NovelToon NovelToon
LUKISAN SANG JINGGA (Mengejar Cinta Mantan)

LUKISAN SANG JINGGA (Mengejar Cinta Mantan)

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Saling selingkuh
Popularitas:41.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Deodoran

Jingga lelah dengan kehidupan rumah tangganya, apalagi sejak mantan dari suaminya kembali.
Ia memilih untuk tidak berjuang dan berusaha mencari kebahagiaannya sendiri. dan kehadiran seorang Pria sederhana semakin membulatkan tekadnya, jika bahagianya mungkin bukan lagi pada sang suami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deodoran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Koa dan Jingga

"Jingga......." Gumam Koa saat melihat sosok wanita dengan rambut sebahunya membelakangi Senja yang begitu indah dengan semburat warna oranyenya. Ini adalah tempat dimana mereka melihat Sang Jingga beberapa bulan lalu.

Koa berlari berlari cepat tak peduli jalanan tidak rata yang dipenuhi bebatuan dan ranting pohon Nyiur yang berhamburan. Berbulan bulan tak pernah lagi melihat wanita itu membuat Koa tidak sabar menemuinya.

Selama ini ia hanya menunggu tanpa kepastian di Pantai tempat ia melukis, berharap Jingga muncul seperti hari hari biasanya. Namun Nihil Jingga tak pernah sekalipun menampakkan batang hidungnya.

Cahaya temaram dari sang Jingga menampakkan wajah Jingga yang tak seperti biasanya. Senyumannya pun terlihat begitu lepas dan tulus.

"Jingga...."

"Koa....ku kira tidak akan melihatmu lagi..." Jingga nampak sangat bahagia bisa kembali bertatap muka dengan pria itu.

Koa terlihat salah tingkah, ia ragu ingin memeluk Jingga dan akhirnya hanya mengusap pucuk kepala wanita itu saja.

"Aku selalu menunggumu...."ujar Jingga.

"Aku juga, sayang kita menunggu ditempat yang berbeda." Koa tersenyum lebar. Andai ia tahu Jingga menunggunya ditempat ini maka sudah sejak dulu ia datang kesini.

"Hai......" Koa setengah membungkuk hingga wajahnya setinggi perut Jingga yang mulai membesar.

"Apa kabar anak baik.....kenalkan ini Koa Danudara..." Koa sama sekali tidak bersedih saat melihat Jingga tengah hamil tua. Ia justru melirik dengan wajah kesal yang dibuat buat kearah calon ibu itu.

"Bagaimana bisa kau membawanya ketempat sesepi ini, Ayo pulang! Orang hamil kalau magrib harusnya dirumah saja!" Koa menarik tangan Jingga dan menggenggamnya erat. Ia menuntun Jingga dengan sangat hati hati persis saat mereka pertama kesini dulu.

Jingga menghentikan langkahnya, ia berharap Koa bertanya lebih banyak namun nyatanya pria itu seperti tidak penasaran dengan kehidupannya beberapa bulan ini.

Tentu saja! Karena yang fikirkan Koa adalah, Jingga sudah bahagia dengan suaminya yang kaya raya itu dan kini menanti buah cinta mereka yang pertama. Sedangkan dia? Dia tetaplah Seorang Koa yang hidup dari hasil melukis dan menjadi buruh bangunan.

"Aku Masih meniti kebahagiaanku....." Ujar Jingga tiba tiba, hingga Koa menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang. Menatap Jingga yang tengah mengusap perut buncitnya.

"Kami sudah resmi bercerai.....sebulan setelahnya aku baru tahu jika tengah berbadan dua, saat itu usianya sekitar dua belas minggu dan dia tak menampakkan diri....mungkin dia tahu jika ayahnya pernah tak menginginkan dirinya tinggal dirahim sang ibu..." Terang Jingga...

Koa menggigit bibir bawahnya mendengar penjelasan Jingga, ia kemudian membawa wanita itu kedalam dekapannya..."Ternyata Tuhan...menyempurnakan kebahagiaanmu dengan seorang anak, Sekarang kau sudah bahagia?"

Jingga mengangguk dalam tangisnya, wajah mungilnya bersembunyi didepan dada Koa.

"Aku bahagia sekarang.....Maukah kau melukiskan Sang Jingga untukku?"

"Pasti!" Koa mengangguk Yakin, bayangan Jingga membelakangi Senja tadi masih begitu jelas dalam ingatannya.

.

.

.

Ada setitik rasa bersalah menghampiri Jingga kala ia menyadari rasa untuk Koa sebenarnya sudah ada sejak ia masih menjadi istri Danish. Semua kehangatan yang tidak ia dapatkan dari Danish malah ia dapat melalui Koa, Pria pemalu yang sebenarnya ingin menyimpan perasaanya untuk Jingga hanya didalam hati saja.

Rasa minder melihat Jingga memiliki segalanya membuat Koa enggan berharap pada hubungan lebih intim lagi. Bahkan setelah Bayi mungil berjenis kelamin perempuan itu lahir, Koa tetap memposisikan dirinya sebagai Pelindung untuk wanita yang ia sebut sang Jingga. Diberi amanah untuk memberikan nama untuk Anak Jingga membuatnya merasa semua itu sudah lebih dari cukup.

Lembayung Senja....Bayi mungil itu seperti tengah tersenyum saat ia membisikkan nama tersebut didekat telinganya, setelah sesaat lantunan kalimat suci didengungkan Koa disana.

Tak ada yang menyangka jika pria yang siaga siang dan malam itu nyatanya bukanlah suami dan ayah dari bayi mungil yang lahir dirumah sakit bersalin itu.

Jingga Masih merasakan sakit karena efek obat bius sisa operasi mulai menghilang. Ia kemudian memanggil Koa agar lebih dekat dengan dirinya.

Dan dengan patuhnya Koa mendekatkan telinganya pada bibir Jingga yang terlihat tidak sabar berujar sesuatu.

"Katakan padaku apa yang kau butuhkan?" Tanya Koa lembut.

"Koa.....A-apakah Ka-kau keberatan dicintai oleh Seorang Janda satu anak?" mata Jingga masih belum terbuka sempurna, ia sesekali meringis saat merasakan perih diarea bekas jahitannya.

"Aa.....aku...." Koa mengerjapkan mata beberapa kali, ia masih belum percaya dengan apa yang diucapkan Jingga. Meski tidak menyebut nama tapi dengan percaya dirinya Koa yakin Janda yang dimaksud Jingga adalah dirinya sendiri.

Tapi bagaimana jika ini hanya gumaman seseorang yang masih dibawah pengaruh obat bius?

Koa terus berdoa jika Jingga mengucapkannya dalam keadaan sadar. Namun sepertinya ia salah karena Jingga kembali menutup matanya rapat rapat.

Koa tertawa hambar lalu hendak memencet sebuah tombol guna memanggil Petugas kesehatan yang berjaga.

"Ada apa pak?"

"Dia sudah sadar bu bidan, tadi...."

"Istri bapak sudah sadar dari dua jam yang lalu."Jawab bidan itu memotong kalimat Koa, "Ia bahkan sudah memberi asi pertamanya untuk baby lembayung....." Lanjut bidan itu tersenyum.

Dua jam yang lalu Koa memang menitipkan Jingga kepada perawat karena ia mesti pulang membersihkan diri setelah menemani wanita itu sepuluh jam di Rumah sakit bersalin.

"Jadi sudah ketemu sama baby buk?"

"Sudah pak, Babynya sekarang masih diruang bayi.......oh iya nanti kalau istri bapak sudah buang angin bisa dikasih minum ya....saya permisi...."

Koa hanya tersenyum...ia kemudian mengusap pucuk kepala Jingga penuh kasih. Dalam hati Koa terus merutuki diri sendiri sambil menggeleng pelan.

Meski sudah sadar namun sepertinya yang tadi memang benar Jingga hanya mengigau.

"Aku membencimu!" Tukas Jingga masih dengan mata terpejam.

Mendengar ucapan ketus Jingga tangan Yang tadi mengusap dengan lembut itu seketika menggantung diudara.

"Jingga......." panggil Koa lembut, ia takut terjadi apa apa dengan Jingga.

Mata Jingga kemudian terbuka, namun ia menatap Koa dengan tatapan sinis, semakin membuat Koa diliputi tanda tanya besar.

Namun tak lama kemudian Wanita itu menangis.

"Aku bermimpi kau meninggalkanku.....makanya aku mengatakannya....tapi kau tidak peka!" Ucap Jingga sedih, membuat Koa seketika mengulum senyumannya. Kini ia paham semuanya.

cup.....Sebuah kecupan hangat kemudian mendarat di kening Jingga. Jangan tanya bagaimana perasaan Koa sekarang. Bahagia itu ternyatanya tak bisa ia lukiskan didalam kanvas kosong.

"Jingga......Apakah kau keberatan dicintai pria biasa sepertiku? Pria yang tidak memiliki harta dan masa depan yang jelas." Koa tak akan membiarkan Jingga menyatakan perasaannya duluan. Bagaimanapun ia adalah orang pertama yang jatuh cinta pada wanita itu. Jauh sebelum Jingga menyadari perasaannya.

Jingga menggigit bibirnya mencoba menahan laju air matanya. Benar yang dikatakan Koa, Bahagia bukan berarti tidak boleh menangis. Buktinya kini ia ingin menangis sejadi jadinya dihadapan Koa.

"Aku tidak keberatan......"

Koa.....mungkin kau bukan pria pertama yang menyatakan cinta padaku. Namun kau pria pertama yang menerima pernyataan cintaku (Jingga Marina)

1
DozkyCrazy
ini ni sutradara nya wkwkwk
DozkyCrazy
innalilahi 😭😭😭😭
Yuyun Yuningsih
selalu menarik alur nyA bagus
DozkyCrazy
koa💛
DozkyCrazy
istri nyaa x bukan pelakor
DozkyCrazy
😭😭
DozkyCrazy
kerren 👏👏
DozkyCrazy
siiap
janie
balikan dung...
janie
lagi baca bagian ini saat sarapan pagi di hotel, auto mewek.../Cry/, yg disekitar pada ngeliatin.... author kenapa kamu keren sekaliiii...lup yuu pul
melan lau
Keren banget kak ceritanya ...
janie
/Good//Good/
Sari Dewi
novel yg luarrrt biasaaaa indaaaahhh...terima kasih ...
semoga ada karya baru yg seindahhh ini... aamiin
Aningrum
sedih bgt denger author nya bilang kek gitu.../Sob/
SRI MURTINAH
terimakasih kakak. semangat u novel dg cerita yg baru lagi
Umicho
terima kasih author... sayang banget karya nya bagus2, tetap semangat ya.... selalu berkarya...
semua karya author yg pernah aku baca keren semua... 👍👍👍
Deodoran: sama2 kak🥰
total 1 replies
Nur Yuliastuti
terimakasih untuk cerita sangat apik nya semoga sukses di dunia nyata maupun dunia mayanya,,, sehat, dimudahkan dan bahagia selalu 🤗😍😍❤️
Deodoran: aamiik kak🥰
total 1 replies
Nur Yuliastuti
dimanapun berkarya semoga sll dimudahkan ya Thor 🙏
Suherni 123
terimakasih kak othor untuk cerita nya,, tetep berkarya dimana pun berada dan terus semangat 🥰
(sedih banyak penulis yang keren yang gak lanjut disini)
Aningrum: he'em bener banget
Deodoran: sama² kak🥰
total 2 replies
Khiya Atmaja
Terimakasih kak sudah menyuguhkan karya yang luar biasa seperti novel-novel kakak yg lain 🧡

But , sedih banget pas baca kalau kemungkinan novel ini menjadi novel terakhir kakak di Noveltoon 😭

Kakak mau pindah kemana?
Khiya Atmaja: Jangan lupa infonya kak 😊
Deodoran: masih cari2 kak😊
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!