Aresha adalah gadis jenius, dia menyembunyikan identitas asli dan hidup sebagai Disha sejak kecil untuk menghindari ancaman musuh keluarga. Mengenakan kacamata tebal, Disha menutupi pesonanya dengan penampilan yang sederhana sambil diam-diam menyelidiki identitas musuh-musuhnya.
Suatu penyelamatan darurat, Disha berpartisipasi dalam penyelamatan nyawa pasien VVIP bernama Rayden, kemunculan Rayden membuat Disha menyadari adanya bau musuh yang muncul.
Di saat yang sama, karena Disha Rayden teringat pada gadis hilang yang dia cintai selama bertahun-tahun.
Tanpa sepengetahuan satu sama lain, keduanya mulai diam-diam mengawasi gerak-gerik masing-masing.
Apakah Rayden adalah musuh keluarga yang harus Disha hindari? Keterikatan macam apa yang terjadi di antara keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MGD Bab 20 - Rencana Rafaela
"Terima kasih Tuan," ucap Disha seraya menundukkan kepalanya sebagai bentuk terima kasih dan hormat sekaligus, dia mengucapkan kalimat itu untuk Samuel. Kini mereka berdua berada cukup jauh dari keberadaan Rafaela.
Namun masih berada di koridor rumah sakit.
"Lain kali Anda harus melawan perawat Disha, jangan mau ditindas terus," balas Sam, dia paling tak suka wanita yang diam saja meski sudah berulang kali ditindas.
Saat itu Disha terus menundukkan kepalanya, benar-benar bersikap seolah dia adalah gadis yang lemah.
Dan sikap Disha yang seperti itu malah membuat Sam merasa seperti dia yang telah menindas gadis berkacamata ini.
Huh! Sam membuang nafasnya kasar, jadi serba salah sendiri. Lantas tanpa ada kata pamit ataupun apa-apa lagi, asisten sang Tuan Muda itu pun segera pergi dari sana. Pergi begitu saja meninggalkan Disha yang masih menunduk menatap lantai rumah sakit.
Hari berlalu.
Beberapa hari pun telah terlewati, kini Rayden sudah diperbolehkan untuk menggunakan kursi roda. Pria yang sudah tak sabar keluar dari dalam kamarnya pun menyambut antusias izin itu.
Bersama dengan Dara, Rayden pun berkeliling rumah sakit. Membuat kehebohan sesaat ketika dia menunjukkan ketampanannya pada semua orang.
Saat itu Disha sedang sibuk mengurus acara yang akan digelar di rumah sakit. Jam 9 pagi nanti tepatnya, akan ada kunjungan dari anak-anak panti asuhan Kasih Bunda ke rumah sakit ini, anak-anak itu adalah anak berkebutuhan khusus. Butuh persiapan ekstra untuk menyambut mereka. Memastikan semuanya merasa nyaman dan gembira ketika mengikuti acara itu nanti, Bermain dan Belajar adalah tema yang Disha pilih.
Dia telah menyiapkan banyak kanvas dan cat warna untuk anak-anak itu melukis di taman rumah sakit. Bermacam-macam permainan pun telah tersedia disana.
Rafaela dan semua teman-temannya setuju untuk memilih Disha menjadi ketua pelaksana. Sengaja membuat gadis buruk rupa itu akan repot sendiri mengurus acara.
"Ada acara apa disana?" tanya Rayden pada Dara yang mendorong kursi rodanya, sekilas dia pun melihat gadis berkacamata itu lalu lalang seolah sibuk sekali.
Dan mendengar pertanyaan Rayden, Dara pun menghentikan kursi roda itu, ikut menatap ke arah yang ditunjuk oleh Rayden.
"Hari ini ada acara di rumah sakit Tuan, akan ada kunjungan dari salah satu panti asuhan anak-anak berkebutuhan khusus. Selain pengobatan gratis juga ada event bermain dan belajar," terang Dara apa adanya.
Tak jauh dari mereka ada Samuel pula yang mengikuti, dia sebenarnya sudah tahu lebih dulu tentang hal itu. Bahkan tahu juga jika Disha lah yang mengurus semuanya.
"Oh," balas Rayden singkat. Seolah tak ada minat untuk tahu lebih banyak, padahal kedua matanya terus menatap intens ke arah kerumunan banyak orang di taman rumah sakit itu. Terlebih pada gadis berkacamata yang terlihat sibuk sendiri.
Di ujung sana Disha melangkah cepat masuk ke rumah sakit, masuk ke ruang persediaan makanan untuk anak-anak nanti, memastikan semuanya telah siap.
"Kak Vio, kalau mau keluar jangan lupa ditutup ya pintunya, takutnya nanti ada yang masuk kesini dan mengacaukan semuanya," ucap Disha, berbicara pada penjaga bagian makanan. Usianya memang lebih tua daripada Disha.
"Oke Dish," balasnya dengan sungguh-sungguh, dia pun ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak itu nanti.
Disha keluar, tak melihat jika diujung sana Rafaela dan Dena mulai merencanakan sesuatu.
"Aku akan mengalihkan perhatian kak Vio, kamu masukkan kecoa itu ke salah satu makanan. Satu kecoa itu akan membuat semua makanan terlihat tidak layak," titah Rafaela, sementara Dena yang mendengarnya hanya mampu terkekeh pelan.
Tak sabar untuk tertawa keras ketika semua usaha keras Disha selama ini akhirnya gagal.
Terlebih Rafaela, dia akan membalas semua kekesalannya hari ini. Tentang hubungan Disha dan Rayden yang semakin dekat dan tentang Samuel yang pernah memarahinya gara-gara wanita buruk rupa itu.
"Ayo," ajak Rafaela.