Menjadi seorang asisten rumah tangga bukanlah tujuan hidup bagi seorang wanita bernama ZENVIA ARTHUR.
Tapi pada akhirnya dia terpaksa menjadi ART seorang billionaire bernama KAL-EL ROBERT karena suatu alasan.
Bagaimana keseruan ceritanya?
follow instagram @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Maid 29
Zenvia masih melihat ke arah Kal dan belum menjawab apa pun.
"Tidak, aku lebih suka pekerjaanku yang sekarang," kata Zenvia akhirnya dan memalingkan wajahnya dari Kal.
"Aaaahh ... Aku sangat mengantuk," ucap Kal dan dengan entengnya merebahkan kepalanya di paha Zenvia.
"A-apa yang kau lakukan?" tanya Zenvia gugup.
"Pijat kepalaku. Kepalaku sedikit pusing," ucap Kal.
Tubuh Zenvia kaku dan tangannya masih terangkat ke atas dengan gelas yang masih dipegangnya.
"Jangan memukulkan gelas itu ke kepalaku," kata Kal yang menutup matanya.
Zenvia masih tak bergerak hingga akhirnya mata Kal terbuka.
"Please. Pijat kepalaku karena aku tak berpura pura," ucap Kal.
Lalu Zenvia meletakkan gelasnya di atas meja dan kemudian tangannya dengan ragu memegang kepala Kal.
Kal memegang tangan Zenvia dan menaruhnya di atas kepalanya.
"Jangan sungkan," ucap Kal.
'Iiiissshh ... Pria iniiiii ...' batin Zenvia kesal.
Zenvia meneguk salivanya dan mulai memijat perlahan kepala Kal.
"Kau tak punya tenaga, Zi?" tanya Kal.
Lalu Zenvia kembali memijat kepala Kal dengan lebih menekannya.
"Aaaaahh ..." desah Kal dan membuat Zenvia mengerutkan keningnya.
"Ini benar benar nikmat," ucap Kal.
"Bisakah kau tak mengatakan hal itu? Orang akan salah paham jika mendengarnya," sahut Zenvia pelan.
"Aku mengatakan apa yang sedang kurasakan. Apakah salah?" sahut Kal yang masih memejamkan matanya.
"Jangan berhenti. Gerakan tadi sangat enak," ucap Kal ketika Zenvia menghentiksan pijatan tangannya.
'Ooooohhh ... Pria ini benar benar membuatku gila,' batin Zenvia yang semakin kesal.
Zenvia kembali memijat kepala pria tengil itu dan Kal masih dengan ucapan ucapan randomnya yang pasti akan membuat orang salah paham jika mendengarnya.
*
"Kau mendengarnya? Mereka melakukan hal itu di sofa. Oh my," bisik pramugari itu pada temannya.
"Ya, aku mendengarnya dan kurasa wanita itu memang kekasih Tuan Kal El. Kau tahu sendiri kan bahwa Tuan Kal tak pernah membawa seorang wanita sebelumnya kecuali kerabatnya," bisik wanita itu.
"Betapa beruntungnya wanita itu. Aku sudah tak punya kesempatan lagi, huuuffttt," ucap wanita itu dengan masih berbisik.
"Come on ... Jaga etikamu atau kau akan dipecat oleh keluarga Robert. Banyak yang menginginkan pekerjaan kita," bisik wanita satunya lagi.
"Ya Tuhan, aku masih mendengar suara seksinya. Itu membuatku ikut bergairah," bisik sang pramugari.
"Hush, sudahlah. Kita pasang head phone kita saja," ucap wanita itu lagi.
*
*
"Apakah sudah tak pusing?" tanya Zenvia pelan.
"Masih pusing," ucap Kal.
"Apakah perlu kuambilkan obat saja?" tanya Zenvia.
"Di mana obatnya?" tanya Kal.
"Di koperku yang ada di atas," jawab Zenvia.
"Tak perlu aku malas mengubah posisi kepalaku karena kau pasti akan beranjak dari sofa ini jika mengambil obat itu," ucap Kal.
'Benar benar alasan yang tak masuk akal. Dasar tengil,' batin Zenvia.
Kal kemudian membuka matanya.
"Katakan apa yang ada di hatimu. Apakah kau mengumpatku, Zi? Katakan saja langsung di depanku jika ingin mengumpat padaku," kata Kal tersenyum smirk.
Zenvia tak menjawab apa pun dan tetap memijat kepala Kal dengan perlahan tapi dengan gerakan cukup menekan.
"Ooowwhh ... Kau benar benar ahli dalam hal ini," ucap Kal lagi dengan ucapan randomnya.
"Tidakkah lebih baik kau diam dan tidur, Tuan?" kata Zenvia.
Kal tertawa.
"Aku suka menggodamu karena kau akan lebih banyak bicara," jawab Kal.
"Kurasa kau harus memijat punggungku juga nanti," ucap Kal.
Dan Zenvia benar benar ingin memukul kepala Kal dengan gelas yang ada di depannya itu.