Sinopsis : kisah cinta seseorang yg rapuh seperti kristal kaca yg terlihat elegan , kuat dan cantik namun jika jatuh tak bisa di perbaiki. karna wanita yg ia cintai memilih lelaki lain semenjak ia terkenal dalam dunia musik nya menjadi seorang penyanyi .
ini salah Seorang Eginando sendiri karena dia menyuruh cinta nya untuk mengikuti kontes di salah satu Stasiun TV ternama. maka kini dia merasa hancur dan rapuh seperti kristal yg jatuh tak bisa di perbaiki.
ikuti kisah nyata ini .cerita nya singkat namun jelas.
hanya ada di novel toon atau manga toon.
selamat membaca .jika suka beri dukungan nya .
kalau tidak suka langsung skip saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 19" Kristal Hati Egi 19
Aura berjalan menelusuri lorong rumah sakit , setelah ia membeli sesuatu di kantin. Dengan hati tak karuan ia masuk ke ruangan Egi . Seorang pria berjaket hitam memakai topi dan masker mengikuti langkah kaki gadis itu. Ternyata pria itu tak lain adalah mantan nya, yg tergila -gila pada nya sejak dari duduk di bangku SMA mula , yaitu Kris Abimana. Seorang putra tunggal keluarga Abimana.
" Assalamualaikum" Aura masuk sambil membawa makanan. Wajah nya tegang karna sedari rumah mula ia rasa ada yg mengikuti.
" Waalaikum salam , kak kenapa kok muka nya tegang gitu?" Ferry membalikan badan nya melihat Aura , Egi masih terpejam karna obat , sementara Kris mengintip dari celah jendela untuk mengetahui kalau siapa yg gadis itu temui.
" oh nggak tadi ada sesuatu yg bikin takut, Btw gimana nih keadaan abang Egi?" Aura menaruh plastik makanan itu sambil tersenyum.
" udah mendingan sih ,tapi yah gitu hatinya masih sakit, aku nggak ngerti sampe kapan abang bersembunyi di balik sikap cuek nya , jujur aku baru tau banget kak selama ini aku nggak selalu di rumah, jadi nggak tau apa pun soal abang yg ternyata terluka. Jujur begitu aneh ya kak , wong aku adik nya tapi malah nggak tau apa - apa. " Ferry menghela nafas sambil melirik ke arah Egi sedikit. So ia baru mengetahui semua itu, ketika air mata abang nya tumpah di saat kemarin malam . Egi murung dengan kedinginan nya bercampur air mata menemani. Bagaimana tidak menangis , sedangkan hal itu sering menghantui nya ,sampai demam tinggi.
Tubuh kekar dan ketampanan nya tak menjamin akan kesetiaan dari Arin untuk nya ,hasrat memang jauh lebih menggoda di bandingkan ketulusan dan kesetiaan yg hakiki.
" Iyah sih, kasihan, kakak hanya bisa menghiburnya , mengembalikan senyuman itu, walau sulit baginya membuka hati untuk orang lain, luka itu membuatnya menjadi sosok lelaki yg tegar dalam kerapuhan yg amat menyakitkan " Aura membelai rambut Egi sambil memandangi dalam wajah tampan itu, bibir nya yg selalu menggoda itu kini tertutup rapat, suara bass nya yg khas menjadi ciri khas dari seorang Eginando , kolor dan oblong pakaian hobinya ketika waktu luang tiba. bulu mata panjang itu indah menghiasi mata nya , meski air mata itu masih terus mengalir terjun tanpa di pinta. Tinggi nya sekitar 190 cm , membuat nya makin gagah, otot kekar nya sangat terurus ,dada bidang yg lebar di tambah perut six pack kotak- kotak membentuk indah pas sekali di tubuh seorang Eginando. Terkesan sexy dan gagah, namun semua itu belum bisa membuat Arin tetap di samping nya , masih ada celah tuk berpaling, semua memang tergantung pilihan hati seseorang, ketika hati itu sudah memilih maka tak akan sulit untuk suatu hubungan bisa terjalin.
" Nyamuk" suara khas Egi pun terdengar sambil kedua tangan nya menampar pipinya sendiri. Ternyata ada hitam kecil yg bisa terbang menganggu tidur nya dengan menggigit pipinya.
"Gii makan dulu nih, gua udah beli sesuatu kesukaan elu" Aura mengambil makanan itu dari atas meja.
"Ra sejak kapan Elu di mari?" Egi membuka kedua mata nya sambil menggaruk pipinya yg terasa gatal akibat gigitan nyamuk tadi.
" baru , makan ya , enak loh , gua beli di langganan elu" Aura menyuapi nya dengan senyuman manis , Egi mulai merasa hidup nya berarti lagi setelah kesetiaan persahabatan Aura untuk nya.
" thank ya Ra, gua rasa hidup kembali , walau rasa nya sakit itu belum bisa ilang" Egi memakan nya dengan pelan , hidung nya masih terasa panas mulut nya juga masih pahit, suara nya serak, tenggorokan nya masih sakit. Benar ia memang panas dalam juga .
" sip lah, gua juga seneng kalo elu mulai bahagia, walau gua sendiri rindu akan elu yg dulu Gi. " Aura memberikan Air minum pada nya dengan pelan.
Lalu Egi pun meminumnya dengan pelan, Ferry duduk manis di kursi sambil meluruskan kaki.
Kris masih memantau nya dari luar, karna dia masih penasaran akan semua itu .maka dia rela menunggu Aura .
Sebuah masalah baru akan membuat Egi harus mempertahankan semua nya sebelum Aura di rebut lagi oleh Kris.
Membuat lelaki itu harus menghadapi nya dengan malas . Karna memang begitu sungkan .