NovelToon NovelToon
Midnight Rain

Midnight Rain

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Kaya Raya / Angst / Romansa / Roman-Angst Mafia
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: AYZY

Pada mulanya, sebuah payung kecil yang melindunginya dari tetesan hujan, kini berubah menjadi sebuah sangkar. Kapankah ia akan terlepas dari itu semua?



Credits:

Cover from Naver

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AYZY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

We Both Know

"Andrew, lepas! Apa yang kau lakukan?"

Andrew sama sekali tidak melepas cengkraman tangannya pada Isabella. Ia berada di apartemen gadis itu. Ruangan ini gelap, tapi tidak lebih gelap dari pemandangan di luar sana.

"Jangan pernah menyentuhnya," ucapnya geram.

"Gadis mana yang kau maksud? Is she your favorite bitch?"

Sepersekian detik, Andrew sudah menamparnya hingga tersungkur di atas lantai. Isabella memegang pipinya yang baru saja ditampar oleh seorang pria. Wanita itu menatapnya tak percaya. Melihat pria yang menatapnya dengan dingin, merasa tidak bersalah sedikitpun.

"Andrew!" pekiknya.

"Aku hanya mengembalikan apapun yang kau lakukan padanya."

Isabella terkekeh, "Jadi dia mengadu padamu? Menyuruhmu untuk datang hanya untuk menamparku, HAH?!"

"Isabella, kau tahu benar siapa dia. Aku sudah mengatakannya padamu sejak awal ..." Andrew berjongkok seraya mengulurkan tangannya untuk menekan dagunya, "apa kau lupa?"

Isabella memang sudah tahu sejak awal, saat dia dan Andrew pergi berkencan atas permintaan orang tua mereka berdua. Andrew sudah memberitahunya, sebagai alasan mengapa pria itu harus menolaknya. Maka dari itu, setelah Isabella selesai bertemu dengan Andrew—teman masa kecilnya itu, ia langsung mencari informasi seputar siapa saja gadis yang dekat dengannya. Dalam sekejap, ia mengetahui dari orang suruhannya, bahwa nama gadis itu adalah Stella—seorang mahasiswi jurusan seni rupa dibawah bimbingan Nyonya Warren—kenalan ibunya—Nyonya Adams.

Oleh karena itu, ia sengaja datang untuk memeriksanya sendiri. Dan terkejut bahwa di sana memang benar-benar ada seorang mahasiswi bernama Stella. Tapi ia tetap tidak yakin, karena ia menilai bahwa tidak mungkin Andrew mengenal gadis sepertinya. Setelah kelas berakhir, ia mengikuti Stella yang berjalan bersama temannya ke kamar mandi wanita. Ia masuk setelah beberapa saat, ia sengaja menelpon Andrew dan menanyakan soal bunga Hydrangea yang tumbuh di depan rumahnya, hanya untuk melihat reaksi Stella. Isabella yakin, saat itu Stella benar-benar terlihat sangat terkejut dan melihatnya dengan tatapan yang tidak biasa saat ia menyinggung soal bunga.

Hari itu, ia merasa sangat puas karena telah menunjukkan, siapa orang yang lebih penting bagi Andrew. Meskipun Stella saat itu tidak tahu apa-apa tentang dirinya dan Andrew. Namun, dugaannya ternyata salah saat melihat dengan mata kepala sendiri, Andrew berani mengangkat tangannya tanpa menghiraukan konsekuensinya sama sekali.

"Ya, itu memang benar, lalu kenapa? Aku sudah mengenalinya sejak awal. Tapi aku hanya diam sampai Laura memberitahuku. Gadis itu benar-benar tidak cocok untukmu. Dia sangat lemah, miskin, dan tidak bermartabat. Memangnya kau mau menghidupinya sampai akhir? Tidakkah menurutmu itu sangat merepotkan? Ayolah, Andrew ... aku sudah mengenalmu sejak kita masih kecil. Dan aku melihat kau seperti orang yang berbeda saat bersamanya. Kau seperti orang yang sedang kehilangan jati diri!"

Isabella bangkit dari sana, berdiri menghadap Andrew tanpa rasa gentar sedikitpun.

"Jika kau mencintainya, itu tidak akan bertahan lama. Karena cinta bisa hilang seiring dengan berjalannya waktu. Dan saat itu tiba kau akan melupakannya. Kau akan membuang gadis itu!"

Andrew menaikkan dagunya, iris matanya menggelap. "Cinta?" Ia menarik sudut bibirnya ke atas, "lucu sekali mendengarnya dari seseorang yang penuh dengan kepalsuan."

"Sejak kapan aku peduli soal cinta? Dia adalah seseorang yang ditakdirkan untuk bersamaku. Jadi tidak peduli aku suka padanya atau tidak, dia menyukaiku atau tidak. Takdir akan terus menjerat kami."

Isabella terkekeh. "Mengapa kau berbicara seperti seorang pendeta? Itu sama sekali bukan dirimu. Andrew, sadarlah. Gadis seperti itu, biasanya hanya menginginkan uangmu."

Rasanya, Andrew ingin segera keluar dari sini. Namun, ia tergelitik saat mendengar pernyataannya yang sama sekali berbeda dari kenyataan.

"Kau membutuhkan seorang wanita yang setara denganmu. Setidaknya, jika bukan demi keluargamu, itu untuk memperkuat posisimu," lanjut Isabella.

Andrew malas menanggapinya, ia lebih memilih untuk duduk santai di sofa daripada mengerahkan tenaga untuk berdiri berlama-lama.

"You definitely agree with me, right?"

"Aku bukanlah orang yang seperti itu," Andrew menatap tumpukan apel merah yang berada di atas meja, lalu beralih menatap Isabella yang masih berdiri di samping meja, "keserakahan, tidak akan membuat seseorang mencapai titik kebahagiaan. Tapi keserakahan, bisa menghancurkan hidup seseorang. Dan aku pasti akan membuatnya hidup dalam neraka yang telah dia buat sendiri."

Isabella mengepalkan kedua tangannya, ia tidak tahu Andrew sedang membicarakan tentang apa dan siapa.

"Tahukah kau? Sejak kecil aku hidup dalam lingkungan yang seperti itu. Mau tidak mau, aku harus menjadi bagian dari mereka. Dan kau adalah teman masa kecilku. Tentu saja kau tahu bagaimana dulu aku hidup sampai menjadi seperti ini. Kau mungkin mengira aku memang ingin hidup seperti itu bukan? Namun, meskipun aku tidak cukup kaya, meskipun aku bukanlah siapa-siapa, dan meskipun aku adalah orang yang biasa-biasa saja, aku tidak apa-apa."

Isabella tercengang. Tanpa sadar ia membelalakkan matanya. Ia sangat tahu bagaimana Andrew memperjuangkan hak-haknya. Bahkan harus melawan kakak dan keluarganya sendiri hanya untuk mendapatkan kembali kehormatan ibunya. Pria di depannya ini sudah melewati banyak hal sampai ia berada di puncak tertinggi. Namun, yang masih ia tidak mengerti adalah mengapa Andrew harus terikat dengan gadis yang sama sekali tidak setara dengannya?

"Andrew, apa kau ingin mengulang kembali kisah ibumu?"

"Jangan samakan aku dengan pria tua itu. Kau pikir aku takut dengannya? Bahkan aku bisa menentangnya jika itu berarti harus kehilangan posisiku."

"Gadis itu pasti telah mempengaruhimu, Andrew."

Andrew bangkit dari sofa. "Kau tidak akan paham," Pria itu melewatinya sembari berkata, "ada hal yang harus kulakukan untuknya. Sebelum hal itu dapat terwujud, aku tidak akan mundur. Jadi, kuperingatkan sekali lagi. Jangan merusak rencanaku dengan mengganggunya seperti itu. Atau kalau tidak, aku akan benar-benar membencimu," ucapnya penuh dengan penekanan.

Isabella menegak air liur. Hari ini, sikap pria itu sama sekali tidak ramah seperti biasanya dia memperlakukannya. Isabella menatap pria itu sejenak sebelum beranjak.

"Selamat tinggal, Isabella Adams."

Andrew berjalan begitu saja melewatinya dengan langkah tergesa-gesa.

Isabella mengejarnya. "Andrew, tunggu!"

Brak!

Pintu apartemen tertutup. Isabella menjatuhkan tubuhnya sendiri di atas lantai. Satu sampai dua air mata jatuh di pipinya. Hari itu, ia sadar bahwa Andrew tidak akan pernah mencintainya seumur hidupnya.

"Tahukah kau ... aku sudah melihatmu sejak lama. Aku sudah mencintaimu jauh lebih lama dari gadis itu. Tapi mengapa kau sama sekali tidak pernah melihatku?"

Isabella menundukkan kepala, menangis terisak-isak. "KENAPA, ANDREW? KENAPA?!"

CHAPTER END

1
🌸Ar_Vi🌸
laaahh.. kok gitu.. di eksekusi langsung stella nya.. /Chuckle/
AYZY: gua yang deg degan /Drowsy/
total 1 replies
🌸Ar_Vi🌸
lanjuut..
🌸Ar_Vi🌸
rumit keknya ya thor..
saran aja nih.. kalau buat cerita misteri, updatenya sehari 3 x.. supaya pembacanya ga kentang.. /Chuckle//Kiss/
AYZY: lagi sakit kepala 😣😭
🌸Ar_Vi🌸: semangat kakak.. /Applaud/
total 3 replies
🌸Ar_Vi🌸
selowww banget ya ceritanya.../Bye-Bye/
AYZY: wkwk gimana, lanjut nggak
total 1 replies
AYZY
jika kamu tidak akan melakukan apa pun malam ini, bagaimana kalau kamu melakukan sesuatu untukku?
AYZY
kalau aku tak datang siapa yang bisa menggantikanku ya?
AYZY
sepanjang waktu aku menunggumu untuk memintaku ikut denganmu. karena aku hanya ingin mendengarnya darimu
AYZY
Aku baru saja bangun, ada apa?
aqua_ rine
/Chuckle/
aqua_ rine
buset
aqua_ rine
tuh kan
aqua_ rine
bener bener ya lu
aqua_ rine
parahh
aqua_ rine
awokwowk
aqua_ rine
masak sih
aqua_ rine
/Frown//Frown//Frown/
aqua_ rine
omegattt
aqua_ rine
Stella, run 😭😭😭
AYZY: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
ruhe
moga lancar ka ❤👍
AYZY: thanks 💛💜
total 1 replies
AYZY
kamu pasti setuju denganku kan?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!