Galaksi mahasiswa tajir, ganteng, banyak cewek di kampusnya yang berebut perhatiannya bahkan ada yang rela mengemis cintanya, namun Gala jatuh cinta dengan cewek yang bernama Melody gadis cantik adik sahabatnya yang jadi mahasiswa baru di kampusnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GALA JATUH DARI MOTOR
Melody mondar mandir di kamarnya dia takut Yoga memarahi Gala. Melody yakin Yoga pasti sangat marah.
Lagian orang tua mana yang tidak marah jika anak perempuannya dicium laki-laki di depan matanya.
"Aduh, gue harus ngapain?" gumam Melody, dia tidak tahu harus melakukan apa. Dia ingin membela Gala tapi Yoga langsung menyuruhnya ke kamar setelah mendapati Melody dan Gala berciuman di pinggir kolam.
Melody mengusap wajahnya kasar "lagian Lo Mel kenapa Lo diam saja waktu Kak Gala mencium lo?" Melody mengatai dirinya sendiri.
setelah beberapa saat ponsel Melody berbunyi dan terlihat ada pesan masuk dari Gala.
Gala : Kamu tidak usah takut, Papa kamu tidak akan marah sama kamu!
Gala pasti kalau Melody sedang ketakutan makanya ia mengirim pesan seperti itu.
Melody : Lagian Kak Gala ngapain sih ngelakuin yang kayak tadi? Untung cuma Papa yang lihat, kalau sampai Kak Aska atau mama yang lihat mereka pasti akan marah.
Gala : Kamu tidak suka aku cium?"
Melody : Ya gak sukalah!
Tanpa Melody ketahui hati Gala sangat sakit membaca pesan dari Melody. Gala pikir Melody menikmati ciumannya dipinggir kolam tadi. Soalnya Melody memberikan respon yang tidak biasa, dan Melody sempat mendesah.
Gala : Maaf.
Melody : Pokoknya Kakak jangan pernah melakukan hal semacam itu lagi, apalagi di tempat umum!
Sebenarnya tangan Melody bergetar membalas pesan dari Gala. Dia takut Gala akan marah, tapi dia sadar dia harus tegas kepada Gala. Kalau Melody tidak tegas lelaki itu pasti akan berbuat semaunya kepada Melody mentang-mentang Melody takut sama dia.
Gala : Maaf kalau perbuatan ku membuat kamu tidak nyaman.
Melody : Mending Kak Gala jangan dekat-dekat sama Gue lagi deh!
Gala : Kenapa?
Melody : Gue gak suka Lo dekat-dekat sama Gue, Kak Gala membawa pengaruh buruk buat Gue.
Pengaruh buruk yang dimaksud Melody jantung adalah jantungnya yang selalu berdebar kencang saat dekat dengan Gala
Tak ada balasan lagi dari Gala tapi Melody tau Gala sudah membaca pesannya karena susah cek list dua berwarna biru.
...ΩΩΩΩΩ...
Tanpa Melody ketahui Gala dibuat benar-benar emosi. Laki-laki itu sampai membuang ponselnya dengan keras ke atas lantai hingga ponsel itu hancur.
"Buseeet" Dion mengelus dadanya karena kaget. Ares dan Aska yang ada di ruangan itu juga ikut kaget. Tapi reaksi keduanya tidak seheboh Dion.
"Lo kenapa?" Ares melihat Gala yang terlihat marah. Rahang lelaki itu mengeras dengan mata merah.
Gala tidak menjawab, dia mengambil kunci motornya lalu meninggalkan kamar Aska tanpa mengatakan apapun selain marah.
Baru saja Gala merasa senang karena berhasil mencium Melody dan meninggalkan jejak kepemilikan di leher Gadis itu, kini Gala harus merasakan patah hati untuk pertama kalinya.
Gala pikir hubungannya dengan Melody semakin membaik tapi justru malah sebaliknya, padahal untuk mendekati Melody itu tidak mudah, Gala harus menghilangkan rasa takut gadis itu terhadapnya.
"Kira-kira Gala kenapa ya?" tanya Aska. Dia sangat penasaran kenapa Gala sampai semarah itu.
Ares mengangkat bahunya "Padahal tadi gue liat dia senyum-senyum sendiri kayak orang kesambet,"
"Jangan-jangan dia beneran kesambet " komentar Dion.
...ΩΩΩΩΩΩ...
Keesokan harinya diparkiran kampus
"Buseeet itu badan ke-" ucapan Dion terpotong karena Gala langsung meninggalkan parkiran. Dion ingin bertanya kenapa tubuh Gala penuh perban.
Melody menatap punggung Gala yang semakin menjauh. Ia benar-benar merasa bersalah kepada Gala.
"Papa bener-bener gak adil. Masa cuma Kak Gala yang dihukum dan aku enggak, padahal yang ciuman kan aku sama kak Gala bukan cuma Kak Gala saja" batin Melody ia harus protes kepada Papanya.
"Kenapa tu si Gala, kayak ngambek sama kita?" sahut Ares. Lelaki itu juga menatap punggung Gala yang semakin menjauh.
"Tahu" Aska mengedikkan bahunya.
"Samperin, yuk!" ajak Dion.
"Ayo!" ucap Ares.
Aska menatap Melody "Lo bisa kan ke kelas sendiri?"
"Ya bisalah gue kan bukan anak kecil" gerutu Melody.
"Bukan anak kecil tapi bocil" ledek Aska.
"Apaan sih orang udah gede gini dikatain bocil" Melody mengerucutkan bibirnya. Melody meninggalkan Aska dan teman-temannya yang masih berdiri di sana.
"Ayo buruan kita samperin Gala!" ajak Dion karena Aska masih berdiri di tempatnya.
...ΩΩΩΩΩΩ...
Setelah sampai di kelas terlihat teman-teman Melody sudah ada disana. Melody duduk disamping Indira dan mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Lalu Melody membukanya
"Eh kalian dengar kabar tentang kak Gala belum?" tanya Aulia sambil mencomot keripik kentang yang baru dibuka oleh Melody bahkan Melody belum sempat memakannya.
"Kabar apa?" diantara ketiga teman Aulia yang ada disana Melody lah yang paling cepat memberi respon. Gadis itu penasaran dengan kabar yang dibawa oleh Aulia.
"Kalau Kak Gala responnya cepat amat neng?" sahut Indira meledek Melody.
"Apaan sih, gue kan cuma penasaran doang " gerutu Melody.
"Penasaran atau khawatir?" Sisi ikut menggoda Melody.
"Ya penasaran lah, ya kali gue khawatir kan belum tentu kabar yang di bawa Aulia itu baik atau buruk" ucap Melody.
"Tapi kalau kabar buruk Lo bakalan khawatir kan?" tanya Indira.
"Enggak juga sih" jawab Melody acuh. Ia kemudian melirik Aulia yang hampir menghabiskan keripik kentang Melody. "Memangnya kabar apa sih yang Lo maksud" tanya Melody.
"Kabarnya hari ini kak Gala datang ke kampus dengan keadaan yang sangat kacau. Di tangan, kaki, dan wajahnya terdapat banyak perban. Apalagi matanya yang terlihat bengkak seperti habis nangis atau kurang tidur gitu".
"Kok bisa, memangnya kak Gala habis tawuran?" tanya Sisi.
"Enggak tau, kata anak-anak kayaknya sih habis berantem tapi itu belum pasti Lo. lobtau sendiri orangnya kayak balok es, jadi sulit untuk menggali informasi tentang dia. Alhasil orang-orang hanya berasumsi tanpa tahu kebenarannya "ucap Aulia panjang lebar.
Melody menggigit bibir bawahnya ia tak mungkin menceritakan ke teman-temannya bahwa yang membuat Gala seperti itu adalah papanya Melody. Bisa-bisa teman-temannya tau kalau Gala habis mencium leher Melody kemarin dan meninggalkan jejak kepemilikan disana.
"Lo kenapa Mel?" tanya Indira. Gadis itu memperhatikan tingkah Melody yang terlihat aneh.
"Gue gak kenapa-kenapa" balas Melody.
"Lho khawatir sama kak Gala?" tanya Aulia. Dia tau banget rasanya menghawatirkan orang yang kita cintai. Tapi apa Melody mencintai Gala?
"Ya kali gue khawatir sama dia?" Melody tersenyum hambar.
"Ya elah, gak usah gengsi sama kita kali, Mel!" sahut Sisi.
"Lo tau sendiri kan gue takut banget sama dia" balas Melody.
...ΩΩΩΩΩΩ...
"Lo kenapa bro?" Ares menghampiri Gala yang duduk santai di kursinya sambil melamun. Pandangannya terlihat kosong.
Ares menepuk bahu Gala "Kalau Lo ada masalah cerita dong ke kita, siapa tau kita bisa bantu atau kasih solusi"
Gala menghela napas kasar "Gue enggak apa-apa "
"Kalau Lo gak apa-apa, kenapa Lo murung terus dari tadi? Trus kenapa badan Lo banyak perbannya?" Aska duduk di meja Gala sambil melipat tangannya di depan dada.
"Karena lukalah bego!" bukannya Gala yang menjawab tapi Dion. Lelaki itu mendekat ke arah ketiga temannya.
"Gue gak ngomong sama Lo" balas Aska dingin.
"Gue tau, tapi Gue cuma membantu Gala. Lagian anak TK juga tau kalau tubuh orang diperban itu karena luka" ucap Dion panjang lebar.
"Maksud Aska itu, kenapa tubuh Gala bisa luka-luka" ucap Ares
"Oh gitu, makanya kalau ngomong itu yang jelas, Aska! Supaya orang gak salah paham" Dion menasihati Aska.
"Memang dasar Lo nya aja yang bego" Aska mendorong pelan kepala Dion dengan jari telunjuknya.
"Jatuh dari motor" jawab Gala.
"Kok bisa?" tanya Ares dan Gala sudah tak menjawab lagi
"Pulang kampus nanti Lo bareng sama Melody ya?" titah Aska. Siapa tau kalau bareng Melody mood Gala bisa membaik.
"Gue gak bisa!" tolak Gala mentah-mentah.
Aska mengerutkan keningnya "kenapa?" tanyanya.
"Lo aja yang pulang sama dia" Gala tidak memberikan alasan.
"Bukannya Lo mau dekatin Melody. Kalau kalian sering pulang bareng pasti kalian semakin dekat" Aska berniat membantu Gala mendekati Melody.
"Gue gak bisa dekatin dia lagi".
Ketiga sahabatnya itu langsung mengerutkan keningnya ketika mendengar ucapan Gala. Baru kemarin lelaki itu bilang kalau dia menyukai Melody. Masa hari ini sudah menyerah mendekati Melody.
"Ya elah baru kemarin Lo bilang suka sama dia, udah menyerah aja Lo sekarang" ucap Dion.
Aska mengeraskan rahangnya "kalau dari awal gue tau niat Lo cuma mau main-main gue gak akan membiarkan Lo mendekati Melody"
"Gue gak main-main sama Melody. Gue tulis cinta sama dia" ucap Gala.
"Kalau Lo cinta sama dia kenapa Lo deketin dia trus sekarang tiba-tiba Lo bilang gak mau deketin dia lagi?" tanya Aska yang mulai emosi.
"Bukan gue yang gak mau deketin dia, tapi dia yang gak mau gue deketin" sahut Gala.
"Maksudnya?" tanya Ares.
"Kemarin dia chat katanya Gue gak usah deketin dia lagi" jawab Gala.
"Jadi karena itu, Lo kemarin banting HP lo?" tanya Ares lagi yang dibalas dengan anggukan oleh Gala.
"Jadi gimana dengan Lo kedepannya sama Melody" tanya Dion.
Gala mengedikkan bahunya "Gue bisa apa selain mengikuti kemauan dia?"
"Aduh payah banget Lo jadi cowok, mana dia cinta pertama Lo lagi. Seharusnya Lo perjuangin dia!" ucap Ares lagi.
"Gue juga mau berjuang tapi dia melarang Gue deket-deket sama dia. Dia gak suka gue ada disekitarnya. Gue pengen dia nyaman dan bahagia "
Ngakak aku di bab ini, Sekarang siapa yg ngerjain siapa nih..🤣🤣