Kent menuruni tangga tepat di belakang Kris.

Setibanya di bawah, Kris langsung merapat ke dinding untuk menyalakan lampu. Dalam seketika, Kent dapat melihat ruang kerja yang dilengkapi dengan komputer, berbagai kabel di lantai, mikroskop untuk penelitian, dan lain sebagainya.

"Wah, ternyata persiapanmu luar biasa," puji Kent.

"Terima kasih, Tuan Muda. Untuk signal atau jaringan internet, biasanya saya menggunakan antena di sebelah sana. Selain itu, ada pembangkit saklar jika terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba. Anda tinggal memanggil saya, jika ada keperluan," tambah Kris.

"Ada wi-fi?" tanya Kent, kemudian menyadari bahwa mereka meninggalkan Adi seorang diri.

"Kent! Kau dimana?"

Suara Adi mulai terdengar, diikuti oleh tawa Kent dan Kris.

"Tuan Muda di sini saja. Saya akan naik untuk membawa Adi kemari," usul Kris, kemudian disetujui oleh Kent.

Tak lama kemudian, Adi muncul dengan tatapan kesal.

"Bisa-bisanya kalian meninggalkanku saat tertidur! Seharusnya kalian membangunkan dan mengajakku kemari!" omel Adi tiada henti.

"Sudahlah, jangan membuang tenagamu. Sebagai gantinya, aku akan meminjamkan satu alat canggih yang bermanfaat untuk misimu," bujuk Kris.

"Hanya satu? Pinjam, bukan gratis?" ulang Adi.

Melihat tingkah Adi, rasanya Kris ingin mengabaikan dan menendangnya keluar. Sementara, Kent sedang mengamati seisi ruangan itu dengan takjub.

"Darimana kau mendapatkan air bersih? Apa di sekitar sini ada sungai atau semacamnya?"

Pertanyaan dari Kent langsung menghentikan perdebatan kecil Adi dan Kris.

"Ada, Tuan Muda. Tanah di sekitar rumah ini sangat subur dan gembur karena hulu perairan yang baik. Selain sungai, ada juga air gunung dan air sumur," jelas Kris.

Kent membalas kalimat Kris dengan acungan jempol tangan kanannya, sebelum Adi menghalangi pandangannya dan mulai bertanya kepada Kris.

"Percuma saja jika kita hanya bisa bekerja dari tempat ini, sangat tidak efisien. Bagaimana jika kami ingin menghubungimu dari tempat yang sangat jauh? Mana mungkin bisa?" protes Adi, namun tidak dihentikan karena ucapannya masuk akal.

"Karena itulah, aku akan meminjamkan peralatan khusus yang hanya dapat diakses oleh kita bertiga. Jarak efektifnya melebihi seluruh kota Jakarta, bagaimana?" respon Kris.

Akhirnya, Adi tidak berkata apapun lagi dan berpura-pura sibuk sendiri. Kent mengambil alih pembicaraan itu dengan antusias.

"Keren. Kalau begitu, kita tinggal menentukan waktu terbaik untuk memulai misi kita," kata Kent.

"Sebelum itu, bagaimana jika Tuan mengontak beberapa kenalan lama almarhum Bapak Sean yang dapat dipercaya?" sanggah Kris.

"Untuk apa?" balas Kent heran.

"Dengan demikian, Tuan akan mendapatkan lebih banyak dukungan yang akan mempermudah dan mempercepat penelitian kita. Tentunya, tanpa melakukan hal-hal ceroboh yang dapat memicu pergerakan musuh," tutur Kris.

"Kau benar. Jika kita selangkah saja lebih unggul, musuh takkan bisa mengalahkan kita," kata Kent setuju.

"Tunggu dulu!" sentak Adi tiba-tiba.

"Kau kenapa? Bikin kaget saja!" tegur Kris.

"Kuharap kalian tidak lupa seberapa banyaknya orang tidak bersalah yang pernah menjadi korban tragedi mengerikan setelah melakukan penelitian rahasia seperti kita saat ini."

Mendengar peringatan serius dari Adi, keduanya mengangguk setuju.

"Tentu saja. Kita takkan berakhir seperti kedua orang tuaku atau para korban lainnya," tegas Kent.

"Benar. Seandainya aku dapat mengontak Bapak Franc, pasti kita akan mendapatkan lebih banyak informasi terkini dan yang paling bermanfaat untuk diketahui sebelum bertindak."

Kalimat Kris kali ini mengusik perhatian Kent, pria itu pun tidak segan bertanya.

"Maksudmu.. Bapak Franc Raharja?" ucapnya, memastikan.

"Benar. Beliau sebenarnya sedang mengumpulkan informasi secara diam-diam, tanpa melibatkan keluarga maupun setiap rekan berharganya," jawab Kris.

Walau bukan urusan maupun kepeduliannya, kini Kent memahami keputusan berat yang diambil oleh Franc Raharja. Bahkan, Kent dapat menyebutnya seorang pemberani.

"Kalau begitu, akan sangat penting untuk mencari keberadaan Bapak Franc terlebih dahulu dan mengamankannya. Kalian tidak perlu khawatir, aku dan ayahku telah mempersiapkan pasukan khusus untuk menghadapi serangan apapun sejak lama," ujar Adi.

"Dia benar. Namun, kita juga harus mengamankan keluarganya sebelum mendapatkan kepercayaan dari Bapak Franc," sela Kris.

"Maksudmu?" desak Kent, seperti akan mendengar sesuatu yang tak diinginkannya.

"Sudah pasti, putri tunggal Bapak Franc--"

Sebelum Kris menyelesaikan kalimatnya, Kent langsung beranjak dan berpaling begitu saja, sehingga Kris terbengong selama beberapa detik.

"Jangan diambil hati. Dia bersikap seperti itu karena punya hubungan pribadi dengan Non Clara," bisik Adi kepada Kris.

"Benarkah?" desah Kris terkejut, sambil mengecilkan volume suaranya.

"Dulunya, mereka adalah sahabat karib. Sayangnya, mereka terpisah semenjak tragedi itu," tambah Adi.

Kris berpikir sejenak, kemudian merespon; "Walaupun begitu, mereka pasti ditakdirkan untuk bertemu lagi."

Sementara itu, di suatu tempat lain..

"Sialan! Bisa-bisanya dia berbuat seperti ini terhadap kita!" amuk seorang wanita paruh baya, yang tak lain adalah Risa Raharja, ibu tiri Clara.

"Memangnya kenapa, Ma?" tanya putrinya yang bernama Meyra Raharja.

"Papamu itu tiba-tiba memblokir semua kartu kredit Mama setelah dia menelepon kita kemarin lusa!" seru wanita itu gusar.

"Oh, mungkin hanya sementara. Tenang saja, Ma. Mana mungkin Papa tega memperlakukan kita seperti itu?" bujuk Meyra.

"Dasar anak tolol! Papamu itu pasti marah karena tahu kita menelantarkan si Clara! Padahal, gadis busuk itu sendiri yang memutuskan minggat dari rumah!" bentak Risa.

Di saat ibunya marah besar, yang dapat dilakukan oleh Meyra hanyalah duduk berdiam seorang diri dengan memainkan kedua jemari telunjuknya. Tak jarang wanita paruh baya itu menganggap putrinya sendiri memiliki keterbelakangan mental atau kurang cerdas.

"Kamu diam saja di rumah, Mama akan membereskan masalah ini," perintah Risa, kemudian bersiap pergi dengan berdandan terlebih dahulu.

Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, hanya pilihan yang menuntun jalan setiap orang.

- Bersambung -

1
Minori
Unik, luar biasaa cerita ini 👍🏻
Moon Star
Sip bangett
Momochan
Penasarannn next ya thorr 🥰
Strawberry 🍓
Hehe so happy kent ketemu clara. tapi ada sedihnya krn ada yg jadi korban.. /Awkward/
Penulis Soi: iya kak
total 1 replies
BlueG
thor nya cakep 😉
Penulis Soi: haha..
Tsugoii: seriuss bro??
total 4 replies
BlueG
Wih keren penulis favorit gue.. 💪🏻semangat thor
Akashic
Si Kent lg seru-serunya ama Clara malahan kasian si Kris wkwkw
Penulis Soi: iya haha
total 1 replies
Chase
yeiii uda up nyah seruu
Golden Age
omong2 aq benci banget disuguhin novel org lain pdhl hbs baca novel thor Soi tiba2 ke novel tetanggaaa
Penulis Soi: sabar ya kak 😬
tsuki: guw spendapat cuy
total 2 replies
Golden Age
Clara polos banget
Luca
Si mba Clara unyu bingit 🤣🤣bangkeee 🤪
Yuyu: napa bangkee bang ini
total 1 replies
Suisa POcolOco
Hari-hari yg tegang dimulai~~~
Itadango 🍡
Barusan internet ku mati lama hueheueh pdhl lg seru bacanya 🤧😅
Penulis Soi: gpp kak, always welcome 😊
total 1 replies
Itadango 🍡
OH itu bar yg di bar sblumnya
Itadango 🍡
Woawww 🧐😲 pembunuh berdarah dingin?? penasarannn
Satsuki Mao
Maaf ga sempet komen thor krn ngebacanya malem, tapi jelas ini bagus bngt si serius!
Kuromine🌙
Seru dan menarik 👍 emang penuh misteri/Joyful/
Kuromine🌙
KEREN
Golden Age
Keren ide penulis Soi
Golden Age
Dr Jkt to Gorontalo~ wihh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!