NovelToon NovelToon
Our Love Journey

Our Love Journey

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:627
Nilai: 5
Nama Author: Renjana

Membahagiakan memiliki sahabat yang baik dan seorang crush yang sangat perhatian. Tapi dibalik itu semua, perjalanan cinta tak selalu bahagia. Masa lalu yang belum usai menjadi ujian disaat mereka memutuskan ke jenjang yang serius.
Masa lalu yang hadir diantara mereka, juga cobaan yang silih berganti. Akankah mereka bisa mengatasi dan melaluinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renjana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

Verlie sengaja bangun lebih pagi. Ia berkemas dan bersiap akan kuliah. Ia pergi kuliah menggunakan kendaraan umum karena tempat kuliahnya yang sedikit jauh dari rumah Naja. Semalaman ia tak dapat tidur, maka ia berkemas sedikit. Jadi pagi ini memudahkannya untuk pergi.

Verlie meraih ransel dan sebuah tas jinjing berisi perlengkapannya dan keluar kamar. Ia membuka pintu depan, di luar masih sedikit gelap. Verlie melangkah keluar dan akan menutup pintu tapi seseorang menahannya.

"Pagi sekali, mau kemana?" tanya Kefin, ia melirik ke tas Verlie.

"Kamu mau pergi?" tanya Kefin. Verlie hanya mengangguk.

"Sebentar aku panaskan mobil," ucap Kefin.

"Fin! Tidak usah!"

"Tunggulah! Aku tidak akan lama. Jangan pergi dulu!" Kefin segera masuk sambil menyugar rambutnya. Ia mencuci mukanya dan meraih kunci mobil. Ia membantu Verlie memasukkan tas ke mobil dan segera menjalankan mobilnya. Suasana jalanan masih belum terlalu ramai tapi Kefin menyetir dengan perlahan.

"Banyak sekali bawaannya,"

"Iya," Verlie hanya menjawab singkat.

"Kamu mau kemana?" tanya Kefin. Verlie melirik jam, masih ada banyak waktu.

"Ke kostan aja, aku mau meletakkan barang," ucap Verlie.

"Pulang sebentar kan? Nanti ke rumah Naja lagi? Kita kumpul mau bikin acara lanjutan ulang tahun Naja," kata Kefin.

"Maaf Fin, aku besok ada acara juga di kampus pulang malam," ucap Verlie.

"Hmmm... Padahal kita mau barbeque, kamu buat bumbunya pasti enak," ucap Kefin.

"Hahaha nanti aku kirimin via chat bumbunya. Gampang itu," ucap Verlie.

"Tapi nanti bakalan mampir ke rumah kan?" tanya Kefin memastikan.

"Uhhhmmmm ya kalau ada waktu dan kegiatanku longgar bisa mampir. Kamu tahu kan semester ini aku sudah mulai persiapan skripsi," ucap Verlie.

"Kami bantu,"

"No... Aku mau menulis sendiri. Hasil pemikiranku sendiri. Terimakasih tawarannya," kata Verlie.

Tak berselang lama, mereka sampai di kostan Verlie. Kefin membantu gadis itu menurunkan tasnya dan mengantarnya sampai ke pintu.

"Terimakasih Fin," ucap Verlie.

"Sama-sama, jangan terlalu sibuk, jaga kesehatan" ucap Kefin.

"Hahaha iya, tentu saja. Bagaimana aku lupa. Sudahlah, aku tidak pergi jauh. Kita bisa bertemu kapan saja," ucap Verlie menenangkan.

"Benar ya?" tanya Kefin, Verlie mengangguk. Setelah itu Kefin pamit.

Verlie meletakkan barang-barangnya di kamar. Ia segera bersiap untuk ke kampus. Setelah ini ia akan berusaha untuk menjauh dari kehidupan Naja dan teman-temannya. Dirinya hanyalah orang baru di kehidupan Naja. Benar yang dikatakan oleh Lea. Lea dan Naja sudah lebih lama dekat dan berhubungan begitu juga dengan Kefin dan Jimy. Entah bagaimana hubungan sebenarnya antara Lea dan Naja.

Sesaat setelah mengunci pintu kos, Verlie dikagetkan dengan kedatangan Shendy di kosannya. Gadis itu mengendarai motor ke rumahnya.

"Ayo sarapan!" ajaknya sambil tersenyum.

"Kamu mengagetkanku! Ayo, kita masih ada waktu sebentar," ucap Verlie mengikuti langkah Shendy.

Akhirnya mereka duduk di salah satu sudut tempat makan di langganan mereka. Shendy bercerita penuh semangat sekarang ini ia sedang dekat dengan salah satu teman lelakinya yang ia kenal dari sepupunya. Verlie ikut senang mendengarnya.

"Kamu kenapa Ver? Seperti tidak senang mendengar ceritaku," protes Shendy melihat Verlie yang tidak bersemangat.

"Tidak! Bukan begitu. Aku senang mendengarnya. Oh ya dimana kamu mengenalnya?" tanya Verlie sedikit antusias.

"Ck! Kamu memang tidak mendengarku! Ada masalah apa kamu dan Naja?" tanya Shendy. Verlie gelagapan mendapat pertanyaan dari Shendy.

"Tidak apa-apa, kami baik-baik saja," jawab Verlie sambil tersenyum yang sedikit dipaksakan.

Shendy menyipitkan matanya tanda tak percaya. Ia sangat tahu bagaimana sahabatnya itu. Kemarin wajahnya masih ceria bercerita tentang dua sahabat Naja yang kelakuannya random dan unik. Bercerita Naja ulang tahun dan akan ada party selanjutnya. Tapi kini justru Verlie terlihat murung. Shendy menduga ada sesuatu yang terjadi diantara mereka.

"Ya sudah kalau tidak mau cerita. Aku harap kamu bisa menyelesaikan masalahmu. Cuma jangan lama-lama, mukamu jelek kalau lagi ada masalah!" ucap Shendy. Verlie tertawa mendengarnya.

"Aku memang tidak secantik kamu, tapi aku lebih anggun," Verlie masih bisa bercanda. Shendy hanya mengejeknya.

"Ayo ke kampus! kelas kita pukul 10.00," ajak Shendy. Verlie melirik jam tangannya dan mengangguk. Setelah membayar makanan mereka segera ke kampus.

Sambil menunggu dosen datang, Verlie membaca buku yang dipinjamnya di perpustakaan sementara Shendy masih asyik cerita di telepon dengan teman barunya. Verlie membaca buku hanya untuk membuatnya sibuk dan menghilangkan pikirannya dari Naja. Apakah Naja akan marah ia pergi? Ia hanya mengirimkan pesan bahwa ia sedang banyak kegiatan di kampus dan pamit untuk beberapa waktu tidak ke sana. Setelah itu ia mematikan ponsel karena Naja terus meneleponnya dan mengiriminya pesan.

"Ver, pulang kuliah ikut yuk!" ajak Shendy setelah sesi menelepon teman barunya usai. Verlie mengalihkan atensinya dan menatap Shendy.

"Kemana?" tanyanya

"Ikut makan siang dan aku akan mengenalkanmu ke temanku, namanya Hans. Dia mengajak temannya juga. Ayolah daripada kita suntuk di kosan kamu," rayu Shendy.

"Lebih enak tidur di kosan Shen," tolak Verlie halus.

"Ayolah," Shendy sedikit merajuk untuk meluluhkan hati Verlie.

"Bagaimana kalau jemput aku sore aja? Aku mau istirahat siang ini. Oke? Janji aku ikut tapi jam sore," ucap Verlie.

"Janji ya?" tanya Shendy, Verlie mengangguk.

"Jangan sedih dan banyak pikiran ya, kamu tidak mau cerita. Diajak jalan juga belum mau. Apapun masalahmu semoga segera selesai," ucap Shendy.

"Makasih sayangku," ucap Verlie, Shendy langsung memukul bahunya. Verlie tertawa senang melihatnya.

Verlie menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskannya. Ia ingin segera melupakan Naja. Entah kenapa wajah Naja selalu ada di kepalanya. Bohong jika ia baik-baik saja terlebih sekarang ia baru menyadari bahwa perhatian-perhatian kecil dari Naja dirindukannya. Keusilan Jimy dan Kefin membuat harinya tak lagi bosan. Belum ada satu hari ia meninggalkan teman-temannya rasa rindunya sudah terasa.

Setelah jam kuliah usai, Verlie meminjam buku diperpustakaan dan membawanya ke kosan. Shendy menunggu teman barunya di kosan Verlie. Tak lama seorang laki-laki dengan rambut sedikit kemerahan datang menjemput. Verlie sedikit khawatir dengan Shendy tapi Shendy meyakinkan bahwa ia bisa menjaga dirinya. Lalu Shendy berpamitan dan pergi berboncengan dengan teman barunya.

Verlie kembali ke kamar, membereskan sedikit kamarnya yang berantakan lalu mencuci pakaian. Sambil menunggu rendaman cucian, ia menghidupkan ponselnya. Satu hal yang disesalinya akhirnya. Ponselnya terus berbunyi tanda banyak pesan masuk.

Verlie melihat banyak pesan dan Naja dan Jimy yang terdengar khawatir. Juga beberapa dari Kefin yang juga mengkhawatirkan ponselnya yang mati. Verlie mengira Naja tidak akan menyadari kepergian Verlie, ternyata dugaannya salah. Tepat saat itu ponselnya berdering.

Naja Calling...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!