Ada Cinta Di Pesantren

\**Ada yang bahagia melihat kita susah, ada pula yang susah saat melihat kita bahagia*\*

      Hari ini adalah giliran lomba dakwah, Shafia sudah bersiap ia menjadi peserta terakhir terakhir di perlombaan ini.

Panitia sudah memanggil satu persatu para peserta untuk tampil di depan para santri putri dan putra juga para juri.

Tiba saat nya kini giliran Shafia yang akan tampil dalam perlombaan dakwah malam ini.

     "Baik, untuk peserta terakhir , saya persilahkan untuk satri putri Shafia Assyabiya. ucap panitia itu selaku pembawa acara.

   " Shafia, itu kamu dipanggil ini giliran kamu. yang semangat ya" ucap Via.

   "Semangat Shafia" sahut Tiara kemudian.

Shafia mengatur nafas dan membuangnya perlahan.

    "Bismillah, bisa kamu pasti bisa Shafia" ucap nya dalam hati.

Shafia mengatur suaranya terlebih dahulu, lalu memegang microphone dengan percaya diri.

   "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh "

Ucap Shafia dengan penuh semangat.

Shafia kemudian membaca setiap susunan ceramah yang sudah ia hafalkan selama beberapa hari ini.

Dan ia membawakan ceramah ini dengan sangat lancar dan tanpa kendala apa pun.

Nindi merasa bangga dengan bakat yang dimiliki Shafia, Shafia membawakan tema tentang bersyukur dengan ucap Alhamdulillah.

Sepanjang mendengarkan ceramah yang di berikan Shafia, Faizal mendengarkan dengan seksama sekali.

Pria itu sesekali tersenyum karena pembawaan ceramah Shafia sangat menarik dan tidak membuat malas para pendengaran nya.

  Syekh Achmad juga tersenyum saat mendengarkan ceramah dari santri nya, yang termasuk masih baru itu.

Hingga sekitar lima belas menit lama nya Shafia membawakan ceramah nya.

   "Itu saja yang bisa saya sampai kan, semoga bermanfaat dan mohon maaf bila banyak kekurangan nya atas pengucapan yang saya sampaikan, Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" ucap Shafia.

Lomba malam ini selesai dan acara perlombaan ditutup oleh panitia.

   "Alhamdulillah, untuk ukhti Shafia yang sudah menyambung tausyiah nya dengan sangat baik sekali, dan untuk pengumuman juara satu, dua dan tiga akan di umumkan di acara malam isra mi'raj, Terima kasih w assalamu'alaikum"

Para santri pun kembali ke kamar masing masing, karena waktu sudah menujukan pukul sebelas malam. para santri pun sudah merasa kantuk sehingga semuanya ingin segera membaringkan tubuh nya di atas bantal dan kasur yang empuk.

  "Alhamdulillah, " gumam Shafia.

Sambil berjalan cepat ingin segera sampai di asrama nya, agar bisa segera beristirahat.

Namun saat Shafia hampir sampai kamarnya, langkah nya terhenti.

   "Masya Allah kamu hebat sekali Shafia, padahal tadi Umi sudah merasa ngantuk sekali. tapi begitu kamu tampil, Masya Allah semangat nya membuat Umi merinding" ucap Umi Halimah.

   "Iya, dan cara pembawaan ceramah mu juga bagus tidak membosankan dan unik" sambung Syekh Achmad.

Tiara dan juga Via mengacungkan kedua jempol nya, meskipun di kejauhan sana sepasang mata menatap nya dengan penuh rasa sirik pada Shafia.

Santri yang bernama Ipah yang pernah berseteru dengan Shafia itu, juga mengikuti lomba Dakwah.

Namun sama sekali tidak ada yang memujinya, seperti mereka memuji Shafia.

  "Besar kepala dia, padahal ceramah nya juga biasa biasa saja. kenapa harus di puji selebay itu sih, gak ada menarik menarik nya juga ceramah yang di bawakan dia" gerutu Ipah dalam hati nya.

Setelah Syekh Achmad dan Umi Halimah meninggalkan mereka, Shafia dan juga teman teman nya segera kembali ke kamar nya.

Begitu pun Ipah, melihat Shafia dan teman nya masuk asrama ia pun juga masuk ke kamar nya dengan wajah cemberut karena iri.

          **************

  Di sepertiga malam yang sepi, di saat kebanyakan orang masih tengelam dalam mimpi, apa lagi merasa kecapean setelah mengikuti acara perlombaan dia hari ini.

Namun tidak dengan Faizal, ia lebih memilih bangun untuk menyambut Rabb nya dengan Shalat Tahajud sekaligus meminta jawaban atas apa yang ia rasakan saat ini.

 Faizal menadahkan tangan nya sebagai tanda ia akan mulai berbincang dengan Rabb nya, diawali dengan pujian, dan ucapan syukur atas semua nikmat yang ia dapatkan di setiap detik waktu dalam hidup nya.

Kemudian dilanjutkan dengan memohon ampunan untuk kedua orang tua dan dirinya, dan kaum muslimin dan muslimat.

Dan tibalah saat nya ia menceritakan tentang apa yang ia resahkan beberapa hari ini.

    "Ya Allah Ya Robb, Sungguh hanya engkau lah yang Maha Mengetahui, hamba memohon padamu berikan hamba petunjuk atas perasaan hamba saat ini.

Sungguh Ya Robb tak pernah rasanya hamba merasakan perasaan seperti ini kepasa seorang wanita.

Hanya dengan melihat nya saja hamba merasa tenang, ada rasa di dalam diri hamba yang menginginkan nya ada di samping hamba.

Hamba memohon pada mu, jika memang dia yang terbaik maka dekatkan lah Ya Rabb.

Namun jika bukan dia, hamba berserah diri padamu.

Karena sungguh hanya engkau yang maha mengetahui apa yang terbaik untuk hamba"

Faizal begitu Khusyuk dengan doa yang ia panjatkan, ia yakin Allah tau yang terbaik untuk nya. Ia juga berharap semoga Allah segera memberi petunjuk, dan mengarahkan nya dalam mengambil keputusan yang tepat.

Setelah mencurahkan segala keresahan hati, memohon petunjuk untuk masalah rasa yang masih ia ragukan saat ini pada sang pencip, Faizal mengakhiri ibadah malam nya dengan tadarus.

Setelah nya Faizal memilih untuk berbaring di atas tempat tidur nya, sambil menunggu waktu masuk sholat subuh.

Masih ada waktu satu setengah jam lagi untuk tiba waktu subuh.

Faizal mencoba memejamkan mata nya, namun tidak bisa tertidur. sungut wajah dan suara gadis itu saat ceramah terngiang ngiang di Kepala nya. Tergambar jelas di benak nya, membuat nya menghela nafas kasar.

Jantung nya selalu berdetak tak karuan saat melihat maupun terbayang gadis itu.

"Astaghfirullah, Ya Allah saya mohon beri hamba petunjuk secepatnya, hamba takut jika harus memikirkan wanita yang bukan mahram bagi hamba.

Doa Faizal sambil menatap kosong ke langit langit kamar nya.

Malam mulai larut namun Faizal tetap tidak bisa tertidur, entah mengapa hati nya engan untuk tertidur padahal mata nya begitu mengantuk.

Sementara di dunia mimpi yang indah, Shafia tengah bermimpi dengan sesosok pria berjubah yang hadir dalam mimpi nya, sayang nya di dalam mimpi itu tidak begitu jelas pria yang berjubah itu.

Shafia terus mengikuti langkah pria itu, hingga sampai pada sebuah taman yang begitu indah yang di penuhi dengan berbagai macam macam bunga dan juga kupu kupu berwarna warni berterbangan membuat suasana di taman itu terlihat begitu indah.

Sangking asik nya Shafia berada di taman itu, sampai sampai pria berjubah itu sudah tidak terlihat lagi.

Shafia berusaha mencari keberadaan pria itu, namun nihil, ia tak bisa menemukan nya karena tiba-tiba ia terbangun karena mendengar adzan subuh berkumandang.

"Ya Allah... apa arti mimpi hamba ini" dia Shafia lirih.

Shafia langsung bangkit dari tidur nya lalu membangun kan ketiga sahabat nya untuk segera bangun dan mengikuti sholat subuh berjamaah di masjid pesantren.

*Kita usaha semampu kita, ikat dengan do'a, selebihnya kita serahkan pada Allah. *