Menikah adalah suatu keinginan setiap orang tapi apa yang terjadi jika menikah dengan orang yang tidak di kenal.
Itulah yang kini dialami oleh seorang gadis bernama Adhiba Noora Yasmin.
Gadis berusia 18 tahun baru saja masuk kuliah semester pertama itu pun terpaksa menikah atas permintaan Ayahnya yang kini sedang sakit parah.
Tanpa di duga itu adalah permintaan terakhir sang Ayah karena setelah acara ijab kabul selesai sang Ayah pun menghembuskan napas terakhirnya membuat nya hatinya terpukul.
Kesedihan pun menyelimuti hatinya.
Apa yang harus dia lakukan nya sekarang?
Lalu apakah suami yang tidak di kenalnya itu akan menerimanya sebagai seorang istri ataukah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Emir merasakan dadanya begitu berdebar kencang setelah mengingat seseorang.Sosok bayangan masa lalu membuat nya akhirnya terbangun dari tidurnya.Perlahan-lahan dia pun duduk sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.
"Seharusnya aku tidak tidur lagi setelah sholat subuh,pasti mimpi buruk itu tidak akan ada".gumamnya dalam hati sambil beranjak dari tempat tidurnya menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah menghabiskan waktu beberapa menit akhirnya dia pun keluar dengan wajah lebih segar karena habis mandi langsung menuju ke walk in closed untuk mengambil pakaian nya.
Dia berdiri mengambil pakaian ganti yang kali ini tidak resmi tapi hanya pakaian formal karena mulai hari pengusaha muda itu sudah resmi menjadi pengangguran setelah perusahaan nya di ambil alih Daddy.
"Tenang Emir,kau hanya perlu mencari gadis yang berstatus istri mu itu,setelah kau temukan maka semua yang telah menjadi milikmu pasti akan kembali"gumamnya dalam hati.
Dengan sedikit harapan hari ini dirinya harus mencari keberadaan istrinya dan setelahnya dia kan memikirkan rencana apa yang akan di susunnya nanti.
Laki-laki itupun melangkah keluar dari kamar nya untuk menuju meja makan kebetulan hari ini perutnya merasakan sedikit lapar karena kemarin laki-laki itu sama sekali tidak makan karena suasana hatinya terlihat buruk.
Sementara di tempat berbeda.
Noora kini masih terbaring di atas brangkar.Tangannya masih memakai jarum infus karena masih dalam pengobatan.Dia pun masih merasakan sakit pada pergelangan kaki kanannya yang cedera.
"Apa kaki kanan aku akan cacat? tanya nya dalam hati.
Sehabis kecelakaan gadis itu perlahan-lahan ingatan nya mulai kembali pada saat dirinya masih kecil hingga kecelakaan yang pernah di alaminya saat usianya baru menginjak 7 tahun.
Dia mengingat peristiwa kecelakaan itu karena memang saat itu dirinya sedang berlari mengejar sebuah mobil yang di naiki seseorang.Tapi setelah mobil itu pergi menjauh tiba-tiba saja sebuah mobil menabrak nya dari arah belakang dan membuat nya terbaring koma di rumah sakit selama seminggu.Saat dirinya tersadar semua ingatan nya pun hilang.
Di saat dirinya sedang tengelam dalam ingatan mada lalu tiba-tiba saja seseorang memanggil nya hingga dia pun tersadar dari lamunan nya.
"Noor".panggilnya.
Noora hanya terdiam sambil mencoba mengingat wanita dewasa yang kini berdiri di samping brangkar nya.Setelah beberapa saat terdiam dia pun mengingat nya
"Iya Mba".jawabnya.
" Kamu melamun ya, Mba panggil-panggil nggak dengar-dengar".ucapnya sambil duduk di kursi.
"Iya.Maaf".
" Jangan kebanyakan melamun, nanti kamu kesambet penunggu rumah sakit".candanya sambil tertawa pelan.
"Mba bisa saja".jawabnya sambil tersenyum.
" Oh ya kamu makan atau minum?
"Noor mau makan Mba tapi tolong bantu Noor duduk".
" Nggak usah bangun biar Mba suapin aja, habisnya Mba takut luka kaki kamu itu akan berdarah lagi jika kamu banyak bergerak".katanya dengan raut wajah khawatir.
"Nggak usah Mba, Noor bisa makan sendiri".ucapnya menolak dengan halus.
"Sudah Noor nurut apa,jarang-jarang Mba melakukannya."
"Tapi, Noor nggak enak Mba".jawabnya jujur.
" Nggak usah merasa tidak enak, kamu itukan lagi sakit jadi nggak masalah kan? tanyanya, Noora pun hanya mengangguk mengiyakan nya.
Akhirnya Noora pun membiarkan wanita dewasa itupun menyuapinya hingga makanan itupun tersisa separuh lalu meminum obatnya.
"Terima kasih Mba".
"Iya sama-sama".
"Bu Wati kemana Mba kok nggak ada?
" Bu Wati pulang, mungkin nanti malam akan balik untuk ngejagain kamu".
Noora pun terkejut mendengar nya.Sungguh dia tidak menyangka kalau orang yang baru di kenalnya belum lama ini begitu baik kepadanya, sedangkan suaminya sama sekali tidak mengkhawatirkan nya.
Pandangan wanita dewasa itupun langsung melihat kearah gadis itu
"Kenapa Noor?Kok wajahmu sedih begitu?
Noora pun tersenyum lebar
"Noor tidak apa-apa Mba hanya.. hanya terharu saja dengan perhatian kalian".jawabnya jujur.
"Hey kita kan saudara jadi tidak masalah kan?
" Iya.Mba Min.Mba lihat tas Noor nggak?
"Lihat.Sebentar Mba ambilkan".ucapnya sambil berjalan kearah laci nakas dan mengambil sebuah tas.
" Ini Noor ".katanya sambil memberikan tas itu kepada gadis itu.Noor pun menerimanya tapi saat ingin membuka resleting tas wanita dewasa itupun langsung membantunya
" Kamu ambil apa?
"Ponsel".
Dengan cepat wanita dewasa itupun langsung mengambilkan nya.
" Ini ponselnya ".ucapnya sambil memberikan ponsel kepada Noora.
" Terima kasih ".ucapnya dan wanita itupun mengangguk iya lalu kembali duduk di kursi di dekat brangkar.
Noora membuka ponselnya dan melihat-lihat galeri fotonya.Hingga kedua matanya melihat sebuah foto, foto pernikahan nya yang di kirim oleh Mommy mertua nya ke ponselnya.Sesaat dia mengingat nama laki-laki yang menikahinya bernama Emir Al Zaidan Fahri.
"Ternyata aku menikah dengan Abang Emir, pantas saja Ayah bersih keras untuk menikah kannya sebelum ajal menjemput nya.Tapi seperti Abang Emir sudah tidak mengingat aku makanya laki-laki mengabaikan keberadaan ku".ucapnya dalam hati sambil terus melihat wajah laki-laki yang selama ini di lupakan nya.
Lalu dia pun manarik napas panjang dan menghembuskan nya dengan pelan ke udara
"Apakah ini adalah takdir? tanyanya dalam hati.
bersambung
jangan dipikir pembacamu akan naik dg diviralkan. akun kamu bisa saya tumbangkan
hufft