NovelToon NovelToon
Istri Rasa Selingkuhan

Istri Rasa Selingkuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua / Mafia / Cinta Seiring Waktu / Tunangan Sejak Bayi / Nikah Kontrak
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Desau

Andra dan Trista terpaksa menikah karena dijodohkan. Padahal mereka sudah sama-sama memiliki kekasih. Pernikahan kontrak terjadi. Dimana Andra dan Trista sepakat kalau pernikahan mereka hanyalah status.

Suatu hari, Andra dan Trista mabuk bersama. Mereka melakukan cinta satu malam. Sejak saat itu, benih-benih cinta mulai tumbuh di hati mereka. Trista dan Andra terpaksa menyembunyikan kedekatan mereka dari kekasih masing-masing. Terutama Trista yang kekasihnya ternyata adalah seorang bos mafia berbahaya dan penuh obsesi.

"Punya istri kok rasanya kayak selingkuhan." - Andra.

"Pssst! Diam! Nanti ada yang dengar." - Trista.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 31 - Ada Yang Ganjil

Andra membuka pintu lebih lebar, tubuhnya tegap, bahunya tidak merunduk sama sekali. Ekspresi kagetnya hanya muncul sepersekian detik sebelum hilang, tergantikan dengan ketenangan yang hampir menantang.

“Kau jauh-jauh ke Bali cuma buat ngetuk pintu kami?” katanya santai.

Regan menyipitkan mata. “Di mana Trista?”

Andra mengangkat satu alis. “Kalau kau ingin bicara dengan istriku, kau bisa bilang baik-baik.”

Istriku, kata itu sengaja dia tekankan. Tidak ada rasa takut dalam suaranya. Regan menggertakkan gigi.

“Aku tidak datang untuk berdebat denganmu,” ucap Regan. “Aku datang karena Trista menghilang tanpa kabar, dan kau membawanya ke sini.”

Andra memiringkan kepala sedikit. “Kau terlalu dramatis. Dia tidak menghilang. Dia liburan.”

“Tanpa kasih kabar?” Regan bertanya dingin.

“Orang bisa lupa charger, tahu?” Andra menyeringai, jelas menyindir.

Sebelum Regan membalas, suara langkah cepat terdengar dari dalam villa.

Trista muncul, rambut acak, kaus kebesaran, dan senyum manis yang dipaksakan. “Regan? Kamu… kok bisa di sini?”

Nada suaranya ceria, tapi Andra bisa melihat ketegangan di mata Trista. Ia melangkah cepat ke depan, meraih lengan Regan seolah ini pertemuan biasa.

“Kau bikin aku kaget,” katanya sambil tertawa kecil. “Aku mau jelasin, sumpah. Tapi… ya, kami terjebak situasi.”

Regan menatap Trista lama. “Apa situasinya begitu memaksa sampai kau tidak bisa kirim satu pesan saja?”

Trista meneguk ludah. “Aku... panik. Semua orang tiba-tiba nyuruh kami bulan madu. Keluargaku sama keluarga Andra kompak banget. Aku cuma… ikut alur. Beneran.”

Regan melirik Andra sekilas, lalu kembali menatap Trista. “Dan kau setuju saja?”

“Kalau aku nolak, mereka malah curiga,” jawab Trista cepat.

Andra mengangguk, mendukung versi Trista. “Ya. Kau tau keluarga kami. Kalau ada yang janggal dikit, bisa heboh sekampung.”

Regan kembali menatap Andra tajam, seperti mencoba menangkap kebohongan lewat retakan kecil di wajahnya. Tapi Andra tidak goyah. Ia berdiri santai, tangan masuk ke saku, tatapan tenang seperti sedang menilai balik Regan.

Kesunyian antara mereka terasa seperti dua singa yang mengitari satu mangsa yang sama. Hingga akhirnya Regan berkata pelan, “Aku masih tidak percaya.”

Trista menepuk bahunya cepat-cepat. “Regan, please… jangan seperti ini. Aku baik-baik saja. Lihat?” Ia memutar tubuhnya seperti sedang menunjukkan bahwa ia tidak terluka. “Aku di sini buat… ya, honeymoon terpaksa. Tapi aku aman.”

Regan mengerutkan kening. “Aman, ya?”

“Iya, aman.” Trista menatapnya lembut. “Andra tidak menyentuhku. Kami cuma tidur, jalan-jalan, makan. Itu saja. Kami seperti sahabat sekarang.”

Andra tersedak udara. “Trista—”

Trista mencubit lengan Andra diam-diam. Andra mengerjap, memilih diam dan membiarkan Trista berbohong demi keselamatan mereka.

Regan tidak melewatkan momen kecil itu. Tatapannya turun ke tangan Trista yang masih menyentuh Andra. Trista sadar, langsung menarik tangannya cepat-cepat.

“Kami benar-benar tidak ada niat bikin kamu khawatir,” katanya lagi. “Aku cuma… aku butuh nafas sebentar dari semua ini.”

Regan terdiam. Lalu perlahan berkata, “Kau bisa bernafas, Tris. Tapi tidak dengan orang yang ingin merebutmu dariku.”

Andra tersenyum tipis. “Sombong amat. Yang bisa direbut artinya bukan punya siapa-siapa dari awal.”

Trista hampir menjerit. “Andra!”

Regan melangkah satu tapak maju, aura mematikan mulai keluar. “Ulangi itu.”

“Tidak perlu,” potong Trista cepat, berdiri di tengah mereka seperti penyangga yang frustrasi. “Sudah cukup. Stop. Kalian nggak usah saling tantang.”

Tapi Andra tidak bergeser. Ia justru menatap Regan dengan dingin. “Aku tidak takut padamu.”

Regan membalas tatapan itu tanpa berkedip. “Itu masalahmu.”

Trista langsung mendorong dada Andra, lalu menahan Regan dengan tangannya. “Cukup! Kalian mau berantem di Bali? Serius? Di depan villa turis? Mau trending?”

Keduanya berhenti. Hanya karena Trista yang bicara. Trista menghela napas panjang, mencoba menyusun kata. “Regan… aku mengerti kamu kesal. Tapi sumpah, kami tidak melakukan apa-apa yang aneh. Aku cuma butuh waktu… dan dia ikut karena tidak enak menolak keluarga kami. Itu saja.”

Regan akhirnya memalingkan wajah, napasnya berat. “Aku tidak suka ini, Tris.”

“Aku tahu,” kata Trista lembut. “Tapi percayalah padaku.”

Regan menatap Trista lama. Sangat lama. Hingga akhirnya ia berkata pelan, “Oke. Aku beri waktu. Tapi aku akan tetap di Bali. Aku ingin memastikan semuanya… benar.”

Andra bersiul pelan. “Wah. Nyamar jadi satpam pribadi sekarang?”

Trista menampar dada Andra. “Tolong DIAM.”

Regan tak membalas. Ia hanya menatap Andra dengan ancaman sunyi, lalu berkata pada Trista, “Aku akan menginap di resort ini juga.”

Trista pucat seketika. “Hah?”

Regan berbalik. “Aku ingin melihatmu setiap hari. Pastikan kau aman.” Kalimat itu tidak terdengar romantis. Lebih seperti, pastikan Andra tidak macam-macam.

Pintu villa menutup begitu Regan pergi.

Andra menyandar pada dinding dan menghela napas panjang.

“Aku tidak takut sama dia. Tapi—”

Trista memukul lengan Andra lagi.

“Kenapa kamu malah nantang-nantang!? Aku hampir kena serangan jantung!”

Andra terkekeh kecil. “Maaf. Aku kesel lihat dia seolah punya hak atas kamu.”

Trista menatapnya lama. “Kita bisa ketahuan!”

Andra mendekat, suaranya rendah dan hangat. “Tenang. Kita bisa kelabui dia.”

Trista menatap matanya, jantungnya berdetak lebih cepat. “Kamu yakin?”

Andra tersenyum miring. “Sangat.”

Di luar sana, Regan sedang bersiap memata-matai. Dia bertekad menemukan kebenaran, apapun caranya. Karena Regan tentu merasa ada yang ganjil.

1
Tiara Bella
ternyata andra sm trista bersandiwara didpn Regan....tp Regan gk percaya
Rommy Wasini Khumaidi
Andra kan merasa dia pemenangnya...oh jelas dong,dia sah dimata hukum & agama,trs Andra juga sudah mendapatkan hatinya Trista
Cindy
lanjut
kalea rizuky
regan tulus bgt lo
Cindy
lanjut
Rommy Wasini Khumaidi
terserah kamu lah thor,aku hanya berharap takdir yang baik untuk mereka.
Tiara Bella
tuh kan langsung ketemu....mafia apa sh gk bisa ditemukan ..Andra sm trista gimana itu nasibnya
Ass Yfa
bener bngt mereka suami istri tapi kayak selingkuh...huh...🤣🤣
Rommy Wasini Khumaidi
mafianya beda,mungkin ini mafia tipe kadal yang bisa dibuayaain🤣
Cindy
lanjut
Tiara Bella
nikmatin dl aja bulan madu kalian....masalah mah tunggu nanti
Cindy
lanjut
Tiara Bella
skrng senang² dl gk tw entar
Cindy
lanjut
Tiara Bella
aduh Andra santai bngt gk tw apa yg dihadapi itu mafia.....
Vike Kusumaningrum 💜
Nginap aja, biar Regan kalang kabut 🤭
Rommy Wasini Khumaidi
nggak nginep aja nih dirumah orang tua biar gk kucing²an lagi
Rommy Wasini Khumaidi
lebih pintar malingnya dong,malingnya halal untuk menyentuh dan disentuh😁
Cindy
lanjut
Tiara Bella
makan malam yg hangat dan kekeluargaan ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!