Davina Himawan tidak pernah menyangka pernikahannya dengan Jodie kandas di tengah jalan. Pernikahan yang awalnya begitu bahagia, dalam sekejap hancur berkeping-keping setelah Vina mengetahui suaminya berkhianat dengan wanita lain. Wanita itu tak lain sekertaris suaminya sendiri. Lolita.
Davina memilih pergi meninggalkan istana yang telah ia bangun bersama Jodie, laki-laki yang amat di cintainya. Bagi Vina yang menjunjung tinggi kesetiaan, pengkhianatan Jodie tak termaafkan dan meninggalkan luka teramat dalam baginya.
Bagaimana kisah ini?
Apakah Davina mampu bangkit dari keterpurukan atau kah ia akan merasakan sakit selamanya? Ikuti kelanjutannya 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERKELAHIAN
"Dari mana saja kau Davina?"
"Apa kau sekarang sudah menjadi wanita murahan Davina! Kau lihat pukul berapa sekarang, apa kata orang-orang saat melihat mu jam segini masih berkeliaran dengan laki-laki lain!"
Suara itu mengejutkan Davina. Tubuhnya seketika terperanjat kaget.
"Mas Jodie. Apa yang mas lakukan di sini?", balas Vina balik bertanya saat melihat Jodie muncul tiba-tiba dari balik tanaman palem merah yang sudah rimbun di samping rumah.
"Apa yang ia inginkan dari mu, Vina. Kau masih menjadi istri ku", ketus Jodie dengan suara meninggi.
"Mas kecilkan suara mu, nanti tetangga mendengar–"
"Masa bodoh! Aku tidak perduli!!"
"Aku sudah mengingatkan mu berulang kali. Aku tidak akan pernah menceraikan mu! Jangan coba-coba memancing ku untuk bertindak kasar, Vina–"
"Tenangkan diri mu, mas. Sebaiknya kita bicarakan di dalam", bujuk Davina menyadari Jodie sudah naik pitam seperti itu.
"Tidak perlu! Sekarang juga kau ikut aku. Pulang ke rumah. Apa kau lupa kewajiban mu sebagai istri, hah?", teriak Jodie dengan kasar menarik keras tangan Davina.
Davina terkejut diperlakukan kasar seperti itu. "Mas Jodie lepaskan aku. K-amu mau apa..mas".
Jodie tidak menghiraukan permohonan Vina, laki-laki itu menyeret Davina dengan tenaganya, saat Vina sekuat tenaga menolak.
"Lepaskan dia Jodie!!!"
Suara menggelegar itu seketika menghentikan tindakan Jodie.
Marni, bahkan tetangga kiri-kanan berhamburan keluar rumah melihat apa yang terjadi. Marni begitu panik begitu mengetahui Davina menjadi korban kekerasan Jodie.
"Tolong jangan sakiti ibu vina, pak", teriak Marni histeris berlari hendak membantu Davina yang tersakiti.
Jodie benar-benar sudah di butakan akal sehatnya karena amarah yang membuncah menguasai dirinya.
Daniel pun begitu. Laki-laki itu mendorong kencang dada Jodie agar melepaskan cengkeramannya pada lengan Davina.
Dan itu berhasil. Laki-laki itu terhuyung kebelakang membuat tangannya terlepas dari Davina.
Tubuh Davina pun hampir terjerembab, beruntung Marni berhasil memeluknya erat. Davina tidak bisa menahan air matanya lagi. Wanita itu terisak memeluk Marni yang sudah di anggap nya keluarga.
Sementara Daniel menghadiahi wajah Jodie bogem mentah. Jodie tidak tinggal diam, laki-laki itu tidak mau kalah setelah berhasil bangkit membalas Daniel dengan tendangan.
Orang-orang sekitar berusaha melerai perkelahian itu. Hingga keamanan datang. Dan berhasil menengahi keduanya.
"Kau laki-laki brengsek! Bagaimana mungkin kau memperlakukan istri mu seperti itu, Jodie", ujar Daniel terengah.
"Aku tidak takut pada mu, walaupun kau atasan ku. Kau sudah tahu Davina istri seseorang kenapa kalian pergi berduaan. Kau pikir aku tidak tahu, kau ingin merebutnya dari ku, hah!", seru Jodie menunjuk muka Daniel dengan wajah penuh amarah.
"Cukup mas! Kau keterlaluan menuduh ku seperti itu. Apa kau lupa, kau sendiri yang membuat pernikahan kita hancur! Kau yang mengusirku dari rumah kita, karena wanita lain. Kau berselingkuh dengan sekertaris mu. Kenapa kau masih mengusik hidup ku. Apa mau mu sebenarnya", teriak Davina sambil terisak pilu.
"Aku tidak akan pernah menceraikan mu. Kau cam kan itu Davina Himawan. Sampai kapanpun kau tetap istri ku!", balas Jodie membalikkan tubuhnya pergi dari hadapan Davina dan Daniel masuk ke dalam mobilnya.
Marni menuntun Davina masuk ke dalam rumah, di ikuti Daniel yang membawa tas Vina yang terjatuh.
Davina masih terisak setelah menerima perlakuan kasar Jodie beberapa saat yang lalu. Beruntung Daniel datang.
"Vina...apa yang bisa aku lakukan untuk membantu mu menghadapi Jodie", ucap Daniel di hadapan Davina.
Davina menggelengkan kepalanya pelan. "Terimakasih kak. Aku sudah mengajukan gugatan cerai padanya".
"Apa suami mu selalu bertindak kasar seperti tadi, Vin?"
Vina tidak sanggup untuk menjawab pertanyaan Daniel. Ia kembali terisak.
"Beruntung aku kembali ke rumah mu karena handphone milik mu ke tinggalan di mobil ku".
"Sebaiknya sekarang antar Vina istirahat di kamar", ucap Daniel pada Marni yang setia menenangkan Vina.
Marni menganggukkan kepalanya.
"Vin, sebaiknya kamu istirahat sekarang. Tenangkan pikiran mu".
Davina menganggukkan kepalanya . "Terimakasih kak", ucapnya singkat.
*
Setelah di dalam mobil, Daniel menghubungi asisten nya Nathan.
"Kau selidiki Satria Jodie Winata, manajer marketing itu, Nathan. Siapa sekertaris yang selingkuh dengan nya?"
Sejenak Nathan terdiam tidak menyahut. "Sekertaris pak Jodie, bernama Kamila. Saat ini sedang cuti melahirkan. Yang menjadi sekertaris pak Jodie sekarang Lolita dari cabang Surabaya, tuan", jawab Nathan menjelaskan cukup terperinci.
"Selidiki hubungan Jodie dan Lolita, Nathan. Jika dugaan ku benar, keduanya harus keluar dari perusahaan ku. Aku tidak mau ada yang membuat skandal", tegas Daniel.
"Baik tuan", jawab Nathan di ujung telepon.
Daniel mencengkram kuat setir mobilnya. "Laki-laki itu pengecut. Ia tidak layak mendapatkan wanita sebaik Vina".
...***...
To be continue