HATIKU MILIKMU

Akhirnya Bastian melakukan pelepasan tanpa pengaman pertama kali di hidupnya dan dia kecanduan hingga beberapa kali menyemburkan benih seenaknya pada rahim Lili.

Sampai sampai Lili sudah tak bisa menghadapi suaminya itu dan memilih pasrah dan membiarkan memuaskan dirinya sendiri.

Sampai dini hari pergulatan mereka selesai. Bastian memeluk Lili yang sudah tertidur dan wanita itu pun mengeratkan pelukannya pada tubuh kekar sang suami. Ini juga menjadi pertama kali mereka tertidur berpelukan setelah melakukan hubungan suami istri. Entah apakah moment ini menjadi yang pertama sekaligus yang terakhir untuk mereka.

Sampai suara tangis Cana terdengar di ruangan kerja milik Bastian yang memang dipasang perekam sensor tangisan bayi.

Bastian langsung bangun dan membiarkan Lili tertidur di ranjangnya. Sedangkan dia memakai baju kembali lalu keluar ruangan menuju kamar utama.

"Hello, putri cantik daddy. Haus yaaa apa udah penuh popoknya?" sapa Bastian saat melihat Cana menangis di box bayi.

Lalu pria itu dengan terampil mengecek kondisi putrinya dan ternyata memang popoknya penuh.

"Oke, ternyata popok Cana udah penuh. Yuk daddy gantikan. Biarin momi mu istirahat dulu yaa karena daddy dan momi baru saja membuat adik untukmu, sayang" ucap Bastian lagi sambil menggendong Cana dalam pelukannya untuk ia bawa ke kamar mandi.

Bastian benar benar pencinta anak anak. Sangat terampil dalam merawat bayi seperti mengganti popok dan kadang juga memandikan putrinya.

Sekitar 15 menit didalam kamar mandi, Bastian membawa Cana dengan handuk.

Lalu ia memakaikan popok baru dan pakaian bersih.

Setelah itu, Cana yang sudah tidak menangis digendong Bastian menuju dapur untuk menghangatkan asi.

Setelah asi diletakkan di dot, Cana pun mendapatkan minumannya.

Bastian mendudukan diri di sofa ruang tengah dan memangku Cana yang menyusu dari dot.

Bayi itu tidak kunjung tidur meskipun susunya sudah habis. Malah mengajak Bastian bermain.

"Da...daa...daa..." panggil bayi mungil itu.

"Astaga sayang. Kamu kok tambah nggak ngantuk sih? Masih jam 3 pagi loh" ujar Bastian yang mulai merasa mengantuk.

"Daa..daaa.." panggil Cana lagi sambil memegang wajah Bastian.

"Yaudah kalau kamu nggak ngantuk, daddy ajak ke bengkel aja yaa biar daddy gak ngantuk juga" sahut pria itu lalu berdiri sambil menggendong Cana dan berjalan menuju bengkel.

Bastian meletakkan Cana di baby chair dan didepannya diberikan banyak alat alat bengkel terbuat dari plastik yang ia siapkan untuk putrinya bermain.

"Meskipun kamu perempuan, tapi kalau bisa benerin kendaraan sendiri, nilai plus buat kamu sayang. Jangan mau bergantung sama pria ya sampai kamu yakin sama pria itu jika dia mencintaimu seperti daddy mencintai momi mu" ucap Bastian.

"Daa..daaa" sahut Cana membuat Bastian tersenyum.

"Gemes banget anak daddy. Daddy cuma berharap momi mu sadar jika daddy sangat mencintainya dan membiarkan kita hidup bersama dengan bahagia" curhat Bastian kepada anak kecil yang tidak tau apa apa.

Tanpa Bastian sadari, Lili mengintip interaksi dari putrinya bersama sang suami dari balik pintu.

"Apa aku benar benar egois? Apa aku benar benar telah menyia nyiakan pria sebaik Bastian? Tapi aku sangat takut jika dia meninggalkanku ketika aku sudah menerima cintanya. Aku akan sangat hancur jika Bastian meninggalkan aku dan Cana" batin Lili dengan mata berkaca kaca.

Lili yang memperhatikan interaksi Cana dan Bastian itu sampai duduk di lantai untuk bisa tetap mengintip. Hingga setengah jam kemudian, Cana menangis. Entah karena mengantuk atau sudah bosan dengan mainannya.

Saat Bastian akan menggendong Cana setelah cuci tangan, Lili keluar ruangan dengan dress yang sudah ia pakai.

"Biar aku saja yang mengurusnya. Kamu istirahatlah, Bas" ucap Lili saat berjalan mendekat kearah putrinya dan menggendong Cana.

"Ayo Cana tidur bareng momi ya" ucap lanjutnya menenangkan sang putri.

Bastian hanya menatap kedua wanita yang sangat ia cintai.

Lili pun kembali masuk rumah dan menuju kamar utama. Sedangkan Bastian karena tubuhnya butuh istirahat juga, memilih masuk keruangannya dan tidur.

Hari mulai pagi dan Bastian masih tertidur lelap. Tumben sekali sampai jam set 8 pagi, pria tampan ini belum bangun hingga dibangunkan oleh perawatnya.

"Dok..dok.. bangun" panggil Ella sambil menyentuh lengan Bastian.

Bastian yg memang sensitif dengan sentuhan langsung terbangun.

"Ella" lirih Bastian kaget.

"Dok. Ini sudah jam set 8 pagi lebih, anda tidak membuka klinik?" tanya Ella.

Bastian terkejut dan melihat jam di dinding.

"Astaga! Kenapa aku bisa bangun kesiangan?" panik Bastian lalu langsung turun dari ranjang dan berniat menuju kamar mandi di bengkelnya.

Namun saat Ella memberikan info jika Lili dan Cana tidak ada dirumah, Bastian menghentikan langkah kakinya.

"Dok, tadi saya masuk rumah, Ella dan Cana tidak ada dirumah. Apakah mereka sedang keluar pagi pagi?" tanya Ella.

Bastian pun menoleh ke arah Ellah dengan tatapan dingin.

"Sialan! Dia sudah kabur!" batin Bastian yang tak terucap. Lalu ia sadar konsekuensi atas syarat yang ia terima tadi malam. Bastian harus melepaskan Lili dan Cana.

"Mungkin mulai hari ini, mereka tidak akan kembali kesini, El. Jangan tanyakan keberadaan mereka lagi kepadaku, aku tidak tau" jawab Bastian dingin lalu pria itu melanjutkan keluar ruangan namun tidak jadi menuju kamar mandi bengkel malah masuk kerumah menuju kamar utama. Sekalian mengecek apa dugaan jika Lili kabur membawa Cana memang benar terjadi.