NovelToon NovelToon
Di Benci Suami Karena Hamil

Di Benci Suami Karena Hamil

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fareed Feeza

Agistya dan Martin awalnya pasangan yang bahagia.
Namun, semuanya berubah saat Agistya hamil di luar rencana mereka.
Martin yang ambisius justru membencinya dan merasa hidup mereka berantakan.
Tak lama setelah anak mereka lahir, Martin menceraikannya, meninggalkan Agistya dalam kesendirian dan kesedihan sebagai ibu tunggal.
Dalam perjuangannya membesarkan sang buah hati, Agistya bertemu dengan seorang pria yang baik hati, yang membawa kembali kebahagiaan dan warna dalam hidupnya.

Apakah Agistya akan memaafkan masa lalunya dan membuka hati untuk cinta yang baru?

Bagaimana pria baik ini mengubah hidup Agistya dan buah hatinya?

Apakah Martin akan menyesali keputusannya dan mencoba kembali pada Agistya?

Akankah Agistya memilih kebahagiaannya yang baru atau memaafkan Martin demi keluarganya?

Semuanya terjawab di setiap bab novel yang aku update, stay tuned terus ya!✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa lalu

Duh pak Dimas mau ngapain.

Tya langsung membawa semua barang belanjaannya lalu berjalan menyusul Dimas.

"Selamat malam ibu, adek." Sapa Dimas dengan ramah, Tya tidak pernah melihat senyum Dimas seperti itu di kantor, bisa di bilang ini pertama kalinya Tya melihat Dimas tersenyum.

"Malam, temannya Tya ya?" Kata Rini menyahuti.

"Bos nya Tya Bu!" Ucap Tya dari balik badan Dimas.

"Eh bosnya? Terimakasih pak sudah mengantar anak saya, Tya merepotkan ya?"

Dimas tersenyum sopan, lagi-lagi Tya di buat terpana dengan senyum Dimas yang sangat langka itu. "Saya yang menawarkan Bu, perkenalkan nama saya Dimas." Dimas mencium tangan Rini dengan sopan, lalu mencolek pipi bulat Kevin, sampai Kevin tersenyum malu-malu.

"Lucunya." Kata Dimas pada Kevin.

"Namanya Kevin pak, Kevin ... Salim sama om nya." Titah Rini.

Kevin Yang sudah biasa dengan perintah itu, langsung menyodorkan tangannya, dan mencium tangan Dimas.

"Wah anak pintar." Puji Dimas.

"Tya, ajak bos kamu duduk ... biar ibu buatkan minuman." Kata Rini.

"Oh tidak usah ibu, saya kebetulan sedang ada keperluan, saya turun hanya untuk menyapa ibu dan juga Kevin, kalau begitu saya pamit ya."

Setelah Dimas pergi dan mobilnya sudah tidak terlihat lagi, Rini langsung mengintrogasi Tya. "Bos kamu kayaknya suka sama kamu Tya, buktinya dia mau menyapa kami."

"Dia itu orang berpendidikan Bu, dia tahu sopan santun karena lihat ibu berdiri di depan rumah, jangan mikir kejauhan bu." Tya mengajak Rini dan juga Kevin masuk ke dalam rumah.

***

Pagi hari sekali Tya sudah datang ke kantor, ruangan Dimas masih gelap, itu artinya penghuninya belum datang.

"Aku buatin kopi sekarang deh, biar pas Pak Dimas datang suhunya udah hangat."

Tya ke pantry untuk membuatkan Kopi, tanpa dia tahu kalau Dimas baru saja datang dan masuk ke dalam ruangannya.

Setelah selesai membuatkan Kopi, dengan percaya diri Tya masuk ke dalam ruangan Dimas tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, karena setaunya tadi Dimas belum datang.

Tya terkejut bukan main, saat ternyata Dimas sudah ada di ruangannya, seketika mereka saling pandang sebelum akhirnya Tya meminta maaf karena sudah lancang masuk tanpa mengetuk pintu dulu. "Maaf pak, tadi saya liat bapak belum datang ... Jadi saya gak ketuk pintu dulu." Ucapnya dengan wajah yang sudah pucat.

"Ada atau tidak, kamu harus ketuk untuk memastikan." Ucap Dimas dengan nada dinginnya.

"I—iya pak, maaf ... Saya gak akan mengulanginya lagi."

"Semalam kenapa bisa sama Revan?"

"Ng itu ... Kemarin abis belanja Revan tawarin, kebetulan turun hujan jadi saya menerimanya, karena Taxi satupun belum ada yang lewat pak, maaf sudah lancang numpang di mobil kantor."

"Bukan karena kamu pacarnya kan?"

"Hah? Pacar? Bu-bukan pak."

"Yaudah, sana keluar."

Tya langsung bergegas keluar ruangan setelah meletakan kopi di atas meja kerja Dimas.

***

Di kantor Martin.

"Aku udah transfer buat bantu bayar cicilan kamu, sama titip 1 juta untuk Komala, katanya dia mau beli skincare kayak aku." Kata Listy dengan suara berbisik pada Martin yang sedang menghampiri meja kerjanya dengan alasan mengantar laporan .

"1 juta? Mahal banget dek, padahal gak usah kamu turutin loh, kamu kan udah bantu aku bayar cicilan."

"Gak apa-apa kok Mas, Komala kan nanti bakal jadi adik aku juga."

"Baik banget kamu dek, mas beruntung di pertemukan dengan wanita se sempurna kamu."

"Aaaaa ... So sweet, jadi pengen cium ... Tapi gak bisa."

"Nanti sore, Mas bakal kasih pelayanan extra buat kamu."

"Sip sip." Listy menunjukan dua ibu jarinya pada Martin dengan wajah sumringahnya.

Enak juga punya hubungan bebas kayak gini, kebutuhan nafkah batin tetap tercukupi. Kata Martin dalam hati.

Sore harinya benar saja, Martin dan juga Listy bermain dengan panas di atas tempat tidur apartemen, Listy yang hyper dan juga Dimas yang haus akan sentuhan membuat keduanya sangat menikmati momen terlarang itu.

***

Dimas terus gelisah saat melihat ke arah meja kerja Tya, dia sebenarnya ingin mengajak pulang bersama, tapi tidak tau harus dengan alasan apa, Dimas terlalu gengsi mengatakannya.

Beberapa karyawan sudah meninggalkan meja kerjanya, tapi tidak dengan Tya ... Wanita itu masih sibuk dengan beberapa lembar kerja yang belum dia kuasai, karena sejak siang tadi Tya mengerjakan dengan perlahan, karena khawatir salah mengerjakan, ingin bertanya terus pada Sirli tapi dia sungkan, karena Sirli pun sejak tadi punya pekerjaan yang sama rumitnya dengan Tya.

"Mba, mau aku bantu? Aku udah selesai nih." Kata Sirli membereskan meja kerjanya.

"Tadi aku belum paham, Kalau sekarang udah paham kok ... Tapi agak sedikit lama kerjainnya, kamu pulang duluan gak apa-apa, mba mau selesain semuanya, biar besok bisa libur dengan tenang."

"Pasti mau jalan-jalan ya sama anak kamu, yaudah ... Semangat mba, aku pulang duluan."

Melihat ada kesempatan dari dalam sana, Dimas langsung berpura-pura keluar ruangan membawa beberapa kertas untuk di foto copy, kebetulan letak mesin foto copy tidak jauh dari meja kerja Tya.

Tya melihat Dimas berjalan melewatinya, dia sama sekali tidak menyapa atau sekedar berbasa-basi karena sedang fokus dengan laptopnya.

"Belum pulang?" Tanya Dimas pada Tya setelah selesai Foto copy.

"Belum pak, sebentar lagi." Sahut Tya dengan sopan.

"Berapa menit?" Tanya Dimas kembali, Karen Dimas mau bersiap untuk keluar sebelum Tua meninggalkan meja kerjanya.

"Saya belum tau pasti pak, sekitar 30 menit mungkin."

Dimas hanya mengangguk, lalu masuk kembali ke dalam ruangannya.

Dia terus mengawasi pergerakan Tya dari dalam, dan sudah bersiap dengan tas kerjanya, jadi ketika Tya hendak pulang Dimas bisa langsung segera menghampiri.

Kurang dari 30 menit, Tya sudah terlihat sedang membereskan meja kerjanya, dengan sigap Dimas langsung keluar dari ruangan.

"Udah selesai?"

"Iya pak."

"Ng ... Tya, pulangnya mau saya antar?"

"Hah? Antar? Gak usah pak."

"Kenapa? Kamu ada yang jemput? Atau Revan yang jemput kamu?"

Tya terkekeh karena tiba-tiba Dimas bersikap seperti tidak biasanya, tadi pagi hingga sore Dimas bersikap dingin dan cuek padanya, bahkan Tya sempat kena bentakan karena lambat mengerjakan apa yang Dimas perintahkan.

"Engga bapak."

"Jam kerja udah selesai, saya bukan bapak kamu."

"Lalu?"

"Kita seumuran, kalau di panggil bapak saya berasa tua, panggil nama aja."

"Dimas gitu? Saya rasanya agak lancang pak."

"Kan saya yang minta, jadi gimana? Mau pulang bareng saya?"

Ini kalau di tolak pasti dia bete sih, tapi kalau aku mau di antar dan ternyata dia udah punya pasangan, sama aja aku kayak Listy dong.

"Maaf ya Dimas sebelumnya, saya ada trauma mengenai rekan kerja yang pulang bersama dengan teman wanitanya, padahal si pria itu mempunyai istri, saya gak mau sampai seperti itu, karena saya pernah ada di posisi itu dan rasanya sakit sekali." Ucap Tya yang secara tidak sadar sudah menceritakan sedikit masa lalunya pada Dimas.

1
Uthie
up yg sering dan banyakkk yaa 💪💪😆😆🤩🤩🤩
Fareed Feeza: Siaaaap kak, klo senggang aku pst up banyak, hari ini aku udah up dari jam 00.00 tapi slesai review-nya sama NT sampe siang begini/Sob/ ... maaf bikin nunggu.
total 1 replies
Uthie
Aku sukaa koq Thor 👍👍👍😘😍🤗🤗
Uthie
Cieee.. ada yg nagih makasih tohhh 😁😁
Uthie
karena katanya kasurnya bagus, si Dimas pasti jadi ketiduran juga dehh itu 😂😂😂
Uthie
Sukkkkaaa bangettttt pas liat notif ini ada Up nya .. ternyata triple update 🤩🤩🤩🤩🤗🤗🤗

thank you Thor 😘😍🤗
Uthie
Hahahaa... singa nya lagi mengaum karena penolakan 😂😂
Uthie
Thorrr... aku sukaaa banget sama ceritanya 👍👍👍👍🤩🤩🤩❤️

semangat lanjut terus yaaa 💪💪😘🤩🤗🤗
Uthie: okeee .. ditunggu selalu 💪😘😘🤩🤩🤩
Fareed Feeza: Waaah makasiii ya udah suka, sipp deh tungguin update an nya ya insha Allah aku tiap hari up, tapi klo ga ada halangan rintangan menghadang /Joyful/
total 2 replies
Uthie
Wadduuhhhh.... bos nya sensi banget gtu 😁😂😂😂
Uthie
Dimas jelaskan dong soal Mika 💪💪🤨
Uthie
Semoga lancar pedekate nya 😁😁👍
Uthie
Cieeee....pak bos sebenarnya modus 😁😁
Uthie
semangat Tya 💪💪🤩
Uthie
Semoga jodoh yg terbaik untuk Tya 👍👍🤗
Uthie
kasiannya 😟
Uthie
keluarga kurang ajar 😡😡
Uthie
Langsung tertarik dan suka dengan cerita nya 👍👍👍🤗🤗🤗🤗
Uthie: /Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Fareed Feeza: waaaah KA uthie ... makasih loh lak
total 2 replies
Uthie
suka ceritanya 👍👍👍
Uthie
tertarik mampir 👍👍🤗
Risman Afandi
Biasa
Fareed Feeza: tks kak ... tapi btw novelnya belum tamat ya
total 1 replies
Mukmini Salasiyanti
hahhhhhhhh
ini nih slh satu org Kufur..
Tdk bersyukur...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!