NovelToon NovelToon
Di Antara Takdir Dan Fiksi

Di Antara Takdir Dan Fiksi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Akademi Sihir / Masuk ke dalam novel / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: yarn

perjuangan Lucas untuk melawan nasibnya sebagai karakter sampingan dalam novel, dengan menantang alur yang sudah ditetapkan dan mencari jalan untuk bertahan hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yarn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Merampok Para Perampok

Pada hari keberangkatan, para mata-mata yang mengawasi The Velvet Vault menyadari bahwa Lucas dan timnya akan pergi ke luar kota. Mereka segera melaporkan hal tersebut kepada pemimpin mereka, yang dengan cepat mengubah rencananya.

Ketika Lucas, Bella, dan Rian sudah cukup jauh dari kota, sekelompok kriminal muncul dari semak-semak, mengepung mereka. Lucas langsung mengenali beberapa wajah familiar.

"Halo, nak. Kita bertemu lagi," ucap salah satu kriminal dengan seringai di wajahnya.

Lucas tersenyum tipis, mengenali pria itu sebagai salah satu dari yang pernah menghajarnya. "Oh, ternyata kalian yang dihajar oleh Leon. Jadi, apa yang kalian inginkan kali ini?"

"Menyerahlah," jawab salah satu kriminal dengan nada meremehkan. "Kami akan membuat kematianmu cepat dan tanpa rasa sakit."

Lucas menghunus pedangnya, "Waktu itu kalian beruntung, karena itu pertama kalinya aku menggunakan pedang."

Bella dan Rian juga bersiap, masing-masing dengan senjata mereka di tangan. Bella memegang staf sihirnya dengan anggun, sementara Rian menggenggam tombaknya erat-erat.

"Jangan meremehkan kami," kata Bella dengan suara percaya diri. "Kami bukan pemula dalam hal ini."

Rian, dengan semangat membara di matanya, menambahkan, "Kalian ingin mengancam kami? Ayo coba, lihat siapa yang akan kalah."

Ketegangan memuncak di udara. Para kriminal yang mengepung mereka tampak ragu sejenak, tetapi pemimpin mereka segera memberikan isyarat, dan serangan dimulai.

Lucas, yang sudah lebih berpengalaman dengan pedang sejak latihannya bersama Leon, mulai bergerak dengan kecepatan yang lebih baik. Meski masih belum mahir sepenuhnya, latihan keras yang dijalani mulai membuahkan hasil. Namun, dia merasa tertekan. Gerakannya belum cukup halus untuk mengatasi jumlah lawan yang terus mendesaknya.

Dalam kegelisahan, Lucas membuat keputusan cepat. Dia merapalkan mantra sihir api dengan cepat, dan sebuah fireball meledak dari telapak tangannya, menghantam beberapa penjahat yang ada di depannya. Beberapa dari mereka langsung terlempar mundur, membuat celah bagi Lucas untuk bergerak. Ia segera memanggil sihir es untuk membekukan tanah di sekitarnya, memperlambat pergerakan para kriminal yang mencoba menyerang dari belakang.

"Sial! Dia penyihir juga!" salah satu kriminal berteriak panik, membuat para penyerang semakin kacau.

Sambil memanfaatkan situasi, Lucas memperhatikan pemimpin mereka. Dia tahu, jika ingin menyelesaikan pertempuran ini, dia harus menghentikan sang pemimpin terlebih dahulu. Dengan cepat, Lucas merapalkan sihir blink, membuat tubuhnya melesat ke arah pemimpin musuh dalam sekejap.

Lucas mengayunkan pedangnya dengan gerakan kuat, mengincar tubuh sang pemimpin. Namun, dengan refleks yang cepat, pemimpin kriminal itu berhasil menangkis serangan Lucas dengan bilah pedangnya sendiri. Keduanya terkunci dalam duel ketat, dengan percikan api muncul setiap kali pedang mereka bertemu.

Sementara itu, Bella dan Rian sibuk menghadapi para anak buah musuh. Bella menggunakan sihir angin untuk melemparkan beberapa musuh ke udara, sementara Rian melesat dengan tombaknya, menusuk musuh-musuh yang mencoba mendekatinya.

Di sisi lain, Lucas mulai merasa lelah. Dia sadar bahwa kemampuan pedangnya masih belum cukup untuk mengalahkan pemimpin para kriminal dalam duel ini. Menyadari situasi yang semakin sulit, Lucas berhenti sejenak, menarik napas panjang, dan menyarungkan pedangnya. Dengan cepat, ia mengeluarkan Frostgrimoire Aeterna dari cincin penyimpanannya, dan rasa dingin yang khas langsung menyelimuti udara di sekitarnya.

"Ini saatnya menggunakan sihir yang sebenarnya," gumam Lucas pada dirinya sendiri.

Tanpa menunggu lebih lama, Lucas segera merapalkan mantra es dari Frostgrimoire Aeterna. Serangan bertubi-tubi berupa serpihan es raksasa meluncur dengan kecepatan tinggi ke arah pemimpin para kriminal. Namun, meski tampak mengejutkan, pemimpin itu dengan sigap berhasil menangkis serangan-serangan tersebut satu per satu, menandakan bahwa dia bukan lawan sembarangan.

Lucas tak gentar. Dia tahu bahwa jika ingin menang, dia harus menciptakan keuntungan strategis. Dengan cepat, Lucas memutuskan untuk menggunakan sihir esnya untuk mengubah medan pertempuran. Dia membentangkan tangannya ke tanah, dan sebuah mantra besar dilepaskan, menciptakan lantai es yang meluas di sekelilingnya. Area pertempuran kini berubah menjadi medan es yang licin, membuat pergerakan lawan jauh lebih sulit.

Dengan jangkauan sihirnya yang kini lebih besar dan permukaan es yang menguntungkan baginya, Lucas merapalkan mantra es lanjutan. Pecahan-pecahan es mulai mencuat dari tanah, menjebak pemimpin kriminal itu dalam lingkaran serangan yang tiada henti. Lawan mulai tampak kesulitan untuk mempertahankan diri, terpeleset beberapa kali saat mencoba bergerak di atas es.

"Kau pikir bisa lolos dari ini?" Lucas berteriak, kali ini dengan lebih percaya diri.

Pemimpin kriminal itu terlihat geram, namun ia tak punya banyak pilihan. Dengan lantai es yang membatasi gerakannya, serangan Lucas menjadi semakin sulit untuk dihindari. Sementara itu, Bella dan Rian telah berhasil menundukkan sisa-sisa anak buah kriminal tersebut, membuat pemimpin itu kini sendirian.

Merasa waktunya tepat, Lucas menyatukan energi terakhirnya untuk menciptakan serangan final—sebuah semburan besar es yang langsung menghantam pemimpin tersebut, menjebaknya dalam kristal es yang tebal. Pemimpin kriminal itu terjebak, tak mampu bergerak lagi.

Dengan napas tersengal-sengal, Lucas mendekat, memastikan kemenangan ada di tangannya. "Kau sudah kalah," katanya, meski merasa tubuhnya hampir kehabisan tenaga.

Bella dan Rian segera menghampiri Lucas yang tampak sangat kelelahan. Tanpa ragu, Bella mulai menyembuhkan luka-luka Lucas. Sebagai seorang priest, Bella juga memiliki kemampuan untuk memulihkan energi sihir, walaupun tidak banyak, namun cukup membantu Lucas untuk pulih sebagian.

"Terima kasih, Senior Bella," ujar Lucas dengan napas yang masih tersengal-sengal.

Bella tersenyum bangga. "Tidak perlu sungkan, Lucas. Itu sudah menjadi tanggung jawab seorang senior untuk merawat juniornya," ucapnya sambil mengangkat dagu sedikit lebih tinggi.

"Baiklah, ayo kita lanjutkan perjalanan," kata Rian dengan semangat yang masih menyala-nyala, siap menghadapi tantangan berikutnya.

Namun, tiba-tiba Lucas menghentikan langkahnya. "Tunggu, Senior, Rian!" serunya. Bella dan Rian berbalik, menatap Lucas dengan bingung.

"Ada apa?" tanya Bella.

Lucas menyeringai, lalu menjelaskan idenya. "Jika mereka ingin menangkapku untuk mendapatkan uang hadiah, kita juga bisa mendapatkan sesuatu dari mereka."

Bella mengernyit, masih belum paham. "Maksudmu apa? Tidak mungkin kita menyerahkan mereka ke kerajaan. Kita juga akan tertangkap."

Lucas menggelengkan kepala. "Bukan itu maksudku. Maksudku, kita bisa mengambil uang mereka. Kalau mereka kriminal, pasti mereka membawa banyak hasil curian."

Bella dan Rian saling bertukar pandang, lalu tertawa. "Itu ide yang bagus, Lucas!" Rian menyetujui dengan tawa lebar.

Tanpa buang waktu, mereka mulai memeriksa para kriminal yang masih tak sadarkan diri di sekitar mereka. Sesuai dugaan, mereka menemukan sejumlah besar uang dan perhiasan, hasil dari aksi kejahatan mereka.

"Ini lumayan," ujar Bella sambil menimbang kantong emas yang mereka ambil. "Cukup untuk menambah bekal perjalanan kita."

Rian, yang juga tampak senang dengan hasil ini, menepuk bahu Lucas. "Kau tidak hanya hebat dalam bertarung, tapi juga punya pikiran yang cerdas. Ini akan sangat membantu kita dalam perjalanan."

Setelah mengumpulkan semua barang berharga, mereka melanjutkan perjalanan ke Lunaris dengan semangat yang lebih tinggi.

1
cipta
Nih Kopi Thor
Livey: makasih
total 1 replies
Fana Yuki
lanjutkan thor semangat
Yuri Lowell
Sumpah keren banget, saya udah nungguin update tiap harinya!
Niki Fujoshi
Recomended banget buat yang suka genre ini.
Dennis Rodriguez
Terpesona☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!