Shintia adalah seorang gadis yang mempunyai banyak teman laki-laki. Dia seorang gadis miskin yang mau di ajak berkencan siapa saja asalkan mendapatkan bayaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
***
Sesampainya di rumah sakit pak Ujang berlari masuk ke dalam rumah sakit terlebih dahulu lalu tidak lama keluar bersama perawat yang sudah membawa brangkar.
Ayu pun mengikuti neneknya dengan masih terus menangis. Saat sampai di depan ruang UGD ayu tidak di perbolehkan ikut masuk.
" mohon maaf ya tunggu di luar saja" ucap suster yang ingin menutup pintu.
"tapi saya ingin menemani nenek saya sus...hiks" ucap ayu sesegukan.
" mohon pengertiannya ya biar dokter yang menangani" ucap suster itu lalu benar-benar menutup pintu.
"Duduk ayu, biar dokter menangani nenek...kita doakan semoga nenek tidak kenapa-napa" ucap pak Ujang menuntun ayu duduk.
Ayu duduk dengan masih terus menangis. Pak Ujang memberi kabar ke istrinya apa yang terjadi dengan nenek saroh dan di suruh menutup pintu rumah ayu karena tadi mereka sangat terburu-buru sampai tidak ingat. Bi Sumi begitu kaget mendapatkan kabar itu, dia juga sampai menangis karena kasian dengan ayu kalau sampai terjadi apa-apa dengan nenek saroh.
Hampir 1 jam dokter berada di dalam menangani nenek saroh, ayu bolak balik berdiri karena dokter tak kunjung keluar.
Akhirnya lampu berubah menjadi hijau dan tidak lama dokter pun keluar dari ruangan UGD.
" dok gimana keadaan nenek saya ?" Tanya ayu yang langsung berdiri menghampiri dokter.
" kondisi nenek kamu saat ini masih kritis karena tadi sempat kehilangan banyak darah dan ada darah yang menggumpal di otaknya jadi kita harus segera melakukan operasi" ucap dokter panjang lebar.
" selamatkan nenek saya dok tolong" ucap ayu memohon dan meneteskan air mata lagi karena begitu takut.
"Saya akan berusaha semaksimal mungkin, saya permisi dulu untuk menyiapkan operasi nenek anda, tolong segera ke bagian administrasi untuk melunasi biayanya" ucap dokter itu lalu pergi.
Ayu pun mengusap airmatanya dan menoleh ke pak Ujang yang juga melihatnya dengan sendu.
"saya pergi ke administrasi dulu ya pak, titip nenek saya" ucap ayu lemah.
" iya yu...kamu kuat jalan sendiri?" Tanya pak Ujang yang tidak tega karena ayu juga sudah terlihat pucat.
***
Di sekolah Shasa merasa kesepian karena teman satu-satunya tidak masuk sekolah. Iya juga begitu khawatir dengan keadaan nenek saroh. Pasti ayu merasa hancur saat ini, harusnya ada yang menemani dan menguatkan dia. Namun shasa harus mengikuti ulangan sampai berakhir.
Setelah pulang Shasa pun segera memesan ojek online. Ia sudah memberi kabar ke kedua orang tuanya kalau ingin menyusul ayu ke rumah sakit.
Saat menunggu ojeknya datang di depan gerbang ayu juga melihat ada mobil mewah yang berhenti di depan sekolahnya dan ada lelaki yang sedang melihat setiap siswa yang keluar.
Laki-laki itu pun menghampiri Shasa yang kebetulan tidak terlalu jauh dengan ia berada.
" maaf apa kelas 11 sudah pulang semua?" Tanya laki-laki itu.
" sudah semua kok kak, kakak cari siapa adiknya?" Tanya Shasa dengan terus memperhatikan laki-laki itu dengan terpesona karena ketampanannya.
"saya mencari teman saya namanya ayu, apakah kamu mengenalnya?" Tanya Abraham dengan sopan. Ya dia Abraham yang mencari ayu karena di suruh mamanya untuk menjemputnya ke sekolah dan di suruh membawa ke rumahnya.
"Ayu? Shintia ayu maksutnya kak ? Yang pakai motor metic?" Tanya Shasa.
" haaaa iya kamu kenal?" Tanya Abraham dengan antusias.
" kalau itu saya kenal kak dia temen baik sekaligus tetanggaku. Tapi hari ini dia tidak masuk sekolah kak" ucap Shasa dengan sendu.
" loooo kenapa? Bukannya hari ini ulangan?
"Kemarin malam dia juga baik-baik aja" ucap Abraham yang bingung kenapa ayu tidak masuk sekolah.
"Neneknya kena musibah kak, saya mau ke rumah saki sekarang mau nyusul ayu dan lihat keadaan neneknya" jelas shasa menatap Abraham kembali.
"Astagfirullah...kalau begitu saya ikut ya, kamu mau naik apa?" Tanya Abraham yang langsung terlihat khawatir.
"Saya nungguin ojek online kak nggak tau ni belum nyampek-nyampek" gerutu shasa dengan mencari-cari dan menghentak-hentakan kakinya karena tidak sabar.
" kalau begitu bareng saya saja, mari" ucap Abraham mengajak Shasa menuju mobilnya.
" boleh kak, ayo" ucap Shasa yang langsung mengikuti Abraham masuk ke dalam mobil.
Di perjalanan Abraham hanya diam karena fikirannya tertuju pada ayu. Pasti sangat sedih saat ini. Dia hanya sendiri. Bagaimana kalau sampai nenek saroh kenapa-kenapa.
Berbagai fikiran negatif mulai muncul di kepala Abraham.
Shasa juga tidak berani bertanya-tanya siapa sebenarnya laki-laki yang ada di sebelahnya kenapa bisa kenal ayu. Ia pun hanya bisa diam memperhatikan jalanan yang lumayan padat.
***
Di lain sisi ayu yang begitu terkejut dengan nominal angka saat menyelesaikan administrasi karena neneknya harus segera di oprasi.
" ya Allah bagaimana aku bisa mendapatkan uang 20 juta, nenek juga harus segera di oprasi" ucap ayu lirih.
"sus apa tidak bisa saya meninggalkan kartu identitas saya nanti saya pasti akan melunasi biayanya setelah nenek saya di operasi" tanya ayu ke suster yang berada di bagian administrasi.
" mohon maaf ya dek tidak bisa, paling tidak kamu harus membayar separuh baru kita akan menjalankan operasi" ucap suster itu. Sebenarnya dia juga merasa kasian melihat ayu yang bingung. Namun dia juga tidak bisa membantu.
Saat ayu masih bingung dan berdiri di depan administrasi Abraham dan Shasa masuk dan ingin bertanya dimana ruangan nenek saroh dia bertemu dengan ayu.
" ayu..." Ucap Shasa yang langsung memeluk nenek saroh.
Ayu yang mendapatkan pelukan pun meneteskan airmatanya lagi. Ya dia tidak bisa berhenti menangis. Ia sangat takut kehilangan neneknya, kehilangan orang yang dia sayangi untuk ke dua kalinya.
" udah yah, sssttt jangan nangis gue di sini bakal nemenin loe" ucap Shasa lembut sambil mengusap punggung ayu.
"nenek...kritis sha...dia harus segera di operasi...tapi aku bingung harus cari uang 20 juta ke mana? Hiks hiks aku takut sha" ucap ayu sesegukan.
Ayu sampai tidak melihat keberadaan Abraham karena dia menangis. Abraham yang melihat ayu begitu hancur pun merasa hatinya seperti tertancap sebilah pisau, dia merasa begitu sakit melihat ayu menangis.
" biar saya yang bayar" ucap Abraham yang membuat ayu dan Shasa terkejut lalu menatap Abraham.
"kak braham kok bisa di sini ?" Tanya ayu saat sudah terlepas dari pelukan Shasa dan menghapus air matanya.
" nanti saja saya jelaskan, lebih baik kita urus dulu administrasinya biar nenek cepat masuk ke meja operasi" ucap Abraham yang langsung menuju ke meja administrasi dan menyodorkan ATMnya.
" baik silahkan di tunggu saya akan mengabari dokter yang menangani nenek anda" ucap suster itu dengan sopan.
" makasih kak, nanti pasti ayu akan ganti" ucap ayu berbalik menatap Abraham.
" jangan di pikirkan yu, ayo kita lihat nenek pasti sebentar lagi dia di pindahkan ke ruang operasi" ucap Abraham dengan lembut.
***
:::>>>>
lanjut Thor.
lanjuttttt