NovelToon NovelToon
Dendam Sang Pengasuh

Dendam Sang Pengasuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:26.5k
Nilai: 5
Nama Author: Na_Les

"Apakah Tuhan sedang tidur? Kenapa laki-laki yang sudah membuat hidup ku hancur, hidup dengan bahagia? Lalu kemana perginya semua doa-doa ku? Jika karma tidak kunjung datang padanya, maka tangan ku sendiri lah yang akan membalas perbuatannya!"

~Anindita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DSP ~ Bab 19

Tak ingin Maudy mendengar percakapannya dengan wanita itu, cepat-cepat Hendrik beranjak dari duduknya dan keluar dari kamar hotel lalu berjalan beberapa meter menjauh dari unit kamarnya. Hilang sudah horny Hendrik karena telepon dari Carla.

"Darimana kau tau nomor ku?" tanya Hendrik.

"Apa itu penting sekarang? Tidak kan?" wanita itu malah balik bertanya.

"Bagaimana kabar mu? Apa kamu tidak merindukan ku?" lanjut wanita itu.

"Tidak! Tidak sama sekali!" jawab Hendrik.

"Sudah jangan menghubungi ku lagi! Kan sudah aku bilang, anggap saja kita tidak pernah bertemu malam itu. Kenapa sekarang kau malah mencari info tentang aku!" kata Hendrik lagi.

"Karena aku masih penasaran dengan mu." jawab wanita itu.

"Apa yang membuat mu penasaran dengan ku? Aku pria beristri dan sudah punya seorang anak, jadi tidak usah lagi penasaran dengan ku!" balas Hendrik.

"Oh... no no no no! Bukan itu tampan! Aku penasaran kenapa pria tampan dan bugar seperti mu hanya bertahan lima menit. Aku pikir kamu bisa bertahan sampai setengah jam dan sanggup bermain beronde-ronde." jawab wanita itu.

"Gila kau!" umpat Hendrik.

"Iya aku memang sudah gila! Aku gila karena penasaran dengan mu! Sejak malam itu aku terus dihantui dengan rasa penasaran." balas wanita itu.

"Aku begitu karena kau bukan istri ku!" balas Hendrik.

"Benarkah? Lalu apa istri mu bisa memuaskan mu kalau durasi mu lama? Dan apakah istri mu bisa memberikan sentuhan-sentuhan seperti yang aku berikan malam itu? Kalau melihat reaksi mu malam itu, sepertinya istri mu terlalu pasif dalam urusan ranjang" tanya wanita itu.

"Itu bukan urusan mu! Sudah jangan hubungi aku lagi! Aku sedang bersama istri ku sekarang!" jawab Hendrik.

"Woah... kebetulan sekali. Kalau begitu aku bisa berkenalan dengan istrimu." balas wanita itu.

"Sudah ku bilang jangan gila kau!" balas Hendrik.

"Kalau kau tidak ingin aku gila, cepat temui aku di lobi!" perintah wanita itu.

"Lobi? Lobi mana?" tanya Hendrik.

"Yah lobi hotel tempat mu menginap." jawab wanita itu.

Mata Hendrik langsung membulat lebar.

Benar-benar wanita gila! umpat Hendrik dalam hati.

"Kalau kamu tidak turun dalam waktu lima menit, maka aku yang naik dan berkenalan dengan istri mu." ancam wanita.

"Aku akan turun! Tunggu aku!" balas Hendrik lalu mematikan teleponnya setelah itu berjalan dengan langkah panjang menuju unit kamarnya.

Sesampainya di dalam unit kamarnya, Hendrik langsung masuk ke ruang tidur lalu mengambil hoodie, topi dan dompet. Saat ini Hendrik sedang menggunakan kaos oversize dan celana pendek.

"Mau kemana Mas?" tanya Maudy yang sejak tadi memperhatikan pergerakan suaminya dari pantulan cermin. Saat ini Maudy sedang memakai skincare malamnya.

"Aku mau ke minimarket sebentar." jawab Hendrik.

"Jam segini?" tanya Maudy.

"Aku ingin mendinginkan badan ku dulu Sayang. Hasrat ku sudah sampai di ubun-ubun ini." jawab Hendrik.

"Benar kamu mau ke minimarket? Bukan mau mencari wanita bayaran?" curiga Maudy.

Hendrik menghela nafasnya kasar.

"Gak Sayang! Harus berapa kali sih aku bilang, aku udah gak begitu. Aku udah ninggalin kehidupan bebas aku sejak kita menikah, apalagi sekarang kita udah punya Hanna." jawab Hendrik.

Kemudian Hendrik mendekati Maudy yang sedang di meja rias. Lalu...

Cup. Satu kecupan lembut dari bibir Hendrik ke bibir Maudy.

"Jangan mikir yang macem-macem yah, aku sayang sama kamu dan Hanna, jadi kamu harus percaya sama aku." ucap Hendrik.

Maudy tersenyum tipis sambil menganggukkan kepalanya.

"Aku keluar dulu yah." pamit Hendrik.

"Um... jangan lama-lama yah Mas." balas Maudy.

"Iya Sayang." jawab Hendrik.

Hendrik pun cepat-cepat keluar dari unit kamarnya dan pergi ke lobi hotel untuk menemui Carla.

💋💋💋

Bersambung...

1
Embong Cilodong
cerita nya ga enggigit .datar aja baca nya juga biasa aja 🙏🙏
Puji Lestari
balas dendam nya ora seru
G A G A
lanjut thor
Istrinya Kang Tae Mo
belum seberapa itu hendrik
Sunaryati
Itu baru balasan kecil Hendrik,
Embong Cilodong
laki laki bodoh dg wanita pecundang aja ga bisa tegas
kalau dia mau ketemu istri nya izin kan saja aagar smua cepat selesai
menghadapi wanita bejat hrs dg kekersan .karena mereka sdh tidak punya harga diri dan malu
Embong Cilodong
pandangan yg salah kaprah
justru dg ada nya anak diantara bapak dan ibu nya akan tambah hangat bekeluarga 😁😁
Embong Cilodong
sdh bisa kebaca ya mbak
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪💪💪
Yunia Afida
dia ngepet kali dit
Yunia Afida
Dita maksudnya
Yunia Afida
good job dita
Sunaryati
Lanjuut, Thoor
« IPH » Balqis 🍀
lanjut thor
« IPH » Balqis 🍀
nah loh
« IPH » Balqis 🍀
takut yah? 🤭
Juli_etz
o...ooooo....
bheatha
kang sekop mulai ketar ketir 🤣
B I N T A N G
mantap Dita jangan mau diintimidasi 👍
Juli_etz
nenek Lemper eh🤭 lampir 😸
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!